Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kim, Ji Hyun
"Penelitian ini berusaha menginvestigasi fenomena code switching yang dilakukan oleh penutur asli bahasa Korea dan mahasiswa program studi Korea di FIB UI. Data yang digunakan dalam penelitian menunjukan bahwa code switching dalam bahasa Korea mengkonstruksi hirarki sosial dan memberikan pengaruh kepada mitra tutur. Penelitian ini didasarkan pada observasi code switching pada situasi tertentu dengan melihat tuturan objek penelitian dan situasi yang dibuat sedemikian rupa dalam bahasa Korea. Penelitian ini turut menunjukan bahwa bahasa tidak hanya alat untuk berkomunikasi tetapi juga untuk mencerminkan sebuah kebudayaan. Lebih jauh, penelitian ini membuktikan bahwa code switching yang dilakukan oleh penutur Indonesia yang berbicara bahasa Korea menyimpulkan bahwa bahasa merupakan sarana untuk bersosialisasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa Indonesia yang mengambil program studi bahasa dan kebudayaan Korea melakukan code switching dalam bahasa Korea sehingga mereka dapat meningkatkan solidaritas kepada mitra tutur yang merupakan orang Korea asli. Hal ini dilakukan karena mereka berusaha untuk merasa lebih dekat dengan penutur Korea asli. Bahasa Korea dapat digunakan untuk mengidentifikasi derajat otoritas penuturnya sehingga mahasiswa program studi Korea tersebut memperoleh pengetahuan hirarki sosial di dalamnya.

This paper demonstrates the functions of code switching which took place in FIB UI between Korean natives and Korean Language and Culture course students. The data discussed here suggests that code switching for Korean language, in this setting, constructs the social hierarchies and accommodates the addressee. This paper uses the situation-related code switching theory to examine the participants’ utterances and the particular situations in which the use of Korean language is identified. The paper also shows that language is not only a tool for communication but also conveys a culture. Moreover, it demonstrates how the interlocutors’ code switching from Indonesian to Korean language serves as a socializing tool. The result of this analysis is that many Korean Language and Culture course students, as the Indonesian natives, do the code switching to Korean language, so they can improve close solidarity with the addressees, who are the Korean natives. They can also accommodate these addressees, so they can feel comfortable talking with them. Korean language is properly used to invoke figures of authority, so the Korean Language and Culture course students can get the social hierarchies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Said Faisal
"Pada saat ini Facebook telah menjadi alat komunikasi antar manusia. ketika ada yang benama komunikasi, maka muncul sebuah fenomena yang bernama alih kode. fenomena alih kode yang terjadi pada Facebook mahasiswa FIB-UI ini sering kali menuju pada kesalahpahaman. Poplak (1980) mengatakan bahwa, untuk menggunakan alih kode dan menghindari kesalahpahaman dalam suatu komunikasi maka kita harus mengikuti Batasan Linguistik yang mengatur alih bahasa tersebut. Batasan tersebut adalah "size of constituent", "free morpheme" dan "equivalence" Poplack (1980, 1981). Pada penelitian ini, saya menggunakan batasan-batasan tersebut untuk memvalidasi alih bahasa yang yang terjadi pada Facebook dan menemukan pola-pola yang terdapat pada alih kode yang terjadi pada status dan komentar mahasiswa FIB-UI tahun 2013. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sumber masalah dari alih kode yang terjadi pada Facebook.
Today Facebook has already become a tool for communicating between individuals. If there is communication, there is also a phenomenon called codeswitching or code-mixing. The phenomenon of code-switching in Facebook of FIBUI colleagues sometimes leads to misunderstanding. Poplack (1980) said that in order to use a code-switching and avoid misunderstanding in a conversation, we need to follow the linguistic constraints. The constraints that rule over code-switching are “size of constituent”, “free morpheme” “equivalence” Poplack (1980, 1981). In this research, I use those constraints to validate those linguistic constraints on codeswitching that happen in Facebook and find patterns that govern the code-switching which occur in Facebook status or comments of colleagues of FIB-UI in 2013, in order to find the root of code-switching problem that happen in Facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Putri Ditia
"Musik hip-hop yang dikenal juga sebagai musik rap merupakan salah satu jenis aliran dari seni musik yang banyak digandrungi di Amerika Serikat dan negara lainnya. Di Belanda musik yang beraliran hip-hop atau rap dikenal dengan sebutan Nederhop. Salah satu rapper dari Belanda yang terkenal adalah Ronnie Flex. Dalam beberapa lagunya, ia menggunakan dua bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis campur kode yang digunakan oleh Ronnie Flex dan faktor penyebabnya dalam tiga lagunya yang berjudul ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, Crooswijk Freestyle (ft. Murda), dan ‘Best Friend (ft. KM)’. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana jenis dan faktor penyebab campur kode pada tiga lagu karya Ronnie Flex. Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis campur kode menurut Muysken (2000) dan faktor terjadinya campur kode menurut Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis campur kode yang digunakan yaitu insertion alternation dan faktor penyebab yang digunakan oleh Ronnie Flex adalah poetic function, expressive function, referential function, pathic function, dan metalinguistic function.

