Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
"Ammonium Perkhlorat (AP) merupakan bahan utama pembuatan propelan. Hampir 80% kandungan padatan dalam propelan adalah AP. Dengan keberhasilan pembuatan AP oleh LAPAN diharapkan ketergantungan terhadap bahan impor bahan baku propelan dapat dikurangi. Proses produksi AP yang sudah dikuasai oleh LAPAN meliputi pembuatan Sodium Perchlorat (NaClO4), proses Amoniasi dan pemurnian bahan NaCl teknis. Di samping produk utama AP, LAPAN juga telah mengembangkan KClO4 sebagai bahan flare untuk hujan buatan. Untuk pengembangan AP selanjutnya perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi dan kristalisasi AP sehingga didapat bentuk kristal bulat."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Inuk Pratiwi Arimurti
"Topik yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai masalah pengetahuan tentang asuransi satelit dan penerapannya didalam pengoperasian satelit Palapa di Indonesia. Didalam penyusunan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah melakukan studi kepustakaan, studi lapangan serta melakukan analisa dan studi kasus mengenai pengoperasian satelit Palapa B-2 (B-2P) , proses underwriting dan penyelesaianan klaimnya. Berdasarkan analisa dan studi kasus yang dilakukan, penulis melihat mengenai perlunya penutupan asuransi terhadap pengoperasian satelit yang disebabkan adanya risiko yang cukup tinggi yang mungkin akan dihadapi. Selain itu karena jumlah pertanggungannya cukup besar maka diperlukan adanya reasuransi didalam penutupan asuransi satelit ini. Dari hasil analisa, maka penulis menyarankan agar perusahaan asuransi meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya didalam menghadapi penutupan asuransi satelit selain itu juga melakukan analisa cost-benefit untuk menilai rugi atau tidaknya perusahaan tersebut menutup asuransi satelit. Disamping itu diperlukan perhatian pemerintah didalam penanganan asuransi satelit ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
"ABSTRACT
Pengujian hidrostatis tabung roket merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan material ketika menerima tekanan dari dalam tabung. Dalam tulisan ini, material yang diuji
adalah material tabung roket LAPAN RX-122, yaitu aluminium 6061-T6. Pengujian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Uji Statik Pusat Teknologi Roket pada tanggal 15 Februari 2019. Pengujian dilaksanakan pada ruangan dengan temperatur 270C dan kelembaban udara 55%. Selama pengujian berlangsung, parameter yang ingin diketahui nilainya adalah regangan yang dialami tabung roket. Lima buah sensor regangan dipasang di tabung roket untuk mengukur regangan pada arah longitudinal dan circumferential. Dari pengujian diketahui bahwa tabung roket kuat menahan tekanan sampai 200 bar, yang merupakan kapasitas maksimal sensor pengukur tekanan PT750 yang digunakan. Secara visual didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan keretakan material. Data yang diperoleh dari sensor menunjukkan bahwa nilai regangan tabung roket meningkat seiring
bertambahnya tekanan yang diberikan pada tabung roket. Hasil pengujian ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kurva nilai regangan circumferential yang didapatkan dari sensor
regangan STR 1, STR 4, dan STR 5 memiliki kecenderungan yang serupa dengan nilai maksimal 2000 mikro strain. Sementara itu, nilai regangan longitudinal yang didapatkan dari sensor regangan STR 2
dan STR 3 memiliki nilai maksimal 500 mikro strain"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Senyawa-senyawa perklorat merupakan oksidator kuat yang dapat berperan sebagai bahan penyedia oksigen dalam proses pembakaran. Senyawa-senyawa perklorat tersebut banyak macamnya, tetapi yang banyak digunakan dalam dunia komersil di antaranya adalah kalium perklorat, magnesium perklorat, sodium perklorat, litium perklorat dan amonium perklorat. Senyawa-senyawa perklorat tersebut digunakan sebagai komponen dari “fireworksâ€, piroteknik, “flareâ€, bahan peledak, dan sebagai bahan propelan roket. Ketertarikan dunia akan perklorat dimulai pada akhir 1890-an atau pada awal 1900-an di Eropa dan Amerika Serikat. Sejak tahun 1950-an, mulai ditemukan bahwa senyawa amonium perklorat memiliki standar energi yang lebih tinggi (untuk propelan dan rudal) dibanding dengan senyawa perklorat yang lain. Hal ini menyebabkan produksi senyawa perklorat dunia lebih banyak terkonsentrasi pada produksi 1 (satu) senyawa yaitu amonium perklorat, produksinya mencapai 36 juta pound (16 juta Kg). Sejak tahun 1994, data-data produksi amonium perklorat dunia mulai dirahasiakan, karena amonium perklorat dianggap sebagai senyawa strategis bidang rudal dan roket"
621 DIRGA 9 (1-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>