Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Agus Mulyanto
"Perkembangan kehidupan dan tatanan masyarakat sejalan dengan proses reformasi, mengharuskan Polri untuk senantiasa menyesuaikan diri. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab Polri sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat Untuk menjawab tantangan tersebut, Polri telah melakukan perubahan-perubahan, baik dari aspek instrumental, struktural maupun kultural. Perubahan ketiga aspek ini tidak lain dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Namun, upaya ini kurang optimal tanpa dukungan dan kepercayaan dari masyarakat.
Dari uraian di atas, diperlukan adanya upaya untuk membangun kepercayaan dari masyarakat, guna melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab Polri. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meraih kepercayaan dari masyarakat, salah satu diantaranya adalah meningkatkan kemampuan SDM Polri melalui pelatihan dan pendidikan yang efektif melalui pendekatan inisiatif Knowledge Management, agar kualitas professionalisme kepolisian tetap tajamin dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai misi yang telah ditentukan. Dengan demikian diperlukan adanya penentuan standard pelatihan dan pendidikan yang efektif melalui inisiatif Knowledge Management melalui Model Konversi Pengetahuan.Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) ada empat model konversi pengetahuan, yaitu : Socialization, extemalization, combination, dan intemalization (SECI).
Tujuan dan manfaat dari penulisan ini menawarkan prinsip-prinsip pelatihan dan pendidikan yang efektif dan dapat diterapkan guna peningkatan sumber daya manusia dikepolisian sehingga didapati pencapaian kineija terarah pada setiap personil Polri dan terciptanya perubahan paradigma budaya yang semakin efektif di masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam intervensi kurikulum pelatihan terdiri atas metode survei (magang), wawancara dan litelatur yang dikumpulkan oleh penulis yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

The Development of life and the role of society run smoothly with the process of reformation, because of that It is require for Polri to adapt in the society. This case related with the responsibility of Polri as a person who take care peacefulness and orderliness in the society life. For answering the challenges, Polri have already done the changes, from the aspects of instrumental, structural and cultural. The purpose of these changes are to give protection, care and best services to the society. But, these efforts haven’t work optimal without the support and trust from the society itself.
From the explanation in above, it will need efforts to build the trust from the society, in order to do the tasks which are becoming responsibility of Polri. There are many ways to do, to reach the trust from the society, one of them are increasing the ability of the human resources of Polri with initiative approach of Knowledge Management, in order that the quality of professionalism of police would be guaranteed for doing the tasks that appropriate with mission which is already arranged. Thus, its needed to determine the standard of training and education which are efectivethrough the initiative knowledge management with the model of knowledge conversion. According to Nonaka and Takeuchi (1995), there are four models of knowledge conversion, Socialization, extemalization, combination, dan internalization (SECI).
The purpose and benefits from this tesis are offering the principal of training and education which are effective. And then, the principal can be used for the increasing of human resources in the police so that it can reach the good result of work for every personel of Polri. After that, to create the changes of culture paradigm which is effective in the society. The resources of data which are using in the curriculum of intervention training consists of survey method (internship), interview and literature that collected by the writer that related with the problem of this research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T37638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Hembang
"Program pelatihan tidak saja membuktikan komitmen perusahaan terhadap pengembangan kompetensi para karyawannya, yang kemudian mendapat imbalan yang memadai, melainkan juga memastikan bahwa pekerjaan yang dijalankan secara efektif/profesional oleh karyawan-karyawan yang berkualifikasi tinggi yang telah dilatih secara khusus mencapai sasaran perusahaan.
Untuk menjadikan program pelatihan sebagai elemen penting dalam manajemen strategis, peran knowledge management diperlukan agar mendorong karyawan dari berbagai bagian yang berbeda mulai saling berbicara, berdiskusi dan berbagi pengetahuan.