Hip-hop music, also known as rap music is a music genre that is most loved in USA and other countries. In Netherlands, hip-hop or rap music is known as Nederhop. One of the famous rappers from Netherlands is Ronnie Flex. In some of his songs he uses, 2 different languages, that is Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-mixing used by Ronnie Flex and also the causal factors in three of his songs titled ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, ‘Crooswijk Freestyle (ft. Murda)’, and ‘Best Friend (ft. KM)’. The formulation of the problem in this research is how the types and factors causing code mixing in three songs by Ronnie Flex. In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-mixing according to Muysken (2000) and the causal factors according to Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code mixing used in the three songs of Ronnie Flex are insertion and alternation and the causal factors used are poetic function, expressive function, referential function,  pathic function and metalinguistic function."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Banowati
"ABSTRAK
Alih kode merupakan fenomena menarik yang sering terjadi pada masyarakat dwibahasa. Pergantian dari satu bahasa atau ragam bahasa ke bahasa atau ragam bahasa lain mempengaruhi keadaan atau dilakukan sesuai dengan keperluan para penuturnya. Peristiwa alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia atau sebaliknya banyak terjadi di antara masyarakat terpelajar di kota-kota besar seperti Jakarta, dan khususnya di lingkungan sekolah internasional di mana dipergunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Penelitian mengenai pemakaian alih kode di Indonesia menjadi sangat menarik karena beragamnya bahasa yang digunakan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli bahasa menyimpulkan bahwa kemampuan beralih kode pada para siswa sekolah di metropolitan sebagian besar diperoleh dari pendidikan formal di sekolah. Oleh karena itu maka penulisan ini dilakukan dengan melakukan penelitian pada siswa-siswa di Gandhi Memorial International School, sebagai sekolah internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Tujuan penulisan ini dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi alih kode dalam percakapan yang dilakukan oleh siswa-siswa Ghandi Memorial International School. Melalui penulisan skripsi ini diharapkan diperoleh suatu pemahaman di bidang sosiolinguistik sebagai bahan penelitian lanjutan mengenai fungsi-fungsi alih kode pada masyarakat dwibahasa di Indonesia.

"
1990
S13981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Jozana
"Robin Van Persie adalah salah seorang pemain sepak bola terkenal Belanda yang sekarang bermukim di Inggris dan bermain di liga Inggris. Sebagai pemain ternama ia sering kali melakukan berbagai wawancara. Jurnal ini akan membahas idiolek dan laras bahasa seorang Robin Van Persie. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan idiolek seorang Robin Van Persie, dan melihat keterkaitan pengaruh latar belakang kehidupan bahasanya dalam kehidupan sehari-hari, Di samping itu untuk mengidentifikasi campur kode atau alih kode yang mungkin ditemukan. Metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan mengamati bahasa Van Persie melalui wawancara–wawancara yang dikumpulkan baik berupa rekaman video maupun artikel tertulis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa latar belakang kehidupan Robin Van Persie mempunyai pengaruh besar terhadap idioleknya, khususnya tempat bermukim dan profesinya.

Robin Van Persie is one of the famous footballer from the Netherlands who now lives in England and plays in the Premier League. As a famous footballer he has been frequently interviewed. The main purpose of this paper is to illustrate Robin Van Persie’s idiolect and register, and to identify the influences of his background on his languiage. Futhermore this paper indicates the code mixing or code switching or code switchi or code switchinghingthatccured. The method used for this research is the qualitative method, using interviews from video’s and also written article on Van Persie. The results demonstrate that Robin Van Persie’s social background plays a big role in his idiolect, in particularly his profession and country where he lives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Fauziah
"De Oost, adalah film perang di tahun 1946 antara orang Belanda dengan orang Indonesia. Hal menarik dalam film ini adalah digunakannya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama Johan dan Raymond. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana wujud dan latar belakang penggunaan alih kode dan campur kode dalam film De Oost oleh dua tokoh utama. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan wujud dan latar belakang terjadinya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama film De Oost dengan menggunakan metode kualitatif dan teori tentang alih kode dan campur kode menurut pendapat Appel, Soewito dan Chaer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah faktor tuturan dan mitra tutur diikuti oleh faktor perubahan situasi, dan tidak adanya pilihan kata yang tepat.

The Dutch film De Oost, is a war film in 1946 between the Dutch and the Indonesians. The interesting thing in this film is the use of code switching and code mixing by the two main characters Johan and Raymond. The research question is what is the form and background of the use of code switching and code mixing in the film De Oost by the two main characters. The purpose of this study is to describe the form and background of the occurrence of code switching and code mixing by the two main characters of the film De Oost using qualitative methods and theories about code switching and code mixing according to Appel, Soewito and Chaer's opinion. The results showed that the dominant factor causing code switching and code mixing was the speech factor and the speech partner followed by the situation change factor, and the absence of the right choice of words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Marhafianti
"Salah satu jenis aliran dari seni musik adalah Indorock. Rudi van Dalm adalah salah satu musisi beraliran Indorock keturunan Indonesia Belanda yang berkarir di Belanda. Dalam lagunya, ia menggunakan dua sampai tiga bahasa yang berbeda, antara lain bahasa Inggris, Belanda dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis alih kode yang digunakan oleh Rudi van Dalm serta fungsinya dalam tiga lagunya yang berjudul Waarom Huil Je, Nona Manis, dan Daar Op De Sawa yang terdapat dalam album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis dan fungsi alih kode dari Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis alih kode yang digunakan yaitu inter sentential dan intra setential dan fungsi yang digunakan oleh van Dalm adalah poetic function dan pathic function.

