Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139678 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Prastiwiningsih
"ABSTRAK
Upaya untuk penggunaan ekonomis bahan bakar mobil tidak hanya melalui
pengaplikasian teknologi modem pada mobil tetapi juga dengan cara eco-driving.
Eco-driving identik dengan gaya berkendara yang hemat biaya juga ramah
lingkungan. Penelitian terapan ini bertujuan untuk meningkatkan intensi para
pengemudi Taxi Blue Bird dalam berkendara dengan menggunakan konsep ecodriving
juga membentuk perilaku berkendara yang hemat biaya serta ramah
lingkungan. Baseline study dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan
Theory Planned Behaviour. Hasil pre-test terhadap 48 orang pengemudi
menunjukkan bahwa prediktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi
intensi adalah norma subyektif dengan p**=0.006. Sosialisasi program ecodriving
sebagai intervensi yang dilakukan terhadap pengemudi Taxi Blue Bird
dilakukan selama 1 minggu melalui metode booklet, FGD informal, pemberian
contoh/teladan dan juga ID card. Hasil post-test terhadap 18 orang pengemudi
menunjukkan teijadinya perubahan intensi rata-rata sebesar 10.81% dengan
p**=0.003. Begitu pula dengan prediktor lain yang mempengaruhi intensi juga
terjadi perubahan walaupun tidak signifikan, yaitu sebesar 25,25% untuk norma
subyektif, 14,46% untuk sikap dan 6,28% untuk pbc. Proses difusi inovasi dan
partisipasi aktif berperan dalam proses meningkatkan intensi hanya saja perilaku
yang diukur melalui rasio bahan bakar menunjukkan penurunan angka rata-rata
sebesar 5.14% padahal seharusnya penerapan 10 langkah emas eco-driving bisa
mengurangi pemakaian bahan bakar sejumlah 5-10% (GE,2008).

ABSTRACT
An effort to improve the fuel economy of cars is not only by an application
modem technology of cars but also using eco-driving. Eco-driving is similar with
economic and environment friendly driving behaviour. The objective of this
applied research is to increase the Blue Bird Taxi drivers’ intention to drive with
eco-driving concept and also to form economic and environment friendly driving
behaviour. Theory of Planned Behaviour was used for baseline study and the
measurement. The results of pre-test with 48 drivers’ showed that subjective norm
was significant predictor to affected intention with p**=0.006. Eco-driving
socialisation program as a method of intervention to Blue Bird Taxi drivers’ was
done for 1 week used booklet, informal FGD, gave a model/example and also
used ID card. The results of post-test with 18 drivers’ showed that the intention
was increased by 10.81% with p**=0.003. The other predictors to affected
intention were also improved event not significant, that were 25.25% for
subjective norm, 14.46% for attitude and 6.28% for pbc. Diffusion of innovation
and active participation had a role in process to improved intention but the
behaviour that measured by fuel ratio was decreased by 5.14% whereas an
application of 10 golden ways of eco-driving should be reduce fuel consumption
by 5-10% (GE,2008)."
2009
T38030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyzar Zachra Putri Bantara
"Blue Bird merupakan salah satu pemimpin di industri penyedia layanan taksi di Indonesia. Dalam lingkup teknologi Blue Bird merupakan perusahaan taksi pertama yang meneydiakan layanan pemesanan dari perangkat seluler Blackberry dan memiliki aplikasi My Blue Bird untuk pemesanan taksi. Akan tetapi, di masa transformasi digital ini, muncul gejolak yaitu demontrasi dari pengemudi taksi di Jakarta, termasuk pengemudi Blue Bird, pada 22 Maret 2016. Karena transformasi digital tidaklah mudah dan budaya perusahaan berperan penting sebagai tuas strategi terkuat yang menciptakan keterlibatan dan komitmen para tenaga kerja, perlu diidentifikasi budaya perusahaan di masa transformasi digital ini.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan paradigm post-positivisme. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami budaya perusahaan pada masa transformasi digital di PT Blue Bird Tbk dari sudut pandang pengemudi taksi Blue Bird serta memahami proses transmisi budaya di antara pengemudi taksi Blue Bird di masa transformasi digital. Penelitian ini mengambil data dari wawancara berbagai sumber, media pemberitaan dan dokumen pendukung lainnya.Hasil penelitian ini adalah transformasi digital pada level artifacts dan espoused values sudah terjadi terkait penggunaan teknologi yang rutin, berbagi informasi teknologi di lingkungan internal, mengembangkan kerja sama tim, adanya pembelajaran digital, kreativitas pemanfaatan teknologi, problem solving dan relasi kerja. Di level basic underlying assumptions, transformasi digital belum terjadi karena perusahan belum tangkas dan gesit dalam memanfaatkan sumber daya serta komitmen perusahaan dalam memberikan dukungan fasilitas dan finansial masih rendah. Pada transformasi digital, budaya organisasi ditransmisikan melalui cara formal yaitu dari ketua group dan non formal yaitu dari keberadaan kelompok-kelompok sesama pengemudi.

