Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zalmi Zubir
"Portofolio Obligasi membahas tentang teori obligasi yang berkaitan dengan penentuan harga, durasi, convexity, dan imunisasi obligasi, serta aplikasinya dalam investasi portofolio obligasi, khususnya single-period dan multi-period immunized portfolio. Teori dan aplikasi portofolio investasi dalam obligasi sangat jarang dibahas di perguruan tinggi Indonesia.
CD Lampiran berisi berbagai program simulasi obligasi dengan Excel dan PowerPoint untuk membantu proses belajar-mengajar. Program simulasi single-period immunized portfolio dapat membantu Anda dalam merencanakan tingkat pengembalian investasi dalam bentuk portofolio obligasi yang terdiri atas sepuluh obligasi untuk jangka waktu lima tahun yang imun terhadap perubahan tingkat bunga. Program simulasi multi-period immunized portfolio dapat digunakan untuk membuat skedul pembayaran utang dalam waktu lima belas tahun dengan menggunakan obligasi yang imun terhadap perubahan tingkat bunga."
Jakarta: Salemba Empat, 2013
332ZUBP001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Zalmi Zubir
"Portofolio Obligasi membahas tentang teori obligasi yang berkaitan dengan penentuan harga, durasi, convexity, dan imunisasi obligasi, serta aplikasinya dalam investasi portofolio obligasi, khususnya single-period dan multi-period immunized portfolio. Teori dan aplikasi portofolio investasi dalam obligasi sangat jarang dibahas di perguruan tinggi Indonesia.
CD Lampiran berisi berbagai program simulasi obligasi dengan Excel dan PowerPoint untuk membantu proses belajar-mengajar. Program simulasi single-period immunized portfolio dapat membantu Anda dalam merencanakan tingkat pengembalian investasi dalam bentuk portofolio obligasi yang terdiri atas sepuluh obligasi untuk jangka waktu lima tahun yang imun terhadap perubahan tingkat bunga. Program simulasi multi-period immunized portfolio dapat digunakan untuk membuat skedul pembayaran utang dalam waktu lima belas tahun dengan menggunakan obligasi yang imun terhadap perubahan tingkat bunga."
Jakarta: Salemba Empat, 2013
332ZUBP002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Zalmi Zubir
"Portofolio Obligasi membahas tentang teori obligasi yang berkaitan dengan penentuan harga, durasi, convexity, dan imunisasi obligasi, serta aplikasinya dalam investasi portofolio obligasi, khususnya single-period dan multi-period immunized portfolio. Teori dan aplikasi portofolio investasi dalam obligasi sangat jarang dibahas di perguruan tinggi Indonesia.
CD Lampiran berisi berbagai program simulasi obligasi dengan Excel dan PowerPoint untuk membantu proses belajar-mengajar. Program simulasi single-period immunized portfolio dapat membantu Anda dalam merencanakan tingkat pengembalian investasi dalam bentuk portofolio obligasi yang terdiri atas sepuluh obligasi untuk jangka waktu lima tahun yang imun terhadap perubahan tingkat bunga. Program simulasi multi-period immunized portfolio dapat digunakan untuk membuat skedul pembayaran utang dalam waktu lima belas tahun dengan menggunakan obligasi yang imun terhadap perubahan tingkat bunga."
Jakarta: Salemba Empat, 2013
332ZUBP003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Zalmi Zubir
Jakarta : Salemba Empat, 2012
332.6 ZAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"There are some risk that bond investor must faced in bond investment, such as interest rate risk and reinvestment risk. Both risks are caused by interest rate changes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hedya Zuraida, Author
"Pasar obligasi Indonesia bergairah ditandai dengan perkembangan instrumen investasi obligasi pemerintah akhir-akhir ini. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya penerbitan obligasi oleh pemerintah serta meningkatnya nilai obligasi pemerintah yang diperdagangkan. Sehingga tidak mengherankan saat ini obligasi pemerintah dijadikan salah satu alternatif investasi bagi investor terutama investor institusi. Besarnya kelebihan permintaan (oversubcription) pada setiap lelang obligasi pemerintah menjadi bukti banyaknya peminat obligasi pemerintah.