Hasil pengamatan dan diperkuat oieh data dan hasiI wawancara dengan manajemen puncak yang terkait, menunjukan bahwa program pelatihan di PT.XYZ tampaknya belum sepenuhnya menerapkan program pelatihan secara optimal untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi
Induk perusahaan menciptakan satu sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi untuk semua fungsi kerja yang terkait dengan proses bisnis perusahaan. Untuk itu PT.XYZ sebagai penyelenggara pelatihan bagi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sering menghadapi berbagai masalah internal bahwa pelatihan sudah pernah diadakan. namun kurang memiliki hasil yang signifikan bagi kemajuan perusahaan. Sebab seringkali orang dikirim pelatihan kurang didasarkan pada needs analysis yang akurat.
Untuk meningkatkan keefektifan program pelatihan terhadap dasar penilaian dan pengembangan karyawan sebagai paradigma Baru, penulis mengusulkan program pelatihan berorientasi pada peran Inisiatif Knowledge Management dan Learning Organization yang di dalam pelaksanaannya akan melibatkan karyawan dalam mengikuti program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih kompetitif serta mengacu pada visi, misi dan sasaran perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonifacius Fredy Joko Susilo
"Penulisan tugas akhir berfolcus pada upaya perwaldlan BPKP untuk dapat melembagakan pengetahuan individu pegawai menjadi pengetahuan organisasi dengan menggumakan inisiatifpengelolaan pengetahuan dengan tujuan untuk dapat menghilangkan ketergantungan organisasi pada individu dan pengetahuan ~ tcrscbut dapat terkumpul dalam knowledge center perwakilan. Inisiatifpengelolaan pengetahuan yang dipergunahm dalam penulisan tugas akhir ini adalah menggmmakau pendckatan Interim Australian Standard Knowledge Management. Data dan informasi dalam tugas akhir ini diperoleh dari studi litemtur, hasil wawancara dengan beberapa pegawai perwakilan BPKP dan kantor pusat dan hasil pengaiaman penuljs bekexja di pewakilan BPKP selama sepuluh tahun.
Berdasarkan hasis analisis disirnpulkan bahwa: 1) tuntutan terwujudnya good governance, meningkatkan pelayanan publik, serta terwujudnya iklim yang menc egah KKN, maka perwakilan perlu mempunyai strategi yang si stcmatik untuk mampu memanfaatlcan dan meningkatkan penguasaan pengetahuan; 2) perwakilan saat ini kcsulitan dalam melembagakan pengetahuan yang ada di organisasi maupun yang ada pada para pegawainya; 3) pegawai yang pensiun dan turnover yang membawa pengetahuannya sejalan dengan keluarnya mereka; 4) ~ elemen pengelolaan pcngetahuan perwakilan masih banyak kclernahan dibanding dengan unsur kekuatannya; 5) stratcgi pcndekatan pengelolaan pengetahuan yang lebih cocok dengan kondisi perwakilan adalah menggunakan pendekatan kodifikasi sebagai pedekatan yang utama dan personalisasi sebagai pendekatan pendukung; 6) perwakilan proses kreasi pengetahuan SECI masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan; 7) perwakilau baru mempunyai beberapa enabler yang mendukung pelaksanaan inisiati pengelolaan pengetahuan.

Zhisjinal report is focused on the #rt ofBPICP Regional Ojice to institutionalieing Individual Knowledge into organizational knowledge with the deployment of .lcnowledge management initiative. The purpose of this qfort is to deminish the organizational dependency on individual and the knowledge can be pooled in the Regional Ojlce's knowledge center. Knowledge management initiative which is used in this report is under Interim Australian Standard Knowledge Management approach. Data and infomation in this report was gathered from literature study, interview with Regional Ojice 's and main ojice employees and the writer 's I0 years of experiences in BPKP Regional Ojjioe.
