Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hafidz
"ABSTRAK
Modal sosial adalah satu komponen vital bagi perkembangan ekonomi suatu daerah Sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara adalah suatu hal menarik untuk membahas perkembangan ekonomi di Indonesia terutama proses pembentukan modal sosial Dengan 70 persen populasinya tinggal di wilayah pedesaan mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi proses ini tentu membangkitkan minat berkenaan dengan hal hal yang dianggap penting oleh masyarakat Agama masih merupakan bagian yang mendasar dalam konstruksi sosial masyarakat Indonesia dan oleh karena itu sangat menarik untuk ditelaah Studi ini dimaksudkan untuk menarik benang merah antara perkembangan ekonomi dan agama sesuatu yang tidak terlalu sering dibahas di lingkungan akademisi Dengan berfokus pada hubungan antara ketaatan beragama dan fungsi organisasi keagamaan sebagai penyedia kecakapan kecakapan yang diperlukan dalam mengembangkan ekonomi artikel ini dibuat untuk mengisi ruang kosong diantara dua konsep yang dianggap berjauhan

ABSTRACT
Social capital is a vital component for the development of a region rsquo s economy As a developing country with the largest economy in Southeast Asia the economic development in Indonesia is one interesting case to examine particularly the process of social capital establishment With approximately 70 per cent of the population living in rural areas it is intriguing to look at the factors which determine the process in terms of what matters to the people Religion still constitutes a fundamental part in Indonesia rsquo s social construct and therefore is a very appealing topic to discuss This study is aimed at drawing a line between economic development and religion something that is not too frequently touched among academics Focusing on the relationship between religion obedience and the function of religious organisations as providers of necessary skills this article is made to fill the gap between what deemed to be two remote concepts "
2014
S53505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaid Abdurrahman Fuady
"Organisasi berbasis keyakinan, atau faith based organisation (FBO) merupakan organisasi yang menjadikan agama sebagai dasar dalam kegiatan berorganisasi dan sudah lazim berdiri dan ada di negara manapun. Di Indonesia, salah satu organisasi berbasis keyakinan di Indonesia yang memiliki payung hukum adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok yang kegiatan utamanya adalah menghimpun harta zakat dan mendistribusikannya. Dalam menjalankan fungsinya, BAZNAS Kota Depok melakukan sejumlah strategi komunikasi. Makalah ini mendeskripsikan upaya-upaya BAZNAS Kota Depok dalam mengoptimalisasi penghimpunan dana zakat dalam prinsip-prinsip strategi pemasaran sosial sesuai bauran pemasaran dari Kotler terutama dari aspek integrasi website dan media sosial yang dimiliki. Dengan sejumlah studi literatur yang dilakukan dari website BAZNAS Kota Depok dan di media sosial yang dimiliki, ditemukan bahwa strategi yang paling utama dilakukan BAZNAS Kota Depok adalah strategi produk (Product) yaitu menjual core produk yaitu membayar zakat untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim dan strategi harga (Price) yaitu non-monetary benefit yang mengutamakan keuntungan membayar zakat untuk membersihkan hartanya sebagai umat muslim. Adapun dalam strategi promosi (promotion) melalui integrasi pesan website dan media sosial belum cukup terintegrasi, baik dalam hal konten maupun periode penayangan pesan. Belum cukup terintegrasi, yaitu belum terpadu saling menguatkan konten yang sama dan searah kemutahiran (update)nya maupun materi pesan yang terkandung. Belum ada benang merah kesinambungan pesan antara konten website dengan media sosial.

