Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147959 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latika Oklacia
"Skripsi ini membahas mengenai fenomena fashion di kalangan mahasiswa di DKI Jakarta yang berasal dari kelas sosial-ekonomi menengah keatas. Konsumsi yang tinggi terhadap produk fashion oleh masyarakat Jakarta dewasa ini didominasi oleh kalangan muda. Hal ini memicu pertanyaan akan motif dibalik tingginya pola konsumsi terhadap produk fashion tersebut.
Skripsi ini memaparkan bagaimana fashion dimaknai oleh para kalangan muda dari kelas sosial-ekonomi menengah atas di DKI Jakarta. Selanjutnya akan dipaparkan mengenai keterkaitan makna tersebut dengan simbol status bagi mereka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fashion telah dimaknai sebagai identitas diri dan dibalik gaya hidup dan pola konsumsi kalangan mahasiswa dari kelas social-ekonomi menengah atas di Jakarta, fashion menjadi semacam media untuk mencapai status dan citra diri moderen yang diupayakan bagi mereka.

The thesis discusses about fashion phenomenon in upper-middle class collegians in DKI Jakarta. Nowadays, high consumption of fashion product by urban society in Jakarta is dominated by the youth. This phenomenon raised questions of motive behind the fashion over-consumption.
This thesis describes how fashion means for the upper-middle class adolescents in DKI Jakarta. After all, this paper also describes about the correlations between the meaning of fashion and symbol status for the collegians.
The result of this study shows that fashion means as a self identity and behind their lifestyles and pattern of consumptions, fashion becomes such a media to achive a modern status and self image for them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arofah Windiani
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
TA3345
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanto Widjopranoto, researcher
Yogyakarta: Balai Penelitian dan Peninjauan Sosial, 1974
361 RAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiqul Umam
"Kepindahan Kampus Universitas Indonesia ke Depok (1987) menyebabkan Perubahan terhadap masyarakat sekitarnya, baik fisik maupun sosial budaya. Kehadiran kampus baru ini menjadi daya tarik kaum pendatang untuk berdiam dan berusaha dalam bidang-bidang usaha yang ada kaitannya dengan kehidupan kampus. Interaksi sosial terjadi antara penduduk asli setempat (betawi) dengan kaum pendatang dan civitas akademika UI. Akibatnya terjadi perubahan-perubahan daalm diri masyarakt setempat. Penduduk setempat cenderung kurang berhasil menikmati kehadiran kampus dari sudut ekonomi karena kalah dengan kaum pendatang yang lebih siap. Namun perluasan visi mengenai pendidikan dan kegiatan keagamaan yang mekat merupakan dampak positif.
Pembangunan di kawasan sekitar kampus cenderung mulai melanggar tata ruang yang ada, yang pada akhirnya kelak akan berbalik merugikan penduduk setempat itu sendiri. Kepekaan sosial mahasiswa UI terlihat sangat kurang dalam upaya membimbing masyarkat sekitarnya menuju peningkatan kualitas kehidupan. Banyak penduduk Betawi mulai menyingkit dari daerah sekitar kampus karena tak mampu mengikuti gerak kampus sementara harga jual tanah miliknya cukup merangsang mereka untuk menjual tanah tersebut. Akhirnya terjadi marginalisasi penduduk Betawi di sekitar kampus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pengembangan Ketahanan Sosial Masyarakat, 2005
361 IND j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jacob Peniel Ninu
"Terintegrasinya kota Jakarta ke dalam sistem ekonomi kapitalis global telah membawa perubahan sosio ekonomi dan budaya pada masyarakat Kota Jakarta dan sekitarnya. Desa Jabon Mekar, kecamatan Parung, Kabupaten Bogor Jawa Barat yang dikategorikan dalam wilayah kota-desa merupakan satu wilayah yang tipikal karena perkembangannya tergantung dari pengaruh kota Jakarta. Selain itu letaknya diantara Jakarta sebagai kota inti dan Bogor sebagai kota penyangga dan dilalui jalur transportasi, komunikasi, kelistrikan tentu membawa perubahaan dalam wilayah ini.
