Ditemukan 83298 dokumen yang sesuai dengan query
Solichin Salam
Jakarta: Gema Salam, 1992
940.531 SOL a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Salam, Solochin
Jakarta: Gema Salam, 1992
959.8 Sal a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Solichin Salam
Jakarta: Gema Salam, 1992
959.8 SOL a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Mohamad Ali
Djakarta : Bhratara, 1966
959.8 MUH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"dalam sastra sebuah novel adalah suatu ketegangan antara kenyataan dan rekaan. begitu pula novel titik balik kesunyian karya Ilham Zoebazary. peristiwa nyata yang terjadi pasca-kemerdekaan,orde lama,orde baru, meliputi periode tahun 1948-1970 an ini membentang sepanjang cerita. novel ini menarik dikaji karena novel ini mampu menukilkan refleksi sejarah di Indonesia pada tahunnya. penelitian ini mendeskripsikan sejarah di Indonesia yang terefleksikan dalam novel Titik Balik Kesunyian (TBK) berikut nilai-nilai sosial-politik yang terdapat dalam novel tersebut meliputi nilai kelaurga, masyarakat, cinta kasih, dan sosial-politik novel Titik Balik Kesunyian karya Ilham Zoebazary merupakan novel berlatar depan peristiwa G 30 September 1965. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra dan menggunakan teori mimetik."
Lengkap +
310 Bebasan 3:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rushdy Hoesein
"
ABSTRAKDisertasi ini merupakan karya tulis hasil penelitian Sejarah Diplomasi mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Masalah yang menjadi materi penelitian adalah peristiwa perundingan Indonesia-Belanda pada tahun 1946-1947. Delegasi Belanda terdiri dari Prof.Ir.W.Sehermerhorn, F.de Boer dan M.TM.van Poll. Delegasi Indonesia terdiri dari Perdana Menteri Sutan Sjahrir, Mr Mohamad Roem, Mr Soesanto Tirto Prodjo dan dr A.K.Gani. Perundingan ini khususnya yang berlangsung di Linggajati Kuningan Jawa Barat., yang kemudian berhasil menemukan dokumen persetujuan yang diparaf pada 15 November 1946 dan ditanda tangani pada 25 Maret 1947 amatlah penting.
Karena merupakan tonggak awal persetujuan dalam rangka proses dekolonisasi di Indonesia. Jalannya perundingan tidaklah mulus karena perbedaan sudut pandang Indonesia dan Belanda soal Negara Indonesia Serikat dan rencana kerja sama Indonesia-Belanda pasca dekolonisasi, khususnya yang menyangkut UNI Indonesia-Belanda serta perwakilan RI di luar negeri pada periode masa peralihan. Meskipun pihak Inggris yang bertindak sebagai penengah telah berusaha sejauh mungkin agar perundingan sukses, kedua delegasi yang berunding, mengalami hambatan pada beberapa pasal-pasal tertentu. Akhirnya atas campur tangan, kebijakan dan keputusan yang diambil Soekarno-Hatta lah perundingan bisa selesai. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan hal tersebut dengan berbagai alasannya.