Faith-based organization (FBO) is an organization that makes religion the basis for organizational activities and is commonly established and exists in any country. In Indonesia, one of the faith based organizations in Indonesia that has a legal standing is the Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok whose main activity is collecting zakat assets and distributing them. In carrying out its functions, BAZNAS Kota Depok carries out a number of communication strategies. This paper describes the efforts of BAZNAS Kota Depok in optimizing the collection of zakat funds in the principles of social marketing strategies according to Kotlers marketing mix, especially the website and social media integration aspect of it. With a number of literature studies carried out from the BAZNAS Kota Depoks website and social media, it was found that the most important strategy carried out by BAZNAS is product strategy that is selling core products, namely paying zakat to fulfill obligations as Muslims and the price strategy of non-monetary benefits which prioritize the benefits of paying zakat to cleanse their wealth as Muslims. As for the promotion strategy through the integration of website and social media messages has not been sufficiently integrated, both in terms of content and message delivery period. It is not yet integrated enough, that is, it is not yet integrated with each other to strengthen the content and in the direction of the continuity of updates and the message that is contained within. Also, there was no red thread on the continuity of the message between website and social media content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Masnur Esterida Cornelia
"Tesis ini merupakan analisis kebijakan program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan melihat dari aspek pembangunan sosial dan bagaimana pendekatan inklusi sosial diterapkan di dalam implementasi program dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Magelang-Jawa Tengah dan Kabupaten Lebak- Banten, yang merupakan mitra program. Layanan perpustakaan yang bertransformasi adalah layanan yang melibatkan masyarakat, terbuka bagi semua kalangan masyarakat, dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini merupakan applied research untuk mengetahui social impact dari program ini dengan pendekatan studi kualitatif. Untuk memperkuat analisis, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari implementasi program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum semua kalangan masyarakat dijangkau dan dilibatkan dalam layanan dan program-program perpustakaan, dikarenakan kurangnya sosialisasi, belum optimalnya strategi penjangkauan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perpustakaan. Perpustakaan desa di Kabupaten Magelang lebih banyak menjangkau kelompok masyarakat mulai dari pemuda, anak-anak, ibu-ibu dan ada sebagian kecil kelompok pria dan lanjut usia, dibandingkan dengan Kabupaten Lebak yang didominasi oleh pelajar dan pemuda. Keterbatasan sumber daya dan sosialisasi serta strategi penjangkauan menjadi penyebab belum optimalnya penerapan pendekatan inklusi ini. Modal sosial dibangun melalui layanan dan kegiatan perpustakaan yang memberi kesempatan masyarakat untuk bertemu dan saling berinteraksi sehingga memperkuat hubungan dan jejaring di antara mereka. Modal sosial yang sudah ada di masyarakat juga turut mempengaruhi pencapaian program, seperti masyarakat di Magelang dengan latar belakang Nahdlatul Ulama dan budaya yang kuat memberi respon positif terhadap perpustakaan dan terbuka untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di perpustakaan dibandingkan dengan Kabupaten Lebak. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelembagaan dari perpustakaan desa dengan adanya ketetapan kebijakan dan alokasi sumber daya rutin untuk memastikan keberlanjutan program. Pengelola perpustakaan perlu melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok di masyarakat, menganalisis kebutuhan masyarakat, serta merancang strategi-strategi penjangkauan yang praktis untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang inklusif.

