Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jodi Salahuddin Akbar
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan dinamika politik kontemporer organisasi Mujahiddin E-Khalq di Republik Islam Iran pasca revolusi Islam tahun 1979 dengan studi kasus mengenai Analisis perubahan ideologi dan strategi politik kekuatan politik organisasi Mujahiddin E-Khalq (MEK) periode tahun 1981-2012 di Republik Islam Iran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah dan perihal yang menjadi pembahasan penelitian ini adalah perbudahan ideologi dan strategi politik organisasi Mujahiddin E-Khalq dalam meraih dukungan sebagai kekuatam oposisi untuk melawan pemerintahan para Mullah di Republik Islam Iran periode tahun 1981-2012. Dengan menggunakan kerangka konsep kekuatan dan keseimbangan politik, konsep pola oposisi dan teori moderasi dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang menyebabkan MEK menjadi sebuah kekuatan oposisi utama di dalam dan luar Republik Islam Iran yang terus berkembang dan bekerja sama dengan negara-negara lain yang menjadi lawan politik Pemerintahan Khomeini di Iran seperti Perancis, Irak dan Amerika Serikat. MEK memiliki ciri pola oposisi klik faksional yang membuat mereka lebih terstruktur dan terorganisasi apabila dibandingkan dengan kekuatan oposisi lainnya di Republik Islam Iran.

The thesis is describes about the contemporary politics in Islamic Republic or Iran after the White Revolution 1979, with case studies about the analysis of Ideological Change and Political Strategy of Mojaheddin E-Khalq organization year period 1981 to 2012. The research used the qualitative methods with historical approach. The focus of the research is about the ideological change and political strategy of MEK political power in Islamic Republic of Iran during year 1981 to 2012. The concept for the research are power and balance of power, pattern of opposition concept and moderation theory to show the evidence that the MEK has many supporting internal and external factor to being an opposition and resistance outside and inside Iran against the Wilayat Al-Faqih regime. The external MEK`s supporting factor such as France, President Saddam Hussein in Iraq, and United States of America during 1981 to 2012. MEK has click factional opposition characteristic based on Robert Dahl classification that made the organization well organized in structure."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Arianti
"PT. Y saat ini sedang mengalami penurunan efektivitas organisasi. Penurunan efektivitas rnembuat PT. Y terhambat dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Penurunan efektivitas organisasi dapat terlihat dari beberapa masalah yang muncul di PT. Y. Penulis dan manager HRD PT. Y menyakini bahwa penyebab dari munculnya berbagai masalah tersebut adalah karena struktur organisasi yang ada tidak efektif sehingga tidak bisa mengakomodir pencapaian visi dan misi organisasi. Melalui proses analisa dan evaluasi , ditemukan beberapa kelemahan dalam struktur aktual PT. Y. Salah satu kelemahan utama dalam struktur PT. Y adalah tidak adanya departemen yang berfungsi untuk melakukan standarisasi proses kerja di beberapa subdepartemen produksi. Secara umum seharusnya setiap subdepartemen produksi di perusahaan manufaktur memiliki bagian yang berfungsi untuk melakukan standarisasi proses kerja.
Dengan memperhatikan uraian mengenai masalah yang terkait erat dengan strulctur organisasi yang tidak efektif maka penulis merekomendasikan usaha pembahan struktur organisasi kepada PT. Y, yang dilakukan berdasarkan informasi mengenai faktor kontingensi PT. Y yang terdiri dari usia dan ukuran, teknologi yang digunakan, lingkungan Serta kekuatan eksternal dan keharmonisan antara lima bagian penting dalam struktur PT. Y. Proses pembahan struktur organisasi dilakukan dengan mengikuti 5 tahapan kegiatan yang terintegrasi. Penulis memberikan hasil proses perubahan dalam bentuk chart struktur organisasi baru untuk PT. Y"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fipit Fatimah
"Tesis ini membahas struktur organisasi Direktorat Intelijen Keimigrasian yang berlaku saat ini berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.03-PR.07.10 tahun 2005. Penelitian ini adalah penelitian campuran dengan desain deskriptif dan sequential tranformative strategy. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa Direktorat Intelijen Keimigrasian memiliki kecenderungan bentuk organisasi Birokratik dengan karakteristik kompleksitas tinggi, formalisasi tinggi dan sentralisasi rendah atau desentralisasi tinggi. Penelitian ini menyarankan bahwa dimensi kompleksitas yang mengalami peningkatan pada organisasi harus dibarengi dengan peningkatan pada dimensi formalisasi.

