Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135896 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parapat, Maria Devina
"Untuk meningkatkan produktiftas dan daya samg sebuah perusahaan, implementasi teknologi informasi sangat dibutuhkan. Teknologi Informasi membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Teknologi Informasi yang semakin kompleks dan kebutuhan sistem informasi yang semakin meningkat membutuhkan proses perhitungan biaya dan keuntungan yang semakin rumit pula. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu sistem informasi.
Information Economics adalah suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis suatu sistem informasi. Konsep keuntungan diperluas menjadi konsep nilai yang merupakan kombinasi dampak finansial diskrit dan kinerja bisnis yang dikuantifikasi. Konsep biaya diperluas menjadi semua efek negatif pada perusahaan. Penilaian dilakukan dalam lima kategori utama, yaitu nilai finansial, nilai strategis, nilai stakeholder, resiko strategi kompetitif dan resiko organisasi, yang tergabung dalam dua domain utama, yaitu bisnis dan teknologi.
Dalam tesis ini kasus yang dipergunakan oleh penulis adalah mengevaluasi nilai ekonomis sistem Intranet pada sebuah perusahaan yang bergerak di industri kimia, khususnya specialty chemicals. Dengan menggunakan metodologi Information Economics maka akan dibahas manfaat tangible, yang langsung berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan secara finansial, dan manfaat intangible, yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendapatan perusahaan. Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan metodologi Information Economics rnaka dapat dilihat manfaat terbesar diperoleh dari manfaat intangible yaitu value acceleration . Pada penilaian awal dengan menggunakan analisis cost-benefit tradisionaI, yang hanya memperhitungkan pengurangan biaya operasionaI, diperoleh nilai ROJ -38,2%. Setelah manfaat intangible seperti manfaat value linking, value acceleration, dan value restucturing, diperhitungkan, maka nilai ROJ meningkat menjadi 335%.

The application of appropriate Information Technology will help to increase the company's productivities and improve its competitiveness. Companies spend substantial funds for the development and use of Information system in its operations. Rapid development in technology, and the ever increasing need for better Information system make it more difficult to assess the cost and benefit of an investment on the required Information system. It becomes obvious that the companies' management would like to have a certain concept to evaluate the contribution of an Information System in its business before they decide to invest on one. Information Economics is a concept that could be used to measure the economic value of an Information system. The concept of benefit is expanded to become value concept which is the combination of discrete financial impact and quantifiable business performance. The cost concept is expanded to include all negative impacts to the company. Evaluation is based on five main categories, which are, Financial Value, Strategic Value, Stakeholder Value, Strategic Competitive Risks, Organizational Risks, which can also be combined into two domain, Business Domain and Technology Domain.
Company X is a local national company with its core busin ess being Industrial chemicals. In the effort to improve its competitiveness , the company decided to implement Intanet system as part of its business process. This thesis will review the economic values of the Intranet system in the company X, by using the methodology of Information Economics. After doing the evaluation on tangible and intan gible benefit of the Intranet System, the highest value came from intangible benefit, which was value acceleration. Using the traditional cost benefit analysis, the ROI was -38,2%, after included the value linking, value acceleration, value restructuring, the ROI was increased to 335%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistijo
"ABSTRAK
Dalam dekade terakhir ini, Internet telah mengubah jalan di dalam berbisnis. Salah satu kelemahan dari penggunaan jaringan internet adalah lemahnya keamanan terhadap data yang melewati jaringan tersebut. Data yang lewat akan dapat dengan mudah dikenali sehingga mudah pula untuk diganti atau disadap oleh seseorang yang berniat ingin mencuri. Oleh sebab itu adalah sangat riskan membiarkan data-data yang menjadi rahasia perusahaan dapat diganggu di dalam perjalanannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, tersedia suatu teknologi yang relatifbaru yang dikenal dengan sebutan Virtual Private Network (VPN).
Pemanfaatan VPN sebagai jaringan komunikasi data di dalam PT Jasa Raharja (Persero) dinilai sangat tepat, mengingat perusahaan ini memiliki banyak kantor yang secara geografis tersebar di seluruh pelosok Indonesia serta tidak mementingkan kecepatan di dalam koneksi. Namun demikian, penerapan teknologi intranet-VPN memerlukan suatu pengkajian yang mendalam terhadap kelayakan investasi dengan melihat azas manfaat dan biaya.