Yang menjadi permasalahan dalam penilitian ini adalah bagaimana perubahan sosio ekonomi dan budaya masyarakat desa Jabon Mekar yang dikategorikan sebagai kotadesa sebelum dan setelah tahun 1990.
Peneitian ini menggunakan metode kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi lapangan yang meliputi wawancara mendalam dengan informasi kunci sepertia parat desa, tokoh informal dan masyarakat. Selain itu peneliti melaksanakan penelitian tak terlibat terhadap kehidupan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terintegrasinya desa Jabon Mekar ke dalam pengaruh Jakarta telah membawa perubahan dalam bidang sosio ekonomi dan budaya yang ditandai dengan:
1) Berubahnya pola mata pencaharian masyarakat desa yang sebelumnya didominasi oleh aktivitas pertanian
2. Adanya perubahan dalam bidang sosial politik yang ditandai dengan perubahan dukungan atau simpatisan dari sehagian masyarakat terhadap partai Golongan Karya (GOLKAR), adanya perubahan struktur kelembagaan di desa.
3. Adanya perubahan dalam pola perilaku yang meliputi perubaban dalam praktekkeagamaan, gaya hidup anak muda, gotong royong, Pcrubahan status sosfal (perempuan), perubahan perilaku konsumsi, sikap atau perilaku anak terhadap orang tua, pcrubahan hubungan sosial (ketetanggaan).
4. Adanya perubahan status kepemilikan tanah dan tata guna tanah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T4966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem produksi yang berjalan dalam tatanan ekonomi masyarakat selalu melibatkan hubungan di antara pemodal, para pekerja serta negara. Hubungan ini sangat berarti bagi masyarakat
karena turut menentukan bagaimana institusi ekonomi dalam masyarakat berfungsi dan menyumbang pada keseluruhan kehidupan masyarakat itu sendiri. Sebaliknya, dinamika hubungan
di antara pemodal, pekerja dan negara juga tidak lepas dari pengaruh dinamika perkembangan institusi ekonomi yang lebih luas maupun dinamika masyarakat secara keseluruhan.
Semakin menguatnya industrialisasi dalam sistem ekonomi masyarakat kontemporer membuat semakin berartinya hubungan ini baik dalam konteks sistem produksi maupun tatanan rnasyarakat
yang lebih luas. Perkembangan industrialisasi yang berlangsung dalam tatanan ekonorni Indonesia juga diikuti oleh sejumlah perkembangan yang menarik, termasuk berbagai permasalahan
yang mengiringinya.
"
[UI-Press, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2011
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadi Wiyono
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis efek jenis migrasi (migrasi keluarga dan migrasi individu) terhadap status sosial ekonomi perempuan di Indonesia. Studi ingin menjawab pertanyaan bagaimana status sosial ekonomi (yang diukur dengan indeks sosial ekonomi) pada perempuan yang bermigrasi keluarga dan bagaimana status sosial ekonomi pada perempuan yang bermigrasi individu dibandingkan dengan perempuan yang tidak bermigrasi/bermigrasi lainnya. Tujuan dari studi ini adalah menguji jenis migrasi (migrasi keluarga dan migrasi individu) terhadap status sosial ekonomi perempuan dengan menerapkan two-part model.
Two-part model digunakan dengan alasan bahwa indeks sosial ekonomi yang dikonversi dari jenis pekerja berdasarkan International Standard Classification of Occupation (ISCO) hanya dapat diterapkan pada perempuan yang statusnya bekerja; perempuan yang tidak bekerja tidak memiliki jenis pekerjaan. Karena itu bagian pertama dari two-part model digunakan model logistik untuk mengestimasi keputusan perempuan bekerja dan bagian kedua dari model mengestimasi status sosial ekonomi pada perempuan yang bekerja saja dengan model ordinary least square (OLS). Data yang digunakan dalam studi ini adalah Indonesia Family Life Survey (IFLS) 1993, karena hanya data itu yang tersedia dan sudah lengkap pengolahannya dan bisa diakses. Sementara data TFLS 1997 dan IFLS 2000 belum selesai pengolahannya, karena itu belum bisa diakses.