ABSTRACTThis dissertation is a documentation of research about diplomacy history by a doctoral degree student in history study program, in the Faculty of Cultural Sciences, University of Indonesia. The main issue of the research was th event of an agreement between Indonesia and Netherland in Indonesia which happened in the 1946-1947. Indonesian delegation consisted of Premier Sutan Sjahrir, Mr Mohamad Roem, Mr Soesanto Tirtoprodjo and dr A.K.Ga.ni. And Dutch delegation consisted of Prof.Ir W.Schermerhorn, F.de Boer and M.TM.van Poll. This negotiation especially the one at Linggajati Kuningan West Java, which was succeed, produced an agreement document which initialed at November 15?h 1946 and signed at March 2501 1947.This event is very important because it was the beginning of an agreement in the process of the decolonization in Indonesia. That negotiation was not running so smooth because there was different points of view between Indonesia and Netherlands about the Issue of United Indonesian Republic and about the cooperation plan between Indonesia and Netherland after the decolonization, especially about the UNI Indonesia-Netherland and about the Indonesia Republic international representative, at the transition periode. Althouyn the British as a mediator already try to help to make it a success, both of delegacies found obstacles at some sections of the agreement document. Finally Soekarno-Hatta made an important role in helping them out by making good decisions and policy. This research was intended to prove the importance of that role and to find the evidence about that theory."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
D985
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library
Jakarta: Forum Studi Ilmu Sejarah. UI, 1999
959.8 NEG
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ahmad Syukron
"Penelitian Mengenai Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun: Dalam Perspektif Sejarah ini ditujukan untuk mengetahui berbagai faktor yang telah berpengaruh terhadap timbulnya pemikiran Ibnu Khaldun dalam bidang ekonomi. Faktor yang diteliti adalah faktor konteks dan faktor teks. Faktor konteks yang diteliti yaitu konteks sejarah, politik dan sosial-budaya, dan faktor teks yang diteliti adalah Genesis pemikiran. Konteks sejarah yang berhasil diungkap dalarn penelitian ini adalah konteks bagaimana para ilmuwan Islam melakukan penelitian terhadap ilmu-ilmu sosial yang dianggap oleh Ibnu Khaldun berpusat pada ilmu sejarah. Selain peran itu, konteks sejarah menjadi inspirasi bagi Ibnu Khaldun untuk menyarankan lembaga yang berfungsi sebagai lembaga keuangan. Kondisi perpolitikan pada masa Ibnu Khaldun yang sedang mengalami pergolakan dan seringnya terjadi peperangan antar negara telah turut membentuk kemampuan intelektual Ibnu Khaldun. Kondisi tersebut telah menyebabkan Ibnu Khaldun memiliki kesempatan untuk menduduki berbagai jabatan pada berbagai dinasti yang berbeda, sehingga ia dapat melakukan pengamatan dan analisis terhadap dampak terjadinya berbagai peristiwa tersebut. Pengaruh kondisi sosial-budaya masyarakat Muslim di Timur dan Barat pada masa Ibnu Khaldun yang menurutnya memiliki dua tipologi tampak jelas pada pandangan-pandangan Ibnu Khaldun. Berdasarkan pada pendikotomian tersebut Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa akan terjadi perubahan pada masyarakat menetap dari yang awalnya adalah masyarakat badawa menjadi masyarakat hadara. Pada masyarakat hadara akan terjadi kemajuan dalam berbagai bidang kerajinan dan selanjutnya akan membentuk spesialisasi kerja. Selain terdapat perbedaan antara masyarakat hadara dan badawa, faktor sosial yang turut mempengaruhi pemikiran Ibnu Khaldun adalah terjadinya perubahan secara tiba-tiba di berbagai wilayah Islam yang disebabkan oleh wabah penyakit yang telah memakan banyak korban. Kejadian itu menyebabkan banyak daerah yang kekurangan tenaga kerja sehingga daerah tersebut mengalami kemunduran. Hal tersebut diutarakan oleh Ibnu Khaldun dengan mengisyaratkan pentingnya tenaga kerja terhadap kesejahteraan bangsa. Faktor teks yang berpengaruh terhadap kemampuan Ibnu Khaldun untuk memberikan rumusan terhadap permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh berbagai dinasti Islam adalah karya-karya Ibnu Taimiyah dan al-Gazali, khususnya yang berkaitan dengan penjelasan mengenai penawaran, perrnintaan, dan mengenai uang. Selain itu, Ibnu Khaldun juga memahami berbagai pemikiran yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan Muslim lainnya, sehingga ia mampu memahami permasalahan secara utuh."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13209
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andri Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan realitas sejarah sosial-politik Indonesia dalam novel Larasati karya Pramoedya Ananta Toer dengan perspektif New Historicism. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif dengan paralel pembacaan antara karya sastra dengan teks sejarah dan desain analisis isi. Gambaran realitas sejarah sosial dan politik Indonesia (periode 1945 hingga 1966) dalam novel Larasati dengan perspektif New Historicism Greenblatt dianggap efektif untuk mengeksplorasi fenomena teks sastra. Novel ini secara langsung berkaitan dengan manifestasi politik Indonesia yang meliputi (1) struktur ideologi yang digunakan untuk memperkuat kekuatan berbasis negara, dan (2) praktik diskursif, bahasa politik yang mengacu pada konstruksi pengetahuan melalui bahasa yang memberi makna pada segi material dan praktik sosial-politik yang melingkupinya."
Lengkap +
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
810 JEN 7:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
R 959.8 NEG
Buku Referensi Universitas Indonesia Library