Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Stephanie Anastasya
"ABSTRAK
Yogurt merupakan makanan kesehatan yang popular saat ini.
Penelitian terdahulu menyatakan bahwa bakteri probiotik di dalam yogurt mampu
menghambat pertumuhan bakteri patogen periodontal. Tujuan : Mengetahui efek
yogurt terhadap pertumbuhan bakteri F. nucleatum yang merupakan salah satu
bakteri patogen periodontal. Metode : Yogurt dengan konsentrasi 20%, 40%,
60%, 80%, 100% diinokulasi dengan bakteri F. nucleatum, kemudian dilakukan
penghitungan koloni bakteri F.nucleatum. Hasil : Terlihat penurunan jumlah
koloni bakteri F. nucleatum sejalan dengan meningkatnya konsentrasi yogurt.
Kesimpulan : Yogurt mampu menghambat pertumbuhan bakteri F. nucleatum, in
vitro.

ABSTRACT
Yogurt is a popular healthy food. A research proved that probiotic
bacteria in yogurt have the ability to inhibit periodontal pathogen bacteria.
Objectives : To study the effect of yogurt on the growth of F. nucleatum as one
of the periodontal pathogen bacteria. Methods : 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%
yogurt concentrations inoculated with F. nucleatum, then the amount of
F.nucleatum colonies was counted. Result : The amount of F. nucleatum colonies
decreased with higher concentrations of yogurt. Conclusion : Yogurt has the
ability to inhibit the growth of F. nucleatum, in vitro."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritami Arista
"Yogurt adalah makanan yang banyak digemari masyarakat saat ini dan bermanfaat pada kesehatan secara umum bila dikonsumsi dengan cukup. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa bakteri probiotik dapat mengurangi jumlah bakteri patogen periodontal.
Tujuan: Mengetahui efek yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis, yang merupakan salah satu bakteri patogen periodontal.
Metode: Yogurt dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% diinokulasikan dengan bakteri P. gingivalis dan kemudian dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri P. gingivalis.
Hasil: Jumlah koloni bakteri P. gingivalis pada media blood agar menurun sesuai dengan meningkatnya konsentrasi yogurt.
Kesimpulan: Yogurt memiliki efek inhibisi terhadap bakteri P. gingivalis.

Yogurt is a popular food and gives health benefits when consumed in sufficient amounts. A research stated that probiotic bacteria in yogurt had the ability to reduce the number of periodontal pathogens.
Objectives: To analyze the effect of yogurt on the growth of Porphyromonas gingivalis, a periodontal pathogen.
Method: 20%, 40%, 60%, 80%, and 100% yogurt concentrations was inoculated with P. gingivalis and the number of colonies of P. gingivalis formed was counted.
Results: The number of colonies of formed on blood agar was decreased with higher concentrations of yogurt.
Conclusion: Yogurt has an inhibitory effect towards P. gingivalis."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jihan Putra Ramdhani
"ABSTRACT
Penelitian ini menyelidiki pengaruh penambahan enzim transglutaminase terhadap jumlah bakteri asam laktat serta sifat fisik dan kimia produk minuman yogurt dengan memvariasikan konsentrasi transglutaminase 0; 0,1; 1; 2 UE/gram protein susu serta periode penyimpanan 1, 8, 15 hari penyimpanan. Transglutaminase juga ditambahkan pada dua tahap berbeda, yaitu sebelum fermentasi dengan tahap inaktivasi enzim sebelum ditambahkan kultur bakteri asam laktat dan bersamaan dengan penambahan kultur bakteri asam laktat tanpa proses inaktivasi enzim. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam waktu fermentasi, tetapi konduktivitas sampel tanpa penambahan transglutaminase meningkat lebih cepat dibanding sampel dengan penambahan transglutaminase. Penambahan transglutaminase juga menyebabkan penurunan pH yang semakin melambat serta penurunan jumlah bakteri asam laktat dalam sampel selama periode penyimpanan. Selain itu, transglutaminase menyebabkan sineresis sampel berkurang dan viskositas meningkat, namun tidak menimbulkan perubahan yang berarti terhadap kadar nutrisi dan karakteristik sensori. Struktur yogurt menjadi lebih padat dan kompak akibat terjadinya ikatan silang antar kasein yang juga menyebabkan berat molekulnya meningkat. Semakin tinggi konsentrasi, efek transglutaminase semakin meningkat. Pada sampel dengan penambahan transglutaminase bersamaan dengan penambahan kultur bakteri, transglutaminase terus bekerja selama periode penyimpanan. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa transglutaminase dapat secara efektif digunakan untuk meningkatkan kualitas yogurt.

