Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahamed, Liaquat
Jakarta: Dian Rakyat, 2010
332.109 22 AHA lt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sampson, Anthony
London: Coronet Books, 1982
332.15 SAM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desimaini Jamain
"Integritas dan kredibilitas Pasar Modal merupakan bagian terpenting dalam menarik minat para pemilik modal untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal Indonesia. Minat pemodal tersebut akan sangat tergantung kepada rasa aman atas dana yang diinvestasikan dan hal ini akan ditentukan oleh seberapa tinggi peraturan perundang-undangan beserta pelaksanaannya mampu melindungi para pemodal terutama dalam hal perdagangan dan transaksi efek (khususnya saham) di Pasar Modal. Semakin tinggi jaminan perlindungan terhadap pemodal dalam perdagangan saham akan semakin tinggi pula minat para pemodal untuk menginvestasikan dananya di Pasar modal. Permasalahan utama yang timbul dari perlindungan dan kepastian hukum bagi para pemodal dalam perdagangan saham di Pasar modal adalah bagaimana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya bisa berlaku efektif untuk tujuan perlindungan tersebut. Dari misi yuridis sesungguhnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 beserta peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam sesuai dengan kewenangannya telah memberikan perlindungan kepada pemodal dari hal-hal yang merugikan melalui pengaturan terhadap proses penawaran umum, prospektus, keterbukaan informasi, transaksi yang memiliki benturan kepentingan, praktek penipuan dan manipulasi pasar, praktek perdagangan orang dalam, pengambilalihan perseroan dan perilaku penasihat investasi serta pengaturan lainnya guna mencegah praktek perdagangan saham yang merugikan. Kewenangan Bapepam untuk mengatur, mengawasi dan bahkan melakukan pemeriksaan dan penyidikan serta kewenangan memberi sanksi telah memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan kondisi Pasar Modal yang wajar dan efesien serta terlindunginya kepentingan pemodal dalam perdagangan saham di Pasar Modal. Konsistensi pelaksanaan terhadap peraturan perundang-undangan itulah yang menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif yang hasilnya sebagaimana tersaji dalam tesis ini."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazel, John
London: Routledge, 2000
938.21 Haz w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Macmillan, 1993
R 920 WHO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hazel, John
London : Routledge, 2000
R 920.038 HAZ w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar dengan corporate governance sebagai variable moderasi. Dalam penelitian ini, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan metode content analysis dengan mengacu pada pedoman GRI G3.1, sementara skor corporate governance diukur dengan menggunakan CG scorecard yang dikembangkan oleh Utama, et al. (2014). CG scorecard tersebut mengacu pada ASEAN CG Scorecard dan telah disesuaikan dengan konteks Indonesia dan terdiri dari 130 pertanyaan.
Dengan menggunakan sampel 53 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh pada kinerja pasar, corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar dan corporate governance tidak terbukti memperkuat pengaruh positif pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar. Hal ini dapat disebabkan karena masalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah hal yang relatif baru di Indonesia dan sebagian besar investor memiliki persepsi yang rendah terhadap hal tersebut. Selain itu, investor di Indonesia lebih peduli dengan corporate governance yang baik daripada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan saja.

This study is aimed to investigate the effect of corporate social responsibility disclosure on market performance with corporate governance as moderating variable. In this study, the corporate social responsibility disclosure measured using the content analysis method with reference to the GRI G3.1 guidelines, while corporate governance scores measured using CG scorecard developed by Utama, et al. (2014). That scorecard refers to the ASEAN CG Scorecard and has been adapted to the context of Indonesia and consists of 130 questions.
By using a sample of 53 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013, the results showed that corporate social responsibility disclosure have no effect on market performance, corporate governance have positive effect on market performance and corporate governance cannot strengthen positive effect corporate social responsibility disclosure on market performance. It can be caused due to the issue of corporate social responsibility disclosure is a relatively new in Indonesia and most investors have a low perception towards it. In addition, investors in Indonesia was more concerned with good corporate governance rather than the extent of corporate social responsibility alone.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rawa El Amady
"Studi ini tentang budaya hutang, di mana toke membangun strategi untuk merespon perubahan sosial- budaya di Desa Parit Baru, Kampar Riau dengan berperan sebagai kapitalis kecil dan cultural broker. Desa Parit Baru sebelumnya merupakan kampung terisolir, setelah tahun 1999 Desa Parit Baru berubah menjadi desa pinggiran kota yang bisa diakses dengan mudah.
