Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eli Setyowati
"Jurnal ini membahas tentang perjuangan suku Kurdi untuk mendapatkan otonomi Kurdistan di Irak pada masa Saddam Hussein. Perjuangan suku Kurdi untuk mengembalikan otonomi Kurdistan pascaruntuhnya Dinasti Utsmaniyah cukup sulit. Dikarenakan wilayah Kurdistan yang dibagi-bagi menjadi beberapa negara, yaitu Turki, Suriah, Iran dan Irak. Suku Kurdi mengalami kesulitan dalam berkomunikasi ataupun bekerjasama dalam mendapatkan otonomi Kurdistan di tiap-tiap negara. Perlakuan buruk dari pemerintahan di masing-masing negara tersebut berdampak pada suku Kurdi, untuk segera mengembalikan otonomi Kurdistan di salah satu negara. Irak menjadi tujuan mereka karena saat itu Amerika Serikat (AS) sedang menginvasi Irak. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah mendeskripsikan perjuangan suku Kurdi Irak untuk mendapatkan otonomi Kurdistan di Irak pada masa Saddam Hussein. Penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian sejarah yang biasa disebut dengan metode sejarah. Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa suku Kurdi mampu mendapatkan otonomi Kurdistan melalui perjuangannya di bidang politik serta mampu memperbaiki hubungan antarkelompok yang terpecah belah karena organisasi atau partai.

This paper discusses the struggle of the Kurd to procure the autonomy of Kurdistan in Iraq during Saddam Hussein period. The Kurd's struggle to regain Kurdistan's autonomy after the collapse of Utsmaniyah Dynasty was complicated. It’s because Kurdistan's region was separated in some countries, Turkey, Syria, Iran and Iraq. Kurd also faced difficulty to communicate or cooperate with local authorities in those countries. Bad treatment they faced in those countries gave bad impact to the Kurds, which then motivated them to establish their right as an autonom ethnic in one country. Iraq was choosen because at that time it was being invaded by United States (US). This paper is aimed at describing the Kurd's effort to establish their autonomy in Iraq during Saddam Hussein period. Method used in this research is historical method. The conclusion of this paper is that the Kurd gains their autonomy after struggling very hard politically and then uniting groups separated in organizations and parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tsaqib
"Irak merupakan sebuah negara besar sejak zaman peradaban kuno hingga zaman sekarang. Sepanjang garis sejarah pemerintahannya Irak mempunyai pemimpin-pemimpin yang hebat dalam memerintah negeri ini. Pada saat negara ini dipimpin oleh Saddam Hussein yang memajukan militerisasi, Irak mengalami perubahan dan pemodernisasian. Modernisasi militer Irak tidak hanya untuk pertahanan terdepan dari negara ini, tetapi juga di harapkan bisa meluruskan cita-cita Saddam Hussein dalam mewujudkan semangat pan Arabismenya. Modernisasi militer Irak tentu dibantu oleh campur tangan asing yang memiliki kepentingan bagi perkembangan Irak saat itu. Campur tangan asing yang ada membantu percepatan dalam modernisasi militer Irak, yang terdapat pada semua lapisan militer negara ini.

Iraq is a big country since the days of ancient civilizations to the present. Iraqi government along the lines of history have great leaders in ruling the country. At the time the country was led by Saddam Hussein that promote militarization, Iraq experienced a change and modernization. Iraq's military modernization is not only for leading the defense of this country, but also in the hope to straighten out the ideals of Saddam Hussein in realizing the spirit of pan Arabism. Iraq's military modernization is certainly aided by a foreign intervention that have interest for the development of Iraq at the time. Existing foreign intervention help accelerate the modernization of the Iraqi military, which is present in all layers of the country's military.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wirawan Sukarwo
"Hubungan Militer Saddam Hussein di Segitiga Tahun 1979-2003. Dibawah bimbingan Dr. Muhammad Luthfi. I akultas getahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006. adalah negara yang terbagi berdasarkan garis sektarian dan etnis. Tiga yang paling dominan di wilayah Irak adalah golongan Sunni Arab, Syiah, i. Ketiga golongan tersebut juga menempati wilayah yang terpisah satu lama Irak. Wilayah Utara didominasi Suku Kurdi, wilayah tengah didominasi Sunni Arab, dan wilayah selatan golongan Syiah. Golongan Sunni Arab longan yang termasuk minoritas di Irak jika dibandingkan dengan golongan lama bertahun-tahun golongan Sunni Arab menjadi penguasa dalam hal an dan ekonomi di Irak. Kondisi ini sudah terbentuk sejak zaman Islam di wilayah Mesopotamia yang selalu menempatkan Golongan Sunni penguasa. Sampai masa kekuasaan Saddam Hussein, kondisi ini tetap an dengan berbagai cara. guasaan golongan.,, Sunni dalam hal pemerintahan melahirkan potensi takan dari golongan Syiah yang merupakan golongan mayoritas di Irak. Hussein yang berasal dari golongan Sunni, mempertahankan kekuasaannya membangun militernya melalui pendekatan suku, etnis, dan mazhab. Hussein menjadikan militer sebagai elemen terpenting pendukung ya. mbangunan militer yang dilakukan Saddam Hussein selama masa ya di Irak dipusatkan pada wilayah terbatas yang disebut Segitiga Sunni dayah tersebut dibatasi oleh garis yang menghubungkan ketiga kota yang i golongan Sunni Arab, yaitu Baghdad, Tikrit, dan Ramadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karsh, Efraim
New York: Free Press, 1994
R 956.7043092 KAR s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dasman Djamaluddin
Jakarta: Penebar Swadaya, 1998
920 Dja s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dasman Djamaluddin
Jakarta: Penebar Swadaya, 1998
923.166 7 DAS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Javierra
"Penelitian ini membahas bagaimana hubungan aktor internal dan aktor eksternal yang turut berperan dalam perjuangan etnis Kurdi mencapai tuntutan pengesahan wilayah otonom Kurdistan dengan bentuk pemerintahan otonom Kurdistan Regional Government (KRG). Penelitian ini hendak melihat siapakah aktor yang lebih dominan dalam proses pembentukan KRG. Pembentukan KRG merupakan jawaban atas tuntutan etnis Kurdi yang menginginkan pengakuan atas etnis mereka dan hak otonom atas wilayah Kurdistan di Irak Utara. Dalam skripsi ini juga dijelaskan bagaimana bentuk usaha perjuangan etnis Kurdi untuk mencapai tuntutan mereka.
Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dengan metode penelitian kualitatif. Aktor eksternal dan internal sama-sama punya peranan dalam proses pembentukan KRG di Irak Utara pada 2003-2005 lalu. Namun hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa aktor internal yang diwakili oleh Kurdistan Democratic Party (KDP) dan Patriotic Union Kurdistan (PUK) merupakan pihak yang sangat berperan besar dalam perjuangan Kurdi hingga disahkannya KRG.

