Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Gracia Dameirisca
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasta gigi pemutih terhadap kekerasan mikro email. Sampel yang digunakan adalah email gigi premolar manusia dan secara acak dibagi menjadi 3 kelompok: 1-Pepsodent Whitening, 2- Formula Sparkling White, 3-Pepsodent Regular. Kekerasan mikro email diukur sebelum penyikatan, setelah penyikatan setara 1 dan 3 bulan oleh Knoop Microhardness Tester. Penyikatan dengan pasta gigi pemutih setara 1 bulan tidak menurunkan kekerasan mikro email secara signifikan, namun pada penyikatan setara 3 bulan terjadi penurunan kekerasan mikro email secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa penyikatan dengan pasta gigi pemutih berpotensi menurunkan ketahanan email terhadap karies setelah penggunaan jangka panjang.

The aim of this study was to assess the effect of whitening toothpaste on enamel microhardness. Human enamel samples were obtained from premolars and randomly divided into three groups: 1-Pepsodent Whitening, 2-Formula Sparkling White, 3-Pepsodent Regular. Microhardness testing was performed with a Knoop Microhardness Tester before brushing, after brushing for one and three months. There were no significant decrease in enamel microhardness values after one month brushing with whitening toothpaste, but after three months brushing there were significant decrease in enamel microhardness. It was concluded that whitening toothpaste has a potential to decrease enamel resistance to caries after using for a prolonged time.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Riska
"Penggunaan pasta gigi pemutih mungkin memiliki efek samping. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan kekasaran email sesudah penyikatan dengan pasta gigi pemutih. 30 spesimen premolar dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing disikat dengan Pepsodent Whitening, Formula Sparkling White dan Pepsodent Regular. Penyikatan secara in vitro dilakukan setara satu bulan dan tiga bulan. Pengukuran kekasaran email menggunakan surface roughness tester. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai kekasaran yang bermakna sesudah penyikatan setara satu bulan dan tiga bulan untuk ketiga kelompok pasta. Peningkatan kekasaran email tertinggi terdapat pada kelompok Pepsodent Whitening.

Using whitening toothpaste may have side effect. The aim of this study was to assess the effect of whitening toothpaste on enamel roughness. 30 specimens of premolar were divided into three groups: Pepsodent Whitening, Formula Sparkling White and Pepsodent Regular. Toothbrushing were performed in vitro equal to 1 and 3 months. Surface roughness tester was used to determine enamel roughness. There were changes statistically significant in enamel roughness after 1 and 3 months-toothbrushing in all groups. Pepsodent Whitening significantly increased enamel roughness more than Formula Sparkling White and Pepsodent Regular.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Febrian
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak teh hijau dalam pasta gigi terhadap kekerasan email yang mengalami demineralisasi. Spesimen gigi manusia yang telah didemineralisasi menggunakan asam sitrat diaplikasikan larutan pasta gigi yang mengandung ekstrak teh hijau konsentrasi 5-15%. Bagian email gigi diuji dengan alat uji kekerasan Knoop. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kekerasan email setelah diaplikasikan pasta gigi mengandung ekstrak teh hijau konsentrasi 5%, 10% dan 15% (p<0,05). Namun peningkatan kekerasan ini tidak berbeda bermakna antara tiap konsentrasi ekstrak teh hijau. Disimpulkan bahwa ekstrak teh hijau konsentrasi 5% dalam pasta gigi sudah dapat meningkatkan kekerasan email yang mengalami demineralisasi.

The aim of this study was to analyze the effect of green tea contained toothpaste to demineralized enamel hardness. Human tooth specimen which has been immersed in citric acid were applied by toothpaste containing green tea extract concentration 5-15% and enamel hardness were tested with Knoop Microhardness Tester. The application of toothpaste containing green tea extract 5%, 10% and 15% can increase the hardness of demineralized enamel (p<0,05). However, the increasing hardness number was not significantly different between green tea extract concentrations. Green tea extract contained toothpaste with concentration 5% can increase the hardness number of demineralized enamel. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan Pramadya Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu paparan gel theobromine terhadap kekerasan permukaan email setelah demineralisasi dengan asam sitrat 1%. Spesimen email direndam asam sitrat 1% selama 2,5 menit lalu kemudian dipapar oleh gel theobromine 200 mg/l selama 16, 48 dan 96 menit. Nilai kekerasan email diuji menggunakan Knoop Microhardness Tester Shimadzu, Japan. Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai kekerasan email secara bermakna (p<0,05) setelah demineralisasi dengan asam sitrat 1% sebesar 35%-39%. Gel theobromine 200 mg/l dapat meningkatkan kekerasan email secara bermakna (p<0,05) yang telah didemineralisasi oleh asam sitrat 1%.