This thesis is an analysis of the policy of the Library Transformation program based on social inclusion, by looking at the aspect of social development and how the social inclusion approach is applied in program implementation by taking case studies in Magelang District-Central Java and Lebak-Banten. Transformed library services are services that involve the community), are open to all circles of society (inclusive), and adapt to advances in information and communication technology (ICT). This research is applied research to find out the social impact of this program with a qualitative study approach. To strengthen the analysis, this research also uses secondary data from program implementation. The results of the study indicate that not all communities are reached and involved in library services and programs, due to lack of socialization, not optimal outreach strategies and limited resources owned by libraries. Village libraries in Magelang District reached more community groups ranging from youth, children, mothers and there is a small group of men and the elderly, compared to Lebak District which is dominated by students and youth. Limited resources and socialization and outreach strategies are a concern for further efforts. Social capital is built through library services and activities that provide opportunities for people to meet and interact with each other so as to strengthen relationships and networks between them. The social capital that already exists in the community also affects the achievement of the program, as the community in Magelang with a strong Nahdlatul Ulama background and culture gives a positive response to the library and is open to being involved in activities in the library compared to Lebak District, which so far is still reaching children and youth, so that relationships between youths are built. This study recommends the need for institutionalization of the library with policy provisions and regular resource allocations to ensure program sustainability. Library managers need to map out groups in the community, analyze community needs, and design practical outreach strategies to enhance inclusive library services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Xavier Assyifa Sanit
"Dalam skripsi ini, kedai kopi berkembang menjadi sarana interaksi sehingga memunculkan hubungan-hubungan yang baru. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan hubungan-hubungan baik yang sudah ada maupun baru terbentuk sebagai modal sosial pemilik untuk membangun dan mempertahankan usaha kedai kopinya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan jaringan sosial untuk mengidentifikasi dan memahami hubungan-hubungan apa saja yang terjalin sehingga membentuk sebuah jaringan dan menjadi modal sosial bagi pemilik. Dalam penelitian ini pemilik memanfaatkan hubungan pertemanan yang dimiliki sebagai sumber informasi dan ide untuk membangun kedai kopi, perekrutan barista, mendapatkan pasokan biji kopi, dan menjadikan teman-temannya sebagai pelanggan tetap. Pemilik juga memanfaatkan hubungan ikatan lemah dan kuat untuk mendapatkan informasi mengenai barista baru, penyebaran informasi mengenai Rilis Coffee, dan mendapatkan potensi-potensi pelanggan baru. Selain memanfaatkan hubungan yang sudah ada pemilik menjalin hubungan-hubungan baru yang dianggap penting dalam menjalankan kedai kopinya, seperti kepada juru parkir dan satpam Pasar Santa. Hubungan-hubungan ini kemudian membentuk sebuah jaringan yang menjadi modal sosial yang dapat membantu pemilik dan menopang jalannya kegiatan ekonomi Rilis Coffee.

This paper examine the development of coffee shops into a media of interaction that creates a new relations among the people in the coffee shop. This research will focus on the utilization of new and existing relations as a social capital to build and maintain coffee shop business. This research will using ethnographic methods and social network analysis perspective to identify and understanding the relations that form a network and social capital. On this research the owner utilized his friendship relations as a source of ideas and information, barista recruitment, coffee beans distribution, and turn his friend into a regular customer. The owner also utilized his strong and weak ties relations to gain information about new barista, spreading information about Rilis Coffee, and gain a new potential customers. In addition to existing relations, the owner forge a new relationship that he considered important in day-to-day activities such as parking officers, security guard, and others merchant. These relations then form a network that acts as a social capital that can help the owner and sustain the economic activities in Rilis Coffee."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfathi
"ABSTRAK
Melihat pentingnya kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi menjadikan kinerja pegawai sebagai barang menarik untuk dikaji.Beberapa studi mencoba menggali kinerja dari faktor individual pegawai.Pendekatan ini di antaranya melihat pengaruh kepuasan kerja, motivasi dan tingkat kepercayaan kepada atasan terhadap kinerja pegawai. Di sisi lain mencoba melihat kinerja pegawai melalui pendekatan sistem organisasi seperti sistem manajemen kerja, imbalan, dan kontrol. Berbeda dari studi sebelumnya tentang kinerja pegawai, penelitian ini justru memberikan perhatian pada aspek sosial di dalam organisasi dengan menguji pengaruh modal sosial terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat mengumpulkan data.
Hasil peneltian menunjukan adanya hubungan antara modal sosial dengan kinerja pegawaipada organisasi pengelola zakat Dompet Dhuafa. Dari uji somers?d ditemukan hubungan kedua variabel tersebut lemah. Adapun dari kedua dimensi modal sosial (struktural dan kultural) diketahui bahwa dimensi kultural memiliki hubungan yang lebih kuat dibandingkan dengan dimensi struktural.

