Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Aditoro
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pencapaian tujuan pendirian Jembatan Nasional Suramadu untuk meningkatkan aksesibilitas Pulau Madura melalui orientasi pengembangan pertumbuhan Kota Surabaya sejak diresmikan pada 10 Juni 2009 hingga tahun 2011 sekaligus melihat dampaknya terhadap wilayah Madura melalui pendekatan penelusuran fenomena spread dan backwash effect. Sebelumnya, pengembangan pertumbuhan Kota Surabaya lebih berkembang ke arah Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, dan Malang dibandingkan dengan Madura. Variabel dependen pada penelitian ini menggunakan data densitas penduduk/km2 pada periode 2008 dan 2011. Variabel independen pada penelitian menggunakan fungsi polynomial jarak hingga tingkat kubik serta dummy untuk membedakan pengaruh Kota Surabaya ke wilayah Madura dengan pengaruh Kota Surabaya ke wilayah lain selain Madura. Terdapat dua hipotesis dari penelitian ini. Pertama, pembangunan Jembatan Nasional Suramadu berhasil mengurangi perbedaan pengaruh pengembangan perekonomian Kota Surabaya ke Wilayah Madura. Kedua, pembangunan Jembatan Nasional Suramadu menghasilkan fenomena spread effect.
Penelitian ini menggunakan wilayah observasi yang tersebar pada 32 kecamatan di Kabupaten Bangkalan dan Sampang di Madura dan juga 79 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, dan Lamongan. Instrumen yang digunakan merupakan hasil replikasi dari fungsi regresi cubic spline estimasi kepadatan penduduk (oleh David L.Barkley et al).
Berdasarkan dari hasil analisis penelitian, peneliti mendapatkan dua kesimpulan:
1. Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu berhasil mengurangi perbedaan pengaruh pengembangan perekonomian Kota Surabaya ke Wilayah Madura.
2. Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu menghasilkan fenomena spread effect.

The purpose of this study is to look at the achievement on the goal of Suramadu National Bridge to increase the accesibility in Madura through the development orientation from Surabaya economic growth since it was established on June 10, 2009 until 2011 as well as view their impact on the region of Madura through spread and backwash effect phenomenon approach. Before, the development orientation of Surabaya give more impact to Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, and Malang compare to Madura. Data population density/km2 in the period 2008 and 2011 are used as the dependent variable in this study. Cubic polynomial Distance functions are used as the independent variable in research using. Last, a dummy are used to distinguish the effect of Surabaya to Madura region and the influences of Surabaya to other areas besides Madura. There are two hypotheses of this study. First, the construction of the National Bridge Suramadu managed to reduce the differences of influence in the economic development of the city of Surabaya to Madura region. Second, the construction of the Suramadu National Bridge produce the spread effect phenomenon.
This study observation area are scattered in 32 districts of Bangkalan and Sampang in Madura and 79 districts spread over Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, and Lamongan. The instrument used is the replication of cubic spline regression function to estimate population density (by David L.Barkley et al).
Based on the analysis of the results of the study, two conclusions are obtained:
1. The construction of the Suramadu National Bridge managed to reduce the differences of influence on the economic development of the city of Surabaya to Madura region.
