Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairil
"Industri distribusi farmasi di Indonesia saat ini sedang berada dalam masa yang penuh dengan tantangan. Tantangan yang dirasakan antara lain berupa persaingan dengan kompetitor dalam memberikan distribution fee terendah kepadaprincipal, pemberian diskon tertinggi kepada pelanggan, berkurangnya jurnlah pemasok karena gelombang merger perusahaan-perusahaan besar farmasi global, berkurangnya jumlah pembelian pelanggan pada setiap transaksi demi efisiensi modal kerja, serta ancaman masuknya perusahaan distribusi farmasi asing. Sistem Informasi Strategis (strategic information systems atau SIS) adalah sistem yang mendukung atau membentuk strategi bersaing suatu perusahaan. SIS bertujuan untuk memberikan suatu sistem informasi yang selaras (aligned) dengan visi, misi, dan rencana kerja organisasi. Ciri terpenting dari suatu SIS adalah kemampuannya untuk memberikan surnbangan terhadap pencapaian sasaran strategis dan/atau kemampuan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas dari suatu organisasi secara signifikan. Dengan demikian SIS dapat digunakan sebagai alat untuk meraih keunggulan bersaing dengan para kompetitor, agar perusahaan tetap unggul didalam industrinya. Didukung oleh beberapa model analisis, kerangka kerja Strategic Planning for Information Systems (SP4/S) dari Edwin E. Tozer digunakan untuk menghasilkan usulan SIS bagi Perusahaan. Selanjutnya dengan metodologi Information Economics dari Marilyn Parker et al usulan SIS terse but dianalisis kelayakannya, untuk memastikan bahwa secara ekonomis usulan SIS tersebut dapat diimplementasikan.

Competition becomes tougher in some key areas of Indonesian pharmaceuticals distribution industry, such as the minimum distribution fee offered to principals, maximum discount released to customers, decreasing number of principals due to the merger wave amongst global pharma manufacturers, decreasing customers' purchasing amount for each transaction to utilize working capital more efficiently, and threats of foreign pharmaceuticals distribution companies to enter Indonesian market. Strategic Information System (SIS) is a system that supports or shapes a business unit's competitive strategy. SIS is aimed to deliver an information system that is aligned with organization's vision, mission, and business plans. The important characteristics of an SIS are the ability to contribute to the strategic goal achievements and/or its ability to significantly increase performance and productivity of an organization. Therefore an SIS could be utilized as a tool to gain a competitive advantage for a company to remain leading in its industry. Supported by several analytical models, the Strategic Planning for Information Systems (SP41S) framework from Edwin E. Tozer is utilized to distill an SIS initiative for the company. Furthermore, Information Economics methodology from Marylin Parker will be used to evaluate its economics feasibility to convince that the SIS initiative could be implemented based on economics rationale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Sulistijo
"ABSTRAK
Dalam dekade terakhir ini, Internet telah mengubah jalan di dalam berbisnis. Salah satu kelemahan dari penggunaan jaringan internet adalah lemahnya keamanan terhadap data yang melewati jaringan tersebut. Data yang lewat akan dapat dengan mudah dikenali sehingga mudah pula untuk diganti atau disadap oleh seseorang yang berniat ingin mencuri. Oleh sebab itu adalah sangat riskan membiarkan data-data yang menjadi rahasia perusahaan dapat diganggu di dalam perjalanannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, tersedia suatu teknologi yang relatifbaru yang dikenal dengan sebutan Virtual Private Network (VPN).
Pemanfaatan VPN sebagai jaringan komunikasi data di dalam PT Jasa Raharja (Persero) dinilai sangat tepat, mengingat perusahaan ini memiliki banyak kantor yang secara geografis tersebar di seluruh pelosok Indonesia serta tidak mementingkan kecepatan di dalam koneksi. Namun demikian, penerapan teknologi intranet-VPN memerlukan suatu pengkajian yang mendalam terhadap kelayakan investasi dengan melihat azas manfaat dan biaya.
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) pada dasamya adalah suatu sistem pelaporan atau penyedia yang khusus dirancang untuk manajemen puncak. Informasi yang dihasilkan pada umumnya bersifat ringkasan dan memiliki cakupan yang luas. Dengan informasi yang disajikan oleh SIE, manajemen puncak dapat mendayagunakan teknologi informasi untuk mengendalikan organisasi dengan lebih mudah. Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada analisis informasi yang mutakhir. Disamping itu, suatu SIE akan dapat menyediakan beberapa indikator keadaan kritis yang dapat dipantau dengan mudah oleh pemakainya.
Terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang akan diperoleh ketika menerapkan suatu teknologi, yaitu manfaat yang tidak terukur (intangible benefit) dan manfaat yang terukur (tangible benefit). Namun seringkali analisis manfaat dan biaya (cost and benefit analysis) tidak memperhatikan manfaat-manfaat yang bersifat intangible dari suatu sistem.
Metode Information Economics (IE) menawarkan suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis dari sistem informasi serta menentukan scheduling priority dari beberapa aktivitas atau proyek. Metode IE menambahkan perhitungan Return On Investment (ROI) dengan analisis domain bisnis dan domain teknologi. Kedua domain tersebut merupakan kuantifikasi dari nilai-nilai aspek bisnis perusahaan, biaya investasi teknologi informasi, dan risiko.
Dalam tesis yang akan disusun, metode Information Economics diterapkan untuk mengukur nilai ekonomis serta melakukan analisis perbandingan dalam implementasi teknologi intranet-VPN dan pembangunan Sistem Informasi Eksekutif di PT Jasa Raharja (Persero).

