Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8059 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meij, J.L.
's-Gravenhage: N.V.Uitgevers-Maatschppij, 1947-1949
BLD 658.01 MEI t I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karachi: The Manager of Publications, 1956
338.954 PLA f II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Standar pelayanan menunjukkan jumlah dan mutu kerja yang dapat dihasilkan oleh seorang pegawai dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Standar pelayanan harus dapat menunujukkan bentuk dari proses kegiatan pelayanan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh pelanggan maupun pegawai yang terlibat dalam pemberian pelayanan. Organisasi yang baik dan sehat pasti mempunyai standar dalam rangka melaksanakan pelayanan administrasi.
Seperti pelaksanaan pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah perlu ditingkatkan. Selama ini pelaksanaan pelayanan antar unit belum berjalan dengan baik dan efektif, hal ini terjadi karena belum ada standar pelayanan yang baku untuk dijadikan landasan operasional dan para pegawai belum memahami visi organisasi. Untuk itu pengembangan standar pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah merupakan kebutuhan yang mendesak dan segera dipenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan antar unit pada Kantor Pendidikan dan Latihan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah belum optimal karena belum ada standar yang baku untuk dijadikan landasan operasional. Dengan keadaan yang demikian maka sangat perlu sekali segera dibuat standar yang baku tersebut agar pelaksanaan pelayanan dapat meningkat lebih baik.
Standar pelayanan antar unit yang telah dibuat agar mempunyai kekuatan hukum maka maka perlu dibuatkan Peraturan Daerah dan yang sangat penting adalah diamalkan oleh seluruh pegawai yang terlibat. Dengan demikian standar tersebut tidak hanya hitam di atas putih saja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Sunaryawan
"Pada penelitian ini ingin diketahui perbandingan biaya suplai dan distribusi antara hasil optimasi distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta analisis kelayakan penambahan depot Bahan Bakar Minyak dilokasi yang konsentrasi kebutuhan BBMnya tinggi (Alternatif 3) terhadap hasil optimasi distribusi Bahan Bakar Minyak dengan pengembangan di depot existing (Alternatif 2) maupun terhadap biaya suplai dan distribusi kondisi existing (Alternatif 1) di Unit PPDN II Palembang.
Hasil optimasi tersebut akan menurunkan biaya operasional Unit PPDN II pada khususnya dan Pertamina pada umumnya, sehingga akan menurunkan subsidi BBM atau menaikkan LBM (Laba Bersih Minyak). Subsidi BBM terjadi apabila total Biaya Pokok BBM lebih besar dibandingkan dengan total hasil penjualan (Harga Keppres), sebaliknya disebut LBW.
Untuk melihat perbandingan tersebut maka disusun langkah-langkah secara sistematis. Pertama dicari penghematan dengan menghitung dan membandingkan biaya suplai dan distribusi masing-masing. Langkah kedua dicari kebutuhan BBM dimasa yang akan datang untuk menghitung perbedaan biaya Investasinya. Langkah terakhir membandingkan penghematan terhadap perbedaan biaya Investasi.
Terlihat bahwa hasil optimasi suplai dan distribusi perbulannya lebih hemat sebesar Rp. 1.096.279.217 dibandingkan dengan pola suplai dan distribusi kondisi existing. Hal ini menggambarkan pola suplai dan distribusi existing belum effisien.
Sedangkan, meskipun penambahan depot dikonsentrasi kebutuhan BBMnya tinggi (Alternatif 3) lebih hemat dibandingkan dengan pengembangan depot di depot exsisting (Alternatif 2) tetapi menghasilkan NPV negatif. Hal ini disebabkan penghematan tersebut tidak sebanding dengan biaya Investasi yang harus dikeluarkan.

