Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandy Sulistyo
"Passenger boarding merupakan proses masuknya para penumpang ke dalam pesawat. Passenger boarding perlu dikendalikan oleh maskapai penerbangan supaya interferences yang terjadi ketika passenger boarding berlangsung tidak semakin banyak. Interferences didefinisikan sebagai gangguan yang terjadi akibat adanya penumpang yang terhalang oleh penumpang lainnya ketika ia ingin mencapai tempat duduknya. Strategi terbaik dibutuhkan untuk dapat mengurangi interferences yang terjadi sehingga passenger boarding lebih terkendali. Strategi dilakukan dengan mengelompokkan penumpang ke dalam beberapa grup dan masing-masing grup akan masuk ke dalam pesawat dengan urutan tertentu.
Pada skripsi ini masalah penentuan strategi passenger boarding akan dimodelkan ke dalam pemrograman non linier bilangan bulat campuran dan diselesaikan melalui algoritma genetik. Pesawat yang digunakan dalam skripsi ini adalah Airbus-320. Sementara untuk menerapkan algoritma genetik sebagai penyelesaian masalah ini digunakan metode seleksi deterministik, metode one cut point crossover dan metode mutasi dengan penggantian gen secara acak.
Pada akhirnya diperoleh bahwa strategi terbaik adalah strategi dengan total interferences minimum berdasarkan nilai, dimana direpresentasikan sebagai persentase penumpang penyebab interferences yang berasal dari grup sebelumnya. Ketika nilai kecil, strategi cenderung mendekati strategi window to aisle. Sementara ketika nilai besar, strategi cenderung mendekati strategi back to front.

Passenger boarding is a process when the passengers get access to airplane. Passenger boarding have to be controlled by an airline company so that interferences of passenger boarding won't increased. Interferences are defined as an instance of passenger blocking another passenger's access to his (or her) seat. The best strategy is needed to reduce the interferences which happened so passenger boarding will be more controlled. The strategy is apllied by grouping the passenger in specific order to get access the airplane.
This skripsi tells about problem on how to choose a passenger boarding strategy will be represented as a model of mixed integer non linear programming and solved by genetic algorithm. Airbus-320 will be used in this skripsi. Deterministic selection, one cut point crossover and random gen replacement mutation will be used in genetic algorithm.
In conclusion, the best strategy is a strategy that has minimum number of total interferences based on, which is represented as a percentage of passenger who caused interferences from the previous group. When has a large value, the strategy aprroach to "window to aisle strategy". Meanwhile has a low value, the strategy approach to "back to front strategy".
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Qonitah
"Pada skripsi ini akan dibahas konsep ride sharing pada taksi, atau disebut juga taxi sharing, yang merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah kemacetan akibat kurang seimbangnya jumlah kendaraan yang beredar dengan kapasitas jalan yang dapat menampung kendaraan. Pada taxi sharing, penumpang taksi berbagi kendaraan taksi dan biaya perjalanan dengan penumpang lain yang memiliki tempat asal-tujuan yang sama/hampir sama dalam waktu perjalanan yang hampir bersamaan. Pemanfaatan taxi sharing yang mengoptimalkan utilisasi kendaraan taksi, selain dapat mengurangi jumlah kendaraan taksi yang dibutuhkan untuk melayani konsumen dan mengurangi biaya operasional taksi, juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar, yang pada akhirnya mengurangi emisi gas buang kendaraan. Untuk memaksimalkan penggunaan taxi sharing, maka diperlukan pengoptimalan rute taksi dalam melayani penumpang, dimana masalah pencarian rute taxi sharing yang optimal dalam skripsi ini akan dimodelkan dalam bentuk mixed integer programming problem. Permasalahan ini diselesaikan menggunakan algoritma genetika, yang lahir dari sebuah inspirasi teori evolusi Darwin. Algoritma ini digunakan untuk mencari pasangan penumpang yang berbagi layanan taksi dan rute taksi yang optimal. Hasil percobaan dengan menggunakan ukuran populasi (popsize) 10, jumlah generasi 50 dan 100, crossover rate (Cr) 0.7, dan mutation rate (Mr) 0.2 menunjukkan bahwa yang sebelumnya terdapat 8 permintaan taksi dan 8 taksi, operator taksi dapat mengurangi jumlah taksi yang beroperasi sebesar satu taksi. Taksi yang menggunakan konsep taxi sharing, yaitu taksi 5 akan melayani permintaan 2 dan 8, dengan urutan menjemput permintaan 2 lalu 8, lalu mengantarkan permintaan 2 kemudian 8, dengan biaya yang dibayarkan Rp4.200,00 untuk permintaan 2 dan Rp14.700,00 untuk permintaan 8. Maka dari itu, keuntungan operator taksi menjadi lebih besar, penumpang dapat menghemat biaya perjalanan, dan penggunaan kendaraan di jalan berkurang.