Blue Bird is one of the leaders in the taxi service industry in Indonesia. In term of technology usage, Blue Bird is the first taxi company to offer booking services from Blackberry mobile devices and has My Blue Bird app for taxi order. In this digital transformation period, there is demonstration from taxi drivers in Jakarta, including Blue Bird drivers, on March 22, 2016. As digital transformation is difficult and corporate culture plays an important role as the strongest strategy lever that creates and commands the labor, it is necessary to identify the corporate culture in this digital transformation era.This research is a descriptive qualitative research using post positivism paradigm. The purpose of this research is to understand the corporate culture during the digital transformation at PT Blue Bird Tbk from the point of view of Blue Bird taxi driver and the understanding of taxi driver process. This research takes data from various sources, news media and other supporting documents.The results of this study are digital transformation at the level of artifacts and espoused values have occurred related to the use of routine technology, sharing information technology in the internal environment, developing teamwork, the existence of digital learning, the creativity of technology utilization, problem solving and work relations. At the basic level of underlying assumptions, digital transformation has not occurred because the company has not been agile and nimble in utilizing resources and the company 39 s commitment in providing financial and facility support is still low. In digital transformation, organizational culture is transmitted through the formal means of group and non formal chairmanship of the presence of fellow drivers groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiel Hanafi
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang platform pembelajaran guna meningkatkan kesadaran pengemudi terhadap mengemudi yang aman. Latar belakang mengacu pada masalah kecelakaan lalu lintas di Indonesia, di mana faktor manusia berperan signifikan. Metodologi melibatkan penggunaan platform pembelajaran berbasis gamifikasi melalui WordPress, ditingkatkan dengan plugin LearnDash, H5P, dan GamiPress. Penelitian melibatkan mahasiswa Teknik Industri Universitas Indonesia (angkatan 2020-2022) untuk menguji platform. Data dikumpulkan melalui pre-test, post-test, dan kuesioner kepuasan pengguna. Pengolahan data menggunakan analisis statistik SPSS untuk mengevaluasi dampak intervensi. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor post-test dibandingkan pre-test, menandakan efektivitas pembelajaran berbasis gamifikasi. Tantangan teknis seperti kesalahan pada LearnDash mempengaruhi pengalaman pengguna, dan variasi preferensi pengguna menyoroti kebutuhan akan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi. Studi ini menyimpulkan bahwa platform microlearning berbasis gamifikasi dapat meningkatkan hasil belajar dan kesadaran pengemudi secara signifikan, meskipun penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan beragam disarankan untuk validasi temuan.