Lain halnya dengan pasar obligasi korporasi, tahun 2004 kemarin pasar obligasi korporasi cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2003, terlihat dari sampai dengan bulan Agustus, issuer obligasi baru sekitar 24 emiten dengan nilai emisi sebesar Rp. 10,4 triliun. Padahal, tahun lalu jumlah emiten yang menerbitkan obligasi sebanyak 54 perusahaan dengan nilai emisi mencapai Rp. 25 triliun. Walaupun demikian, dari sisi permintaan kebutuhan obligasi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan yang cepat dari reksadana, dana pensiun serta asuransi Pada penelitian ini perhitungan diawali dengan menghitung return masing-masing jenis obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi negara yang beredar di tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, selanjutnya melalui metode statistik dengan memanfaatkan bantuan software solver diperoleh berbagai kombinasi portfolio yangefisien yang membentuk efficient frontier sebagai alternatif untuk memilih portofolio yang optimal.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa secara individual, proporsi investasi pada obligasi korporasi adalah terdiri dari 8 obligasi sebagai berikut: Adira Dinamika sebesar 1,16%; Excelcom I sebesar 49,55%; Jasa Marga X sebesar 13,13%; Matahari Putra Prima sebesar 16,23%; Perum Pegadaian IX sebesar 7,88%, Perum Pegadaian X sebesar 5,37%, Telkom I sebesar 1,73% dan lndosiar I sebesar 4,95%. Return dan deviasi standar yang dihasilkan adalah 1,55% dan 0,55185%.
Dan untuk obligasi pemerintah terdiri dari 6 obligasi sebagai berikut: FR0013 sebesar 27,5%; FR0015 sebesar 9,53%; FR0018 sebesar 26,05%; FR0020 sebesar 13,2%; VR0014 sebesar 21,52% dan VR0015 sebesar 2,2%. Return dan deviasi standar yang dihasilkan adalah 1,2% dan 1,1232%.
Sedangkan proporsi portfolio optimal investasi gabungan antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah adalah terdiri dari 61,46% pada obligasi korporasi dan 38,54% pada obligasi negara dengan return 1,415% dan 0,772%. Adapun rincian investasi portfolio optimal tersebut adalah obligasi Adira Dinamika sebesar 0, 71 %; Excelcom I sebesar 30,45%; Jasa Marga X sebesar 8,07%; Matahari Putra Prima sebesar 9,98%; Perum Pegadaian IX sebesar 4,84%, Perum Pegadaian X sebesar 3,3%, Telkom I sebesar 1,06%, Indosiar I sebesar 3,04%, FR0013 sebesar 10,6%, FR0015 sebesar 3,67%, FR0018 sebesar 10,04%, FR0020 sebesar 5,09%, VR0014 sebesar 8,29% dan VR0015 sebesar 0,85%.
Kombinasi portfolio optimal yang dihasilkan dari analisis ini hendaknya dapat digunakan investor sebagai salah satu masukan dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada portfolio obligasi sehingga portfolio investasi bisa memberikan return yang seoptimal mungkin dan realistis. Walaupun tidak pemah menjadi jaminan obligasi yang memiliki kineija baik di masa lalu akan memberikan hasil yang sama dimasa depan, tetapi paling tidak konsistensi jangka panjang atas kinerja masa lalu merupakan salahsatu petunjuk atas instrumen investasi tersebut di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuel Manahan Maleaki
"Penelitian ini hendak menguji Strategi Imunisasi dan melihat manfaatnya bagi investor dalam menghadapi dinamika pasar obligasi, khususnya terkait risiko perubahan tingkat bunga. Data yang digunakan adalah harga obligasi dan tingkat bunga deposito dimana akan dilakukan simulasi portofolio dengan penyesuaian durasi untuk melihat potensinya sebagai alternatif strategi pengelo]aan portofolio obligasi. Strategi Imunisasi portofolio berupaya 'mengunci' imbal basil investasi dalam periode tertentu.
Adalah Reddington (1952), tokoh awal yang berjasa mengembangkan teknik ini, yang berargumen bahwa untuk menciptakan imunisasi harus tercapai kondisi rerata durasi aset sesuai dengan rerata durasi kewajiban. Menurutnya dengan menyesuaikan durasi dari aset dan kewajiban maka portofolio dapat diimunisasi dari efek perubahan suku bunga. Dengan menyesuaikan durasi kedua sisi dari neraca, Reddington beranggapan bahwa aset dan kewajiban akan sama-sama sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga. Kemudian Fisher-Veil (1971) mendemonstrasikan untuk mencapai imunisasi maka rerata durasi portofolio obligasi harus disesuaikan dengan periode waktu investasi. Selain itu, nilai pasar dari aset hams lebih besar atau sama dengan nilai waktu sekarang dari kewajiban yang didiskontokan pada tingkat pengembalian internal portofolio.
Hasil penelitian menemukan bahwa strategi imunisasi dapat memberi kekebalan pada. portofolio obligasi dengan menstruktur durasi portofolio sama dengan periode investasi serta dengan melakukan penyesuaian portofolio secara periodik. Kekebalan dapat dicapai dengan pembobotan portofolio menggunakan metode Indeks, dimana Strategi Imunisasi terbukti secara signifikan mampu melindungi pencapaian required return dari investasi obligasi ditengah gejolak suku bunga. Imbal basil Portofolio Indeks bahkan membukukan basil lebih besar dari cost of fund atau liability cost sekitar 11 basis points atau senilai hampir Rp2,3miliar. Namun di seat menerapkan kaedah Markowitz, Strategi Imunisasi tidak berhasil menggapai target imbaI basil yang ditetapkan, Portofolio Markowitz bahkan defisit sebesar 9 basis points atau merugi senilai Rp2,1 miliar.