This research will discuss about the implementation of taxi ride sharing system or taxi sharing as an attempt to find a solution for traffic jam problem that caused by an unequal number of public transportation units operated in the street and the lack of street capacity which supposed to facilitate it. With the present of taxi sharing system, consument can share their taxi trip with others passengers that going on to same direction at the same time. This solution can give benefit for consuments by sharing the trip cost while at the same time benefitted the public transportations provider to optimalized the utilization of the taxi units and cut off operationalization cost, benefitted society by minimalize the number of cars in the streets and reducing air polution from gasoline consumption. To make this taxi sharing system works it also needed an optimalization in taxi route for each trip service. This research will be trying to solved this challenges by examines the taxi-sharing route services through Mixed Integer Programming Problems. This process will be carried using a genetics algorythm which inspired from Darwin's theory of evolution. This algorithm is aiming to be effectively find and match pairs of passengers who use taxi sharing system and taxi routes. The experiment by using population size (popsize) of 10, number of generations 50 and 100, crossover rate (Cr) 0.7, mutation rate (Mr) 0.2 shows that from 8 taxi units to accomodate 8 taxi requests that have been received before, the taxi provider supposedly be able to effectively reduce the number of taxis into only 7 taxis to carry all of the sharing system passengers that requesting. A taxi that uses taxi sharing system will serve request number 2 and request number 8, by picking up request 2 then 8, then delivering request 2 then 8, with fees paid Rp4.200,00 for request 2 and Rp14.700,00 for request 8. Therefore, the profit of the taxi provider is greater, the passengers can save their trip costs, and the use of vehicles on the road can be decreased."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrul Hidayat
"Salah satu cara untuk mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara akibat penggunaan kendaraan pribadi yang kurang efektif yaitu dengan menggunakan sistem berbagi tumpangan (ride sharing). Ride sharing merupakan suatu sistem dimana pelaku perjalanan berbagi (sharing) kendaraan dengan pelaku perjalanan lain yang memiliki waktu dan lokasi asaltujuan perjalanan yang sama atau hampir sama. Pada skripsi ini akan dibahas masalah optimasi penggunaan sistem berbagi tumpangan dengan kedatangan permintaan layanan baru diketahui saat akan melakukan pelayanan yang disebut juga dynamic ride sharing. Bentuk model matematis dari masalah tersebut akan menggunakan Dial-A-Ride-Problem with Money as incentive (DARP-M), yaitu suatu pengembangan dari DARP dengan menambahkan batasan dalam aspek biaya. Selanjutnya akan digunakan algoritma genetika sebagai metode penyelesaian dari masalah tersebut. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dalam skripsi ini diperoleh bahwa algoritma genetika cukup dapat memberikan solusi yang optimal untuk permasalahan tersebut dan dengan menggunakan ride sharing sebagai DARP-M akan memberikan penghematan biaya perjalanan bila dibandingkan tidak menggunakan ride sharing.