Based on the analysis, we concluded that: 1) establishing good governance, improving public services and to ensure the climate that prevent corruption, collusion, and nepotism, Regional Ofice needs systematic strategies that can utilizing and improving biowledge; 2) Nowadays, Regional (Mice is having dgfculties in institutionalmng all knowledge in the ojice or in the employees; 3) the retired and turnover employees bring along their knowledge with them; 4) Regional Ojjice is KM elements have more weaknesses than its strengths; 5) KM approach strategies which are suitable with the Regional Office is codyication approach asthe main approach and personalihation as supportive approach; 6) the creation of SE CI knowledge is yet to be developed in Regional Office; 7) Regional Ojfices only have several enabler that can support the initiative ofICM.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.H. Revoldi
"ABSTRAK
Kemampuan Organisasi untuk menghasilkan produk baru merupakan kemampuan
yang sangat penting saat ini, karena lingkungan organisasi saat ini tems berubah
secara cepat. Perubahan dalam sistem sosial-ekonomi, perubahan mengenai
harapan dan kebutuhan dan keinginan pelanggan, mcrupakan kesempatan dan
lantangan yang hams dijawab oleh organisasi melalui produk dan jasa yang baru.
Inovasi mcrupakan upaya meugeksploitasi perubahan menjadi Sebuah kcscmpatan
bagi organisasi, atau bagaimana mcngcksploitasi ide baru secara sukses. lnovasi
mcnjadi scmakin penting karena ada hubungan yang signihkan antara tingkat
inovasi dengan tingkat kinerja organisasi. Namun demikian tidak semua inovasi
secaaa langsung meningkatkan kinerja, ada banyak kasus organisasi yang inovatif
tidak berkinerja balk.
Tugas akhir ini ingin menjawab tantangan di atas, yaitu bagaimana mengelola
sebuah proses inovasi. Pendekatan inisiatif managemen pcngetahuan digunakan
karcna, walaupun menghasilkan produk dan jasa baru merupakan hal yang
panting, namun jauh lebih penting adalah menciptakan pengetahuan baru yang
memungkinkan semua ilu terjadi. Karena aktivitas inovasi merupakan aktivitas
yang sarai dcngan pcngetahuan.

ABSTRACT
Study Program: Human Resources and Knowledge Mangement
Title : Building Innovation advantage through Knowledge Management
lnisiative on Training and Development Centre for Supervisory of
Finance and Development Supervisory Board.
Organizational Ability to create new product is a very important aspect in this
time. organizational environment change very quickly. Change in sosial-economy
system, changing in customer expectations and customer desires/needs can be
challenges and opportunities for the organization to create and to serve new
products or services.
Innovation is to exploit change become an opportunity to organization, or how to
exploit new idea successfully. Innovation becomes more important because there
was signifikan corelation between levels of innovation with organization
performance. But, not all innovation can directly improve organization
pertbrmance, there were many cases, that inovative organization had poor
performance.
This Final Script try to answer this challenge, how to manage an innovation
process in organization. Knowledge Management Initiative approach used
because, even create new service and product was important things, but there
much more important to create new knowledge to make all things happened.
There was a reason that innovation activities were full knowledge activities.

"
2007
T34050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mardjoeki
"Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah, melalui pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku di dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.
Tuntutan peningkatan profesionalisme di jajaran aparatur pemerintah itu menjadi sangat penting dan mutlak seiring dengan semakin meluasnya era globalisasi. Oleh karenanya sistem dan program pendidikan dan pelatihan khususnya pendidikan dan pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil harus benar-benar secara efektif dapat memberikan kontribusi terhadap meningkatnya fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayanai masyarakat secara transparan, akuntabel dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.
Adapun untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, maka harus dilakukan evaluasi sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pendidikan dan pelatihan. Evaluasi efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menurut pendekatan model Kirkpatrick terdiri dari empat tingkatan yaitu, efektivitas reaksi, efektivitas pembelajaran yang merupakan evaluasi internal dan efektivitas perilaku serta efektivitas hasil (dampak) yang merupakan evaluasi eksternal.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka penelitian ini akan menguji efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklatpim Tingkat III di Departemen Kehakiman dan HAM tahun 2003) dengan evaluasi internal yaitu evaluasi efektivitas reaksi dan evaluasi efektivitas pembelajaran.
