Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Im, Young Ho
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dien Rovita
"ABSTRAK
Penelitian mengenai verba resiprokal dalam bahasa Indonesia yang dikaji secara sintaktis dan semantis. Tujuannya adalah untuk menentukan tipe-tipe verba resiprokal dan kaidah-kaidah pembentukan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan hubungan antara verba resiprokal dengan fungsi-fungsi lain dalam kalimat berdasarkan analisis fungsi sintaktis dan menentukan hubungan antara verba resiprokal, sebagai predikator, dengan argumen-argumen yang terdapat dalam proposisi berdasarkan analisis fungsi semantis, serta menentukan tipe-tipe semantis verba resiprokal. Penelitian ini menggunakan tulisan berbentuk narasi yang diambil empat buah novel yaitu Burung-burung Manyar, Raumanen, Hati yang Damai, dan Balada si Roy: Blue Ransel, dan tulisan berbentuk eksposisi yang diambil dari majalah Tiras edisi bulan Februari sampai dengan September 1995. Setelah data terkumpul diadakan pengelompokan terhadap verba resiprokal berdasakan tipe-tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan leksikal. Terakhir diadakan analisis berdasarkan fungsi sintaktis dan fungsi semantis. Hasil yang diperoleh terdapat dua puluh delapan tipe verba resiprokal, yang dibedakan menjadi delapan tipe verba resiprokal berpenanda gramatikal dan dua puluh tipe verba resiprokal berpenanda leksikal. Selain itu diperoleh fungsi-fungsi sintaktis, peran-peran semantis, dan tipe-tipe semantis verba resiprokal.

"
1996
S11263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Mutia Riny
"Penelitian mengenai tipologi semantis verba bahasa Indonesia dalam Surat Pembaca Republika. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan tipe semantis verba bahasa Indonesia dan mengemukakan kriteria-kriteria yang menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menentukan hubungan kasus yang hadir antara predikator verba dengan argumen-argumennya dalam suatu proposisi yang kehadirannya dapat menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menggunakan kolom Surat pembaca Republika selama satu bulan, yakni bulan Oktober 2002. Data yang dikumpulkan adalah verba yang merupakan predikator dalam proposisi. Setelah terkumpul, data dianalisis hubungan kasusnya yang hadir antara verba dengan argurnen argumennya. Terakhir, dengan kasus-kasus inilah akan dapat ditentukan tipe-tipe semantis yang dimiliki verba itu. Hasil yang diperoleh terdapat tiga belas tipe semantis verba yang ditemukan dari data, yaitu (1) verba keadaan, (2) verba keadaan-pengalaman, (3) verba keadaan_benefaktif, (4) verba keadaan-lokatif, (5) verba proses, (6) verba proses-pengalaman, (7) verba proses-benefaktif; (8) verba proses-Iokatif, (9) verba aksi, (10) verba aksi_pengalaman, (11) verba aksi-benefaktif, (12) verba aksi-lokatif dan (13) verba aksiproses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria F. Pranadi
"Dalam skripsi ini saya membahas masalah verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an dan dengan kata kena dalam Bahasa Indonesia. Adapun tujuan penulisan ini ialah melihat lebih jelas bahwa Bahasa Indonesia, yang bertipe akusatif, mempunyai bentuk verba : ergatif, yang berbeda dengan verba pasif. Dari penelitian ini pun diharapkan adanya deskripsi verba ergatif dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan kata kena. Metode penelitian yang dipakai ialah metode induktif yaitu penelitian yang dimulai dari observasi-observasi atas fenomena-fenomena yang bersifat individual menuju pada sebuah generalisasi. Dasar pemikiran teori yang digunakan adalah gabungan pendapat-pendapat dari:1). Bernard Cowrie dalam bukunya yang berjudul Language Universals and Linguistic Typology.2). Ellen Rafferty dalam tulisannya yang berjudul Discourse Structure of The Chinese Indonesian of Malang,.3). Harimurti Kridalaksana dalam artikelnya yang berjudul Ergativitas.Ergativitas yang diperkenalkan oleh B. Comrie dan E. Rafferty menunjukkan bahwa satu bahasa dapat merniliki 2 ciri tipe bahasa sekaligus dengan memperhatikan masalah _pelatardepanan' dan 'pelatarbelakangan' dalam satu wacana. Selain itu Harimurti menambahkan bahwa sebuah verba pun dapat membentuk klausa ergatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa verba-verba dengan prefiks ter-, konfiks ke-an, dan dengan kata kena memang membentuk klausa ergatif, yang berbeda dengan klausa pasif. Perbedaan-perbedaan dibuktikan melalui analisis sintaksis dan semantis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Umar Muslim
"Tulisan ini menyoroti empat hal yang berkaitan dengan klausa bersubyek verba dalam bahasa Indonesia: jenis verba yang mempunyai kemungkinan menduduki fungsi subyek; jenis klausa yang bersubyek verba; perilaku struktural klausa bersubyek verba; dan analisis klausa bersubyek verba.