The aim of this study was to investigate the effect of different exposure time of theobromine gel on enamel microhardness after demineralization with 1% citric acid. Specimens were immersed in 1% citric acid solution for 2.5 minutes and then were exposed to theobromine gel 200 mg/l for 16, 48 and 96 minutes. Enamel microhardness value was tested using Knoop Microhardness Tester Shimadzu Japan. Wilcoxon and Mann-Whitney test showed significant reduction (p<0,05) of microhardness value for all specimens after demineralization with 1% citric acid about 35-39%. Theobromine gel could increase enamel microhardness significantly (p<0,05) after deminerlization with 1% citric acid."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Efek teobromin terhadap kekerasan mikro permukaan email. Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan gigi di Indonesia. Fluor adalah salah satu bahan pencegah karies gigi namun keamanan dan bahaya fluorosis masih diperdebatkan. Teobromin adalah senyawa alkaloid yang terkandung di dalam biji kakao. Teobromin dipercaya dapat meningkatkan kekerasan mikro email dengan terjadinya perubahan mineral pada lapisan permukaan email. Tujuan: Menentukan pengaruh teobromin terhadap kekerasan permukaan email gigi. Dosis efektif teobromin untuk mempengaruhi kekerasan email akan ditetapkan juga. Metode: 40 potongan mahkota gigi premolar ditanam pada resin epoksi. Selanjutnya spesimen dibagi secara random menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol (aquadest), teobromin 100mg/L (T100), teobromin 500mg/L (T500), dan teobromin 1000mg/L (T1000). Spesimen direndam selama 15 menit, kemudian diuji kekerasan mikronya dengan menggunakan Knoop microhardness tester. Hasil: Peningkatan kekerasan mikro email terjadi setelah perlakuan dengan empat konsentrasi teobromin yang berbeda. Peningkatan kekerasan mikro email tertinggi terjadi pada kelompok T1000 dan terdapat perbedaan bermakna dibandingkan dengan ketiga kelompok lainnya (p<0,05). Simpulan: Teobromin merupakan bahan pencegah karies gigi yang potensial karena kemampuannya dalam meningkatkan kekerasan permukaan email gigi.

Dental caries is still a dental health problem in Indonesia. Fluoride, one of the dental caries prevention materials but its safety and the danger of fluorosis is still debated. Theobromine is an alkaloid compounds contained in cocoa beans. Theobromine is believed to increase enamel microhardness with mineral changes in the enamel superficial layer. Objectives: To determine the influence of Theobromine on the enamel surface microhardness. Effective dose of theobromine to affect enamel hardness will be determined as well. Methods: This study used 40 premolar tooth crown pieces that were embedded in epoxy resin. Furthermore specimens were randomly divided into 4 groups, which were control (distilled water), theobromine 100mg/L (T100), theobromine 500mg/L (T500) and theobromine 1000mg/L (T1000). The specimens were immersed for 15 minutes and microhardness test was performerd using Knoop microhardness tester. Results: Increasing enamel microhardness was observed after treatment with four different theobromine concentration. The highest increased of enamel microhardness was shown in T1000 group and difference compared to other group were statistically significant (p<0.05). Conclusion: Theobromine is a potential dental caries prevention material due to its effect in improving the surface microhardness of tooth enamel."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyajati Maharddhika
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efek penyikatan pada permukaan email terhadap nilai kekasarannya setelah pemaparan gel theobromine 200 mg/L dengan durasi berbeda (8 menit, 16 menit, 32 menit) dan dengan pemaparan gel NaF 2% (16 menit), menggunakan Mitutoyo SJ 301, Jepang. Digunakan 24 spesimen gigi manusia premolar atas yang dibagi dalam empat kelompok. Analisa statistik dengan Kruskal Wallis dan Friedman menunjukkan penurunan nilai kekasaran pada semua spesimen setelah pemaparan gel theobromine dan peningkatan nilai kekasaran kembali setelah penyikatan. Nilai kekasaran kelompok gel theobromine (32 menit) setelah penyikatan masih lebih rendah daripada kekasaran awalnya.