Evaluasi efektivitas reaksi merupakan pengukuran efektivitas pendidikan dan pelatihan berdasarkan persepsi peserta pendidikan dan pelatihan terhadap aspek kurikulum, widyaiswara, penyelenggara dan aspek sarana prasarana. Sedangkan evaluasi efektivitas pembelajaran merupakan efektivitas yang diukur berdasarkan prestasi belajar peserta yang berkaitan derigan penguasan berbagai konsep, fakta yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan selama periode tertentu.
Untuk memperoleh data berdasarkan persepsi, tehnik pengumpuian data dilakukan dengan membuat kuesioner kepada peserta dengan tehnik purposive sampling yaitu menentukan sampel dari peserta Diklatpim Tingkat III di Jakarta sebanyak 48 responden. Sedangkan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar peserta dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap peserta Diklatpim Tingkat III tahun 2003.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dari tanggapan peserta terhadap aspek-aspek pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang diukur, maka pelaksanaan Diklatpim Tingkat III yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Kehakiman dan HAM secara umum berjalan secara efektif.
Meskipun demikian, terhadap reaksi responden yang menyatakan berimbang diperlukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap setiap komponen kebutuhan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Dari peringkat reaksi peserta yang berimbang tersebut, yaitu aspek widyaiswara, sarana dan prasarana, maka hendaklah menjadi prioritas penyempurnaan atau perbaikan.
Sedangkan, dari hasil pengolahan data terhadap hasil pembelajaran, kendatipun terdapat peningkatan pengetahuan dari peserta, namun belum mencerminkan keberhasilan yang memuaskan.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan evaluasi Diklatpim Tingkat III tahun 2003 sudah dilaksanakan, namun hasilnya belum sepenuhnya dijadikan sebagai bahan perbaikan. Sehubungan dengan hal tersebut, hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada komponen-komponen di setiap aspek yang masih belum memadai ketersediaannya serta perlunya studi evaluasi secara lebih terfokus terhadap proses pembelajaran pendidikan dan pelatihan guna memperoleh hasil keluaran peserta pendidikan dan pelatihan yang benar-benar memiliki kemampuan, keterampilan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam pendidikan dan pelatihan yang bersangkutan.

The Evaluation Study For The Effectiveness of The Leadership Grade III Training in Department of Justice and Human RightThe effort of enhancing human resources quality among government apparatus by way of education and training is aimed to improve their knowledge, skill and attitude in executing their assignment in development field and public service.
The demand for enhancing their professionalism is absolutely important side aside by the widening Globalization Era. Therefore, system and programme of education and training especially Leadership Training for Government Employees must be extremely effective in obtaining transparently and accountably birocracy functions and professionalism in which it is also free from corrupt- in serving public matters.
To know how effectiveness of the training is, that evaluation should be done as it is one important level in training process. The evaluation of training execution as Kirkpatrick's Four Level Evaluation Model, these steps can be defined as follows : The Effectiveness of Reaction, The Effectiveness of Learning which is an Internal Evaluation, The Effectiveness of Behavior, and The Effectiveness of Result which is an External Evaluation.
Based on the paradigm, the experiment would examine the effectiveness of The Training and Education (Diklatpim Tingkat Ill) on Department of Justice and Human Right 2003 by a way of Internal Evaluation Measurements, there were the Evaluation of Reaction and the Evaluation of Learning.
The Evaluation in terms of Reaction is the same as measuring the feeling of conferees to Curriculum Aspect, Expert (Widyaiswara) Aspect, Organized Committee Aspect and Facilities Aspect. The Evaluation of Learning is defined as measurement effectivity based on learning appreciation of conferees related to their understandings in concepts and facts studied during the training on the certain period.
To obtain the objective data based on perception, data finding method was done by distributing questionnaires to the trainees in the form of Purposive Sample that was determining samples from the trainees of Leadership Grade Ill Training (Diklatpim Tingkat III) held in Jakarta as many as 48 respondents. Moreover, learning appreciation data from the participants was done by executing pre-test and post-test to them.
Based on the processing data result, from which the trainees responded to the measured aspects of the training as whole, finally the training which was held by The Education and Training Centre of Department of Justice and Human Right was generally running effectiveness.