ABSTRACT
As the importance of the employee performances in achieving the goals of the organization was make it interesting under studied. Several studies have been tried to explore the performance of individual factors of employees. This approach tells us about the effect of job satisfaction, motivation and trustworthy on a leader to employee performance. On the other side it was trying to explain the performance of employees through a systems of organization such as labor management systems, rewards, and control. Unlike the previous studies abouct the employee performances, actually this study pays attention to the social aspects within the organization to examine the influence of social capital on employee performance. This study uses a quantitative method using a questionnaire as a tool in collects the data.
The results of a study is showed a correlation between the social capital and the performance of employees in the zakat organization Dompet dhuafa. By somers'd test found a weak relationship between the two variables. The second dimension of social capital (structural and cultural) it is known that the cultural dimension has a stronger connection than the structural dimension."
2015
S61457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chindy Respa
"Penelitian ini bertujuan menggambarkan mekanisme perlindungan sosial (social
assistance, social insurance, social care, dan informal social protection) yang dapat dilihat dari bentuk-bentuk konversi kapital seperti kapital sosial, kapital politik, kapital ekonomi, kapital personal, kapital budaya, dan kapital digital. Penelitian dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di tiga Paguyuban Wayang Kulit di Yogyakarta yakni Paguyuban Wayang Kulit WL, Paguyuban Wayang Kulit GP, dan Paguyuban Wayang Kulit SK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan etnografi digital (digital ethnography) media sosial seperti Youtube dan Instagram. Ketiga Paguyuban Wayang Kulit tersebut dipilih karena mereka masih mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menyelenggarakan pementasan wayang kulit secara virtual. Hasil temuan penelitian ini adalah bentuk perlindungan sosial yaitu social assistance, social insurance, social care, dan informal social protection bisa berbentuk formal maupun informal, yang ditemukan pada bentuk-bentuk kapital yang ada di Paguyuban Wayang Kulit. Kapital-kapital tersebut mendukung para paguyuban melakukan pementasan virtual di masa pandemi Covid-19. Terlebih lagi, kapital digital bermanfaat secara langsung sebagai perlindungan sosial di masa pandemi Covid-19,
ketika ada pelarangan pertunjukan seni budaya secara luring yang menimbulkan
kerumunan, maka pementasan wayang kulit virtual menjadi solusinya. Dengan demikian, pemerintah perlu membuat kebijakan yang mengarah kepada dukungan kapital digital untuk para seniman tradisi. Apalagi, di era teknologi saat ini, seniman harus beradaptasi dengan teknologi agar dapat bertahan dari guncangan sosial maupun ekonomi, dan mengikuti perkembangan zaman

This study aims to describe social protection mechanisms (social assistance, social insurance, social care, and informal social protection) which can be seen from forms of capital’s conversion, such as; social capital, political capital, economic capital, personal capital, cultural capital, and digital capital. The study was conducted during the Covid- 19 pandemic in three Wayang Kulit Associations in Yogyakarta, namely the WL Wayang
Kulit Association, the GP Wayang Kulit Association, and the SK Wayang Kulit
Association. This study uses a qualitative research method with a case study approach with data collection techniques with interviews, observations, and digital ethnography social media such as Youtube and Instagram. The three Wayang Kulit Paguyuban were chosen because they were still able to survive the Covid-19 pandemic by continuing to hold virtual shadow puppet shows. The findings of this study are forms of social protection, namely social assistance, social insurance, social care, and informal social protection can be in the form of formal or informal, which are found in the forms of capital that exist in the Paguyuban Wayang Kulit. These capitals support community groups to perform virtual performances during the Covid-19 pandemic. Moreover, digital capital is directly useful as social protection during the Covid-19 pandemic, when there
is a ban on offline cultural arts performances that cause crowds, then virtual shadow puppet performances are the solution. Thus, the government needs to make policies that lead to digital capital support for traditional artists. Moreover, in the current era of technology, artists must adapt to technology in order to survive social and economic shocks, and keep up with the modernization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Fajrul Izzi
"Modal Sosial diyakini sebagai faktor yang memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai pengaruh modal sosial berupa partisipasi masyarakat terhadap kebahagiaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Untuk menjelaskan hasil penelitian ini, digunakan metodologi logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara partisipasi masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan dengan kebahagiaan. Penelitian ini menegaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk modal sosial yang dapat berfungsi sebagai aset untuk menciptakan tindakan-tindakan kolektif yang dapat menciptakan kemajuan bersama dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