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada dasamya adalah suatu sistem pelaporan atau penyedia yang khusus dirancang untuk manajemen puncak. Informasi yang dihasilkan pada umumnya bersifat ringkasan dan memiliki cakupan yang luas. Dengan informasi yang disajikan oleh SIE, manajemen puncak dapat mendayagunakan teknologi informasi untuk mengendalikan organisasi dengan lebih mudah. Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada analisis informasi yang mutakhir. Disamping itu, suatu SIE akan dapat menyediakan beberapa indikator keadaan kritis yang dapat dipantau dengan mudah oleh pemakainya.
Terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan suatu teknologi, yaitu manfaat yang tidak terukur (intangible benefit) dan manfaat yang terukur (tangible benefit). Namun seringkali analisis manfaat dan biaya (cost and benefit analysis) tidak memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat intangible dari suatu sistem.
Metode Information Economics (IE) menawarkan suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis dari sistem informasi serta menentukan scheduling priority dari beberapa aktivitas atau proyek. Metode IE menambahkan perhitungan Return On Investment (ROI) dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi. Kedua domain tersebut merupakan kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan risiko.
Dalam tesis yang akan disusun, metode Information Economics diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis serta melakukan analisis perbandingan dalam implementasi teknologi intranet-VPN dan pembangunan Sistem Informasi Eksekutif di PT Jasa Raharja (Persero).

ABSTRACT
In the late decade, internet has changed a way in business. One of the weaknesses of the use of internet network is the weaknesses on data security through the network. Data that passes the network can be easily identified to be changed or took by someone who wants to steal it. Therefore, it is very risky to let companies confidential data can be disturbed on this way. Nevertheless, there is a technology that relatively new named as Virtual Private Network (VPN) to solve this problem.
The use of VPN as data communication network in PT Jasa Raharja (Persero) sounds to be appropriate as the company has a lot of branch offices that spread geographically around Indonesia and does not need a speed in connection. However, implementation of the intranet- VPN technology needs a detail assessments toward investment feasibility by looking at cost and benefit aspects.
Executive Information Systems (EIS) basically is a reporting system or special provider that is designed for top management. Information produced, generally in a form of summary that covered broad aspects. Information provided by EIS can be used by top management as information technology to control the organization easier. Decision making can be based on the analysis of latest information. In addition, an EIS can provide some current critical indicators that will be used easily by user.
There are 2 (two) benefit from application of a technology, intangible benefit and tangible benefit. However, often cost and benefit analysis does not consider on the intangible benefit of a system .
Information Economics (IE) method offers a concept to measure economic value of an information systems and place a schedule of several project activities. IE method adds calculation on Return on Investment (ROI) by business domain and technology domain analysis. Both domains are quantitative of a companies business aspect, investment cost on information technology and risk.
This thesis present a study on the implementation on Information Economics by measuring economic value and provide a comparative analysis on the implementation of intranet-VPN technology and the development of executive information systems at PT Jasa Raharja (Persero)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djadja Subagdja
"Memasuki era pasar bebas, industri garmen Nasional mau tidak mau harus dapat mempertahankan posisinya dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja serta mengefektifkan komunikasi dengan calon pembeli/pemesan. Salah satu solusi yang dapat mengakomodasi tuntutan-tuntutan ini adalah mengimplementasikan sistem terintegrasi berbasis teknologi informasi.
Sistem yang dimaksud, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan dan mengelola data yang diperlukan daIam proses produksi garmen dan informasi yang dihasilkannya. Sistem juga harus mampu melayani kebutuhan komunikasi antarepartemen dan antara perusahaan dengan pihak luar yang mempengaruhi proses produksi dan pemasaran.
Sebagaimana layaknya sebuah investasi bam di sebuah perusahaan, implementasi sistem terintegrasi ini juga memerlukan anaIisis cost-benefit dan analisis keuntungan-keuntungan yang akan didapat.
Tesis ini berisi analisis-analisis biaya tetap dan berjalan serta analisis keuntungan-keuntungan yang dilakukan dengan bantuan metodologi Information Economics (IE). Sementara itu, analisis cost-benefit dilakukan dengan memanfaatkan metodologi discounted cash flow (DCF).