2. The construction of the Suramadu National Bridge produces the spread effect phenomenon."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
CHK Karyadinata
"Madura adalah sebuah pulau sebagai salah satu kawasan tertinggal di Jawa Timur dimana guna mengejar ketertinggalan tersebut maka diperlukan peningkatan akses keluar masuk Madura melalui pembangunan Jembatan Suramadu sehingga memperlancar arus distribusi barang/jasa dan meningkatkan mobilitas penduduk. Kewenangan pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Jembatan Suramadu dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dengan pedoman pelaksanaan kegiatan tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Wilayah Suramadu 2010-2024. Besarnya dampak pengembangan wilayah Suramadu dianalisa menggunakan Tabel Input Output Madura Tahun 2008 yang diturunkan dari Tabel Input Output Jawa Timur Tahun 2008 dengan variabel yang dilihat berupa peningkatan output, pendapatan dan lapangan kerja. Sektor kunci dalam perekonomian Madura adalah sektor 8 : industri, sektor 10 : air bersih, sektor 15 : angkutan jalan raya, sektor 20 : bank dan sektor 21 : lembaga keuangan bukan bank. Dampak pengembangan wilayah Suramadu terhadap peningkatan output pada tahun 2010 sebesar Rp. 28,955 milyar; tahun 2011 sebesar Rp. 1,584 trilyun; tahun 2012 sebesar Rp. 2,150 trilyun; tahun 2013 sebesar Rp. 2,310 trilyun dan tahun 2014 sebesar Rp. 3,634 trilyun sehingga total output meningkat sebesar Rp. 9,709 trilyun atau meningkat 26,7723%. Dampak pengembangan wilayah Suramadu terhadap peningkatan pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp. 2,104 milyar; tahun 2011 sebesar Rp. 302,830 milyar; tahun 2012 sebesar Rp. 393,473 milyar; tahun 2013 sebesar Rp. 428,841 milyar dan tahun 2014 sebesar Rp. 479,485 milyar sehingga total pendapatan meningkat sebesar Rp. 1,606 trilyun atau meningkat 28,0943%. Dampak pengembangan wilayah Suramadu terhadap peningkatan lapangan kerja pada tahun 2010 sebanyak 76 orang; tahun 2011 sebanyak 29.151 orang; tahun 2012 sebanyak 37.043 orang; tahun 2013 sebanyak40.610 orang dan tahun 2014 sebanyak 52.159 orang sehingga total lapangan kerja meningkat sebanyak 159.039 orang atau meningkat 11,0954%. Pengembangan wilayah Suramadu yang dilakukan oleh BPWS memberikan dampak yang lebih baik karena persentase peningkatan output setara dengan skenario I, persentase peningkatan pendapatan tertinggi dibandingkan dengan skenario yang lain dan persentase peningkatan lapangan kerja yang cukup tinggi.

Madura is an island as one of the regions lagging in East Java where to catch it, needs to improve access in and out of Madura through the developmentm of Suramadu bridge so as to accelerate the flow of distribution of goods /services and increase the population mobility. Management authority and Regional Development Suramadu bridge implemented by the Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS- Regional Development Agency Suramadu) with guidelines for implementation of the activities listed in Suramadu Area Development Master Plan 2010-2024. Magnitude of the impact of regional development Suramadu analyzed using Input Output Table of Madura in 2008 are derived from Input Output Table of East Java in 2008 with the variable as seen in the form of increased output, income and employment. Key sectors in the economy of Madura is a sector 8: industry, sector 10: clean water, 15 sectors: road transport, 20 sectors: banks and 21 sectors: non-bank financial institutions. The impact of regional development Suramadu to increased output in 2010 amounting to Rp. 28.955 billion; in 2011 amounting to Rp. 1.584 trillion; year 2012 amounting to Rp. 2.150 trillion; year 2013 amounting to Rp. 2.310 trillion, and the year 2014 amounting to Rp. 3.634 trillion, so total output increased by Rp. 9.709 trillion, an increase of 26.7723%. The impact of regional development Suramadu to increased revenues in 2010 amounting to Rp. 2.104 billion; in 2011 amounting to Rp. 302.830 billion; year 2012 amounting to Rp. 393.473 billion; year 2013 amounting to Rp. 428.841 billion and the year 2014 amounting to Rp. 479.485 billion, bringing total revenues increased by Rp. 1.606 trillion, an increase of 28.0943%. The impact of regional development Suramadu to increased employment in the year 2010 as many as 76 people; in 2011 as many as 29,151 people; year 2012 as many as 37,043 people; of 2013 as many as 40,610 people and as many as 52,159 people in 2014 so that total employment increased by 159,039 people or an increase of 11.0954%. Suramadu regional development undertaken by BPWS provide more better impact because the percentage increase in output is equivalent to the scenario I, the highest percentage increase in revenue compared with other scenarios and it gives increasing percentage in employment is quite high."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30227
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ilyas
Jakarta: Kementrian Luar Negeri, 2017
327 JHLN 3:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Kunthi Pramesti
"Penelitian mengenai pengujian dinamik ini bertujuan untuk memperoleh parameter dinamik (frekuensi alami, mode getar, dan rasio redaman) dari struktur yang diuji. Pengujian dinamik dilakukan di Jembatan Teksas Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pejalan kaki rangka baja dengan bentang total 84 meter. Struktur Jembatan Teksas dimodelkan secara 3 dimensi dengan menggunakan program SAP2000 untuk memperoleh frekuensi alami dan mode getar. Permodelan struktur dilakukan dengan 2 asumsi, yaitu jika joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan sendi dan joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan jepit. Pengujian dinamik dilakukan dengan memberikan eksitasi paksaan pada Jembatan Teksas dengan menggunakan alat eccentric mass shaker. Respon dari struktur akibat getaran dari eksitasi paksaan direkam menggunakan accelerometer dan vibrometer. Data yang digunakan adalah data saat struktur dalam kondisi mengalami getaran paksa (saat alat masih beroperasi) dan dalam kondisi mengalami getaran bebas (saat alat dihentikan). Dari hasil pengujian dapat diperoleh 5 mode getar pertama Jembatan Teksas. Hasil pengujian dinamik lebih mendekati hasil permodelan dengan asumsi joint jembatan sebagai sambungan sendi dengan perbedaan sebesar 11%. Rasio redaman rata-rata yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 1,72%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahun 2013 dan 2011 terdapat penurunan frekuensi yang cukup signifikan (20%) untuk mode getar kedua torsi.