Setelah dilakukan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon ditemukan bahwa distribusi tingkat pengembalian bulanan Portofolio Indeks relatif identik dengan portofolio Markowitz, atau dengan kata lain seseorang dapat membentuk Portofolio Irnunisasi tanpa bantuan profesional investasi. Namun demikian perhitungan dilakukan dengan asumsi tidak ada reinvestasi kas dari kupon, obligasi yang jatuh tempo, sisa sisa kas.
Implikasi dari penelitian ini bahwa Strategi Imunisasi dapat dimanfaatkan investor yang membutuhkan altematif sarana lindung nilai bagi portofolio investasi obligasi, khususnya terkait dengan risiko volatilitas suku bunga.

This paper demonstrates immunization strategy and tests its efficacy for fixed-income investors in coping with the dynamics of Rupiah bond markets, especially related to changes of interest rates. Immunization strategy aims to lock-in investment yield in certain period of time. It is shown in this paper that the strategy could set a bond portfolio to become immune to interest rates changes by structuring portfolio duration equal to the investment horizon and by periodically adjusting the proportions of the portfolio. Immunization using indexing method works best and could significantly protect the portfolio to attain the required return in the midst of interest rate fluctuations. However, when using Markowitz method the strategy failed to accomplish the previously set target. Using Wilcoxon's signed-rank test we discovered that the distribution of monthly returns of indexed portfolio was relatively identical with Markowitz portfolio, meaning that one can establish an immunized portfolio without the help from investment professional. However, the calculation was assuming no reinvestment on coupons, matured bonds, as well as cash carry over. We conclude that investors could employ immunization strategy as hedging alternative."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fakih Ijtihadi
"Tesis ini membahas pengukuran Value-at-Risk pada sukuk dan obligasi. Pengukuran VaR dilakukan dengan cara mengelompokkan arus kas nilai sekarang (present value) dari kupon dan nilai par suatu obligasi ke dalam vertices standar RiskMetrics. VaR dari hasil pengelompokan vertices tersebut akan dikalikan dengan matriks korelasi antar vertces tersebut. Dengan demikian akan diperoleh VaR yang telah terdiversifikasi sesuai dengan vertices standar RiskMetrics. Hasil pengukuran VaR tersebut akan dibandingkan dengan pengukuran duration dan convexity untuk masing-masing obligasi yang digunakan pada penelitian ini.

The focus of this study is about Value-at-Risk measurement on Sukuk and Bond. VaR measurement is being conducted by grouping the present value of cash flow from the coupon and par value of a bond into vertices standardized by RiskMetrics. VaR from the vertices grouping will be multiplied with correlation matrix between those vertices. Diversified VaR will be obtained according to vertices standardized by RiskMetrics. The result from VaR measurement will be compared with duration and convexity measurement for each bond in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutarto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Chalik
"Latar belakang penulisan karya akhir ini beranjak dari adanya rekapitalisasi perbankan yang dilakukan pemerintah dan adanya amandemen Basel Capital Accord 1998 pada tahun 1996 yang memasukkan unsur risiko pasar sebagai dasar perhitungan kebutuhan modal minimum. Dengan selesainya rekapitalisasi, portofolio aset yang dimiliki bank yang direkapitalisasi sebagian besar berupa obligasi pemerintah. Mengingat instrumen surat berharga obligasi sangat berkaitan dengan risiko pasar terutama faktor risiko suku bunga, dampaknya apabila faktor risiko pasar tersebut tidak dikelola secara baik akan membawa dampak kerugian yang cukup signifikan bagi kelangsungan operasonal bank.
Permasalahan yang timbul adalah untuk menghitung besamya risiko pasar, selama ini yang dilakukan perbankan masih mertggunakan pendekatan tradisional (non statistik) sehingga masih diragukan keakuratannya. Sedangkan pengukuran risiko dengan pendekatan advance approach (value at risk) masih belum banyak diterapkan oleh bankbank di Indonesia termasuk pada bank tempat kami melakukan penelitian.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana menghitung besarnya risiko pasar dari portofolio obligasi dalam rangka memenuhi perhitungan kebutuhan modal baru dengan menggunakan teknik-teknik : Perhitungan Value at Risk (VaR) dengan pendekatan variance-covariance dengan estimasi volatilitas menggunakan model Exponentially Weighted Moving Average (EWMA), melakukan uji validasi permodelan dengan teknik Back Testing dan Kupiec Testing serta menghitung capital charge yang hams disediak:an untuk mengcover risiko pasar dari portofolio obligasi yang dimiliki bank.