From this study, we would like to know the expenses comparison of supply and distribution between alternatives 1,2 and 3. Alternative three is the optimization result of fuel oil distribution and feasibility analysis of the fuel oil depot expansion in the location with full fuel oil concentration. Alternative two is the optimization result of fuel oil distribution with the development of existing fuel oil depot, while alternative one is the fuel oil distribution pattern and fuel oil depot development of the existing condition in the Domestic Supplying and Marketing Unit II (UPPDN II) Palembang.
The optimization result will reduce the operation expenses of UPPDN II especially and Pertamina in general, so that all this will reduce fuel oil subsidy and even increase net fuel oil profit. Fuel oil subsidy will occur when the total fuel oil expenses is higher compared the total sales revenue (President Decree for the fuel oil), or on the other hand, it is called net fuel oil profit.
To know the comparison, we are trying to apply a number of steps to anlyze. First of all, we try to search the most efficient way by calculating the expenses of fuel oil supply and distribution of each alternative. The second step is search the future fuel oil demand in order to calculate the difference of investment expenses. The last step to compare the efficiency against the difference of investment expenses.
It seems that the optimization result of supply and distribution per month is more efficient totaling Rp. 1.096.279.217 compared to the supply and distribution of the existing condition. All this indicated that supply and distribution patterns of the existing condition is not efficiency yet.
Alternative three with full concentration of high fuel oil demand which is more efficient compared with alternative two with the depot development of existing condition, however, the result is negative Net Present Value. All this is brought about that the efficiency is not suitable compared to incur expenses for investment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rendroyoko
"ABSTRACT
Suplai tenaga listrik pada sistem tenaga mikrogrid seringkali menghadapi keterbatasan Skapasitas pasokan listrik. Selain menambah kapasitas pembangkit listrik, usaha untuk menyediakan daya yang cukup dalam sistem tenaga listrik mikrogrid dapat dilakukan dengan cara mengendalikan beban listrik. Program pengelolaan sisi permintaan (DSM) dapat dilakukan untuk mengatur konsumsi energi dan membatasi beban puncak. Demand response (DR), sebagai salah satu program DSM, dapat diimplementasikan untuk mengatur beban listrik untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan. Demand response khusus untuk pelanggan rumah tangga adalah program yang bertujuan untuk mengurangi beban puncak dengan menggeser permintaan tenaga listrik perumahan. Metode pengurangan beban ini telah digunakan untuk mengendalikan beban puncak agar dapat menyesuaikan dengan kondisi pembangkitan. Tulisan ini menampilkan studi literatur tentang implementasi demand response untuk pelanggan rumah tangga. Studi ini menggunakan asumsi bahwa mayoritas beban listrik pada sistem microgrid adalah pelanggan rumah tangga. Diharapkan keseimbangan antara suplai dan permintaan tenaga listrik di sistem mikrogrid dapat dicapai melalui aktivitas demand response pelanggan rumah tangga. Pada tulisan ini, tinjauan terhadap metode demand response yang efektif dilakukan untuk mengatur secara tepat dan akurat penggunaan listrik oleh pelanggan rumah tangga untuk membatasi beban puncak dan mengendalikan konsumsi energi listrik. Pada bagian akhir, tulisan ini juga membahas kemungkinan penerapan metode demand response bagi pelanggan rumah tangga pada sistem mikrogrid. "
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Syahrawi
"ABSTRACT
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan biaya satuan (unit cost) kamar Rawat
Inap Umum Kelas II Rumah Sakit X dalam penentuan tarif layanan dengan
menggunakan metode analisis biaya distribusi ganda (dauble distribution cost
analysis). Studi ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, Dalam menentukan biaya satuan {unit cost) dilakukan terlebih dahulu
identifikasi pusat pendapatan (revemte center) dan pusat biaya (cost center),
kemudian identifikasi biaya langsung (direct cost), biaya tidak langzung (indirect
cosf) dan alokasi biaya dari unit pendukung {supporting unit)- Data yang
digunakan meliputi data primer dan data sekunder.
