Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Urfan Fifaldi
"Sosok pembaruan dalam agama Islam seperti Nurcholis Madjid yang menuangkan pemikirannya tentang pluralisme agama mendapat berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, karena dari pemikirannya ini banyak gagasan tentang pluralisme agama dan dikembangkan menjadi banyak pemahaman kepada masyarakat tentang pluralism agama. Salah satu gagasannya yang terkenal bahwa tidak ada sekularisme dinegara ini, sanpai Nurcholis Madjid membuat sebuah selogan yang menyatakan “Islam Yes! Negara Islam No. hasil pemikiran ini yang mengakibatkan banyak pihak yang tidak sependapat dengan gagasannya. Orang yang tidak sependapat dengan gagasannya seperti M.Rasjidi yang mengkritik pemikiran Nurcholis Madjid dalam sebuah buku yang beliau karang dengan judul Koreksi terhadap Nurcholis Madjid tentang sekularisasi(1977), dan pemikiran yang Nurcholis Madjid kembangkan cenderung pengaruh dari pendidikan dan akademinya dan beliau beranggapan bahwa pandangan masyarakat tetang agama pada saat itu masih juhud.maka dari itu masyarakat butuh informasi untuk lebih jelas dan mengetahui pemikiran Nurcholis Madjid, terutama tentang pluralisme agama. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dan analisis yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, karya ilmiyah dan sumber yang lain.

The figure roforms in islam as well Nurcholis Madjid that translates thought on teligious pluralism have various responses fromdifferent circies because of this thought are many ideas about pluralism religion and developed to many understanding to the community about religious pluralism on of the ideas that well-known that there is no sekuralisme in this. To thought is that can lead to many parties that do not agreewith his ideas. Those who do not agreewith his ideas such as M Rasjidi who crosize academy Nurcholis Madjid in a book that he coral reefs with the title of correction against Nurcholis Madjid about Hangover (1977) and ideas that Nurcholis Madjid developtend to be the influence of education and academyand he thought that the views of the peoples of the religion at that time were juhud. Because of that people need moreinformation is clear and know thought Nurcholis Madjid. Especially about religious pluralism. The writing is using this method descriptive and analysts are taken from a variety of cources such as books published scientific papers and other sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Embun Bening Diniari
"Skripsi ini mengangkat tema wacana pluralisme dalam pemberitaan mengenai die Mannschaft pada media massa. Die Mannschaft adalah sebutan untuk kesebelasan nasional sepak bola Jerman. Die Mannschaft dewasa ini memiliki banyak pemain berlatar belakang diaspora, seperti Mesut Ӧzil dan Jerome Boateng. Pemain-pemain berlatar belakang diaspora tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar dalam perjalanan die Mannschaft pada kurun waktu tahun 2006-2010 dan dianggap dapat merepresentasikan pluralisme Jerman. Dengan menggunakan analisis deskriptif dan metode studi pustaka terhadap 6 artikel yang menjadi korpus data, ditemukan bahwa pluralisme yang terjadi pada die Mannschaft merupakan pluralisme yang telah mengalami konstruksi karena memiliki kepentingan tertentu dibaliknya. Pluralisme tersebut bertentangan dengan pluralisme yang seharusnya terjadi pada masyarakat.

This thesis focuses on a discourse analysis of pluralism about die Mannschaft in the mass media. Die Mannschaft is a term for Germany?s football national team. Today, Die Mannschaft has several players with diaspora-background, e.g Mesut Ӧzil and Jerome Boateng. These players have a quite huge contribution in the journey of die Mannschaft in year 2006 to 2010 and to be considered as representation of Germany's pluralism. Using analytical descriptive and literature study methodology, this thesis shows that the representation of pluralism in Die Mannschaft has been constructed due to a certain interest behind it. That kind of pluralism is contradicted to the pluralism that commonly happen in the society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Keberagaman sosio - kultural yang dimiliki oleh bangs aIndonesia, di samping menjadi kebanggan dan potensi kekayaan yang tak ternilai, tetapi juga mengandung potensi konflik yang amat besar...."