This study aims to design a learning platform to increase driver awareness toward safe driving. The background highlights the critical issue of traffic accidents, particularly in Indonesia, where human factors play a significant role in these incidents. The methodology involves using a gamified learning platform implemented through WordPress and enhanced with LearnDash, H5P, and GamiPress plugins. The study engaged Industrial Engineering students from the University of Indonesia (2020-2022 cohorts) to test the platform. Data were collected through pre-tests, post-tests, and user satisfaction questionnaires. Data processing involved statistical analysis using SPSS to evaluate the impact of the intervention. The results showed a significant improvement in post-test scores compared to pre-test scores, indicating the effectiveness of the gamified learning approach. Technical challenges were encountered, such as errors in LearnDash, which affected the user experience. Additionally, variability in user preferences highlighted the need for personalized learning paths. The study concludes that gamified microlearning platforms can significantly enhance learning outcomes and driver awareness, though further research with larger and more diverse samples is recommended to validate these findings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzaky Muhammad Daris
"Penelitian sebelumnya telah menemukan adanya perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara pada saat sebelum pandemi dan saat pandemi berlangsung. Sayangnya penelitian yang membandingkan persepsi resiko dan perilaku berkendara pada masa pandemi dan setelah pandemi masih sedikit dilakukan khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara saat dan setelah pandemi pada pengemudi taksi online. Partisipan penelitian ini adalah pengemudi taksi online (N=95) yang berdomisili di Jabodetabek. Berdasarkan hasil analisis  paired samples t-test ditemukan tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas saat dan setelah pandemi. Meskipun begitu, pada persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara dan perilaku berisiko pengendara lain terdapat perbedaan antara saat dan setelah pandemi dimana setelah pandemi ketiga variabel tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak berwenang perlu untuk lebih memperhatikan perilaku berkendara berisiko khususnya perusahaan yang menaungi pengemudi taksi online agar keselamatan bersama di jalan dapat terwujud dan khususnya penumpang mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

Penelitian sebelumnya telah menemukan adanya perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas dan perilaku berkendara pada saat sebelum pandemi dan saat pandemi berlangsung. Sayangnya penelitian yang membandingkan persepsi resiko dan perilaku berkendara pada masa pandemi dan setelah pandemi masih sedikit dilakukan khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas, persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara, serta perilaku berkendara berisiko pengendara lain antara saat dan setelah pandemi pada pengemudi taksi online. Partisipan penelitian ini adalah pengemudi taksi online (N=95) yang berdomisili di Jabodetabek. Berdasarkan hasil analisis paired samples t-test ditemukan tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap kondisi lalu lintas saat dan setelah pandemi. Meskipun begitu, pada persepsi risiko, perilaku berkendara berisiko pengendara dan perilaku berisiko pengendara lain terdapat perbedaan antara saat dan setelah pandemi dimana setelah pandemi ketiga variabel tersebut mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak berwenang perlu untuk lebih memperhatikan perilaku berkendara berisiko khususnya perusahaan yang menaungi pengemudi taksi online agar keselamatan bersama di jalan dapat terwujud dan khususnya penumpang mendapatkan pelayanan yang memuaskan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chintami Maria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kewirausahaan pada pengemudi taksi yang dapat digunakan untuk pemberdayaan SDM yang diukur berdasarkan teori Santos et al.(2008) dalam jurnal berjudul ”How to Assess Entrepreneurial Potential”. Kewirausahaan dapat digunakan dalam pemberdayaan SDM berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dengan metode survey. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Analisis data terhadap 98 responden pengemudi taksi pada empat perusahaan (Blue Bird, Express Group, Koperasi Taksi, dan Taksi Putra) dianalisis dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran potensi kewirausahaan yang tinggi pada pengemudi taksi di Jakarta (pada perusahaan taksi yang diteliti).

This study aims to examine entrepreneurship potential of taxi drivers which can be used to human resources empowerment based on Santos et al. (2008) theory in journal “How to Assess Entrepreneurial Potential”. Entrepreneurship can be used on human resources empowerment based on several studies. This study uses a quantitative approach. Sample in this study collected by survey techniques. This study use quota sampling techniques to collect data sample. Analysis of 98 respondents in four taxi company (Blue Bird, Express Group, Koperasi Taksi, dan Taksi Putra) use with frequencies descriptive analyze. The result showed that taxi drivers in Jakarta (at research’s place) have high entrepreneurship potential.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Rizky
"Safety Driving merupakan bagian dari budaya keselamatan jalan (road safety culture) yang melihat bagaimana perilaku aman (safety behavior) seseorang dalam mengemudi. Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara (safety driving), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah given factor yang berasal dari individu (human), sedangkan factor eksternal berasal dari lingkungan di luar individu. Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut dapat diidentifikasi lebih lanjut sehingga kita dapat mengetahui tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara (safety driving).
PT. "X" merupakan salah satu perusahaan taksi swasta terbesar di Indonesia, yang bergerak di bidang pelayanan jasa transportasi darat dan telah memiliki banyak pool yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di pool "Y", sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawannya khususnya para pengemudi. Banyaknya jumlah pengemudi yang dipekerjakan oleh perusahaan sebanding dengan jumlah kendaraan yang digunakan untuk mendukung operasional kegiatan perusahaan. Interaksi antara kedua komponen tersebut merupakan risiko keselamatan yang dihadapi oleh perusahaan pada saat kegiatan operasional dijalankan.
Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perilaku aman berkendara (safety driving) pada pengemudi taksi di PT. "X" pool "Y" berada pada kategori baik. Artinya bahwa sebagian besar dari jumlah pengemudi telah memilki kesadaran untuk berperilaku aman dalam berkendara. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku aman berkendara (safety driving) pada pengemudi taksi di PT. "X" pool "Y", yaitu tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, dan keikutsertaan diklat (pendidikan dan pelatihan) safety driving.

Safety driving is part of road/street safety culture (road safety culture) what sees how safe behavior (safety behavior) someone in driving. There are two factors relating to safety behavior (driving), that is internal factor and external factor. Internal factor is given factor is coming from individual (human), while external factor comes from area of outside individual. Internal and external factors can be identified furthermore so that we can know about factors any kind of relating to safety behavior (driving).
PT. "X" be one of the biggest private sector taxi company in Indonesia, which active in transportation service activities of land and has owned many pool which spread over in some regions, one of them is in pool " Y", hardly pays attention to safety and health of its (the employee) is especially the drivers. The many driver amounts employed by proportional company with number of vehicles applied to support company activity operational. Interaction between both the components is safety risk faced by company at the time of operational activity is implemented.
In general research result done indicates that safety behavior (driving) at taxi driver in PT. "X" pool "Y" stays at good category. It`s mean that most of driver amounts have owned awareness for safety behavior (driving). Beside that, the result of research also indicates that there are some factors relating to safety behavior (diving) at taxi driver in PT. "X" pool "Y", that is level of education, experience of working, and taking part in education and training of safety driving."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arianti Dyah Pitasari
"Faktor penyebab utama kecelakaan dibagi menjadi 3 kelompok besar. Pertama, dari segi perilaku pengendara atau 91% disebabkan oleh faktor manusia, contohnya seperti berkendara dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan, ketidakfokusan dalam berkendara, berkendara dalam kondisi lelah dan tidak sadar. Kedua, sebanyak 5% adalah faktor kendaraan yang kurang atau tidak memenuhi standar keselamatan. Ketiga, dari segi lingkungan yaitu faktor jalan 3% dan faktor lingkungan 1%, contohnya lingkungan yang kurang bersahabat seperti salju, badai, jalanan berlubang, dan makhluk hidup/benda yang melintas di sepanjang jalan.
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan karena hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran ramburambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. Semua hal tersebut lebih sering terjadi pada angkutan umum dimana pengemudinya terbilang cukup nekad dalam mengendarai kendaraan yang dibawanya.
Seringkali pengemudi angkutan umum mengabaikan keselamatan penumpang bahkan dirinya sendiri demi mencukupi kebutuhan setoran hari itu. Seperti : mengemudi dengan melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan, menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, mengabaikan peraturan lalu lintas yang ada, dll.
Hal ini merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan pengemudi menjadi kurang memperhatikan aspek keselamatan berkendara di jalan raya yang dapat membahayakan jiwa penumpang ataupun dirinya sendiri. Dengan kata lain mereka akan berusaha sekeras dan secepat mungkin mengambil penumpang untuk menutup biaya setoran dengan mengesampingkan aspek keselamatan. Sikap seperti ini tercipta karena banyaknya perusahaan-perusahaan angkutan umum yang bermunculan dengan rute trayek yang hampir sama sehingga para pengemudinya seolah menjadi berlomba untuk mendapatkan penumpang.
Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja, melainkan melalui suatu proses tertentu, melalui kontak sosial terus menerus antara individu dengan individu lain di sekitarnya. Dalam hubungan ini, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah : pertama adalah faktor intern yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan itu sendiri, seperti selektivitas. Kedua adalah faktor ekstern yang merupakan faktor diluar manusia. faktor internal meliputi usia, pendidikan terakhir, lama bekerja menjadi pengemudi, pengalaman, dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi jalan dan peraturan perundangan.
Analisis univariat menghasilkan, pengemudi mikrolet T19 paling banyak berusia antara 31-40 tahun dengan persentase 45,8%, pendidikan terakhir terbanyak adalah SMA/Sederajat dengan persentase 46,9%, lama bekerja menjadi pengemudi terbanyak adalah 0-4 tahun dengan persentase 37,3%. Sebanyak 87,5% pengemudi menyatakan memiliki pengalaman terkena tilang dan sebanyak 39,6% pengemudi mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan. Terdapat sebanyak 57,3% pengemudi yang pengetahuan terhadap aspek keselamatan berkendaranya masih kurang baik. Berdasarkan pendapat pengemudi, 57,3% mengatakan bahwa jalanan yang mereka lalui setiap hari masih kurang baik dan 61,5% pengemudi mengatakan bahwa peraturan perundangan yang ada masik kurang baik penerapannya.