ABSTRACT
This study was conducted to investigate the effect of transglutaminase addition to total of lactic acid bacteria and physical and chemical properties of yogurt product by varying enzyme concentration 0 0,5 1 2 UE gram milk protein and storage period 1, 8, 15 days storage period. The addition of transglutaminase was conducted at different production steps prior to fermentation with enzyme inactivation process and together with starter culture addition without inactivation process. There was no significant difference in fermentation time, but the conductivity of the sample without transglutaminase addition was increasing faster than other samples. Transglutaminase was resulting in slower acidity development during storage period, decreased syneresis and increased viscosity, but had no significant effect on nutritional value and sensory characteristic of the samples. The structure of yogurt became more compact and denser and molecular weight of casein is increasing. It was also shown that the higher the concentration of transglutaminase added into sample, the effect of transglutaminase activity was getting more reflected in the samples, especially samples without inactivation process that had the enzyme to be active during storage time. From this study, it can be concluded that transglutaminase can be effectively used in yogurt production to increase its quality."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjiati
"ABSTRACT
Kabupaten Mojokerto merupakan daerah dengan tingkat ekonomi yang baik. Kabupaten ini memiliki lahan subur dan Kerajaan Majapahit yang terpelihara dengan baik. Selain itu, ia memiliki petemakan sapi perah yang terletak di sekitar Kecamatan Pacet. Susu yang dihasilkan dari daerah ini bisa menunjang perekonomian di Jawa Timur. Namun, tidak ada kenaikan harga jual susu olahan susu menjadi makanan dengan harga jual tinggi. Komunitas sapi perah belum tersentuh oleh teknologi pengolahan susu untuk menghasilkan makanan seperti yoghurt, es brim, atau penmen susu. Oleh karena itu, sains dan teknologi dengan harga jual tinggi sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah ini untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatannya agar tercipta perekonomian mandiri. Pelayanan sosial ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan mereka dengan menguasai sains dan teknologi dalam bentuk kenaikan harga jual susu dan menciptakan ekonomi mandiri dengan meningkatkan produktivitas sapi perah dan memberi nilai tambah susu untuk diolah makanannya seperti permen susu atau yoghurt. Pelayanan sosial terintegrasi, untuk memberi sains dan teknologi kepada masyarakat, untuk memotivasi siswa dan masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan merawat giginya. Sasaran kegiatan ini adalah mengurangi beban masyarakat dengan meningkatkan pengelolaan produktivitas sapi dan produktivitas sapi perah, membuat produk olahan dari susu dengan nilai ekonomi lebih tinggi, menciptakan industri skala kecil, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut memberikan pelatihan untuk membuat yoghurt, penmen susu atau herbal, memberikan layanan kesehatan sapi untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan menjalani pemeriksaan kesuburan ternak, mengobati ternak yang tidak subur, melakukan inseminasi buatan pada ternak dalam siklus estrus mereka, memberi vitamin untuk meningkatkan ternak. nafsu makan, meningkatkan kualitas pakan ternak dengan memberikan pelatihan untuk mengolah pakan ternak. Briefing dan pelayanan kesehatan diberikan untuk mendidik masyarakat agar dapat hidup sehat dengan menjaga kesehatan dan merawat gigi. Kesimpulan yang diambil dan kegiatan yang dilakukan di Kecamatan Pacet Mojokerto adalah pelatihan bagaimana membuat yoghurt dan permen susu mampu memberi nilai tambah bagi masyarakat di Kecamatan Pacet. Banyak kasus gangguan reproduksi ternak di Kecamatan Pacet diidentifikasi, dan pengukuran pertumbuhan anak sekolah dasar diperlukan untuk memantau status gizi anak-anak."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
360 JLM 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Shoimatul Azizah
"Pelaksanaan praktek residensi keperawatan medical bedah peminatan imunologi ditujukan supaya perawat residen mampu memberikan asuhan keperawatan spesialis dalam menerapkan evidence-based nursing (EBN) yang berperan sebagai inovator dan edukator di pelayanan keperawatan. Peran perawat residen sebagai pemberi asuhan keperawatan dilakukan dengan menerapkan teori adaptasi Roy pada pasien dengan HIV dan AIDS dengan TB Paru dan 30 pasien HIV dan AIDS dengan infeksi oportunistik lainnya. Masalah keperawatan yang paling banyak didapatkan yaitu risiko ketidakseimbangan elektrolit, intervensi keperawatan yang dilakukan adalah pemantauan elektrolit dengan tujuan keseimbangan elektrolit meningkat. Penerapan EBN pemberian probiotik yogurt pada pasien dengan HIV, AIDS dan keganasan yang menunjukkan kandidiasis oral berupa plak putih pada lidah. Probiotik yogurt diberikan 2 kali sehari selama 5 hari dengan penilaian evaluasi skor tongue coating Miyazaki, hasil menunjukkan 45,6% terjadi penurunan skor dari grade 3 menjadi grade 0. Proyek inovasi pemberian edukasi dengan materi infeksi oportunistik yang menunjukkan pengetahuan dan sikap ODHA meningkat setelah pemberian edukasi.