ABSTRACT
In the late decade, internet has changed a way in business. One of the weaknesses of the use of internet network is the weaknesses on data security through the network. Data that passes the network can be easily identified to be changed or took by someone who wants to steal it. Therefore, it is very risky to let companies confidential data can be disturbed on this way. Nevertheless, there is a technology that relatively new named as Virtual Private Network (VPN) to solve this problem.
The use of VPN as data communication network in PT Jasa Raharja (Persero) sounds to be appropriate as the company has a lot of branch offices that spread geographically around Indonesia and does not need a speed in connection. However, implementation of the intranet- VPN technology needs a detail assessments toward investment feasibility by looking at cost and benefit aspects.
Executive Information Systems (EIS) basically is a reporting system or special provider that is designed for top management. Information produced, generally in a form of summary that covered broad aspects. Information provided by EIS can be used by top management as information technology to control the organization easier. Decision making can be based on the analysis of latest information. In addition, an EIS can provide some current critical indicators that will be used easily by user.
There are 2 (two) benefit from application of a technology, intangible benefit and tangible benefit. However, often cost and benefit analysis does not consider on the intangible benefit of a system .
Information Economics (IE) method offers a concept to measure economic value of an information systems and place a schedule of several project activities. IE method adds calculation on Return on Investment (ROI) by business domain and technology domain analysis. Both domains are quantitative of a companies business aspect, investment cost on information technology and risk.
This thesis present a study on the implementation on Information Economics by measuring economic value and provide a comparative analysis on the implementation of intranet-VPN technology and the development of executive information systems at PT Jasa Raharja (Persero)."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rochim
"Kondisi perekonomian dalam negeri Indonesia yang dewasa ini tengah dilanda krisis yang cukup panjang serta gelombang era globalisasi yang semakin terasa, menuntut semua perusahaan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan lebih erat antara perusahaan dalam negeri atau membuka kerja sama dengan perusahaan di luar negeri. Kamar Dagang dan Industri Daerah Tingkat I Jakarta (Kadin Jaya) yang berfungsi sebagai wadah komunikasi antar perusahaan dituntut untuk menyediakan sarana pertukaran informasi perusahaan sehingga setiap perusahaan dapat saling bertukar informasi sekaligus mempromosikan kelebihan perusahaannya. Pengkoordinasian dan pengolahan informasi ini memerlukan teknologi informasi sebagai alat bantu agar didapat hasil yang efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi hams diawali dengan pembuatan perencanaan strategis teknologi informasi. Perencanaan strategis ini bertujuan untuk menetukan arah pengembangan teknologi informasi sehingga organisasi dapat terkonsentrasi dalam melaksanakan penerapan teknologi informasi, konsisten dalam pencapaian tujuan serta fleksibel dalam menjalankan bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi competitive advantage.
Penulisan ini didasarkan pada penggabungan dua metode yaitu metode Information Engineering (Rekayasa Informasi) yang dikembangkan oleh James Martin dan metode Strategic Planning for Information System (SP4IS) yang dikembangkan oleh Edwin E Tozer. Untuk mendapatkan gambaran umum model dan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan (enterprise-wide basis) digunakan metode Rekayasa Informasi, sedangkan dalam menganalisis teknologi yang digunakan pada sistem yang akan diterapkan digunakan metode SP4IS.