Perubahan sosial-budaya mempengaruhi posisi toke di desa, dari enam toke, lima bangkrut dan hanya satu toke yang bertahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh data dan menginterpretasi data, di mana toke sebagai subjek utama. Toke yang bertahan adalah toke yang mampu mereproduksi budaya hutang dan membangun beberapa strategi sebagai berikut; Pertama, merubah pola hubungan dengan anak semang, dari pola yang ketat, ke pola jaringan ekslusif yang terdiri dari kelompok toke, pabrik dan penguasa desa untuk menetapkan harga; Kedua, toke menjadi kapitalis kecil untuk memudahkan membangun jaringan dan akses ke berbagai pihak yang lebih luas, sehingga anak semang bisa berinteraksi langsung pada kreditor dari luar desa; Ketiga, toke sebagai cultural broker mereproduksi budaya hutang dan memproduksi gaya hidup konsumtif.
Kajian ini mengungkapkan bahwa; Pertama, perubahan pola perniagaan toke bisa menjadi jendela untuk memahami kapitalisme global, bahwa negara pusat harus dinamis pada negara pinggiran dan semi pinggiran, sebab negara pinggiran sudah mempunyai akses yang luas serta memiliki kemandirian pilihan ekonomi dan politik; Kedua, toke sebagai cultural broker bisa menjelaskan bahwa kapitalisme global harus mempunyai kesadaran pada kultur lokal untuk membangun jaringan komoditas yang lebih luas. Bahwa jaringan politik dan ekonomi harus memperhatikan budaya lokal agar nilai-nilai konsumerisme hadir di desa-desa terpencil

The study on the culture of debt in which the toke role as a petty capitalist and cultural broker, in an effort to develop strategies to respond to the socio-cultural change in the village of Parit Baru, Kampar Riau. Parit Baru village was an isolated village but after 1999 turned into a suburban village which can be accessed easily.
Changes affecting the position of the toke in the village, which is of six tokes, five bankrupt and only one toke survived. This study used a qualitative approach to obtain the data and interpret the data, where toke as a major subject in this study. Toke that survive are capable of reproducing the culture of debt and build some of the following strategies, first, change the pattern of the relationship with the anak semang, from a strict pattern, pattern to the exclusive network consisting of a group toke, factory and village authorities to set prices. Second, toke become petty capitalists to facilitate networking and access to a wider variety of parties, so that the anak semang can interact directly to creditors from outside the village. Third, as a cultural broker toke reproduce the debt culture and producing consumptive lifestyle.
The study revealed that, first, the changing patterns of trade toke can be a window to understanding global capitalism, that the state should be dynamic centers on the periphery and semi- periphery, because the periphery has had extensive access and has a choice of economic and political independence. Second, toke as cultural broker can explain that global capitalism must have consciousness on local culture to build a wider network of commodities. That the political and economic networks should pay attention to local culture that values ​​consumerism is present in remote villages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1925
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikry Paren
"Beberapa tahun terakhir teknologi keuangan Financial Technology mulai berkembang di sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia. Dominasi masyarakat muslim di Indonesia pun mendorong berkembangnya berbagai layanan teknologi berbasis syariah. Namun, penelitian terkait teknologi keuangan, khususnya teknologi keuangan syariah ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mengisi kekosongan tersebut. Adapun tujuan penelian ini ialah untuk ngetahui minat masyarakat dalam kegiatan investasi untuk memberikan modal kepada para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah UMKM jika menggunakan salah satu inovasi tekonologi keuangan, yaitu; Sharia Peer-To-Peer Lending. Dengan menggunakan Technology Acceptance Model sebagai referensi dari model penelitian, penelitian ini mengambil data pengguna aktif dari salah satu platform Peer-to-Peer Lending syariah di Indonesia, yaitu Indves.com. Dengan variabel penelitian terdiri dari; Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Religiosity sebagai extend variabel. Penelitian menunjukan hubungan positif antara minat investasi dan variabel Perceived Ease of Use dan Religiosity tetapi mempunyai hubungan negatif dengan variabel Perceived Usefulness.