The implementation of medical surgical residency practice with specialization in immunology is intended for resident nurses to provide specialist nursing care in implementing evidence-based nursing (EBN) which acts as an innovator and educator in services that are capable of being involved. The role of the resident nurse as a care giver is carried out by applying Roy's adaptation theory to patients with HIV and AIDS with pulmonary TB and 30 HIV and AIDS patients with other opportunistic infections. The most commonly encountered problem is the risk of going to electrolyte court, the engagement intervention for the risk of electrolyte stress is electrolyte monitoring with the aim of increasing electrolyte balance. Application of EBN giving probiotic yogurt to patients with HIV, AIDS and malignancy showing oral candidiasis in the form of white plaque on the tongue. Probiotic yogurt was given 2 times a day for 5 days with an evaluation of the Miyazaki tongue coating score, the results showed a 45.6% decrease in score from grade 3 to grade 0. An innovation project providing education with material on opportunistic infections which shows that the knowledge and attitudes of PLWHA have increased after providing education."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ismar Laila
"Latar Belakang: Periodontitis merupakan salah satu penyakit kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dijumpai sering terjadi di masyarakat. Periodontitis disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah: Penyebab penting adalah keterlibatan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang merupakan 'penanda' bakteri periodontitis yang memainkan peran dalam pengembangan kehilangan perlekatan jaringan periodontal, serta bakteri Fusobacterium nucleatum memiliki kemampuan untuk menggumpal di awal dan akhir kolonisasi bakteri dalam perkembangan plak sehingga bertindak sebagai jembatan bakteri. Propolis dilaporkan memiliki zat antibakteri yaitu flavonoid dan polifenol yang meningkatkan aktivitas antioksidan saliva dan menghambat penyakit periodontal. Tujuan : Menganalisis efektivitas gel propolis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Fusobacterium nucleatum. Metode : Aggregatibacter Biofilm actinomycetemcomitans dan Fusobacterium nucleatum terkena propolis gel dengan konsentrasi 5mg/ml dan 10mg/ml kemudian diinkubasi selama 4 jam (fase adhesi), 12 jam (fase akumulasi aktif) dan 24 jam (fase pematangan) pada suhu 37°C. Persentase potensi Penghambatan pembentukan biofilm dinilai menggunakan uji MTT. Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Fusobacterium nucleatum pada BHI . agar Letakkan paper disk yang telah terkena propolis gel dengan konsentrasi 5 mg/ml dan 10 mg/ml kemudian diinkubasi selama 4 jam, 6 jam, dan 8 jam pada suhu 37°C. Zona rintangan Pertumbuhan bakteri diukur dengan menggunakan penggaris. Kesimpulan: Pengaruh paparan propolis gel dalam menghambat pembentukan biofilm dan zona hambat bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Fusobacterium nucleatum berbeda dalam setiap durasi paparan dan variasi konsentrasi yang digunakan.