Hasil dari penelitian pada Rumah Sakit X, jika semua biaya dimasukkan dalam
perhitungan biaya satuan pada Rawat lnap Umum Kelas II, maka didapat total
biaya operasional sebesar Rp"3,596,303,780 selama tahun 2A12. Total biaya
kemudian dibagi dengan 7.151hari perawatan sehingga didapat biaya satuan (unit
cosr) sebesar Rp. 502.909 per hari perawatan. Kemudian, perhitungan biaya
satuan (unit cost) berdasarkan Permenkes Nomor 12 tahun 2013 yaitu dengan
tidak memasukkan unsur biaya Gaji Pokok PNS dan biaya penyusutan atas aset
yang dibeli dengan dana APBN, didapat bahwa pada Rawat Inap Umum Kelas Il
mempunyai total biaya operasional sebesar Rp.1,900,15 6,704. Total biaya dibagi
dengan 7.151 hari perawatan sehingga diketahui bahwa biaya satuan (unit cosl)
pada Rawat Inap Umum Kelas II berdasarkan Permenkes Nomor 12 tahun 2013
adalah sebesar Rp. 265.719 per hari perawatan. Hasil perhitungan biaya satuan ini
dapat dijadikan pertimbangan bagi manajemen untuk melakukan penyesuaian tarif
layanan karena tarif saat ini dibawah biaya satuan. Disarankan juga agar
manajemen rumah sakit membenahi sistem akuntansi biaya supaya dapat
melakukan perhitungan biaya satuan semua layanan rumah sakit.

ABSTRACT
This study aims to get the unit cost Class II of general hospitalization at Hospital
X in determining the senvice rates by using double distribution cost analysis. This
research is a descriptive analyic study with qualitative and quantitative
approaches- Unit cost determined by first identification of revenue and cost
center, then direct costs, indirect costs and cost allocation from supporting unit.
Data used include primary data and secondary data .
Results of research on Hospital X if all costs included in the calculation of unit
cost on the general hospitalization Class il, the importance of the total operational
expensss of Rp 3,596,303,780 . The total cost is then divided by 7,151days of
care in order to get the unit cost of Rp. 502 909 per day care - Then" the
calculation of unit cost based on Health Minister Regulation No. 12 of 2013,
namely by excluded elernents of PNS Base Salary costs and depreciation expense
on assets purchased with APBN, found that the general hospitalization Class II
had total operational exponses of Rp. 1,900,156,704 . Total cost divided by the
7,151 days of care to note that the unit cost of general hospitalization Class II
based on Health Minister Regulation No. 12 of 2013 was Rp. 265,719 per day
care. This unit cost calculation results can be taken into consideration for
management to make adjusfrnerts due to tariff under the current unit cost. It was
also suggested that the hospital management to fix the cost accounting system in
order to perform the calculation of,unit costs all hospital services ."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Southeast Asia Development Advisory Group, 1969
338.13 AGR II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Gustian
"ABSTRAK
Salah satu cara untuk dapat bertahan dalam era persaingan bebas adalah dengan cara meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Lebih Ianjut untuk mengetahui performa perusahaan dan meningkatkan efisiensi perusahaan secara menyeluruh adalah dengan cara mengetahui dengan baik aktivitas yang membangun perusahaan tersebut. Dengan adanya informasi yang cukup mendetail mengenai aktivitas penyusun perusahaan akan dapat diketahui seberapa baik proses yang sedang dijalankan perusahaan.
Pada skripsi ini akan dijelaskan mengenai proses bongkar-muat petikemas di terminal petikemas secara cukup mendetail hingga dapat diketahui aktivitas apa saja penyusun proses bongkar-muat tersebut. Informasi dan data-data mengenai bongkar-muat petikemas diperoleh dari Terminal Petikemas Jakarta Intemationaf Container Terminal (JICT) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Pengambilan data diiakukan dengan cara pengamatan Iangsung ke Iapangan, wawancara dengan berbagai pihak di JICT dan juga studi terhadap dokumentasi perusahaan. Berbagai data dan informasi yang diperoleh selanjutnya diolah dan dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan Activity-Based Management (ABM). Hasil analisis ini selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah.