One way to overcome congestion and air pollution problems due to ineffective use of private vehicles is to use a ride sharing system. Ride sharing system itself refers to a system in which users share vehicles with other users who have the same or nearly same location of travel origin and destination as well as the same set of time. This thesis discusses the issues of optimizing the use of the ride-sharing system with the arrival of new service requests known when they are about to perform services to customers which is alson known as dynamic ride sharing. The form of a mathematical model used in this thesis to adress such issues is called Dial A Ride Problem with Money as incentives (DARP-M), which is a development of DARP by adding constrains in the aspect of costs. Furthermore, genetic algorithms is used as a method of problem-solving. Based on the results of the experiments conducted in this thesis, it is found that the genetic algorithm can provide an optimal solution to these issues and by using ride sharing, as DARP-M demonstrated, it could provide savings in travel costs when compared to not using ride sharing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waas, Arisha Octiany
"Generalized Assignment Problem (GAP) adalah masalah penugasan sehimpunan berhingga tugas ke sehimpunan berhingga agen. Setiap tugas mempunyai bobot dan biaya penyelesaian yang mungkin berbeda untuk setiap agen. Setiap agen mempunyai kapasitas sumber daya dan tidak boleh mengerjakan tugas melebihi kapasitasnya. Pada skripsi ini dilihat kinerja dari algoritma genetik dalam menyelesaikan GAP. Algoritma genetik terinspirasi oleh teori evolusi biologi. Operator utama yang digunakan adalah binary tournament selection, one point crossover, dan swap mutation. Untuk meningkatkan kinerja, ditambahkan local improvement steps dan replacement scheme. Kinerja algoritma genetik diukur dari kedekatan solusi yang diperoleh dengan Best Known Solution (BKS) dari masalah penguji yang diambil dari OR Library. Selain itu, juga dilihat pengaruh perubahan nilai probabilitas crossover PC dan probabilitas mutasi Pm terhadap kinerja algoritma genetik. Berdasarkan percobaan, disimpulkan bahwa kinerja algoritma genetik dalam menyelesaikan GAP cukup baik, dengan kesalahan relatif nilai fungsi tujuan solusi terbaik terhadap BKS cukup kecil, yaitu tidak lebih dari 0.03. Dari percobaan mengubah nilai parameter, diperoleh dengan PC = 0.6, nilai Pm yang cukup baik adalah 0.25 ? 0.3. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S27616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
"Tabu Search merupakan salah satu metode pemecahan permasalahan optimasi kombinatorial yang tergabung ke dalam local search methods. Metode ini bertujuan untuk mengefektifkan proses pencarian solusi terbaik dari suatu permasalahan optimasi kombinatorial yang berskala besar (bersifat np-hard), contohnya permasalahan penjadwalan job shop, dengan waktu komputasi yang relatif lebih kecil, namun tanpa ada jaminan akan tercapainya solusi yang optimal.
Dalam penelitian ini, Tabu search diterapkan pada sebuah permasalahan penjadwalan job shop dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses total atau makespan (Cmax). Penjadwalan menggunakan algoritma Tabu Search ini dilakukan terhadap tiga kasus, yaitu paket pesanan bulan September, Oktober dan Nopember, dimana untuk setiap paket pesanan dilakukan variasi terhadap initial solution dan panjang tabu list.
Hasil penjadwalan ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjadwalan lain yang menggunakan 4 macam metode basic dispatching rules , yaitu Shortest Processing Time (SPT), Earliest Due Date (EDD), Most Work Remaining (MWKR) dan First Come First Served (FCFS). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa penjadwalan yang menggunakan algoritma Tabu Search sensitif terhadap perubahan yang diberikan pada variabel yang ada didalamnya dan makespan yang dihasilkan secara keseluruhan lebih kecil apabila dibandingkan dengan hasil penjadwalan menggunakan ke-4 metode lainnya.

Application of Tabu Search Algorithm in Job Shop Scheduling. Tabu Search is one of local search methods which is used to solve the combinatorial optimization problem. This method aimed is to make the searching process of the best solution in a complex combinatorial optimization problem(np hard), ex : job shop scheduling problem, became more effective, in a less computational time but with no guarantee to optimum solution.
In this paper, tabu search is used to solve the job shop scheduling problem consists of 3 (three) cases, which is ordering package of September, October and November with objective of minimizing makespan (Cmax). For each ordering package, there is a combination for initial solution and tabu list length.