Background: Periodontitis is one of the most common dental and oral health diseases that often occur in the community. Periodontitis is caused by many factors, one of which is: An important cause is the involvement of the bacterium Aggregatibacter
actinomycetemcomitans which is a 'marker' of periodontitis bacteria that plays a role in the development of periodontal tissue attachment loss, and Fusobacterium nucleatum bacteria have the ability to agglomerate at the beginning and end of bacterial colonization in plaque development so that it acts as a bacterial bridge. Propolis is reported to have antibacterial substances, namely flavonoids and polyphenols that increase salivary antioxidant activity and inhibit periodontal disease. Objective : To analyze the effectiveness of propolis gel in inhibiting the growth of Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Fusobacterium nucleatum bacteria. Methods: Aggregatibacter Biofilm actinomycetemcomitans and Fusobacterium nucleatum were exposed to propolis gel with concentrations of 5mg/ml and 10mg/ml then incubated for 4 hours (adhesion phase), 12 hours (active accumulation phase) and 24 hours (maturation phase) at 37°C. Percentage of potential inhibition of biofilm formation was assessed using the MTT assay. Bacteria Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Fusobacterium nucleatum in BHI. agar Place the paper disk that has been exposed to propolis gel with a concentration of 5 mg/ml and 10 mg/ml then incubated for 4 hours, 6 hours, and 8 hours at 37°C. The zone of inhibition Bacterial growth was measured using a ruler. Conclusion: The effect of exposure to propolis gel in inhibiting the formation of biofilms and the inhibition zone of the bacteria Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Fusobacterium nucleatum differs in each duration of exposure and variations in concentration used."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashya Shania Harsono
"Latar belakang: Fusobacterium nuclatum merupakan salah satu bakteri yang berperan
dalam periodontitis, suatu kondisi inflamasi kronis karena adanya perubahan hubungan
inang dengan bakteri yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan periodonsium dan
tulang alveolar. Tujuan: Mengkaji secara sistematis peran bakteri Fusobacterium
nucleatum dalam mekanisme kerusakan tulang alveolar pada penyakit periodontitis.
Metode: Penyusunan systematic review dilakukan dari bulan Juli hingga November
2020. Pencarian literatur dilakukan pada dua database yaitu PubMed dan Scopus yang
mengacu pada pedoman PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and
Meta-Analyses) dengan memasukkan kata kunci, kriteria inklusi, dan kriteria eksklusi.
Literatur yang memenuhi syarat dievaluasi pada empat kriteria inklusi yaitu artikel
dipublikasikan dalam Bahasa Inggris, diterbitkan dalam waktu 10 tahun terakhir, artikel
tersedia dalam full text, dan jurnal berupa research article. Hasil: Terdapat lima jurnal
yang sesuai dengan kriteria inklusi yang membahas mekanisme kerusakan tulang oleh
whole bacteria Fusobacterium nucleatum. Mekanisme tersebut dapat terjadi melalui
peningkatan produksi mediator inflamasi oleh sel target yaitu IL-1β, IL-6, IL-8, TNF-α,
CCL2, CCL20 dan CXCL. Selain itu, pemberian beban biomekanis selama infeksi
Fusobacterium nucleatum menyebabkan produksi PGE2 dan COX2 menjadi lebih tinggi.
Peningkatan mediator inflamasi dan enzim ini menyebabkan terjadi ketidakseimbangan
rasio RANKL:OPG sehingga diferensiasi osteogenik menurun dan pada akhirnya
menyebabkan terjadinya kerusakan tulang alveolar. Kesimpulan: Fusobacterium
nucleatum terlibat dalam proses kerusakan tulang alveolar melalui induksi respons
inflamasi, dan inhibisi diferensiasi osteogenik yang terstimulasi dengan pemberian beban
biomekanik.

Background: Fusobacterium nucleatum is a bacteria that play a role in periodontitis, a
chronic inflammatory disease that occurs due to imbalance in the host-microbial
homeostasis, characterized by the destruction of the periodontium tissue and alveolar
bone. Objective: To assess systematically the role of Fusobacterium nucleatum in the
mechanism of alveolar bone destruction in periodontitis. Methods: This systematic
review is conducted from July until November 2020. The literature search was done using
PubMed and Scopus database based on PRISMA (Preferred Reporting Items for
Systematic Review and Meta-Analyses) guidelines by entering the right keywords
combination, inclusion criteria, and exclusion criteria. Qualified literature is evaluated
based on four inclusion criteria such as articles published in English, published within the
last ten years, articles are available in full text, the publication is a research article.