"
2001
S49951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Satria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi daya saing industri karung plastik nasional, strategi yang dapat dilakukan dalam rangka penciptaan daya saing global serta ingin melihat peran pemerintah untuk mendukung peningkatan daya saing tersebut.
Penentuan strategi ini dirancang dengan menggunakan teknik pendekatan sistem analisis SWOT yang digunakan untuk mengidentifkasi faktor-faktor penting peningkatan keunggulan daya saing yang meliputi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh industri karung plastik nasional. Sedangkan untuk melihat posisi persaingan industri karung plastik nasional di pasar global digunakan metoda revealed comparative advantage (RCA) dengan membandingkan nilai indeks RCA industri karung plastik nasional dengan beberapa negara pesaing. Sedangkan metoda proses hirarki analitik (PHA) digunakan untuk memudahkan permodelan prioritas permasalahan dan mengetahui afternatif strategi peningkatan keunggulan daya saing.
Dari hasil identifkasi terhadap sistem menunjukkan kekuatan yang dapat diandalkan seperti potensi bahan baku yang kita miliki, potensi pasar dalam negeri yang sangat besar dan jumlah tenaga kerja yang cukup tersedia dengan upah yang relatif murah. Sedangkan kelemahan yang kita miliki adalah masih rendahnya produktivitas tenaga kerja, promosi investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang terpuruk, iklim usaha yang belum kondusif jika dibandingkan dengan negara pesaing dan faktor sumber daya modal yang masih mahal.
Peluang-peluang yang cukup menjanjikan antara lain liberalisasi perdagangan dunia dan dimulainya AFTA, sedangkan ancaman yang juga dihadapi adalah, dengan adanya globalisasi juga akan terjadi multi sourching didalam proses produksi, kecenderungan dari negara maju untuk melakukan proteksi dengan dalih HAM, isu lingkungan dan bioterorisme, kampanye untuk membatasi penggunaan karung plastik serta makin kuatnya negara pesaing.
Berdasarkan nilai indeks dengan menggunakan metoda RCA yang digunakan untuk melihat posisi daya saing Indonesia di pasar global diketahui nilai indeks RCA industri karung plastik nasional selama 1996 sampai dengan tahun 2000 selalu lebih besar dari 3 yang artinya mempunyai keunggulan daya saing kuat. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara-negara pesaing (lima besar negara eksportir karung plastik) posisi Indonesia tahun 1996 ada pada peringkat III (dengan indeks 8,44), tahun 1997 peringkat IV (dengan nilai indeks 4,82), tahun 1998 peringkat V (dengan nilai indeks 4,06) dan tahun 1999 serta 2000 menduduki peringkat pertama (dengan nilai indeks 10,03 dan 11,14). Lima negara yang menjadi pesaing utama karung plastik Indonesia adalah China, Thailand, Turki, Mexico dan Korea.
Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner yang diisi oleh responden dengan metode PHA, faktor penentu yang mempengaruhi keunggulan daya saing industri karung plastik nasional secara berurutan adalah kondisi permintaan, kebijakan pemerintah, kesempatan, faktor kondisi, strategi, struktur dan persaingan dan industri terkait dan pendukung.
Analisis aktor/pelaku yang berperan dalam pengambilan keputusan stategi peningkatan daya saing industri karung plastik nasional adalah berturut-turut industri karung nasional, pemerintah, lembaga/institusi terkait, lembaga tujuan ekspor, negara pesaing, industri pendukung dan asosiasi.
Berdasarkan urutan prioritas tujuan yang ingin dicapai dalam penetuan strategi peningkatan daya saing industri karung plastik nasional di pasar global adalah pertumbuhan dan perluasan pasar ekspor, penguatan struktur industri dan perolehan devisa.