Dari hasil studi ditemukan bahwa perempuan kawin yang bermigrasi keluarga peluang untuk bekerja lebih rendah daripada perempuan yang tidak bermigrasilnon migrasi keluarga. Sebaliknya perempuan yang bermigrasi individu (baik yang kawin maupun yang tidak kawin) peluang untuk bekerja lebih besar daripada perempuan yang tidak bermigrasilnon migrasi individu.
Pada perempuan yang bekerja, perempuan yang bermigrasi keluarga status sosial ekonominya lebih rendah daripada perempuan yang tidak bermigrasilnon migrasi keluarga. Perempuan yang bermigrasi individu (terutama pada perempuan yang berpendidikan minimal 4 tahun) status sosial ekonomi status sosial ekonominya lebih tinggi daripada yang tidak bermigrasi/non migrasi individu."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Rahmah Nareswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemaknaan nilai simbolik yang melekat pada kepemilikan produk fashion mewah LVMH Grup pada kategori produk Fashion & Leather Bag, serta mengungkapkan dampak konsumsi produk fashion mewah pada prestise sosial pemiliknya. Studi-studi terdahulu telah membahas fungsi konsumsi fashion merek mewah dalam meningkatkan hierarki posisi sosial seseorang di masyarakat. Belum terdapat studi yang membahas fenomena ini mendalami aspek strategi produsen, yakni LVMH Grup dalam membentuk nilai simbolik sebagai prestise sosial dalam produksi dan distribusi produk. Penelitian ini menggunakan konsep performance of goods oleh Beckert (2011) yang mengklasifikasikan nilai simbolik dengan pengukuran positional dan imaginative symbolic value. Penelitian ini berangkat dari argumen bahwa konsumsi produk fashion merek mewah LVMH Grup karena adanya nilai simbolik untuk meraih posisi prestise sosial yang lekat dengan pandangan masyarakat mengenai lebih tingginya nilai harga diri dan pengaruh posisi sosial seseorang di lingkungan sosial. Berdasarkan temuan studi penelitian ini menemukan, bahwa faktor pendorong konsumen mengincar nilai simbolik sebagai prestise sosial dalam konsumsi produk fashion and leather goods merek LVMH Grup, disebabkan oleh dua peran, yakni produsen dan masyarakat. Pihak produsen, yakni LVMH Grup merupakan faktor utama yang membentuk positional symbolic value dan imaginative symbolic value dalam produksi dan distribusi (pemasaran) katalog produk. Sedangkan, peran masyarakat menginternalisasi, menormalisasi, dan mendistribusikan nilai simbolis tersebut dalam produk fashion mewah merek-merek LVMH Grup dan membentuk narasi prestise sosial konsumen di lingkungan sosial.

This research aims to explain the meaning of symbolic value attached to ownership of LVMH Group luxury fashion products in the Fashion & Leather Bag category, as well as to reveal the impact of luxury fashion product consumption on the social prestige of the owner. Previous studies have discussed the function of luxury brand fashion consumption in increasing the hierarchy of a person's social position in society. There have been no studies that discuss this phenomenon in depth on aspects of the producer's strategy, namely the LVMH Group, in establishing symbolic value as social prestige in product production and distribution. This research uses the concept of performance of goods by Beckert (2011) which classifies symbolic value by measuring positional and imaginative value. This research departs from the argument that consumption of LVMH Group luxury brand fashion products is due to the symbolic value of achieving a position of social prestige which is closely related to society's view of higher self-esteem and the influence of a person's social position in the social environment. Based on the findings of this research study, it was found that the driving factor for consumers to seek symbolic value as social prestige in consuming LVMH Group brand fashion and leather goods products is caused by two roles, namely producers and society. The producer, namely the LVMH Group, is the main factor that forms positional symbolic value and imaginative symbolic value in the production and distribution (marketing) of product catalogues. Meanwhile, the role of society is to internalize, normalize and distribute these symbolic values ​​in luxury fashion products for the LVMH Group brands and shape the narrative of consumers' social prestige in the social environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>