This thesis is discussed the structure of Immigration Intelligent Directorate according to The Ministerial Regulation of Law and Human right No. M.03-PR.07.10 in 2005. To get the result, writer used mixed methods with descriptive that Immigration Intelligent Directorate intends to have hight complexity, high formalization, and low centralization or high decentralization. Meanwhile qualitative research showed that problem appeared in complexity and formalization. This research advised taht the improvement of complexity should be followed bt the improvement of formalization aspect."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33885
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Joko Purwanto
"Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Terbuka. Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu tahun, terhitung mulai dari pengumpulan data awal, pengembangan desain penelitian, pengembangan instrumen, pengumpulan dan analisis data, dan penulisan laporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan learning organization di UT, dan proses knowledge creation dalam pengembangan bahan ajar dan pelayanan mahasiswa.
Penelitian ini penelitian deskriptif dengan data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah staf administratif dan staf edukatif yang langsung berhubungan dengan pelayanan akademik kemahasiswaan. Dengan demikian penelitian ini tidak mencakup staf yang bertugas sebagai supporting staff Jumlah populasinya 426 orang. Untuk pengumpulan data kuantitatif jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 orang. Sampel ditarik dengan metode proportional random sampling. Sedangkan untuk Jenis data kualitatif informan ditarik dengan menggunakan metode purposif, dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner. Setelah data terkumpul data diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science for Windows) 6.0. Alat uji statistik yang digunakan adalah tabei frekuensi, tabulasi silang, dan chi square. Sedangkan untuk data kualitatif diolah dengan menggunakan metode coding and memo-writing techniques.
Berdasarkan analisis dan intepretasi data diperoleh hasil sebagai berikut :
Mayoritas responden penelitian adalah staf akademik yang berusia antara 31 - 40 tahun, berpendidikan S-1 dan S-2, masa kerja di UT di atas 9 tahun, tidak memegang jabatan struktural dan memiliki golongan kepangkatan akademik III.
Dan analisis univariat frekuensi diperoleh informan sebagai berikut :
Mayoritas pegawai UT memiliki skor yang tinggi pada sub-sub variabel system thinking, mental model, personal mastery, shared vision, dan team learning. Sebagian lainnya berada dalam kategori tinggi dan sisanya sedang. Untuk variabel birokrasi, mayoritas responden menyatakan bahwa birokrasi di UT cukup mendukung penerapan LO. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan jawaban responden menyebar ke dalam kategori acuh tak acuh, mendorong, dan sangat mendorong.
Dari uji statistik yang dilakukan ternyata birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning organization di UT. Dalam uji statistik selanjutnya ternyata variabel birokrasi dan kepemimpinan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level individu. Birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level kelompok.
