Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18476 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
London : North-South Institute, 1993
305.42 OUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aberdeen : Aberdeen University Press, 1990
323.34 WOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deviyanti Dwiningsih
"Indonesia merupakan negara hukum (Rechtsstaat), dengan karakteristik adanya penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).Salah satu ciri dari negara hukum adalah adanya persamaan hak-hak perempuandengan laki-laki dalam bidang apapun termasuk bidang politik. Bahkan hak-hak perempuan secara jelas diatur dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang memuat persamaan hak dan pendekatan non diskriminasi bagi laki-laki dan perempuan baik dalam hukum dan pemerintahan maupun akses terhadap lapangan pekerjaan yang layak. Oleh karena perempuan adalah warga negara yang mempunyai hak politik sebagimana laki-laki.Data menunjukkan partisipasi dan keterwakilan perempuan di bidang politik sangat kecil khususnya di Legislatif.Hal ini disebabkan karena adnaya diskriminasi. Diskriminasi terhadap perempuan itu menyebabkan keadilan dan kesetaraan dibidang politik dengan menggunakan prinsip “tindakan khusus sementara”, seperti yang tertuang dalam pasal 28H ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang menyatakan “ setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan keadilan”. Tindakan khusus sementara ini dapat dilihat dalam upaya peningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, peningkatan keterwakilan dalam posisi strategis pada kekuasan, partisipasi penuh dalam proses pengambilan keputusan dan sinergitas.

Indonesia is the legal state (Rechtsstaat) that has high respect of human rights. One characteristic of the legal state is the equality between women and men in all sectors including the political one. Definitely women's rights is provided for in the Article 27 paragraph (1) and paragraph (2) of the 1945 Constitution which includes equal rights and non-discrimination approach between men and women before the law and government as well as employment access. In other words, women are citizens who have political rights equal to men's rights. The data indicate that the participation and representation of women in the political sector is tremendously low particularly in the Legislature. It relates to discrimination. The discrimination against women results in justice and equality in the political sector by using the principle of "temporary special measures", as set out in the Article 28H Paragraph (2) of the 1945 Constitution. The article states "every person should be entitled to special treatment and to have the opportunity and the same benefits to achieve equality of justice ". The temporary special measures can be shown in the effort of enhancing the quantity and quality of human resources, higher representation in strategic position in the power, full participation in the decision-making process and synergy.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lloyd, Trevor
London: British Commonwealth and American Heritage, 1971
324.623 LLO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmi Faisal
"ABSTRAK
Narapidana perempuan hamil/ menyusui merupakan minoritas dalam komunitas suatu bangsa yang berada di Lembaga Pemasyarakatan. Narapidana perempuan hamil dan menyusui memerlukan pembinaan yang berbeda narapidana pada umumnya. Hal ini terjadi karena narapidana perempuan dengan kondisi hamil dan menyusui memiliki fisik dan kebutuhan yang jauh berbeda dengan narapidana pada umumnya. Perawatan kesehatan reproduksi, pengobatan fisik maupun psikis, serta perlindungan terhadap anak-anak dari narapidana perempuan di dalam Lapas menjadi sangat penting karena akan menentukan masa depan narapidana dan anaknya sendiri. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif, dan hasil dari penelitian yang diperoleh setiap Lembaga Pemasyarakatan memiliki kebijakan atas permasalahan yang berbeda-beda, hal ini didasarkan pada faktor-faktor penghambat yang mereka miliki dalam proses pembinaan di dalam Lapas. Lapas Klas II B Anak Wanita Tanggerang dirasakan cukup memenuhi hak-hak narapidana perempuan hamil dan menyusui karena akses kesehatan, perlindungan keselamatan, serta program pembinaan yang cukup efektif. Untuk Lapas Perempuan Klas II A DKI Jakarta memiliki faktor penghambat yang membuat pihak Lapas dirasakan masih kurang memenuhi hak-hak narapidana tersebut akibat dari kondisi Lapas yang over crowded. Sedangkan, Lapas Klas II A Bogor merupakan Lapas dengan permasalahan yang lebih kompleks, kondisi Lapas yang over crowded, tidak adanya akses perlindungan yang memadai, serta dilarangnya narapidana yang pasca melahirkan membawa anak ke dalam Lapas, menjadikan kebijakan Lapas ini bertentangan dengan beberapa regulasi yang ada dan belum memenuhi hak-hak narapidana perempuan hamil dan menyusui.