The purpose of this dynamic test was to obtain dynamic parameters (natural frequencies, mode shapes, and damping ratio) of the tested structure. The dynamic test was conducted on Jembatan Teksas Universitas Indonesia, the pedestrian steel-truss bridge with 84 meters total span. This bridge structure was modeled in 3D by SAP2000 program to obtain natural frequencies and mode shapes. Structural modeling conducted with 2 assumptions, the bridge joints modeled as a pinned connection and the bridge joints modeled as a fixed connection. A dynamic test was conducted by applied forced excitation using an eccentric mass shaker. Structure responses were recorded using accelerometers and vibrometer. The data used were the data when the structure in forced vibration state and in free vibration state. This test could obtain 5 mode shapes of Jembatan Teksas. The results obtained from the test were close to the model of bridge joints as pinned connections. The average damping ratio obtained from the test was 1,72%. Compared to the test that was conducted in 2013, there was a significant frequency decrement (20%) for the 2nd torsional mode shape.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Heryudiasari
"Jembatan bentang panjang mempunyai perilaku kompleks apabila terkena gempa khususnya pada saat konstruksi sedang dilaksanakan. Pada penelitian ini, Jembatan Kabel Suramadu dipilih untuk menyajikan perilaku jembatan cable-stayed pada setiap tahapan konstruksi yang berjumlah 89 tahapan. Jembatan ditinjau pada 10 tahapan kritis yaitu tahapan ke-4, 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 74, dan 89 (lengkap).Rekaman gempa terletak pada sepasang gempa arah memanjang struktur jembatan akan dikenai gempa timur - barat (gempa transversal) dan arah melintang struktur jembatan akan dikenai gempa utara - selatan (arah longitudinal) secara terpisah di sekitar Selat Madura yaitu Gempa Banyuwangi (23 Maret 2011), Gempa Jember (14 Februari 2011), dan Gempa Nusadua (18 Maret 2009). Analisis riwayat waktu dan respon spektrum menggunakan perbedaan ketiga elemen pada kabel yaitu elemen truss tension-only, cable linier (equivalent truss element), dan cable nonlinier (catenary cable element). Peninjauan nodal terletak pada pertemuan kabel-menara dan pertemuan kabel-gelagar sedangkan, peninjauan elemen terletak pada kiri dan kanan menara. Hasil penelitian menghasilkan kandungan frekuensi jembatan, periode alami struktur, respon perpindahan, gaya dalam aksial kabel, gaya dalam momen dan geser arah Z pada gelagar, dan tegangan normal kabel.