Faktor-faktor yang mendukung penerapan LO di UT adalah kesempatan untuk melakukan percobaan-percobaan, sruktur dan komunikasi informal, dan adanya komitmen yang tinggi dari sebagian staf UT. Sedangkan hambatan dalam penerapan LO di UT adalah adanya hambatan organisasional yang berupa adanya: pertama, dualisme struktur organisasi dan kedua, faktor-faktor individual yang berupa, kurangnya kemampuan staf dalam penguasaan materi dan teknologi pengembangan bahan ajar, dan kurangnya visi ke depan tentang bahan ajar. Ketiga, kurangnya komitmen dari para pengembang bahan ajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amellia
"ABSTRAK
Dunia yang sedang berkembang menuntut organisasi untuk bertahan dan memiliki daya saing. Corporate entrepreneurship diketahui memiliki peran positif dalam pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Corporate entrepreneurship dikaitkan dengan aktivitas pengambilan risiko, pengembangan inovasi, dan proaktif. Dan untuk itu, faktor-faktor yang memengaruhi Corporate entrepreneurship, baik yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung, perlu diselidiki lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif untuk menentukan hubungan antara lingkungan eksternal, lingkungan internal organisasi, serta berbagi pengetahuan, dengan corporate entrepreneurship. Lingkungan eksternal yang diteliti terdiri dari kedinamisan, munificence, dan kompleksitas. Sedangkan lingkungan internal organisasi yang terkait dengan corporate entrepreneurship adalah dukungan manajemen, diskresi kerja, penghargaan/pengakuan, dan ketersediaan sumber daya. Sedangkan berbagi pengetahuan diteliti sebagai unidimensional. Secara umum, pembahasan tentang entrepreneurship lebih sering ditujukan pada organisasi sektor swasta atau usaha kecil-menengah. Penelitian ini dilakukan di salah satu organisasi sektor publik di Indonesia yang bergerak di bidang jaminan sosial yaitu BPJS Ketenagakerjaan. Data diambil dari 85 kepala kantor cabang yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Hasil penelitian ini akan memperkaya studi sebelumnya yang telah dilakukan, dengan konteks organisasi publik di Indonesia.

ABSTRACT
A growing world requires organizations to survive and have competitiveness. Corporate entrepreneurship is known to have a positive role in organizational growth and development. Corporate entrepreneurship is associated with risk taking activities, innovativeness, and proactiveness. And for that, the factors that influence Corporate entrepreneurship, both those that affect directly or indirectly, need to be investigated further. This research was conducted with quantitative methods to determine the relationship between the external environment, internal organization environment, and knowledge sharing, with corporate entrepreneurship. The external environment studied was dynamism, munificence, and complexity. While internal organization environment related to corporate entrepreneurship are management support, work discretion, rewards/recognition, and resource availability. And knowledge sharing is examined as unidimensional. In general, the discussion on entrepreneurship is aimed more at private sector organizations or small-medium enterprises. The research was conducted in one of the public sector organizations in Indonesia that is engaged in social security namely BPJS Ketenagakerjaan (Workers Sosial Security Agency). The data is taken from 85 head of branch office originated from regions in Indonesia. The results of this study will enrich previous studies that have already been carried out, with the context of public organizations in Indonesia"
2019
T54122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Patar
"Efektivltas merupakan tema sentral dalam semua pekerjaan pakar dan peneliti yang melakukan kajian tentang organisasi. Signifikansi dan relevansi efektivitas dijadikan sebagai variabel pengukuran kinerja organisasi didasarkan pada pendapat pakar dan hasil penelitian bahwa efektivitas reIevan dijadikan sebagai ukuran kinerja. Efektivitas organisasi saling berhubungan dan dipengaruhi oleh faktor organisasional. Ada dua permasalahan yang mengacaukan pemahaman tentang efektifitas organisasi, yakni sifat konstruk efektivitas organisasi yang tidak pernah dibicarakan secara tuntas dan adanya perbedaan penggunaan istilah efektivitas oleh praktisi dan teoritisi. Pada Sekretariat Negara RI, gejala inefektivitas dipicu oleh perubahan Struktur organisasi dan pergantian kepemimpinan yang menerapkan budaya kerja tertentu. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas organisasi dengan menggunakan model nilai yang bersaing dilihat dan pengaruh struktur organisasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi.
Studi ini menganut paradigma positivisme dengan struktur logika deduktif dan menggunakan pendekatan eksplanatif. Unit analisisnya ialah kegiatan pegawai dilihat dari pendekatan nilai yang bersaing bagi efektivitas organisasi. Populasi penelitian ini meliputi pegawai Golongan II, III, IV sebanyak 2058, dengan jumlah sampel yang ditarik secara stratified proportional random sebanyak 203 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan teknik angket. Setiap item pertanyaan dilengkapi lima opsi jawaban. Data dianalisis dengan SEM menggunakan LISREL.