One of the genres of music is Indorock. Rudi van Dalm is an Indorock musician of Indonesian- Dutch descent who has a career in the Netherlands. In some of his songs, he uses two to three different languages, including English, Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-switching used by Rudi van Dalm and its function in three of his songs entitled Waarom Huil Je, Nona Manis, and Daar Op De Sawa from the album “The Very Best of Rudi van Dalm and The Royal Rhythmics.” In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-switching from Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code switching used in the three songs of Rudi van Dalm are inter setential and intra setential and the function used are poetic and pathic fuction."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Kusuma Dewi
"Penelitian ini membahas alih kode yang terjadi dalam ?Ini Talk Show? di NET TV yang difokuskan kepada tuturan dua pembawa acara, yaitu Andre dan Sule. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian dilakukan dengan cara mengamati ujaran-ujaran Andre (A) dan Sule (S) yang mengandung alih kode. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis alih kode yang muncul dalam data, menjelaskan pola-pola bahasa yang muncul seperti apa, dan menjelaskan penyebab munculnya alih kode. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis alih kode, yaitu alih kode antarkalimat, alih kode ekstrakalimat, alih kode intrakalimat, dan alih kode kata tunggal. Alih kode muncul dalam berbagai pola, mulai dari pola bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya, pola bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Sunda dan Jawa) atau sebaliknya, dan pola bahasa Sunda ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa penyebab munculnya alih kode yang dilakukan oleh A dan S.

This study discusses code switching that occurs in NET TV program titled ?Ini Talk Show? focusing on two presenters of the show, Andre and Sule. The research uses descriptive qualitative method in which Andre (A) and Sule (S)?s utterances containing code switching throughout the show are observed. The purpose of this study is to further explain the types of code switching that appear in the result of data, explaining the patterns that appear in the data and explaining the causes of code switching. It is indicated that there are four types of code switching; inter-sentential, extra-sentential, intra-sentential, and single word. Code switching appears in a variety of patterns, ranging from Indonesian pattern to English and vice versa, Indonesian pattern to local languages (Sundanese and Javanese) or vice versa, and Sundanese pattern to English language and vice versa. Moreover, the reasoning behind the use of code switching performed by A and S are also found and discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Dyah Octaviani
"Dikenal secara global, idola K-Pop banyak diminta untuk menunjukkan kemampuan Bahasa Inggris mereka saat mempromosikan diri di kalangan penggemar internasional. Gagasan bahwa idola K-Pop harus mampu berbicara Bahasa Inggris pun ditekankan oleh seorang pembawa acara dalam variety show berjudul The Immigration yang ditayangkan di K-Style TV. Ia menegaskan bahwa sangat penting bagi idola K-Pop untuk mampu berbicara Bahasa Inggris sebelum hadir di berbagai acara, khususnya acara di luar negeri. Akan tetapi, banyak idola K-Pop yang belum terbiasa berbicara Bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan adanya penggunaan alih-kode dan campur-kode oleh idola K-Pop. Untuk mencari tahu berbagai faktor yang berpengaruh dalam penggunaan alih dan campur-kode, studi ini meneliti tiga episode dari The Immigration. Selain itu, studi ini juga menggunakan kuesioner dari Google Forms untuk mengetahui opini para penonton internasional setelah menyaksikan The Immigration. Hasil studi menunjukkan bahwa idola K-Pop cenderung menggunakan alih-kode dan campur-kode untuk menjaga kesinambungan topik pembicaraan dan menjaga solidaritas antar anggota. Selain itu, survei menunjukkan bahwa pandangan yang muncul dari partisipan, baik laki-laki maupun perempuan, terhadap idola K-Pop bergantung pada rasa kedekatan mereka terhadap komunitas penggemar K-Pop.

Well-known worldwide, K-Pop idols are expected to maintain their fame by speaking in English to promote themselves to international viewers. The idea of K-Pop idols ought to speak English is even emphasised by a host of a variety show called The Immigration, aired on K- Style TV. The host stated that speaking English is essential for K-Pop idols before attending any overseas performance. Nonetheless, some of the K-Pop idols are still unaccustomed to English, which leads to phenomena called code-switching and code-mixing. To find out this matter, this study used three episodes of The Immigration to find out the influential factors behind code-switching and code-mixing phenomena. Besides, this study also used a questionnaire which was filled through the Google Forms to gather opinions from the international viewers after watching the shows. The result shows that K-Pop idols tend to switch and mix the languages to maintain the topic and solidarity between the group members. Furthermore, the survey shows that the perception from participants of both sex groups towards K-Pop idols may vary due to their sense of belonging to the K-Pop fandom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>