Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sui, Father Carlo
London: Allen & Unwin , 1953
951.042 SUI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tai, Sung An
Indianapolis: Pegasus, 1972
320.951 TAI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Kuo-sin
Hong Kong : Heinemann, 1978
951.050 CHA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Peking: Foreign Language Press, 1959
951.042 CHI m;951.042 CHI m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mao, Tse-Tung
New York: International Publishers, 1954
951.05 MAO m II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burlatsky, Fedor
Moscow: Progress Publisher, 1980
951.05092 BUR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanto Wibowo
"Sejarah politik Cina periode 1955 sampai 1965 dapat dikatakan sebagai sejarah konflik. Dalam periode tersebut serangkaian konflik yang terjadi lebih disebabkan oleh adanya perbedaan poly kepemimpinan antara Mao Zedong dan Liu Shaoqi. Selain daripada itu, konflik tersebut menimbulkan juga banyak peristiwa yang hampir tidak masuk akal terjadi. Konflik infra elite yang terjadi dalam kurun waktu itu, cenderung berakibat pads pergeseran sifat ke arah antagonistis. Perseteruan antara kelompok Mao dan kelompok Liu Shaoqi dalam kurun waktu tersebut makin memburuk. Hal tersebut tidak terjadi begitu saja melainkan berlangsung beberapa tahap. Dalam tahap pertama antara tahun 1949 sampai 1956, hubungan antara Mao dengan Liu masih belum menunjukkan hal-hal yang negatif. Periode pertama itu ditandai dengan beberapa kerja sama yang dilakukan dan kerja sama itu masih memperlihatkan kecendrungan yang baik, walaupun di dalam kebijaksanaan yang dilahirkannya itu, di dalamnya sebenarnya mengandung perbedaan yang mendasar. Gerakan Land Reform merupakan contoh paling tepat. Keadaan mulai berubah memasuki tahap antara tahun 1957-1958. Liu tampak sudah tidak pasif lagi. Antara tahun itulah, tahapan ini memasuki periode transisi. Periode setelah tahun 1958, merupakan periode keras dalam hubungan antara Mao dan Liu. Konflik kedua pemimpin itu sudah makin terbuka. Gerakan Lompalan Jauh ke Depan ditandai dengan pembentukan Komune Rakyat tahun 1958, menjadi batas dimulainya konflik yang bersifat antagonistis. Antara tahun 1961-1962, Mao kembali ke panggung politik dan mendapat sambutan di daerah-daerah pedalaman. Tampilnya kembali Mao ke panggung politik itu, kemudian melahirkan gagasannya mengenai Revolusi Kebudayaan. Sejak tahun 1958 itulah, konflik antara Mao dengan Liu sudah menjadi antagonis dengan korban-korban yang mulai berjatuhan. Konflik yang makin keras dari tahun ke tahun dalam kurun waktu tersebut, menjadi semakin brutal karena pendukung kepemimpinan model Mao yang lebih cenderung emosional dan irasional ikut terlibat langsung. Sementara pendukung Liu bukanlah massa yang mudah dibangkitkan emosinya, apalagi dikerahkan. Pendukung Liu lebih benyak berasal dari kalangan formal, kader-kader partai serta kaum terdidik yang lebih rasional. Akibat emosi yang dibangkitkan dan dimanfaatkan oleh Mao sendiri, massa pendukung tersebut akhirnya justru sulit dikendalikan. Akibatnya, Pengawal Merah yang merupakan massa yang membentuk organisasi, menjadi tidak terkontrol dan memakan banyak korban. Akhirnya hanya militer yang mampu menghentikan kerusuhan setelah Liu Shaoqi sendiri bersama-sama dengan kawan dan pendukungnya termasuk Deng Xiaoping menjadi korban."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T37247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chen, Jerome
London: Oxford University Press, 1967
951.04 CHE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schenke, Wolf
Hamburg: H.H. Nölke, 1949
951.042 SCH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjen, Tjang Feng
Yogyakarta: Intan Asia, 2002
951.042 TJE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>