Hasil penelitian dan implikasinya ialah kedelapan indikator nilai yang bersaing bagi efektivitas organisasi pada Sekretariat Negara meneguhkan pemahaman bahwa efektivitas merupakan dimensi pengukuran kinerja. Ini sesuai dengan realitas bahwa organisasi yang dinamis selalu menetapkan tujuannya melalui pengembangan SDM, fleksibilitas, pengelolaan informasi, stabilitas, akuisisi sumber daya, produktivitas, kohesi, dan perencanaan. Selanjutnya, hasil analisis faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas organisasi adalah kepemimpinan pengembangan, budaya organisasi, dan struktur organisasi. Kepemimpinan pengembangan diwakili oleh empat fokus orientasi yaitu: kinerja pelaksanaan tugas, organisasi, pekerja, dan intrinsik. Budaya organisasi diwakili oleh hakekat hubungan antara manusia, hakekat ruang, hakekat kegiatan manusia, hakekat waktu, hakekat sifat manusia, keterkaitan Iingkungan organisasi, dan hakekat realitan dan kebenaran. Struktur organisasi diwakili oleh aspek standardisasi, formalisasi, spesialisasi, hiraki, profesionalisme, dan sentralisasi. Hasil modifikasi indeks dengan nilai signifikansi 0.99990 memberikan makna tidak ada perbedaan yang berarli antara matriks kovarian model teoritik dengan matriks kovarlan data. Kesesuaian model yang dihasilkan menguatkan pemahaman awal bahwa setiap organisasi yang hidup, berkembang, dan mengikuti dinamika perubahan Iingkungan memerlukan sesuatu yang imperatif berupa tujuan yang akan dicapai melalui berbagai cara. Ketiga faktor organisasi yang berpengaruh terhadap efektivilas organisasi menunjukkan "persaingannya" dilihat dari bobot nilai signifikansinya. Artinya, secara terintegrasi tergambar bahwa budaya organisasi lebih kuat pengaruhnya daripada kepemimpinan pengembangan dan struktur organisasi terhadap efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi dalam koridor model nilai yang bersaing yang dlwakili oleh delapan indikator divisualkan ke dalam kurva Iaba-laba (radar) untuk menunjukkan tingkat kontribusinya.
Relevansli dan signifikansi kontribusi kedelapan indikator efektivitas organisasi menguatkan dandangan pakar mengenai model nilai bersaing sebagai salah satu dari enam model efektivitas organisasi, selain model tujuan rasional, model sistem terbuka, model proses internal, model inefektivitas, dan model hubungan manusia. Prinsip dan fokus orientasi kepemimpinan pengembangan dengan derajat yang tinggi membawa implikasi terhadap kekuatan pengaruh pimpinan dalam mengkoordinasikan dan menyamakan visi dan misi pegawai selaku keluarga besar Sekretariat Negara. Kekuatan pengaruh pimpinan ini meminimalisasi dan menetralisasi permasalahan kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab antar individu dan antar unit kerja. Pemahaman dan aplikasi nilai-nilai budaya organisasi dengan derajat yang tinggi membawa implikasi terhadap minimalisasi pemasalahan dalam hubungan kerja dan pelaksanaan tugas pegawai, karena salah satu asumsli dasar budaya organisasi adalah pemahaman dan aplikasi hakekat hubungan antar manusia. Selain itu, menguatkan pendapat Schein bahwa budaya organisasi berfungsi melakukan integrasi internal dan adaptasi eksternal. Dengan demikian, semangat integrasi dan kolaborasi yang dibangun oleh pegawai selama berlahun-tahun selain menjadi perekat yang mengikat kebersamaannya, juga sekaligus dapat mencegah dan mengeliminasi permasalahan dalam hubungan kerja dan pelaksanaan tugasnya.