Dari penelitian yang dilakukan ternyata penghematan biaya cetak tidak dapat memberikan keuntungan yang berarti atas nila investasi. Tetapi dengan metodologi IE kemudian diketahui ada keuntungan lain yakni penghematan pengadaan bahan dan restrukturisasi staf senior dan manajer yang memberikan keuntungan yang berarti atas nilai investasi sistem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Lutfi
"Sistem Rekonsiliasi pada bank merupakan representasi bagaimana sebuah bank mengontrol transaksi keuangannya. Kontrol transaksi keuangan yang baik harus bisa menghasilkan pos terbuka seminimal mungkin. Ini hanya bisa dihasilkan jika diantaranya bank mempunyai sistem Rekonsiliasi yang baik dan terpadu. Pada dasarnya nilai ekonomis suatu sistem informasi bisa dievaluasi dengan dengan melihat dampak ekonomisnya. Demikian pula Sistem Rekonsiliasi pada sebuah bank ataupun institusi keuangan lainnya. Metode tradisional biasanya berdasar pada model ROI (Return On Investment). Perhitungan dampak ekonomis dengan ROI, IRR (Interest Rate of Return), maupun NPV (Net Present Value) dipakai untuk membandingkan nilai dan kontribusi suatu sistem informasi. Pemilihan kelanjutan suatu proyek sistem informasi dengan metode tradisional diputuskan dengan melihat dampak ekonomisnya.
Metodologi Information Economics menawarkan konsep baru untuk mengevaluasi suatu sistem informasi. Hal-hal yang tidak terperhatikan oleh metode tradisional, biasanya bernilai jangka panjang bagi perusahaan, akan diperhitungkan sebagai komponen dalam rnengukur dan mengevaluasi nilai ekonomis suatu sistem informasi. Nilai ekonomis sebuah sistem informasi menurut metodologi Information Economics dicerminkan oleh tiga struktur utama yang menopangnya, yakni kuantifikasi dampak ekonomis, penilaian domain bisnis, dan penilaian domain teknologi. Metodologi Information Economics ini akan diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis Sistem Rekonsiliasi Bank XYZ.

Bank's Reconciliation System can be assumed as representation on how the bank controls and manages its financial transactions. Controlling financial transaction is done to reduce and minimize the open item/transaction. This has to be done accurately to avoid financial loss. Because of that, an integrated and good bank's reconciliation system is a must. Basically, economic value of the information system can be evaluated through the economic impact result. This is applied to the Reconciliation System of the bank or other financial institutions. Traditional methods are based onthe ROI (Return On Investment) model. Economic impact calculation through ROI, IRR (Interest Rate of Return), or NPV (Net Present Value) method is used to compare the value and contribution of the information system.
By the traditional methods, the decision whether to invest or not is done by seeing the economic impact ofthe information system project solely. Information Economics offers a set of tools and concepts to evaluate the information system project. Information Economics structure encompasses three categories of factors: economic impact quantification, business domain assessment, and technology domain assessment. These factors combine to portray a true economic value of the project. This methodology will be applied to assess the economic value of Bank XYZs Reconciliation System.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Wahyu Arjaya
"Teknologi Informasi saat ini dipandang sebagai salah satu pilar yang penting untuk memperoleh keunggulan kompetitif perusahaan. Investasi di bidang teknologi informasi ini diharapkan akan mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui efisiensi dari current business line dan membuka peluang bisnis yang baru di masa mendatang.
lnvestasi di bidang teknologi informasi seperti Cash Forecasting System diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menekan biaya operational dari idle cash di ATM dengan mempelajari pattern cash withdrawal. Namun walaupun value yang dihasilkan terasa sangat nyata biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan solusi tersebut pada umumnya cukup tinggi. Oleh karena itu evaluasi yang mendalam untuk mengetahui berapa besar investasi yang diperlukan dan benefit yang dihasilkan dari implementasi solusi tersebut sangat diperlukan.
Terdapat banyak metode yang ada untuk mengevaluasi kelayakan sebuah proyek teknologi informasi, misalnya dengan menggunakan analisis Return On investment (ROI) dan Payback Period Namun kedua pendekatan tersebut hanya mengevaluasi project dari sisi financial (tangible) sementara banyak project teknologi informasi yang Iebih banyak memberikan manfaat intangible dibandingkan yang bersitat tangible.