Sebelum sampai pada perhitungan VaR portofolio obligasi, penetapan spesifikasi model yang digunakan sebagai acuan pengolahan data sebagai berikut :
- Perhitungan V aR porto folio obligasi menggunakan portofolio trading yang dimiliki bank posisi tanggal 30 Juni 2003 sebesat Rp. 1.824.127.000.000
- Pembentukan yield curve menggunakan Bradley Crane Model. Hal ini dilakukan karena tidak tersedianya data harianyield curve.
- Confidence Level (CL) yang digunakan 95% dan 99% (one tailed).
- Holdingperiode ditetapkan selama 1 (satu) hari.
- Forecast yield volatility menggunakan EWMA, dengan penetapan decay factor (A.) sebesar 0.94 dan penetapan nilai decay factor yang besamya ditetapkan berdasarkan perolehan mean squared error (MSE) yang terkecil.
- Melakukan validasi permodelan dengan teknik Back Testing dan Kupiec Testing terhadap data observasi (periode Januari 2003 s.d Juni 2003) dan data out of sample (periode Juli 2003 s.d Agustus 2003).
Dengan spesifikasi model diatas, perhitungan yield curve menggunakan Bradley Crane Model menghasilkan data time series yield curve sebanyak 121 titik untuk data observasi dan sebanyak 43 titik untuk data out of sampel untuk 19 jenis yield to maturity (YTM). Dari data tersebut kemudian dilakukan forecast yield volatility dengan permodelan EWMA.
Hasil perhitungan forecast dengan model EWMA (.A= 0,94) setelah dilakukan back testing untuk data observasi maupun data out of sample menghasilkan sejumlah failure. Sedangkan untuk model EWMA yang nilai decay factornya ditetapkan berdasarkan nilai MSE terkecil, secara keseluruhan dari 19 jenis YTM nilai MSE terkecilnya berada pada nilai A, = 0,99. Penetapan nilai tersebut diperoleh dari hasil forecast yang sabagian besar dipengaruhi oleh variance return pada hari yang bersangkutan dan sebagian kecil dari hasil forecast 1 (satu) hari sebelumnya. Setelah dilakukan proses back testing (data observasi maupun data out of sample), permodelan ini tidak menghasilkan failure.
Dari kedua model EWMA tersebut kemudian dilakukan validasi dengan Kupiec Testing, dan temyata secara statistik proportion of failures yang dihasilkan model dapat diterima (valid), sehinggaforecast yield volatility yang dihasilkan kedua model tersebut baik untuk CL 95% maupun CL 99% dapat digunakan untuk menghitung VaR.
Dalam penelitian ini perhitungan VaR dibedakan antara VaR Diversified yang memperhitungkan risk correlation dan VaR Undiversified yang tidak memperhitungkan risk correlation. Sesuai dengan teori membuktikan bahwa dengan memperhitungkan risk correlation menghasilkan nilai VaR yang lebih rendah karena adanya efek diversifikasi.
Dari hasil perhitungan VaR memperlihatkan bahwa permodelan EWMA (A.=0,94) menghasilkan nilai VaR yang lebih rendah dibanding permodelan EWMA (A=0,99), namun nilainya tidak jauh berbeda. Disamping itu, dari perhitungan VaR juga memperlihatkan bahwa dengan menggunakan CL 99% menghasilkan nilai V aR yang lebih besar dibanding CL 95%. Hal ini disebabkan dengan semaki.n besamya CL, nilai statistik (a.) yang digunakan untuk menghitungyield volatilitas juga semakin besar.
Dengan memperbitungkan risiko pasar kedalam perbitungan CAR maka peroleban CAR posisi 30 Juni 2003 sebesar 12,36% mengalami penurunan antara 0,06% s.d 0,09% untuk setiap permodelan ( dengan asumsi bukan hanya posisi obligasi trading pada tanggal 30 Juni 2003 yang dihitung dalam market risk). Secara ringkas basil perbitungan VaR, capital charge dan CAR sebagai berikut:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan babwa perbitungan VaR portofolio obligasi dengan pendekatan variance covariance yang forecast volatilitasnya menggunakan permodelan EWMA dapat digunakan bank dalam perbitungan risiko pasar. Sedangkan penetapan decay factor dalam perhitungan forecast, untuk kondisi di Indonesia pada saat ini yang paling cocok adalab sebesar 0,99. Hal ini telab dibuktikan bahwa permodelan EWMA (A. = 0.99) tidak menghasilkan failure, walaupun basil perbitungan VaR dan capital charge-nya sedikit lebib besar, namun basil akhir perbitungan CAR-nya tidakjauh berbeda dibanding permodelan EWMA (A.= 0,94)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>