Social Capital is believed to be a factor that has an impact on improving people's welfare. This study aims to discuss the effect of social capital in the form of community participation on happiness. The data used in this study are data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). To explain the results of this study, a logistic regression methodology was used. The results of the study indicate that there is a positive relationship between community participation in religious and social activities and happiness. This study confirms that social participation is a form of social capital that can function as an asset to create collective actions that can create mutual progress and encourage people's welfare."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Islamic
"Dengan mengambil konteks diskusi perkembangan gerakan agraria, studi ini ingin menjelaskan upaya komunitas petani dalam meningkatkan daya tahan hidup di Hutan Negara berbasis kapital sosial. Studi kasus pada komunitas petani Moro-Moro di Register 45, Mesuji. Adapun kapital sosial dalam penelitian ini dilihat dari tiga aspek, yakni kapital sosial komunitarian, jaringan dan institusional. Lewat pendekatan studi kualitatif, pertama dari aspek kapital sosial komunitarian Moro-Moro memperlihatkan kemampuan menciptakan kapital sosial dengan didasari oleh sejarah kemunculan sebagai sebuah komunitas yang spontanitas; kedua dari aspek kapital sosial jaringan Moro-Moro menunjukan kemampuan untuk mengembangkan jaringan yang kemudian berkontribusi pada penguatan internal dan penggalangan dukungan dari berbagai stakeholder untuk bertahan di Register 45; ketiga secara institusional kapital sosial Moro-Moro dapat berkembang karena ada pembiaran atas kondisi Register 45 dan sementara Moro-Moro kemudian berkembang menjadi kampung. Bahkan berangsur-angsur negara mulai menunjukan keberpihakan meskipun legalitas menduduki tanah belum kunjung juga didapatkan. Secara teoritis studi ini memperlihatkan bahwa kapial sosial komunitarian ternyata mampu menjadi landasan untuk mengembangkan kapital sosial lebih lanjut yang kemudian mampu berkontribusi pada peningkatan sosial ekonomi komunitas petani.

By taking the context of the discussion of the development of the agrarian movement, this study want to explain the efforts of the farming community in improving survival in the State Forest-based social capital. Case studies on the farming community Moro-Moro in Register 45, Mesuji. The social capital in this study viewed from three aspects, namely the communitarian social capital, networks and institutional. Through a qualitative study approach, the first of the communitarian social capital aspects of Moro-Moro demonstrate the ability to create social capital based on the historical emergence as a community of spontaneity; then second, from the aspect of social capital networks Moro-Moro show the ability to develop a network which then contribute to the strengthening of internal and raising support from various stakeholders to survive in register 45; third, institutional of Moro-Moro social capital can develop because there is negligence on the condition register 45 and while Moro-Moro developed into the village. Even the state gradually began to show partiality though legality occupied land has not yet well established. Theoretically, this study shows that social kapial communitarian was able to form the basis for further developing social capital that is then able to contribute to the socio-economic improvement of the farming community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teni Ginaya
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dari humas organisasi berbasis keagamaan di era digital, serta menjabarkan ketepatan formulasi social media tools yang digunakan oleh humas organisasi tersebut, terutama terkait penggunaan konten dan dalam kaitannya dengan membangun brand image organisasi. Dari hasil studi kasus penelitian, menunjukkan bahwa media sosial dapat mendorong terciptanya eWOM, sehingga nantinya terlihat beragam opini publik yang berkembang mengenai organisasi, yang akhirnya memunculkan persepsi, membangun brand awareness, lalu membentuk image tersendiri terkait organisasi. Sehingga tercermin bahwa media sosial dan komunitas merupakan medium komunikasi antara anggota organisasi dan brand mempunyai peran penting dalam membangun brand image organisasi.

ABSTRACT
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
;
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
,
This research conducted to understand social media utilization of PR of religious organization in the digital era, and outline the accuracy of the formulation of social media tools used by PR in that organization, especially regarding to use content and due to build the brand image organization. Case study in this research shows that social media can encourage the creation of eWOM, eventually it will be coming up a variety of public opinion about the organization, which cause build the perception and build brand awareness, in the end will be create its own image related to the organization. It also concluded that social media and community as a medium of communication between the members of the organization and the brand has a very large role in building brand image organization, especially religious organization.
]"
2015
T44538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>