Over the past few years, financial technology or usually known as fintech were being developed in most part of the world, including Indonesia. The domination of muslim residents in Indonesia also contributed to the development of sharia compliance financial technology. However, research regarding financial technology, especially regarding to sharia compliance financial technology were still limited. Therefore, this research was made to fill that gaps. As for this research, it aims to figure out the societies intention in investing activities to provide funding for Micro, Small, and Medium Enterprises MSMEs through one of the financial technology innovation, Sharia Peer to Peer Lending. By using Technology Acceptance Model TAM as a reference for the research model, this research used active user data from one of the sharia Peer to Peer Lending platform in Indonesia, Indves.com. With the variabel indicators of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use, also, with the religiosity as an extended variabel, this research shows a positive relation between the intention to invest, Perceived Ease of Use, and religiosity. Meanwhile, it shows a negative relation with the variable of Perceived Usefulness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edria Nissa Kamila
"Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang dianjurkan dalam Islam. Pandemi COVID-19 membuat perekonomian Indonesia terpuruk yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang kontraksi, tetapi fenomena yang berbeda terjadi pada pasar modal Syariah karena sektor ini terus tumbuh melalui produk yang mereka miliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dengan behavioural finance melalui teori psikologis yakni menganalisis pengaruh kepribadian terhadap perceived investment performance atau performa investasi yang dirasakan. Penelitian ini mengadopsi model The Big Five Personality Traits sebagai kerangka teori dan melakukan pendekatan studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Variabel independen dalam penelitian antara lain mudah sepakat (agreeableness), keterbukaan (openness to experience), neurotisisme (neuroticism), ekstraversi (extraversion), dan berhati-hati (conscientiousness) dengan variabel dependen perceived investment performance. Penelitian ini menggunakan 293 sampel yang diperoleh melalui survei yang disebar secara daring yang merupakan investor Muslim dan sedang melakukan investasi di pasar modal Syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kepribadian extraversion, openness to experience, dan neuroticism memengaruhi perceived investment performance (performa investasi yang dirasakan) secara signifikan, sementara jenis kepribadian agreeableness dan conscientiousness ditemukan tidak signifikan. Investor yang memiliki kepribadian ekstraversi (extraversion) dan keterbukaan (openness to experience) cenderung untuk melakukan investasi dengan risiko yang tinggi sehingga membuat performa investasi yang mereka rasakan lebih tinggi. Namun, investor dengan kepribadian neurotisisme (neuroticism) memiliki dampak yang sebaliknya. Penelitian ini juga menemukan bahwa mayoritas responden penelitian memiliki jenis kepribadian extraversion dan openness to experience. Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah untuk membantu pasar modal Syariah Indonesia bisa memiliki pertumbuhan yang lebih baik lagi dengan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya personality traits dalam menentukan profil risiko pada investasi.

Investment is one of the muamalah activities that are recommended in Islam. The COVID-19 pandemic has made the Indonesian economy slump as indicated by contractionary economic growth, but a different phenomenon occurs in the Islamic capital market because this sector continues to grow through the products they have. Therefore, this study aims to analyse this phenomenon with behavioural finance through psychological theory, namely analysing the influence of personality on perceived investment performance. This study adopts The Big Five Personality Traits model as a theoretical framework and approaches a quantitative study using the Structural Equation Modelling (SEM) method. The independent variables in this study are agreeableness, openness to experience, neuroticism, extraversion, and conscientiousness with the dependent variable is perceived investment performance. This study uses 293 samples gathered through an online survey who are Muslim investors and currently investing in the Islamic capital market. The results show that the extraversion, openness to experience, and neuroticism personality types significantly affected perceived investment performance, while agreeableness and conscientiousness were found to be insignificant. Investors who have an extraversion personality and openness to experience tend to invest with high risk so that their perceived investment performance is higher. However, investors with neuroticism personality traits have the opposite effect. This study also finds that the majority of research respondents had extraversion and openness to experience personality types. This study also finds that research respondents have extraversion personalities and openness to experience. The results of the study can be used by the government to help the Indonesian Islamic capital market to have better growth by educating the public regarding the importance of personality traits in determining the risk profile of investments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>