These result then compared with 4 (four) other methods using basic dispatching rules such as Shortest Processing Time (SPT), Earliest Due Date (EDD), Most Work Remaining (MWKR) dan First Come First Served (FCFS). Scheduling used Tabu Search Algorithm is sensitive for variables changes and gives makespan shorter than scheduling used by other four methods.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Sulaiman
"Pengujian yang dilakukan pada skripsi ini dilakukan untuk mengimplementasikan dan menganalisis sebuah algoritma navigasi otomatis untuk robot beroda yang juga ditunjang dengan algoritma untuk menghindari tabrakan. Algoritma ini bertujuan membuat robot yang dapat bergerak mengikuti jalur yang telah diberikan oleh sebuah aplikasi peta. Robot tersebut menggunakan smartphone Android sebagai unit pemrosesan utamanya dan IOIO sebagai perantara smartphone dengan sensor dan aktuatornya. Dalam menjalankan algoritma, digunakan GPS dan aplikasi peta dari smartphone. Skenario pengujian menggunakan tiga nilai akurasi posisi robot yang berbeda dan dilakukan sebanyak sepuluh pengujian per nilai akurasi. Nilai akurasi ini menentukan jarak dimana robot akan menganggap bahwa posisinya sudah berhasil mencapai suatu koordinat. Setelah dilakukan pengujian, hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk akurasi posisi robot sebesar 3.145 m (perbedaan garis bujur dan lintang sebesar 0.00002), didapat nilai rata-rata jarak posisi robot dengan koordinat tertentu sebesar 2.003 m dengan rata-rata waktu tempuh selama tiga menit dua puluh satu detik. Untuk akurasi posisi robot sebesar 6.297 m (perbedaan garis bujur dan lintang sebesar 0.00004), didapat nilai rata-rata jarak 4.490 m dengan rata-rata waktu tempuh selama dua menit tiga puluh lima detik. Untuk akurasi posisi robot sebesar 10.22 m (perbedaan garis bujur dan lintang sebesar 0.000065), didapat nilai rata-rata jarak 6.720 m dengan rata-rata waktu tempuh selama dua menit tiga belas detik. Hal ini berarti algoritma tersebut memang dapat diimplementasikan ke robot beroda dengan tingkat akurasi tertentu. Tetapi, semakin tinggi tingkat akurasi, semakin lama waktu navigasi yang dibutuhkan. Kemampuan navigasi ini juga sangat dipengaruhi oleh sinyal GPS yang diterima oleh smartphone.

Trials in this final project are done to implement and analyze an automatic navigation algorithm for wheeled robot, with the support of collision avoidance algorithm. The purpose of this algorithm is to create a robot which can follow the route given by the map application. This robot uses smartphone Android as its main processor and IOIO as the link between this smartphone and the robot?s sensors and actuators. The built-in GPS and map application from smartphone are used in running the algorithm. The trial scenarios uses three different robot position accuracy and every scenario is done ten times. The accuracy determines the distance where the robot will assume that its position has reached certain coordinate. After the trials are done, the results show that when the robot position accuracy is 3.145 m (0.00002 difference in latitude and longitude), the average distance is 2.003 m with average travel time of three minutes and twenty one seconds. When the robot position accuracy is 6.297m (0.00004 difference in latitude and longitude), the average distance is 4.490m with average travel time of two minutes and thirty five seconds. When the robot position accuracy is 10.22 m (0.000065 difference in latitude and longitude), the average distance is 6.720m with average travel time of two minutes and thirteen seconds. It means that this algorithm is possible to be implemented in wheeled robot with certain accuracy. But, the more accurate it is, the longer it takes to navigate through the route. This ability to navigate is also very affected by GPS signal received by the smartphone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianinna Ardaneswari
"Dalam bioinformatika penelusuran basis data sekuens digunakan untuk mencari kemiripan antara sebuah sekuens dengan sekuens lainnya pada suatu basis data sekuens Salah satu algoritma untuk menghitung skor kemiripan yang optimal adalah algoritma Smith Waterman yang menggunakan pemrograman dinamik Algoritma ini memiliki kompleksitas waktu kuadratik yaitu O n2 sehingga untuk data yang berukuran besar membutuhkan waktu komputasi yang lama Komputasi paralel diperlukan dalam penelusuran basis data sekuens ini agar waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan memiliki kinerja yang baik Dalam skripsi ini akan dibahas implementasi paralel untuk algoritma Smith Waterman menggunakan bahasa pemrograman CUDA C pada GPU dengan NVCC compiler pada Linux Selanjutnya dilakukan analisis kinerja untuk beberapa model paralelisasi tersebut yaitu Inter task Parallelization Intra task Parallelization dan gabungan keduanya Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan paralelisasi dengan gabungan kedua model menghasilkan kinerja yang lebih baik dari model lainnya Paralelisasi dengan model gabungan menghasilkan rata rata speed up sebesar 313x dan rata rata efisiensi sebesar 0 93

In bioinformatics sequence database searches are applied to find the similarity between a sequence with other sequences in a sequence database One of the algorithms to compute the optimal similarity score is Smith Waterman algorithm that uses dynamic programming This algorithm has a quadratic time complexity O n2 which requires a long computation time for large sized data In this occasion parallel computing is essential to solve this sequence database searches in order to reduce the running time and to increase the performance In this mini thesis we discuss the parallel implementation of Smith Waterman algorithm using CUDA C programming language with NVCC compiler on Linux Furthermore we run the performance analysis using three parallelization models including Inter task Parallelization Intra task Parallelization and a combination of both models Based on the simulation results a combination of both models has better performance than the others In addition parallelization using combination of both models achieves an average speed up of 313x and an average efficiency with a factor of 0 93"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nola Marina
"Flowshop Scheduling Problem (FSP) adalah masalah penjadwalan yang berkaitan dengan pengurutan pemrosesan n pekerjaan pada m mesin, dimana setiap pekerjaan harus diproses tepat satu kali pada setiap mesin dalam urutan yang sama, dengan waktu proses tertentu. Permutation Flowshop Scheduling Problem (PFSP) adalah kasus khusus dalam FSP, dimana n pekerjaan diproses dalam urutan yang sama pada setiap mesin.