To those respondents reaction who determined equal, even though, we needed to complete and adapt every component of the training needs. Here, Experts (Widyaiswara) aspect and facilities aspect should become a priority of reconstruction and completing factors. Although, it had not reflected a satisfied goal of the data processing result to the learning result, in fact the knowledge of the conferees as a whole were obviously enhanced.
From the result indicating that the evaluation of the Leadership Grade III Training 2003 had been well done, even though the result had entirely not become reconstruction matters. Relating to the subject, the result of this experiment recommended the need of reconstructions and completing to the insufficient components of every aspect and the need of evaluation study which is more focused to the learning process of the training to produce capable and skillful participants fitted by the aim and the objective of the training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Yunita
"Penelitian tesis ini dilakukan di Organisasi Nirlaba XYZ, yang bekerja untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi organisasi ini adalah untuk membangun budaya pembelajaran organisasi agar bisa mencapai tujuan-tujuan strategisnya. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan desain non-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi budaya pembelajaran organisasi di XYZ adalah tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan dan perceived behavioral control. Untuk meningkatkan budaya pembelajaran organisasi di Organisasi Nirlaba XYZ, peneliti merekomendasikan intervensi berupa workshop tentang solusi tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan serta pelatihan manajemen waktu untuk meningkatkan faktor perceived behavioral control.

This research is conducted in the Organization XYZ; it is a not-for-profit organization working to improve the quality of education in Indonesia. The challenge faced by the organization is to build an organizational learning culture in order to achieve its strategic objectives. The research is a correlational research with a non-experimental design. The result shows that the factors affecting organizational learning culture in XYZ are tools and technology for knowledge sharing and perceived behavioral control. As interventions to improve organizational learning culture in XYZ, the researcher recommends a workshop on tools and technology for knowledge sharing in XYZ and time management training to increase perceived behavioral control among the staff."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rohman Khakim
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai kegiatan dan program knowledge sharing di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses knowledge sharing, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta hambatannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan knowledge sharing sudah ada di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam bentuk formal dan non formal. Selain itu, dijumpai faktor-faktor yang mempengaruhi berupa sifat pengetahuan, motivasi untuk berbagi, kesempatan untuk berbagi, dan budaya lingkungan kerja, latar belakang dan kompetensi pimpinan. Adapun hambatan yang ditemukan berupa reward dankurangnya dukungan manajemen atas.

ABSTRACT
This study discusses the activities and program of knowledge sharing in the The Library of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. The purpose of this study was to determine the knowledge sharing process, the factors that influence it, and also its resistance. This research is a qualitative method with a case study method. The results of this study showed that knowledge sharing activities already exist in the The Library of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia in the form of formal and non-formal. In addition, the common factors that affect the form of the nature of knowledge, the motivation for sharing, opportunities for sharing, cultural work environment, background and leader‟s competence. The obstacles encountered are reward and less top management support."
2016
S64408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Albert Th.