This research discusses how the relation among internal actors and external actors which play a role in achieve Kurdish claim who struggle for Kurdistan autonomy region with the Government formation by Kurdistan Regional Government (KRG). This research has purposes to see who actors are more dominant in the process of formatting the KRG. Formatting the KRG were consensus to Kurdish claim for their ethnic recognition and the authority right of Kurdistan area in Northern Iraq. In this paper also described how the form of Kurds struggle to achieve their claims.
This research is explanatory research with qualitative research methods. External and internal actors are equally influential in the formation of the KRG in northern Iraq in last 2003-2005. But the results of this study revealed that the actor who had represented internally by the Kurdistan Democratic Party (KDP) and the Patriotic Union of Kurdistan (PUK) as the parties whose play a huge role in the fight and struggle until the ratification of the KRG Kurdish autonomy region has done.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Dwi Tamara
"ABSTRACT
Skripsi Ini membahas sejarah lahirnya gerakan etnonasionalisme Kurdi di Irak, upaya-upaya yang dilakukan etnis Kurdi untuk memperoleh otonomi wilayah Irak Utara, dan dinamika perjuangan etnis Kurdi di Irak. Penelitian ini adalah sebuah penelitian sejarah. Etnis Kurdi adalah sebuah etnis dengan jumlah besar yang tidak memiliki negara sendiri. Gerakan etnonasionalime Kurdi di Irak dalam upaya memperoleh wilayah otonominya selalu mengalami pasang surut. Faktor geografi Kurdistan yang terbagi ke dalam empat negara, penindasan kolonial maupun rezim lokal yang kerap dialami etnis Kurdi, status etnis Kurdi sebagai minoritas, pemanfaatan etnis Kurdi oleh negara asing dalam mencari kepentingannya, dan ambisi etnis Kurdi untuk memiliki negara Kurdistan yang merdeka merupakan latar belakang lahirnya perjuangan Kurdi. Setiap kali pemerintah pusat Irak lemah sebagai akibat dari kekacauan internal misalnya, pada 1958 penggulingan Monarki, kudeta Baath pada 1968, dan Perang Irak-Iran pada 1980-1988, Kurdi mendesak maju. dan setiap kali Kurdi melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Irak, maka akan mendapatkan serangan balik yang lebih brutal. Puncaknya adalah ketika kampanye genosida pada rezim Sadam Husein. Dengan menggunakan gas beracun yang menewaskan ratusan ribu orang Kurdi. Pada 1991, setelah Perang Teluk, Presiden AS George H. W. Bush telah mendorong suku Kurdi untuk mengangkat senjata melawan Sadam. Ketika Sadam kembali menekan pemberontakan Kurdi dengan cara brutal. Sekutu Perang Teluk memberlakukan zona larangan terbang dan mendirikan tempat perlindungan yang aman di Irak Utara dan memberikan perlindungan internasional bagi etnis Kurdi untuk pertama kalinya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the birth history of the Kurds ethnonationalism movement in Iraq, the efforts of Kurds to gain the autonomy of the region in northern Iraq, and the dynamics of the Kurds struggle in Iraq. This research use a historical method. Kurds ethnic are an ethnic group with large numbers that do not have their own country. An effort of the Kurds ethnonationalism movement in Iraq to obtain a region autonomous always ups and downs. The geographical factors of Kurdistan are divided into four different countries, colonial oppression and local regimes that Kurds ethnic felt, Kurds ethnic status as a minority, Kurds ethnic used by foreign countries to gain their own goals, and Kurds ethnic ambition to have an independent state of Kurdistan are the factors that triggers a Kurds struggle. Whenever the Iraqi central government was in bad situation caused internal troubles, for example, in 1958 the overthrow of the Monarchy, the Baath coup in 1968, and the Iraq Iran War in 1980 1988, the Kurds pressed forward. and all of the Kurds rebellions against the Iraqi government, it will get a more brutal counter attack. The peak is when the campaign of genocide in Saddam Hussein regime. By using poison gas that killed hundreds of thousands of Kurds. In 1991, after the Gulf War, US President George H. W. Bush had encouraged the Kurds to take up arms against Sadam. When Sadam suppressed over the Kurdish rebellions in a brutal ways, Gulf War allies imposed a no fly zone and created a safe haven in northern Iraq and provided international protection for Kurds ethnic for the first time. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>