Struktur organisasi Sekretariat Negara yang lebih berciri mekanistik daripada berciri organik dengan derajat yang tinggi membawa implikasi terhadap dinamika dan efektivitas organisasi. Dinamika kegiatan pegawai yang diwadahi oleh struktur organisasi ini mengeliminasi permasalahan koordinasi, pembagian tugas, dan rentang kendali. Kenyataan ini didukung oleh pendapat Mintzberg mengenai dua elemen dasar struktur organisasi yang menjadikan organisasi efektif yakni pembagian tugas dan koordinasi kegiatannya.
Berdsarkan realitas (anti tesis) dan pandangan pakar (tesis) diperoleh sintesis pemikiran (hasil uji konnrmalif) mengenai keefektifan dan kedinamisan kegiatan pegawai pada Sekretariat Negara yang diarahkan oleh kepemimpinan pengembangan berbasis nilai budaya birokrasi publik dalam struktur organisasi yang cenderung lebih berciri mekanistik daripada berciri organik. Dengan demikian, keefektifan organisasi (birokrasi) publik dapat dipotret berdasarkan kedelapan indikator dalam model nilai yang bersaing yang dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan pengembangan, budaya organisasi, dan struktur organisasi.
Saran penelitian, untuk menghindari timbulnya permasalahan organisasi yang dipicu oleh Peraluran Presiden Nomor 31 Tahun 2005, perlu diperjelas kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab Menteri Skretaris Negara berdasarkan pembagian tugas dan rentang kendali yang diemban, dengan menetapkan ?fungsi koordinasi? Menteri Sekretaris Negara menjadi ?fungsi pengaturan?, sehingga kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab, Serta pembagian tugas dan rentang kendali Menteri Sekretaris Negara semakin jelas dan kuat dalam membawahi dan mengatur Rumah Tangga Kepresidenan, Sekretariat Militer, dan Sekretariat Wakil Presiden."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
D807
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Sigit Pudjianto
"Kebebasan berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat merupakan hak asasi manusia, yang dijamin oleh UUD 1945. Dalam perkembangannya diwujudkan sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Kiprahnya dalam memberdayakan masyarakat sangat berperan, lebih dari itu dalam era reformasi telah memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan politik. Melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan publik yang dianggap merugikan masyarakat. Bahkan seringkali Ormas melakukan uji materiil terhadap perundang-undangan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Namun demikian tidak dapat dipungkiri ada beberapa Ormas yang dalam melakukan kegiatan di tolak oleh masyarakat sebab ada Ormas yang seringkali melakukan pemaksaan kehendanya dan merasa paling benar, sehingga ada yang mengusulkan untuk dibubarkan. Pemerintahpun menganggap perk' untuk melakukan evaluasi dan menindak tegas terhadap Ormas yang bertindak anarkis. Lemahnya landasan hukum juga menjadi hambatan Ormas untuk melakukan ekspresinya karena landasan hukum yang ada merupakan produk hukum era orde barn yang sangat tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Ormas yang hendak dilihat dari aspek keberdaan dan eksistensinya dibatasi dari tahun 1998-2005 atau dalam era reformasi dengan menggunakan metoda pustaka, artinya menelahan peraturan perundangan dak kebijakan dikaitkan dengan perkembangan masyarakat serta wawancara dengan tokoh atau pejabat yag berkompeten kemudian bare dilakukan analisa."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, Garth N.
London: Routledge & Kegan Paul, 1968
658.401 JON p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prasti Wardani
"Penelitian ini merupakan survey awal di Indonesia tentang hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi, Keherpihakan Pada Organisasi, Perilaku Keanggotaan Organisasi dan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan. Survey dilakukan terhadap 84 pasang responden yang terdiri dari supervisor, staf dari supervisor tersebut, dan pelanggan dari pasangan supervisor dan staf tersebut yang bekerja di industri jasa olomotif baik di penjualan rnaupun jasa perawatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada hubungan yang signifikan antara Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi dan Keberpihakan Pada Organisasi, (2) ada hubungan yang signifikan antara Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi dan Perilaku Keanggotaan Organisasi, (3) tidak ada hubungan yang signifikan antara Keberpihakan Pada Organisasi dan Perilaku Keanggotaan Organisasi. (4) tidak ada hubungan yang signifikan antara Perilaku Keanggotaan Organisasi dengan Persepsi Pelanggan Terhadap Kualitas Layanan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa Persepsi Terhadap Dukungan. Organisasi memiliki efek terhadap Keberpihakan Pada Organisasi. Efek Persepsi Terhadap Dukungan Organisasi terhadap Perilaku Keanggotaan Organisasi, - lebih besar dibandingkan efek Keberpihakan Organisasi Terhadap Perilaku Keanggotaan Organisasi. Keberpihakan Pada Organisasi merniliki efek (walaupun kecil) terhadap Persepsi Peianggan Terhadap Kualitas Layanan. Langkah ke depan, dapat dipastikan bahwa peran SOM di perusahaan sudah harus mulai memikirkan praktek-praktek yang berhubungan dengan Perilaku Keanggotaan Perusahaan, karena dengan munculnya perilaku tersebut, akan memberikan efek yang positif pada kinerja perusahaan.