Metode information Economics yang diperkenalkan oleh Marylin M. Parker, memberikan guidance tentang bagaimana cara kita mengevaluasi sebuah proyek teknologi informasi dengan memperhatikan tangible dan intangible benefit yang dihasilkan. Pengukuran benefit dalam information Economics ini didasarkan atas lima aspek yaitu : Financial Values, Strategic values, Stakeholder values, Competitive Strategy Risk dan Organizational Strategy Risk & Uncertainty. Diharapkan evaluasi yang menyeluruh terhadap tangible dan intangible benefit dari proyek teknologi informasi ini dapat menjadi salah satu metode dalam menilai kelayakan investasi di bidang teknologi inforrnasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Hasan Asyari
"Dengan meningkatnya kesadaran pelanggan akan produk dan layanan, serta adanya tantangan akan kompetisi terbuka di bidang jasa telekomunikasi memaksa operator-operator telekomunikasi untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik agar bisa bertahan dan memenangkan kompetisi. TELKOM mengantisipasi lingkungan bisnis tersebut dengan mengembangkan Sistem Informasi (SI) yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggannya yang dikenal sebagai Customer Care and Billing System dan diberi nama "SISKA (Sistem Informasi Kastemer)". Implementasi yang tidak tepat dari SI dapat menimbulkan kerugian keuangan, sehingga diperlukan evaluasi nilai ekonomis dari pemanfaatan SI. Dengan metodologi IE, nilai ekonomis dari investasi SI dapat dievaluasi baik melalui pendekatan keuangan (financial approach) seperti Return On Investment (ROI), Net Present Value (NPV), dan Payback Period., maupun pendekatan non keuangan (non financial approach) seperti penilaian domain bisnis dan teknologi. Dari kedua pendekatan tersebut bisa memberikan gambaran yang lebih baik dari investasi SI. Tesis ini memfokuskan pada penerapan metodologi IE untuk mengukur nilai ekonomis SISKA. Pada pendekatan keuangan dilakukan kuantifikasi manfaat seperti peningkatan akurasi billing pada VL Billing, percepatan penyelesaian pasang barn dan gangguan pada VA (PSB+GGN). Pada pendekatan non keuangan dilakukan evaluasi seperti keselarasan antara business objective dan SIS planning TELKOM dengan SISKA.

The increasing customer awareness of products and services, and an open competition challenge m telecommunication serv1ces sector are forcing telecommunication operators to improve their services to sUfVlve and win the competition. TELKOM anticipates this business environment by developing Information System (IS) that related with increasing services to their customers known as "Customer Care and Billing System" and named SISKA (Sistem Informasi Kastemer). Improper implementation of IS can lead to a fmancial losses, so evaluation of economics value from IS is needed. With IE methodology, economics value of IS investment can be evaluated through fmancial approach such as Return On Investment (ROI), Net Present Value (NPV) , and Payback Period as well as through non financial approach such as business and technology domain assessment. Both approaches can give a better understanding ofiS investment. This thesis focuses on the implementation of IE methodology to measure economics value of SISKA. In fmancial approach, quantification of benefit produces among other, increasing of billing on Value Linking Billing, Accelerating of new line installation and line faulty. In non fmancial approach, evaluation of aligning between business objective and Strategic Information System Planning TELKOM with SISKA has been examined.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hendra Setya
"Dewasa ini Teknologi Informasi adalah salah satu hal penting yang menentukan kinerja suatu organisasi, sehingga setiap perusahaan yang berhubungan dengan pasar berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi.
Kelayakan proyek Teknologi Informasi perlu ditinjau keuntungan dan kerugiannya bagi perusahaan tersebut. Peninjauan ini bisa berdasarkan nilai ekonomisnya atau keuntungan lain yang tidak langsung berupa uang.
Perhitungan nilai uang dari keuntungan yang tidak langsung tersebut diperoleh dengan cara merubah berbagai nilai yang ada, misalnya percepatan waktu operasi pada bagian yang terkena langsung akibat penggunaan tknologi informasi (Value Acceleration), atau percepatan waktu pada bagian lain (Value Linking), atau peningkatan kinerja sistem manajemen keseluruhan (Value Restructuring).
Untuk mempermudah penghitungan maka peninjauan dapat dikelompokkan dalam dua lingkup yaitu business domain dan technology domain.