Pada tugas akhir ini akan dilihat kinerja kombinasi Algoritma Memetika (AM) dan metode Greedy Randomized Adaptive Search Procedure (GRASP) dalam menyelesaikan PFSP dengan tujuan meminimumkan makespan. Kinerja metode AM dan GRASP dilihat dari kedekatan solusi yang dihasilkan dengan Best Known Solution (BKS) pada Taillard’s Benchmark dan dari waktu komputasinya.
Berdasarkan pengujian, disimpulkan bahwa metode AM dan GRASP cukup kompetitif dalam meyelesaikan PFSP dengan error relatif tidak lebih dari 2 %. Selain itu, metode AM dan GRASP lebih cepat konvergen ke solusi optimal dibandingkan dengan metode AM dan metode GRASP sendiri-sendiri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S27769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`ruf Pattimura
"Perkembangan penggunaan internet dimanfaatkan dalam dunia pendidikan melalui metode Distance learning. Sebagai Salah satu bagian dari proses pendidikan. pelaksanaan ujian dalam Distance Learning dirasa memerlukan perhatian. Tanpa adanya evaluasi maka tidak dapat diketahui keberhasilan proses pembelajaran.
ADES (Agent-based Distance Educational System) sebagai Salah satu sistem yang menggunakan metode Dfsmnce Learning memiliki algoritrna yang cukup baik untukmenetukan tingkat pemahaman pelajar terhadap materi yang diajarkan serta untuk memilih soal ujian. Soal ujian yang dipilih dipengaruhi oleh hasil ujian sebelumnya. Algoritma sistem ini dapat digunakan untuk membantu proses evaluasi karena pengajar dapat mengetahui tingkat pemahaman masing-masing pelajar.
Modui Ujian dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML serta database MySQL umuk penyimpanan datanya. Dalam aplikasinya algoritma ADES yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan modul ujian. Dengan penggunaan algoritma ADES pada modul ujian penentuan lingkat pemahaman pelajar menjadi Iebih akurat dibandingkan melalui ujian biasa. Hal ini disebabkan karena setiap pelajar akan memperoleh soal ujian yang berbeda tingkat kesukarannya, tergantung dari hasil ujian sebelumnya. Dengan demikian setiap pelajar akan memperoleh nilai yang sesuai dengan ringkat pemahamannya pada pelajaran tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Juwita
"Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan terhadap produk dan persaingan bisnis yang tinggi, peranan jaringan distribusi produk sangat berpengaruh dalam menjaga eksistensi usaha. Untuk menjamin kelancaran distribusi, maka perlu ditentukan jumlah dan lokasi titik distribusi (distribution points) yang optimal. Semakin banyak jumlah distribution points, akan lebih memberikan kepastian terpenuhinya demand di wilayah tersebut, akan tetapi juga akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Demikian sebaliknya. Oleh karena itu diperlukan suatu studi untuk menentukan jumlah dan lokasi yang optimal dari distribution points agar perusahaan dapat meminimumkan biaya distribusi produknya. Metode yang digunakan adalah Algoritma Tabu Search dengan pendekatan centre of gravity.

Along with the increasing number of requests for product and the high competition of business nowadays, the role of distribution network is very important in maintaining the existence of the business. To ensure the distribution will be going smoothly, it is necessary to determine the number and location of distribution points. The more distribution points we have, the more demand will be covered in the region, but also will require a greater cost. This also happens to the case of fewer distribution points. Therefore we need a study to determine the optimal number and location of distribution points so that companies can minimize the distribution cost of its products. The method is Tabu Search Algorithm with the center of gravity approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1977
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>