Analisis bivariat menghasilkan, tidak terhapat hubungan yang bermakna antara usia, pendidikan terakhir, lama bekerja menjadi pengemudi, pengalaman terkena tilang, pengalaman mengalami kecelakaan, pengetahuan, kondisi jalan, dan peraturan perundangan dengan sikap yang artinya sikap tidak dipengaruhi oleh usia, pendidikan terakhir, lama bekerja menjadi pengemudi, pengalaman terkena tilang, pengalaman mengalami kecelakaan, pengetahuan, kondisi jalan, dan peraturan perundangan.
Jika dilihat dari analisis bivariat yang menghubungkan sikap dengan faktor internal dan eksternal, didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor?faktor internal dan faktor-faktor eksternal dengan sikap. Hal ini berarti sikap pengemudi terhadap keselamatan berkendara di jalan raya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa faktor-faktor tersebut memiliki peran yang kecil dalam membentuk sikap walaupun diketahui bahwa sikap dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Sikap seseorang yang sudah positif terhadap sesuatu hal, tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Berdasarkan analisis univariat, didapatkan bahwa sikap pengemudi mikrolet dikatakan masih negatif yaitu sebanyak 56,3%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqqi Ubaidillah
"ABSTRAK
Klien dengan diabetes sangat beresiko mengalami kecelakaan lalu lintas, diantaranya dapat disebabkan oleh komplikasi akut yakni, hipoglikemia dan hiperlikemia, komplikasi kronis yakni, penyakit mikrovaskular, penyakit makrovaskular dan neuropati. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam pengalaman klien diabetes saat berkendara di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan fenomenologi. Enam orang dewasa dengan diabetes dipilih dengan purposive sampling. Tujuh tema diperoleh dengan metode content analysis Colaizzi yang merupakan perwakilan makna yang terkandung dari pengalaman berkendaraan pada klien DM. Ketujuh tema tersebut saling terkait. Penelitian ini memberikan gambaran dan data dasar bahwa terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada klien diabetes yang aktif berkendara. Oleh sebab itu, diharapkan adanya regulasi dan edukasi klien diabetes yang aktif berkendara.

ABSTRACT
Clients with diabetes are particularly at high risk of traffic accidents that might be caused by the acute complications such as, hypoglycemia and hyperglycemia as well as chronic complications such as, micro-vascular diseases, macro-vascular diseases and neuropathy. This study aimed to get an in-depth understanding about the experience of diabetic clients during driving car or riding motorcycle at Depok city. Six participants were recruited using a purposive sampling method. A Colaizzi content analysis was employed. Seven Themes emerged depicted the meaning of experiences of driving among DM clients. The seven themes were interdependence. This study concluded that diabetes clients who actively drive had high risk of having road accident. This study suggested the necessity of regulation and education for clients with diabetes who actively drive"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahetapy, Rama Putra
"Skripsi ini membahas mengenai penolakan yang di alami PT Blue Bird untuk membuka jasa layanan taksi di Batam oleh pengemudi/pengusaha taksi lokal dengan melakukan pemboikotan terhadap taksi Blue Bird di mana dalam hal ini, Pemerintah Kota Batam turut andil dalam menghambat beroperasinya Blue Bird di Batam dengan mengeluarkan Surat Pernyataan Nomor: 1/PERNYDISHUB/VII/2012. Tindakan pencabutan izin Blue Bird untuk beroperasi di Batam oleh Pemerintah Kota Batam dinilai tidak memperhatikan hukum persaingan usaha dan bertentangan dengan asas dan dan tujuan dari hukum persaingan usaha berdasarkan Undang-Undang No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

This thesis discusses about barrier to entry of Blue Bird Taxi to expand their business in Batam City by the local taxi of Batam City by executing the boycott, even more the local government of Batam City is contributing in detaining Blue Bird to operate in Batam City through “Surat Pernyataan Nomor: 1/PERNY-DISHUB/VII/2012”. This act of revoking the permission of Blue Bird’s operating license in Batam is considered as a violation of Competition law and against the principle and the purpose of Competition Law based on The Law No. 5/1999 regarding the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S57849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrijal Fajri