This research is an initial survey on the correlations between Organizational Support, Organizational Identification, organizational Citizenship Behavior and Customer's Perception of Service Quality in Indonesia. For this research, 84 couples of supervisors and their stall-from Sales and Maintenance Division of an automotive company plus their customers have been surveyed.
The result of this research shows that there are significant correlations between: (I) Perceived Organizational Support and Organizational Identification, (2) Perceived Organizational Support and Organizational Citizenship Behavior; but that there are no significant correlations between (3) Organizational Identification and Organizational Citizenship Behavior, (4) Organizational Citizenship Behavior and Customer's Perception of Service Quality. The research also shows that Perceived Organizational Support produces effects on Organizational Identification. The effects of Perceived Organizational Support on Organizational Citizenship Behavior is greater that the effects of Organizational Identification on Organizational Citizenship Behavior. Organizational Identification produces (small) effects on Customer's Perception of Service Quality. In the future, an Human Resources Development Division (at any company) certainly has to start giving plenty of thought on developing good and strong Organizational Citizenship Behavior as such behavior will produce positive effects on the performance of the company.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kusuma Dewi
"ABSTRAK
Dengan menggunakan hasil evaluasi kinerja organisasi Lapan Tahun 2010 dapat disimpulkan bahwa dari 8 (delapan) aspek yang diukur, terdapat 6 (enam) aspek yang hasilnya masih dibawah rata-rata, yaitu manajemen SDM, kepemimpinan, manajemen proses, pencapaian hasil, pengukuran, analisis dan manajemen informasi kinerja, dan Penganggaran. Dengan menggunakan konsep 7‟S McKinsey, peneliti ingin melihat bagaimana kinerja organisasi Lapan dan permasalahan apa yang dihadapi dalam rangka meningkatkan manajemen kinerja di Lapan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Post-Positivism dan proses pengumpulan datanya dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada tahapan yang tidak dilakukan dalam proses penyusunan strategi jangka menengah, masih terdapat tumpang tindih tugas dan fungsi antar Satuan Kerja, sistem yang ada belum seluruhnya diimplementasikan dengan baik, penempatan SDM banyak yang tidak tepat, diperlukan komitmen pimpinan dalam peningkatan skills, dan Style pimpinan tertinggi di Lapan adalah demokratis dimana merupakan modal utama buat meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

ABSTRACT
By using the results of the performance evaluation organizations Lapan in 2010 can be concluded that of 8 (eight) aspects measured, there are 6 (six) aspects of the results are still below average, ie human resources management, leadership, process management, achievement of results, measurement, analysis and performance of information management, and budgeting. By using the concept of 7'S McKinsey, researchers wanted to see how the performance of the organization Lapan and what the problems faced in order to improve performance management in Lapan.
This study uses the approach of Post-Positivism and the process of data collection is qualitative. The study concluded that there are stages that are not carried in the process of preparing a medium-term strategy, there are overlapping tasks and functions between the Unit, the existing system has not been fully implemented properly, many human resources placement is incorrect necessary leadership commitment in improving skills, and Style highest leadership in Lapan is a democratic where the main capital for improving the quality of organizational performance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>