"Didalam iklim dunia usaha yang kompetitif dewasa ini, suatu perusahaan dituntut untuk dapat bekerja seefisien mungkin, dengan tidak mengorbankan efektifitasnya, bila tidak ingin gagal dalam memenangkan persaingan di pasar yang sangat kompetitif saat ini. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas ini adalah melalui pemilihan atau pengembangan metode perencanaan dan pelaksanaan proses produksi/ proyek yang dapat menekan biaya dan lamanya waktu pelaksanaan proses produksi/ proyek tersebut. Salah satu metode yang mulai banyak digunakan saat ini adalah Network Analysis. Tujuan pembahasan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana Network Analysis tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan suatu proses produksi atau suatu pekerjaan yang bersifat proyek. Pendekatan yang dilakukan dalam pembahasan tersebut adalah : 1 . Menjelaskan bahwa Network Analysis merupakan salah satu cara yang balk yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, balk perencanaan anggaran maupun perencanaan pelaksanaan pekerjaan/ proyek. 2. Menjelaskan bahwa Network Analysis pun dapat digunakan untuk mengukur dan menilai hasil pelaksanaan pekerjaan/ proyek tersebut (untuk melihat efisiensi dan efektifitas dari pelaksanaan bagian pekerjaan / proyek yang telah dilaksanakan). Dengan adanya penilaian atau evaluasi tersebut maka diharapkan pihak manajemen akan dapat mendeteksi segala penyimpangan yang terjadi sedini mungkin, dan dengan segera dapat menentukan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyimpangan tersebut, sebelum menjadi fatal. 3 Menjelaskan bahwa Network Analysis juga dapat rnembantu pihak manajemen didalam menentukan bilamana suatu pekerjaan tersebut dapat dilakukan, berapa lama batas toleransi waktu yang diizinkan atas keterlambatan yang terjadi dan bagaimana konsekwensinya atas setiap keterlambatan yang terjadi ( baik konsekwensi atas lamanya pelaksanaan pekerjaan/ proyek, maupun terhadap biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan/ proyek secara keseluruhan ), berapa lama waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan/ proyek secara keseluruhan. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan konstruksi (kontraktor bangunan) yang didalam melaksanakan pekerjaan/ proyeknya dilakukan melalui beberapa tahapan. Metode penelitian yang digunakan adalah selain studi literatur yang dapat mendukung landasan teori, juga melalui survey ke perusahaan konstruksi. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa peningkatan efisiensi dan efektifitas dapat dicapai melalui Network Analysis, selama Network Analysis tersebut diterapkan secara konsekwen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S19154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Pratama Wida Prastianto
"Program Manajemen Talenta Polri merupakan suatu kebijakan yang termasuk dalam Rencana Strategis Polri tahun 2020-2024. Program ini menunjukkan kesungguhan Polri dalam meningkatkan kualitas SDM Polri agar berdampak positif pada pelayanan Polri terhadap masyarakat. Penelitian ini membahas tentang implementasi kebijakan program Manajemen Talenta di Polri melalui Peraturan Kapolri No. 3 tahun 2019 tentang Manajemen Talenta Polri. Penelitian ini merupakan penilitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan program Manajemen Talenta Polri dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program tersebut. Lokasi penelitian dilakukan pada SSDM (Staf Sumber Daya Manusia) Polri, selaku pengemban fungsi SDM Polri. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan studi dokumen. Penelitian ini dilakukan pada 18 partisipan, yaitu 11 partisipan dari Bagian dan Biro pada SSDM Polri, dan 6 partisipan dari para peserta Manajemen Talenta Polri. Data yang terkumpul direduksi untuk menghasilkan data yang siap disajikan sebagai bahan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Manajemen Talenta Polri telah berjalan dengan baik terhadap 247 personel kelompok Talenta Polri yang merupakan lulusan Akpol sejak tahun 2017 s.d. 2021. Pada penelitian ini ditemukan.
4 faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program Manajemen Talenta Polri, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.

The Indonesian National Police (INP ) Talent Management Program (MTP) is a policy that is included in the INP Strategic Plan for 2020-2024. This program demonstrates the seriousness of the INP in improving the quality of police human resources to give a positive impact on INP's services to the community. This study discusses the implementation of the MTP policy in the INP through the National Police Chief Regulation (Perkap) No. 3 of 2019 concerning Police Talent Management. This research is conducted in qualitative approach that aims to analyse the implementation of the MTP program policy and analyse the factors that influence the implementation of the program policy. The research location was conducted at the SSDM (Human Resources Staff) of the INP since it is known as the bearer of the HR function of the INP. This study uses data collection techniques by conducting observations, interviews and document studies. This research focused on 18 participants, consisting 11 participants from the Section and Bureau of the SSDM, and 6 participants from the MTP member. The collected data is reduced to produce usable data that can be presented as material for analysis. The results show that the implementation of the INP MTP program has been going well for 247 INP Talent group personnel who have graduated from the Police Academy (Akpol) since 2017 s.d. 2021. To sum up, this study found four factors that influence the implementation of the INP MTP program policy. It consists of communication, resources, disposition and bureaucratic structure."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>