The aim of this study was to evaluate the effect of brushing on enamel surface roughness after different exposure times from 200 mg/L theobromine gel (8 minutes, 16 minutes, 32 minutes) and of 2% NaF gel (16 minutes), using Mitutoyo SJ 301, Japan. Twenty four specimens of human upper premolar teeth were used and divided into four groups. Kruskal Wallis dan Friedman tests showed a decrease in roughness values after theobromine gel exposure in all specimens and an increase in roughness values after brushing. Surface roughness values of theobromine gel exposure (32 minutes) after brushing were lower than initial roughness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alia Ramadhani
"Menganalisa efek susu dan teh hitam terhadap demineralisasi email gigi. Mahkota 30 gigi premolar dipersiapkan membentuk kubus gigi (6mm3). Permukaan oklusal dibentuk jendela oklusal dengan menggunakan stiker berukuran 3x5mm2 dan seluruh permukaan gigi lainnya dilapisi dengan varnis tahan asam. Sampel dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok dan direndam selama 26 menit dalam larutan remineralisasi: Grup A-susu dan teh hitam ; Grup B-susu ; Grup C-akuabides. Setelah 3 hari perendaman dalam larutan demineralisasi dengan pH 4.4, gigi di scan menggunakan micro-CT. Demineralisasi ditunjukkan dengan mean grey value (MGV). MGV dan standar deviasi pada tiap kelompok secara berurutan adalah: 90.78 ± 19.09, 98.14 ± 24.01, 81.10 ± 20.29. MGV antara ketiga kelompok berbeda bermakna (p<0.05), kecuali antara grup A dan B. Aplikasi menggunakan susu saja menunjukkan efek protektif yang lebih tinggi terhadap demineralisasi dibandingkan dengan aplikasi susu dan teh hitam.

This study is aimed to analyze the effect of milk and tea on demineralization of tooth enamel. The coronal parts of 30 sound premolars were prepared into tooth blocks (6mm3). An unvarnished occlusal surface window was created for each tooth by covering the occlusal surface with a 3x5mm2 sticker and painting other surfaces with an acid-resistant varnish. These blocks were randomly allocated into three groups immersed in remineralizing solutions for 26 minutes, respectively: Group A - milk and tea; Group B - milk ; and Group C - deionezed water. After 3 days immersion in a buffered demineralization solution at pH 4.4, micro-CT scans were taken. Demineralization was represented by the mean grey value (MGV). MGV and the standard deviation for each group respectively is: 90.78 ± 19.09, 98.14 ± 24.01, 81.10 ± 20.29. The MGV between the three groups were statistically significant (p<0.05), except between group A and B. Application using only milk showed higher protective effect against demineralization compared to application using milk and black tea.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S44759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina Tjandrawinata
"ABSTRAK
Gigi yang lebih putih sering dianggap lebih menarik dari lebih sehat. Agar lebih putih orang seringkali melakukan pemutihan gigi dengan bahan karbamid peroksida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi karbamid peroksida 10 % dan stannous fluorida 0,4 % pada kristalit hidroksiapatit dalam email gigi dengan metode difraksi sinar-x. Sebagai pembanding digunakan bahan perendam hidrogen peroksida 10 % dan sebagai kontrol digunakan akuades. Aplikasi bahan perendam dilakukan selama 192 jam, dengan penggantian bahan setiap 8 jam dan perendaman akuades 8 jam di antara waktu penggantian bahan perendam. Perendaman dilakukan pada suhu 37°C dan kelembaban 100%, sesuai kondisi di dalam mulut. Pemeriksaan difraksi sinar-x dilakukan setelah perendarnan 96 dan 192 jam. Selain penghitungan ukuran kristalit, dilakukan juga penghitungan konstanta kisi dan regangan (strain). Dari penelitian ini diketahui bahwa penggunaan bahan perendam karbamid peroksida, stannous fluorida, kombinasi kedua bahan dan hidrogenperoksida tidak menyebabkan perubahan ukuran kristalit dan konstanta kisi kristal hidroksiapatit email gigi secara bermakna, tetapi mengubah regangan dalam butir kristal secara berarti.
Dari pemeriksaan difraksi sinar-x terlihat bahwa kristal hidroksiapatit pada bagian fasial email gigi memiliki preferred orientation pada bidang [002]. Untuk melihat keadaan permukaan sampel dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop elektron (SEM) yang menunjukkan terjadinya perubahan pada perrnukaan email gigi akibat perendaman dalam karbamid peroksida, stannous fluorida dan hidrogen peroksida. Untuk mengetahui pengaruh keasaman perendam dilakukan pemeriksaan pH dengan pH-meter digital. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa derajat keasaman (pH) bahan perendam tidak berpengaruh terhadap kerusakan pada email gigi.