JANTRA 4:7 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This article discusses how Indonesian state manages its religious diversity. The state policies on religious diversity cannot be understood without analyzing the history of how the founding fathers decided to choose Indonesia as neither secular nor Islamic country, but somewhere the two...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mahfudin
"ABSTRAK
Esensi kebenaran sebuah agama sejatinya teletak pada jawabannya atas problem kemanusiaan. Sebab, sesungguhnya agama sejak awal mempunyai nisi suci untuk menyelamatkan dan menuntun manusia menuju jalan kehidupan yang baik dan benar. PIuralisme adalah realitas yang betul-betel terjadi di sekitar kehidupan kita sehari-hari. Hal itu nampak pada Pluralisme Agama, Budaya, Pendidikan, Ras dan Suku. Pluralisme berbagai hal itu sebetulnya memang sebuah hal yang alami tanpa melalui rekayasa atau kehendak manusia. Maksudnya, itu adalah kehendak Tuhan sebagai pencipta manusia dan seluruh kehidupan yang ada di muka bumf. Tentunya, dengan tujuan agar peruedaan itu diambil aspek positifnya sebagai jalan pemandu untuk bekerja sama, introspeksi diri, dan tolong menolong. Matra, sejatihnya nilai-nilai Pluralisme terutama Pluralisme Agama itu memiliki akar yang eukup kuat dalam ajaran agama, terutama Islam. Pluralisme adalah bagian intrinsik dari ajaran Islam yang dalam realitas dan sejarahnya menyatu dengan ajaran monoteisme sebagai ajaran pokok dalam Islam. Untuk itu apabila Allah menghendaki niscanya menjadi urnat yang tunggal, satu suku, satu bangsa, satu agama, tetapi Allah tidak menghendaki itu. Allah memang sengaja menjadikan kita bermacam-macam untuk menguji berkenaan dengan apa yang dianugerahkan dan mempersilahkan hamba-Nya berlomba-berlomba dalam kebaikan. Matra dalam kehidupan yang heterogen seperti di Indonesia, Pluralisme Agama merupakan sesuatu yang harus dipahami untuk menjunjung tunggi terhadap komunitas lain.
Pada dasarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Pluralisme Agama tidaklah salah, karena dimaksudkan untuk menghindari pemikiran yang dianggap sekuler di Indonesia. Tetapi fatwa adalah bagian dari ijtihad manusia, ketika suatu persoalan tidak ditemukan jawabannya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist. Matra bisa dipastikan, kebenaran fatwa tentunya bersifat relatif sehingga selalu dimungkinkan untuk diubah seiring perubahan ruang, waktu, dan tradisi. Dan fatwa perlu ditinjau kembali, waktu demi waktu, untuk dilihat apakah fatwa tersebut memberikan efek maslahat terhadap umat atau justru menimbulkan huruhara di tengah masyarakat. Fatwa harus didahalui oleh deskripsi yang memadai tentang satu pokok soal, termasuk dengan cara mengajak berdiskusi seseorang atau sekelompok yang akan terkena sasaran dari fatwa. Dengan mengajak diskusi atau dialog akan bisa menghasilkan sebuah solusi yang dapat diterima semua masyarakat. Untuk itu, mengubah teks fatwa bukanlah perkara tabu."
2007
T 20725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zainuddin, 1962-
Malang: UIN-Maliki Press, 2013
201.5 ZAI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mukhlis
"In connection with the issues of religious pluralism, it is often that people have improper opinion on Ibn ‘Arabi. This article shows the thought of this prominent figure in religious pluralism, especially his concept in the parameter of religion, which he conceived in the construct of al-amr al-takwini and al-amr al-taklifi. In adition, the writer discusses Ibn ‘Arabi’s view on the superiority of Muhammad’s Islam among other religions, in spite of his pluralistic ideas."
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2005
297 JAMI 43:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, Lenn E.
"How can we, as people and communities with different religions and cultures, live together with integrity? Does tolerance require us to deny our deep differences or give up all claims to truth, to trade our received traditions for skepticism or relativism? Cultural philosopher Lenn E. Goodman argues that we can respect one another and learn from one another's ways without either sharing them or relinquishing our own. He argues that our commitments to our own ideals and norms need not mean dogmatism or intolerance. In this study, Goodman offers a trenchant critique of John Rawls's pervasive claim that religious and metaphysical voices must be silenced in the core political deliberations of a democracy. Inquiry, dialogue, and open debate remain the safeguards of public and personal sanity, and any of us, Goodman illustrates, can learn from one another's traditions and explorations without abandoning our own"
New York: Cambridge University Press, 2014
201.723 GOO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Helmanita
Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN, 2003
297 KAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>