Data yang didapat dari beberapa surat kabar/majalah dan dari intuisi penulis setelah dianalisis rnenghasilkan beberapa kesimpulan: dengan memakai pembagian jenis verba dari Kridalaksana (1986) diketahui bahwa verba intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif, antipasif, resiprokal, nonresiprokal, refleksif, nonrefleksif, dan ekuatif mempu_nyai kemungkinan menduduki fungsi subyek, hanya verba kopulatif yang tidak mempunyai kemungkinan tersebut; berdasarkan pembagian jenis klausa dari Kridalaksana dan Tim Peneliti Linguistik FSUI (1987) ternyata delapan jenis klausa verbal (yaitu klausa verbal intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif , antipasif, ekuatif, dan kopulatif) dan tiga jenis klausa nonverbal (yaitu klausa nominal, ajektival, dan klausa berpredikat frase preposisional) da_pat bersubyek verba; klausa bersubyek verba menunjukkan perilaku struktural yang berbeda dengan klausa bersubyek nomina, misalnya dalam pemasifan; verba yang menduduki fungsi subyek dapat dianalisis sebagai klausa terikat yang berkategori nomina."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan linguistik Jawa pada saat ini cukup pesat, terbukti dengan banyaknya penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap sejumlah aspek linguistik Jawa. Penelitian terhadap suatu aspek linguistik selalu relevan dan berguna, sepanjang penelitian tersebut menghasilkan suatu perkembangan atas penelitian sebelumnya. Demikian pula dengan masalah valensi yang cukup sering disinggung dalam buku-buku Tata Bahasa jawa.Pembahasan kembali mengenai hal tersebut dirasa masih sangat berguna karena merupakan perkembangan lebih lanjut dari penelitian-penelitian terdahulu. Valensi dalam Kamus Linguistik Harimurti Kridalaksana adalah gramatika dependensi. Hubungan sintaksis antara verba dan unsur-unsur di sekitarnya, mencakup ketransitan dan penguasaan verba atas argumen-argumen di sekitarnya. Verba adalah inti atau pusat kalimat. Makna verba menentukan pendamping kiri dan kanannya dalam sebuah kalimat. Selain makna leksikal, verba juga ditentukan oleh makna gramatikal, yang ditandai antara lain dengan wujud morfologi berupa afiks. Hal ini panting karena seperti contoh kata dasar lungguh jika diberi afiks N-i menjadi nglungguhi akan mengubah jenis pendamping dari agentif menjadi agentif dan lokatif."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Kemalawati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai dasar pemilihan padanan verba bahasa: Indonesia di dalam novel Korupsi ke dalam verba beraspek tertentu di dalam bahasa Prancis dalam novel Corruption. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Penelitian dilakukan pada 312 buah data yang berupa verba yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia dan padanannya yang berupa verba beraspek tertentu yang terdapat dalam kalimat bahasa Prancis. Teori yang digunakan terdiri dari teori semantik dan teori terjemahan. klasifikasi atas verba bahasa Indonesia berdasarkan atas verba yang bermarkah unsur leksikal, verba yang bermarkah unsur morfologis dan verba tanpa pemarkah keaspekan. Adapun kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan setelah menganalisis verba bahasa Indonesia dan padanannya dalam bahasa Prancis adalah sebagai berikut: keaspekan dalam bahasa Indonesia dinyatakan dengan unsur leksikal dan morfologis ter- (22,43%). Sedangkan pada verba bahasa Indonesia yang tidak bermarkah unsur leksikal maupun morfologis diterjemahkan ke dalam verba beraspek tertentu dalam bahasa Prancis berdasarkan makna inheren (unsur semantis) yang terkandung dalam verbanya (77,577). Verba bahasa Prancis beraspek perfektif pada umumnya merupakan padanan dari verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan pungtual dan verba yang menyatakan peristiwa telis, dan verba bahasa Prancis beraspek imperfektif pada umunnya merupakan padanan verba bahasa Indonesia yang secara semantis merupakan verba bercara tindakan duratif, repetitif dan verba yang mengungkapkan peristiwa atelis. Selain itu konteks wacana menentukan pula pemilihan padanan. Verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar depan berpadanan dengan verba beraspek perfektif dalam bahasa Prancis dan verba bahasa Indonesia yang menyatakan peristiwa latar belakang berpadanan dengan verba beraspek imperfektif dalam bahasa Prancis."