ABSTRACT
Carbamide peroxide has recently been widely used as a vital tooth whitener. The successful result and the simple use of the material have captured the esthetic interest of the dental practitioners. On the other hand, in some cases this bleaching material can cause pulpal sensitivity that can be cured by using stannous fluoride gel.
The purpose of this experiment is to study the influence of 10 % carbamide peroxide and 0,4 % stannous fluoride application on the crystallite of hydroxyapatite in tooth enamel, by using x-ray diffraction method. Hydrogen peroxide solution and aquadest are used as control. The materials are applied for 8 hours in incubator with 37°C dan 100 % humidity, for total 192 hours.Then it can be concluded that carbamide peroxide and stannous fluoride do not influence neither the crystallite size of tooth enamel nor the lattice parameters, but they influence the strain in crystal.
The x-ray diffraction on the facial surface of enamel shows preferred orientation patern at [002]. The application of the carbamide peroxide and hydrogen peroxide materials cause damage on the tooth enamel surfaces that can be detected by scanning electron microscope. In this experiment, the acidity of the materials is detected by digital pH-meter.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjen Dravinne Winata
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah teh berpengaruh terhadap daya kelarutan email. Besar sampel bubuk email yang akan diteliti adalah 18, dan masing-masing sampel dibuat dari 5 lempeng email gigi premolar yang dicabut untuk keperluan perawatan meratakan gigi. Sebelum dihaluskan lempeng email dipisahkan secara acak menjadi 3 kelompok percobaan T1, T2, T3 dan 3 kelompok kontrol K1, K2, K3. Setiap kelompok ini dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil sebagai sampel yang masing-masing terdiri dari 5 lempeng email. Masing-masing sampel direndam 3x/hari 3 menit untuk kelompok T1 dan Kl direndam selama l minggu, kelompok T2 dan K2 direndam selama 2minggu, dan kelompok T3 dan K3 direndam selama 3 minggu.
Sampel kelompok percobaan direndam teh, dan sampel kelompok kontrol direndam aquabidestilata Setelah proses perendaman selesai masing-masing sampel dihaluskan, dan diayak dengan kehalusan - 250 mesh, diambil seberat 500 mg, dan dititrasi dengan 100 ml asam asetat 0,01 mol/L pH 4. Bubuk email dari masing-masing sampel yang tidak larut setelah dititrasi disaring dengan kertas saring, dikeringkan dengan oven, dan ditimbang kembali. Data bubuk email yang larut dianalisis secara statistik untuk melihat kelarutan email.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna ( p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinda Rizky Afdrian
"ABSTRAK
Latar Belakang: Karies adalah penyakit multifaktorial, yang disebabkan oleh paparan asam pada permukaan gigi yang dihasilkan oleh metabolisme bakteri yang memicu demineralisasi dan dapat berubah menjadi remineralisasi ketika keasaman rongga mulut kembali ke netral. Sikat gigi dilakukan untuk menghilangkan plak dari rongga mulut, dua kali sehari, setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Akhir-akhir ini keluhan muncul dari rasa sakit primer yang dimulai dengan rasa sakit karena abrasi dan erosi terkait dengan kebiasaan menyikat gigi. Tujuan: Mengetahui pengaruh menyikat gigi sebelum makan dan setelah makan pada tingkat mineralisasi email gigi yang diperiksa oleh DIAGNOdent Pen. Metode: Desain eksperimental dengan pendekatan uji coba crossover acak sebelum-sesudah. 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dipilih dan dibagi menjadi 2 kelompok. Grup A menyikat gigi sebelum makan dan Grup B menyikat gigi setelah makan pada minggu pertama pemeriksaan. Setelah periode pencucian 1 minggu, pengobatan untuk kedua kelompok dipertukarkan. Pemeriksaan dilakukan 4 kali; baseline, setelah menyikat gigi, setelah makan dan 6 jam setelah makan / menyikat gigi. Hasil: Hasil uji Mann-Whitney menyimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara menyikat gigi sebelum makan dan setelah makan (p> 0,05). Nilai rata-rata setelah menyikat gigi dan setelah makan pemeriksaan pada Grup A lebih rendah dari Grup B. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan dalam tingkat mineralisasi enamel antara menyikat gigi sebelum dan sesudah makan.

ABSTRACT
Background: Caries is a multifactorial disease, caused by exposure to acids on the surface of the teeth produced by bacterial metabolism that triggers demineralization and can turn into remineralization when the acidity of the oral cavity returns to neutral. Toothbrushes are used to remove plaque from the oral cavity, twice a day, after breakfast in the morning and at night before bed. Lately complaints arise from primary pain that starts with pain due to abrasion and erosion associated with the habit of brushing teeth. Objective: To determine the effect of brushing teeth before eating and after eating on the level of tooth enamel mineralization examined by DIAGNOdent Pen. Method: An experimental design with a before-after random crossover trial approach. 20 subjects who met the inclusion criteria were selected and divided into 2 groups. Group A brushed teeth before eating and Group B brushed teeth after meals in the first week of examination. After the washing period of 1 week, the treatment for the two groups was exchanged. The inspection is carried out 4 times; baseline, after brushing teeth, after eating and 6 hours after eating/ brushing teeth. Results: The Mann-Whitney test results concluded there was no statistically significant difference between brushing teeth before eating and after eating (p> 0.05). The mean values ​​after brushing and after eating the examination in Group A were lower than Group B. Conclusion: There was no difference in the level of enamel mineralization between brushing teeth before and after eating."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>