Long-span bridge has a complex behavior when exposed to the earthquake, especially when the construction is being carried out. In this study, Suramadu Cable Bridge chosen to present the behavior of cable-stayed bridge at each stage of construction totaling 89 stages. Bridges are reviewed at ten critical stages. These stages are 4th, 9th, 18th, 27th, 36th, 45th, 54th, 63rd, 74th, and 89th stage (final stage). Recorded earthquake the located on longitudinal direction of the bridge structure will be east - west earthquake (transverse earthquake) and the transverse direction of the bridge structure will be given north - south (longitudinal direction) earthquake separately around the Madura Strait those are Banyuwangi earthquake (March 23, 2011), Jember earthquake (February 14, 2011), and Nusadua earthquake (March 18, 2009). Time history and response spectrum analysis is done by using three different elements on the cable. Those are tension-only truss elements, linear cable (equivalent truss element), and the nonlinear cable (catenary cable element). The review of nodal located in joint tower-cable and joint cable-girder while the review of the element located on the left side and right side of the tower. The results of the study resulted in the bridge's frequency content, the natural period of the structure, the displacement response, axial force in the cable, moment and shear force in the Z direction on the girder, and the normal cable stress.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat sebuah modul galvanometer untuk eksperimen pengukuran
resistansi dengan metode jembatan wheatstone berbasis mikrokontroler. Modul
eksperimen galvanometer ini terdiri dari dua blok yaitu blok analog dan blok digital.
Modul eksperimen ini menggunakan dasar teori jembatan wheatstone. Dari 4 buah
resistor pada jembatan wheatstone mempunyai nilai hambatan yang sama, satu
diantaranya akan disusun secara seri dengan kawat konduktor yang akan diukur nilai
hambatannya. Sehingga jembatan wheatstone tidak bernilai nol. Keluaran dari
jembatan wheatstone akan terhubung dengan rangkaian instrumentasi amplifier
sebagai pengkondisi sinyal. Tegangan keluaran dari pengkondisi sinyal berupa
tegangan analog yang harus diubah menjadi tegangan digital dengan menggunakan
rangkaian ADC yang ada pada minimum sistem mikrokontroller. Modul eksperimen
galvanometer ini akan ditampilkan secara digital dengan menggunakan tampilan
berupa LCD. Tampilan yang ditampilkan adalah nilai resistansi dari kawat konduktor
yang diukur, yang telah diubah nilainya dari besaran tegangan menjadi besaran
resistansi oleh mikrokontroller."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Gunung Agung, 1985
338.959 8 SIA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Studi ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari ketersediaan infrastruktur jalan, listrik, dan air terhadap perkembangan ekonomi regional di Indonesia melalui beberapa analisis regresi panel data dengan menggunakan data yang terdiri dari 33 provinsi pada periode 2006 hingga 2016. Selain itu, dilakukan juga analisis dengan menggunakan regresi panel data dinamik untuk mengetahui konvergensi antarprovinsi selama periode studi. Berdasarkan hasil analisis model fixed effects, jumlah distribusi listrik per kapita dan persentase rumah tangga dengan akses air minum layak (proxy untuk variabel infrastruktur listrik dan air) memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap ekonomi regional. Di sisi lain, hasil analisis regresi panel data dinamik dengan menggunakan estimator Arellano-Bond menunjukkan bahwa panjang jalan per kapita dan jumlah distribusi listrik per kapita (proxy untuk variabel jalan dan listrik) memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap ekonomi regional dengan elastisitas sebesar 0.134 dan 0.120, berturut-turut. Hasil analisis juga menunjukkan terjadinya conditional β-convergence antarprovinsi. Dengan kata lain, provinsi dengan pendapatan lebih rendah cendering memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingan provinsi dengan pendapatan lebih tinggi selama periode studi. Hasil-hasil tersebut menunjukkan peran penting dari infrastruktur dalam pembangunan ekonomi regional.

By conducting several panel data regression analyses with a panel data set of 33 provinces from 2006 to 2016, this study tries to analyze the effects of road, electricity and water infrastructures on regional economic development in Indonesia. It also examines, using the dynamic panel data regression model, whether there is regional income convergence across provinces over the study period. According to the result of the fixed effects analysis, per capita amount of electricity and the proportion of households with access to safe water (proxies for electricity and water infrastructures) are found to have significant and positive effects on regional economy. On the other hand, according to the result of the dynamic panel regression analysis by the Arellano-Bond estimator, per capita road length and per capita amount of electricity (proxies for road and electricity infrastructures) are found to have significant and positive effects on regional economy with the elasticities of 0.134 and 0.120, respectively. This study also found that there is a conditional β-convergence across provinces. That is, poorer provinces tend to grow faster than richer provinces over the study period. These observations confirm the importance of infrastructures in the development of regional economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>