Buku ini melaporkan hasil penelitian konsep di atas yang merupakan elemenelemen dari metodologi Information Economics dengan mengambil kasus pada perencanaan penerapan Teknologi Informasi di lingkungan Divisi KOMLEK PERTAMINA. Adapun hasil tersebut dapat dipergunakan untuk acuan proyek sejenis di lingkungan Divisi KOMLEK.

Information System is a key factor to determine performance of an organization. That is why all of customer-oriented companies tend to increase their productivity through information technology.
An IS project feasibility study always considers cost and benefit for the company. Cost and benefit are determined using economic values and indirect economic values (some of them can be converted to economic value and some can 't).
Convertion of indirect economic value to economic value can be done using Information Economic Concept, such as value acceleration, value linking and value restructuring.
Values that can't be converted to economic values are measured valued using weighting concept in business and technology domains.
This thesis implements those concepts to the case study, which is information technology implementation planning in Divisi Komlek PERTAMINA. Hopefully this analysis can be used as a reference for similar projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Gita Purnama
"ABSTRAK
Saat ini Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin kompleks, sulit untuk menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan keuntungan yang akan diperoleh dari investasi teknologi inforrnasi. Analisis cost-benefit tradisional tidak cukup akurat untuk mengevaluasi dampak dari investasi teknologi informasi karena ada intangible benefit yang harus dipertimbangkan. Manajemen perusahaan harus membuat keputusan investasi Teknologi Informasi yang dipilih dan diprioritaskan yang akan memberikan dampak bagi kemampuan bisnis perusahaan.
Information Economics merupakan suatu alat (tool) dan konsep yang dapat membantu menilai dampak finansial dari investasi teknologi informasi terhadap perusahaan. Information Economics merupakan suatu struktur untuk mengevaluasi nilai (value), biaya, dan risiko dari investasi Teknologi Informasi. Benefit dari investasi Teknologi Informasi dikuantifikasi dan dikembangkan menjadi konsep nilai (value), dengan memperluas evaluasi ekonomi dari Teknologi Informasi melalui penambahan business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep Information Economics yang diperkenalkan oleh Marilyn M. Parker untuk mengevaluasi investasi Teknologi Infomasi yaitu proyek Jaringan Sistem Informasi di Garuda Maintenance Facility. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner untuk menerapkan nilai korporat (corporate value) serta mendapatkan nilai business domain dan technology domain yang akan dipakai menilai kelayakan dari pmyek tersebut. Nilai korporat tersebut dapat dijadikan acuan oleh Garuda Maintenance Facility untuk mengevaluasi investasi Teknologi Informasi lainnya.

ABSTRACT
Information technology is growing and becoming more complex nowadays that makes it also difficult to calculate the costs and benefits of the information technology. Traditional Cost-Benefit Analysis does not accurately evaluate the effect of information technology investments because other benefits, like intangible benefits, are rarely considered. Management has to make a decision and priority on information technology investments that gives the best result on the company business performance.
Information Economics is a computational tool for evaluating values, costs and risks of information technology investments. The cost and benefit of information technology investments are quantified and developed into value concept, enlarging Economic Evaluation from information technology by providing business and technology domains.
This thesis applies Information Economics concept, introduced by Marilyn M. Parker, to evaluate information technology' investments on information system network project at Garuda Maintenance Facility (GMF). Data collection is managed by interviewing and giving questionnaires to define corporate value and business and technology domains. The result is the feasibility valuation of the project and corporate value that can be used as the GMF reference to evaluate other information technology investments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery
"ABSTRAK
Teknologi informasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Tetapi tidak jarang investasi teknologi informasi malah menjadi pengeluaran yang sia-sia. Untuk itu perlu dilakukan justifikasi finansial. Penghitungan justifikasi tradisional seperti traditional cost-benefit analysis masih beluin optimal. Pada penghitungan traditional cost-benefit analysis ada manfaat yang tidak bisa dikuantifikasi secara finansial, karena banyak manfaat penerapan TI dalam perusahaan bersifat intangible.
Information economics yang diperkenalkan oleh Marylin M. Parker menjawab masalah tersebut. Melalui teori ini maka manfaat dan biaya proyek TI dapat dikuantifikasi, dengan menambahkan nilai-nilai yang diperoleh misalnya peningkatan kinerja sebuah fungsi, percepatan perolehan hasil suatu fungsi, peningkatan produktivitas dan sebagainya kedalam manfaat. Disamping itu juga dapat dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep information economics dalam mengevaluasi proyek penerapan Intranet di BTN. Hasil dari pengamatan dapat diketahui bahwa proyek Intranet BTN memiliki nilai yang strategis bagi BTN dalam menghadapi pesaingnya. Dan juga merupakan proyek yang strategis bagi pengembangan bisnis di STN.