Dari pengolahan secara vertikal, diperoleh urutan pnoritas alternatif strategi sebagai upaya peningkatan daya saing industri karung plastik nasional di pasar global, adalah strategi generik diferensiasi menjadi prioritas utama, strategi generik keunggulan biaya menyeluruh menjadi prioritas kedua dan strategi generik fokus menjadi prioritas ketiga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri W. Dwiningsih
"Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang prinsip kesejahteraan sosial untuk djadikan pedoman dalam menjalankan pembangunan di Indonesia. Salah satu pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah industrialisasi. Karena pembangunan di sektor industri akan dapat mengembangkan sektor ekonomi dan seluruh masyarakat akan terlibat dalam perkembangan itu, sehingga dapat menikmati hasil pembangunan.
Dalam konteks pembangunan pedesaan di sektor industri, dampak industri membawa perubahan mata pencaharian dari pertanian ke non pertanian dan menciptakan aneka ragam mata pencaharian pokok dan sambilan serta meningkatkan pendapatan penduduk.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang "Dampak Keberadaan industri Air Mineral PT. Tirta Investama Terhadap Matapencaharian Masyarakat Desa Wangen, Kecamatan Polan Hardjo, Kabupaten Klaten". Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perubahan matapencaharian dan peningkatan penghasilan penduduk Desa Wangen disebabkan oleh industri air mineral PT. Tirta investama.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer, dilakukan survai terhadap 66 responden yang ditarik dengan menggunakan teknik Systematic Random Sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Disamping itu, dilakukan Pula wawancara mendalam terhadap 3 informan yang dipilih secara purposif (purposif sample) dan menggunakan instrumen pedoman wawancara. Untuk pengumpulan data sekunder dilakukan teknik studi kepustakaan/dokumentasi.
Berdasarkan hasil survai (data kuantitatif) menunjukkan bahwa 19% responden melakukan perubahan matapencaharian pokok dari pertanian ke non pertanian. Sedangkan hasil wawancara mendalam (data kualitatif) terlihat bahwa 80% dari seluruh buruh tani di desa ini pindah menjadi buruh bongkar muat Aqua. Dari hasil survai terlihat pula bahwa mayoritas responden melakukan matapencaharian sambilan baru dan minoritas responden meneruskan matapencaharian sambilan lama.
Hadirnya industri di desa ini menciptakan 3 jenis matapencaharian pokok baru yaitu: karyawan industri, buruh bongkar muat Aqua dan pedagang makanan/warung makan. Selain itu menciptakan pula 6 jenis matapencaharian sambilan baru yaitu: usaha ekspedisi Aqua, usaha katering, usaha jual beli limbah pabrik, usaha jual bahan bakar, usaha kos-kosan dan usaha warung makan.
Dari 6 jenis matapencaharian sambilan baru tersebut, ada 3 jenis matapencaharian sambilan menjadi generator pembangunan, yaitu mampu menciptakan lapangan kerja baru dengan menyerap banyak tenaga kerja baik dari masyarakat setempat maupun sekitarnya.
Dari segi pendapatan, hadirnya industri menciptakan pendapatan matapencaharian pokok baru yang dilakukan minoritas responden dan menciptakan pendapatan matapencaharian sambilan baru yang dilakukan mayoritas responden. Selain itu juga meningkatkan pendapatan matapencaharian sambilan lama yang dilakukan minoritas responden.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hadirnya industri PT. Tirta Investama di Desa Wangen memberikan perubahan matapencaharian penduduk dari pertanian ke non pertanian, menciptakan aneka ragam matapencaharian pokok dan sambilan baru, meningkatkan pendapatan penduduk.
Hasil penelitian ini kiranya dapat dijadikan sebagai masukan bagi pemerintah daerah untuk memecahkanl mengantisipasi berbagai hal yang merugikan masyarakat Desa Wangen yang disebabkan oleh industri air mineral PT. Tirta Investama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>