Results: Five articles fit the inclusion criteria and discuss the mechanism of bone
resorption by whole bacteria Fusobacterium nucleatum. This mechanism can occur
through increased production of inflammatory mediators by target cells, such as IL-1β,
IL-6, IL-8, TNF-α, CCL2, CCL20, and CXCL. In addition, the application of
biomechanical loads during Fusobacterium nucleatum infection causes PGE2 and COX2
production to be higher. The increase of inflammatory mediators and enzymes causes an
imbalance in the RANKL:OPG ratio, results in the decreased osteogenic differentiation
which can lead to alveolar bone destruction. Conclusion: Fusobacterium nucleatum is
involved in the process of alveolar bone destruction through the induction of an
inflammatory response, inhibition of osteogenic differentiation, which can be stimulated
by biomechanical loading.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa) adalah salah satu bakteri penyebab
periodontitis. Kombinasi terapi mekanik dan antibiotik dibutuhkan dalam perawatan
periodontitis. Propolis sebagai bahan herbal dengan aktivitas antibakteri dapat
menjadi alternatif pengobatan periodontitis. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efek ekstrak propolis dan permen dengan kandungan propolis terhadap
pertumbuhan Aa dengan menggunakan metode analisis spektrofotometri dan
perhitungan CFU. Pada penelitian ini didapatkan KHM ekstrak propolis 10% dan
KBM 20%, Hasil setelah pemaparan dengan ketiga permen propolis menunjukkan
CFU yang lebih kecil dibandingkan kontrol tanpa permen propolis sehingga dapat
disimpulkan ekstrak propolis dapat menghambat pertumbuhan Aa dan permen dengan
kandungan propolis dapat menurunkan jumlah koloni Aa ATCC 43718, in vitro., Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa) is one of etiological agents in
periodontitis. Combination of mechanical and antibiotic therapy has been used for
periodontitis treatment. Propolis as herbal material can be used as an alternative
treatment. The aim of this study was to analyze the effect of propolis extract and
propolis candies to the growth of Aa using spectrophotometric analysis and CFU
count. Minimum inhibitory concentration of propolis extract against Aa was
determined at 10% and Minimum bactericidal concentration at 20%. A decreace
in the total CFU count of Aa was observed after propolis extract and candies
exposure. These data suggest that propolis extract and propolis candies were
effective to inhibit the growth of Aggregatibacter actinomycetemcomitans.]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Latar Belakang: Penyakit periodontal terjadi karena adanya keterlibatan mikroorganisme oral salah satunya adalah Fusobacterium nucleatum. Perawatan suportif penyakit periodontal dapat berupa penggunaan antiseptik sintetik atau alami seperti tanaman obat. Salah satunya adalah rosela yang dilaporkan memiliki khasiat antibakteri secara in vitro. Dalam upaya pengembangan bentuk sediaan, ekstrak etanol kelopak bunga rosela dibuat dalam bentuk sediaan gel.
Tujuan: Mengetahui potensi antibakteri gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela terhadap Fusobacterium nucleatum.
Metode:Uji zona hambat dilakukan dengan menghitung diameter zona hambat yang terbentuk pada kertas saring yang telah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada media MHA yang sudah diinokulasi Fusobacterium nucleatum. Uji Total Plate Countdilakukan dengan menghitung jumlah koloni Fusobacterium nucleatumyang bertahan hidup setelah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela.
Hasil: Uji zona hambat, gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 15% memiliki zona hambat yang setara dengan gel klorheksidin. Pada uji Total Plate Count, adanya penurunan jumlah koloniFusobacterium nucleatumpada gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 10%, 15%, dan 25% yang setara dengan gel klorheksidin 0,2%.
Kesimpulan: Gel ekstrak etanol kelopak bunga konsentrasi 10%, 15%,25% memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum.

Background:Periodontal disease occurs due to the involvement the presence of oral microorganisms, one of them is Fusobacterium nucleatum. Supportive treatment of periodontal disease can use synthetic or natural antiseptics such as medicinal plants. One of them is roselle which is reported to has antibacterial effect (in vitro). In developing the dosage form, roselle calyx ethanol extract is developed into gel form.
Objective: To determine the antibacterial effect of roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration on Fusobacterium nucleatum.
Method: The inhibition zone test was carried out by counting the inhibition zone formed on paper disc that had been exposed to the roselle calyx ethanol extract gel on MHA media that had been inoculated by Fusobacterium nucleatum. Total Plate Count test was performed by counting the colonies of Fusobacterium nucleatumthat survived after being exposed to roselle calyx ethanol extract gel.
Result: In inhibition zone test, 15% concentration roselle calyx ethanol extract gel showed inhibition zone equivalent to chlorhexidine gel. Total plate count test showed that at 10%, 15%, and 25% concentration gel,Fusobacterium nucleatumcolonies have survived equivalent to chlorhexidine gel.
Conclusion: Roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration have antibacterial effect to Fusobacterium nucleatum.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>