ABSTRACT
The information technology is one of the instruments to increase the business productivity and business competition. However, the investment of information technology sometimes can become worthless. Therefore, we must make a financial justification. The traditional justification such as traditional cost-benefit analysis is not yet optimal because there exists a benefit which cannot he financially quantified or intangible.
The information economics introduced by Marylin M. Parker solves this problem. Using her theory the benefit and cost of the information technology project can be quantified, by adding the values that we have got such as the intensification performance of a function, the product acceleration of a function, increasing the productivity, et cetera into benefit. Besides, we can also study about the factors of the business domain and technology domain.
In this thesis we report the application of the information economics concept to evaluate the use of the Intranet in BTN. The result of this application shows that the Intranet project yields a competitive advantage for BTN to face its competitors and this project is strategic to develop business in BTN.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yulius Sancoko H. P.
"Restrukturisasi merupakan isu penting dalam pemulihan ekonomi di Indonesia, bahkan restrukturisasi pula yang menjadi salah satu butir kesepakatan Letter of Intents antara IMF dengan pemerintah Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa organisasi PERTAMINA yang dibentuk sesuai dengan Keppres No.11 tahun 1990 menjadi tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
Untuk mendapatkan sebuah proses bisnis baru yang sesuai dengan Visi perusahaan menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia, diperlukan sebuah metodologi restrukturisasi yang sesuai dengan metodologi Business Process Reengineering (BPR) atau rekayasa ulang proses bisnis.
Dalam melakukan rekayasa ulang proses bisnis, teknologi informasi memegang peran penting sebagai pemungkin (enabler) sehingga proses bisnis yang baru dapat berlangsung dengan baik. Teknologi informasi akan memberikan kontribusi dalam: otomatisasi, memungkinkan bisnis dilakukan dalam lokasi yang berbeda, memberikan fleksibilitas pada manufaktur dan memberikan layanan yang cepat kepada pelanggan. Implementasi SAP R/3 sebagai sebuah produk teknologi informasi yang memuat rekyasa ulang proses bisnis, akan melakukan integrasi seluruh proses bisnis sehingga akan didapatkan tujuan tersebut.
Implementasi SAP R/3 dalam penerapan rekayasa ulang proses bisnis akan melibatkan sumberdaya (baik sumberdaya manusia maupun sumber daya keuangan) yang tidak sedikit, sehingga dalam penerapannya diperlukan justifikasi yang mampu memberikan kuantifikasi. Untuk hal tersebut dengan menggunakan metodologi Information Economics (IE) akan diukur secara kuantitatif proyek implementasi SAP R/3. Hasil perhitungan dengan menggunakan kajian Information Economics (IE) untuk proyek implementasi SAP R/3 di PERTAMINA didapat hasil sebagai berikut: Simple ROI sebesar 48,56%, IE scorecard menghasilkan skor 89,7 dan payback period selama 2,45 tahun.

Restructuring is an ultimately important issue in Indonesian economical rebuilding, even it becomes one of the main points in letter of intents agreement between IMF and Indonesian governments. This is a proof that PERTAMINA's organization which is based on Presidential Decree Nov 11, 1990 is not appropriate.
To get a new business process which is in accordance with company's vision to become an international gas and oil company, a restructuring method which is in line with Business Process Reengineering (BPR) method is needed.
In carrying out BPR, information technology (IT) holds an important role as enabler for the new business process to happen. IT will contribute in creating automation, enabling business to be performed in different places, improving flexibilities for manufacturers, and delivering quick services to customers.
SAP R/3 implementation as an IT product which brings BPR, will integrate all business process to achieve those mentioned purposes. SAP R/3 implementation as the best practice model of the application of BPR will involve a huge amount of various resources both manpower and fund, therefore it needs a justification which is able to present quantification. For this purpose, Information Economics (IE) method is used to quantitatively measure SAP R/3 implementation project.
The result of applying such method on SAP R/3 implementation project are as follows: simple ROI 48.56%, IE scorecard 89.7 and payback period 2.45 years.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>