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Jamaliawati
"Nita Jamaliawati. Analisis keutuhan Wacana Ragam Jurnalistik: Tinjauan Aspek Semantis,'Leksikal, dan Gramatikal, di bawah bimbingan Ibu Lucy R. Montolalu, S.S. Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Kalimat-kalimat dalam sebuah wacana bukanlah merupakan sekumpulan kalimat yang terlepas-lepas, melainkan merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan karena ada unsur _unsur kebahasaan yang mengikatnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana dapat dibe_dakan atas aspek semantis, aspek leksikal, dan aspek gramati_kal. Aspek semantis adalah aspek_ yang memperlihatkan keutuhan wacana secara implisit; sedangkan aspek leksikal dan aspek gramatikal adalah aspek-aspek yang memperlihatkan keutuhan wacana secara eksplisit. Dalam skripsi ini diteliti keutuhan wacana ditinjau dari ketiga aspek tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat keutuhan wacana ragam jurnalistik secara implisit melalui hubungan_hubungan semantis yang ada dalam wacana dan melihat ke_utuhan wacana ragam jurnalistik secara eksplisit melalui alat-alat kepaduan yang dipakai dalam mempertautkan satuan_ - satuan wacana, (2) melihat hubungan semantis dan alat kepaduan yang paling dominan dipakai dalam mempersatukan satuan - _satuan wacana ragam jurnalistik, (3) melihat seberapa jauh konsep-konsep yang dipakai sebagai landasan penelitian ini dapat diterapkan pada data wacana ragam jurnalistik. Dalam membahas aspek semantis penulis berpedoman pada konsep yang dikemukakan Larson dan dalam membahas aspek leksikal dan gramatikal penulis berpedoman pads uraian yang dikemuka_kan Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) ditinjau dari aspek semantis, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dibangun berdasarkan hubungan pendukung yang bersifat nonkronologis. Janis hubungan semantis yang paling dominan ditunjukkan oleh jenis hubungan logic, (2) ditinjau dari aspek leksikal dan aspek gramatikal, keutuhan wacana ragam jurnalistik sebagian besar dipersatukan oleh tipe kepaduan leksikal. Alat kepaduan yang paling dominan dalam mempersatukan satuan-satuan wacana ditunjukkan oleh tipe kepaduan repetisi, (3) dari basil analisis aspek leksikal dan aspek gramatikal ditemukan dua tipe kepaduan lain yang tidak disebutkan di dalam uraian Kridalaksana. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikata_kan konsep Kridalaksana kurang memadai dengan tipe kepaduan yang ada pada data. Hasil analisis berdasarkan aspek seman_tis menunjukkan bahwa konsep Larson lebih memadai dengan hubungan semantis yang ada pada data yang diteliti."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni S.
"Hasil analisis skripsi ini memungkinkan kita menjawab pertanyaan bagaimana menerjemahkan verba kopula etre dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasaa Perancis verba kopula etre bersama nomina yang mengikutinya berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat inti. Sedangkan dalam sistem bahasa Indonesia, verba kopula dapat dihilangkan dalam suatu kalimat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari dua buah novel bahasa Perancis yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Dari keseluruhannya ditemukan 148 kalimat yang menggunakan verba kopula etre. Sebagai dasar analisis, dikemukakan teori terjemahan, dan sintaksis. Dalam menganalisis, pertama-tama diiakukan pengklasifikasian verba etre menjadi empat kategori: verba etre yang diikuti oleh frase nominal, frase preposisional, frase ajektival dan Erase adverbial. Kemudian dianalisis perpadanan dan pergeserannya. Dan yang terakhir, dihitung probabilitas perpadanannya. Dapat disimpulkan bahwa semua verba kopula etre dapat teralihkan amanatnya dalam bahasa Indonesia, walaupun demikian, terkadang amanat tidak teralihkan sepenuhnya karena adanya perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Perancis. Oleh sebab itu, amanat yang diterima dalam bahasa Indonesia dapat tidak sama dengan amanat dalam bahasa Perancis. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam penerjemahannya, sering dilakukan parafrase."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>