"Mengemudi bus merupakan salah satu jenis pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas. Seorang pengemudi harus selalu mengharapkan sesuatu yang tidak diharapkan, sehingga akan selalu waspada dan sadar serta berhati-hati dalam bertingkah laku saat mengemudikan kendaraan. Safety driving merupakan dasar perilaku mengemudi yang lebih memperhatikan keselamatan khususnya bagi pengemudi itu sendiri dan orang disekitarnya. Safety driving didesain untuk meningkatkan kesadaran pengemudi terhadap segala kemungkinan yang tejadi selama mengemudi. Pentingnya safety driving pada saat berkendara merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan keamaan dan keselamatan berlalu lintas dan sangat berpeluang untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi. Desain penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku berkendara selamat dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 308 pengemudi bus di PT XYZ. Adapun metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengisian kuesioner kepada responden. Selanjutnya data yang didapatkan diolah secara deskriptif dan inferensial menggunakan software statistik untuk melihat gambaran dan hubungan dari setiap variabel. Variabel independen pada penelitian ini adalah usia, masa kerja, status kebugaran, komunikasi dengan atasan, komunikasi dengan rekan kerja, kondisi jalan, kondisi kendaraan, waktu kerja pengemudi, jarak tempuh, SOP, kebijakan, pengawasan, kompensasi, status kepegawaian, training improvement, dan pemberian reward & punishment. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status kebugaran (POR=6.203 (3.649 – 10.547)), komunikasi dengan atasan (POR=4.025 (2.500–6.478)), kondisi kendaraan (POR=2.602 (1.622-4.173)), waktu kerja pengemudi (POR=2.287 (1.447-3.614)), jarak tempuh (POR=1.904 (1.209-2.998)), SOP (POR=1.850 (1.175-2.913)), kebijakan (POR=1.860 (1.182-2.925)), pengawasan (POR=1.904 (1.209-2.998)), kompensasi (POR=2.570 (1.622-4.072)), training improvement (POR=8.069 (4.790-13.593)), dan pemberian reward & punishment (POR=2.199 (1.384-3.493)) dengan perilaku berkendara selamat. Sedangkan variabel usia, masa kerja, komunikasi dengan rekan kerja, kondisi jalan, dan status kepegawaian tidak menunjukan adanya hubungan dengan perilaku berkendara selamat. Status kebugaran menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perilaku berkendara selamat pada pengemudi bus di PT. XYZ.

Driving a bus is one of the types of jobs that carries a high risk of traffic accidents. A driver must always expect the unexpected, so they remain vigilant, aware, and cautious in their behavior while driving. Safety driving is a driving behavior foundation that focuses on safety, especially for the driver themselves and those around them. Safety driving is designed to raise driver awareness of all potential events that may occur during driving. The importance of safety driving while driving is one of the pillars in achieving road safety and can significantly reduce the occurrence of accidents. The design of this research is cross-sectional. The aim of this study is to analyze factors associated with safe driving behavior using a quantitative approach. The sample in this study consisted of 308 bus drivers at PT XYZ. Data collection was done by administering questionnaires to the respondents. The data obtained were processed descriptively and inferentially using statistical software to examine the relationships and patterns of each variable. The independent variables in this study include age, years of service, health status, communication with superiors, communication with coworkers, road conditions, vehicle conditions, driving duration, travel distance, SOP, policies, supervision, compensation, employment status, training improvement, and reward & punishment. The results showed a significant relationship between health status (POR = 6.203 (3.649 – 10.547)), communication with superiors (POR = 4.025 (2.500 – 6.478)), vehicle conditions (POR = 2.602 (1.622 – 4.173)), driving duration (POR = 2.287 (1.447 – 3.614)), travel distance (POR = 1.904 (1.209 – 2.998)), SOP (POR = 1.850 (1.175 – 2.913)), policies (POR = 1.860 (1.182 – 2.925)), supervision (POR = 1.904 (1.209 – 2.998)), compensation (POR = 2.570 (1.622 – 4.072)), training improvement (POR = 8.069 (4.790 – 13.593)), and reward & punishment (POR = 2.199 (1.384 – 3.493)) with safe driving behavior. On the other hand, the variables of age, years of service, communication with coworkers, road conditions, and employment status did not show any relationship with safe driving behavior. Health status is a dominant factor that influences safe driving behavior of bus drivers at PT. XYZ."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>