ABSTRACT
Pregnant and breastfeeding women's prisoners are a minority in the community of a nation in the Prison. Prisoners of pregnant and breastfeeding women require different counseling of convicts in general. This happens because female prisoners with pregnant and breastfeeding conditions have a physical and a need that is much different from the convicts in general. Reproductive health care, physical and psychological treatment, as well as protection of children from female prisoners in prison are very importance because it will determine the future of inmates and their own children. In this study, the authors use normative juridical research methods focused on assessing the application of norms or norms in positive law, and the results of research obtained by each the prison have policies on different issues, the inhibiting factors they have in the coaching process within the prisons. Prisons Class II B Child Tanggerang is sufficient to fulfill the rights of pregnant and lactating female prisoners because of health access, safety protection, and effective coaching programs. For prisons of Women Class II A DKI Jakarta has an inhibiting factor that makes the prisons felt is still not meet the rights of prisoners is due to the condition of prisons are overcrowded. Meanwhile, Prisons Class II A Bogor is prisons with more complex problems, overcrowded prisons, inadequate access to protection, and prohibition of post partum prisoners bringing children into prisons, making this prison's policy contrary to some existing regulations and has not fulfilled the rights of pregnant and breastfeeding women's prisoners. "
2018
T51054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Pamungkas
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bagaimana isu gender dan seksualitas ditampilkan dalam bentuk visualisasi di tiga video klip Lady Gaga. Evolusi musik yang kini tidak hanya didengar tetapi juga bisa dilihat melalui visualisasi dalam video klip musik pun menjadi latar belakang dari permasalahan ini.
Penulis mengambil korpus dari video-video klip musik Lady Gaga yang berjudul Telephone, Bad Romance, dan Alejandro yang beberapa waktu yang lalu sering ditampilkan dalam salah satu stasiun televisi yang khusus menyiarkan acara musik yaitu MTV. Dalam penelitian, penulis melihat motif di mana unsur sensualitas, seksualitas, dan erotisme sangat menonjol dalam ketiga video klip tersebut. Apakah hal tersebut menunjukkan sebuah emansipasi atau hanya sekedar eksploitasi dan objektifikasi belaka?
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif yang mengacu pada teori-teori feminisme, khususnya feminisme gelombang ketiga. Penulisan ini dibuat untuk mengungkap pesan-pesan di balik berbagai bentuk ekspresi kebebasan yang ada dalam ketiga video klip Lady Gaga tersebut. Pada akhirnya kata emansipasi pun menjadi kunci jawaban dalam permasalahan ini.
ABSTRACT
This study discuss about how gender and women?s sexuality are shown in Lady Gaga?s music videos .The evolution of music which nowadays has visualized in a form of music video in television becomes the background of this problem. We can know the messages of the song easily.
The corpus of this study is taken from Lady Gaga?s music videos entitled Telephone, Bad Romance, and Alejandro which frequently aired in MTV a couple years ago. In this research, there are some motifs which the three elements; sensuality, sexuality, and eroticism become dominant in these videos. The question is Are these three elements show emancipation or objectification and exploitation?
This study uses qualitative descriptive interpretive which refer to feminism theories especially third wave feminism. The purpose of this study is to reveal the messages behind Gaga?s freedom of expressions in these videos. Finally, the emancipation word becomes the key of the answer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lloyd, Trevor Owen
New York: American Heritage Press, 1971
324.623 LLO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Unicef, 2002
323.4 HUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ross, Susan Deller
New York: Avon Books, 1973
323.4 ROS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>