The long lasted unfavorable economic condition in Indonesia and the era of globalization demand all Indonesian companies to work together nationally and internationally. Jakarta Industrial Chamber and Commerce (Kadin Jaya), as coordinating constitution for communication among companies, is supported to provide opportunities for those companies to exchange information and at the same time to promote the advantage of their product. The coordinating and processing of the information needs a kind of information technology in order to get an effective and efficient result.
The implementation of information technology in particular organization should start with a strategic planning to get an optimal result. This information technology strategic planning is intended to give direction to the development of information technology, so that the organization could concentrate on its implementation. Consistently, to reach the goal and flexibility in running the business, that will result in a better position of competitive advantage.
This study will apply a combination of two methods : Information Engineering method proposed by James Martin and Strategic Planning for Information System -SP4IS method developed by Edwin E. Tozer. Information Engineering method is used to get an overview of model enterprise and information technology planning in enterprise-wide basis. In the other hand, SP4IS method is used to analyze technology that would be implemented in information system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T6535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parapat, Maria Devina
"Untuk meningkatkan produktiftas dan daya samg sebuah perusahaan, implementasi teknologi informasi sangat dibutuhkan. Teknologi Informasi membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Teknologi Informasi yang semakin kompleks dan kebutuhan sistem informasi yang semakin meningkat membutuhkan proses perhitungan biaya dan keuntungan yang semakin rumit pula. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu sistem informasi.
Information Economics adalah suatu konsep untuk mengukur nilai ekonomis suatu sistem informasi. Konsep keuntungan diperluas menjadi konsep nilai yang merupakan kombinasi dampak finansial diskrit dan kinerja bisnis yang dikuantifikasi. Konsep biaya diperluas menjadi semua efek negatif pada perusahaan. Penilaian dilakukan dalam lima kategori utama, yaitu nilai finansial, nilai strategis, nilai stakeholder, resiko strategi kompetitif dan resiko organisasi, yang tergabung dalam dua domain utama, yaitu bisnis dan teknologi.
Dalam tesis ini kasus yang dipergunakan oleh penulis adalah mengevaluasi nilai ekonomis sistem Intranet pada sebuah perusahaan yang bergerak di industri kimia, khususnya specialty chemicals. Dengan menggunakan metodologi Information Economics maka akan dibahas manfaat tangible, yang langsung berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan secara finansial, dan manfaat intangible, yang tidak berpengaruh langsung terhadap pendapatan perusahaan. Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan metodologi Information Economics rnaka dapat dilihat manfaat terbesar diperoleh dari manfaat intangible yaitu value acceleration . Pada penilaian awal dengan menggunakan analisis cost-benefit tradisionaI, yang hanya memperhitungkan pengurangan biaya operasionaI, diperoleh nilai ROJ -38,2%. Setelah manfaat intangible seperti manfaat value linking, value acceleration, dan value restucturing, diperhitungkan, maka nilai ROJ meningkat menjadi 335%.

The application of appropriate Information Technology will help to increase the company's productivities and improve its competitiveness. Companies spend substantial funds for the development and use of Information system in its operations. Rapid development in technology, and the ever increasing need for better Information system make it more difficult to assess the cost and benefit of an investment on the required Information system. It becomes obvious that the companies' management would like to have a certain concept to evaluate the contribution of an Information System in its business before they decide to invest on one. Information Economics is a concept that could be used to measure the economic value of an Information system. The concept of benefit is expanded to become value concept which is the combination of discrete financial impact and quantifiable business performance. The cost concept is expanded to include all negative impacts to the company. Evaluation is based on five main categories, which are, Financial Value, Strategic Value, Stakeholder Value, Strategic Competitive Risks, Organizational Risks, which can also be combined into two domain, Business Domain and Technology Domain.
Company X is a local national company with its core busin ess being Industrial chemicals. In the effort to improve its competitiveness , the company decided to implement Intanet system as part of its business process. This thesis will review the economic values of the Intranet system in the company X, by using the methodology of Information Economics. After doing the evaluation on tangible and intan gible benefit of the Intranet System, the highest value came from intangible benefit, which was value acceleration. Using the traditional cost benefit analysis, the ROI was -38,2%, after included the value linking, value acceleration, value restructuring, the ROI was increased to 335%.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu isu utama dalam industri kesehatan adalah kurangnya manajemen yang tepat dalam aset informasi. Hilangnya aset informasi dapat diklasifikasikan sebagai bencana yang dapat mengakibatkan kerugian finansial. Seringkali, ini kerugian keuangan sulit untuk menghitung karena nilai ekonomi dari aset informasi tidak diukur. Penelitian ini akan membahas informasi manajemen aset di industri kesehatan menggunakan Steven Informatian Profil Aset (IAP), khususnya pada proses bisnis inti. Kuantifikasi nilai ekonomi aset informasi dilakukan melalui analisis risiko menggunakan diagram tulang ikan. Ini adalah hasil pemetaan risiko dalam kategori Ranti yang Generik / TI Nilai Bisnis, dikombinasikan dengan empat Su model dampak bisnis (keuangan, operasional, pelanggan, dan karyawan). Hal ini bertujuan untuk membantu menentukan metrik yang menunjukkan kuantifikasi kerugian finansial yang mungkin timbul dari kehilangan informasi aset. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IAP dapat digunakan sebagai metode manajemen informasi aset, serta praktek terbaik dalam penerapan awal manajemen risiko. Penelitian ini juga menemukan bahwa nilai aset informasi tidak selalu sesuai dengan nilai positif ekonominya karena tergantung pada tingkat pemulihan data di masing-masing aset.

Abstract
One primary issue in healthcare industry is the lack of proper management in its information asset. The loss of information asset can be classified as a disaster that might lead to financial loss. Often, this financial loss is hard to calculate since the economic value of the information asset is not quantified. This study will address information asset management in healthcare industry using Steven?s Informatian Asset Profiling (IAP), specifically on its core business process. Quantification of the economic value of information asset is performed through risk analysis using fishbone diagram. It is the mapping result of risks categories in Ranti?s Generic IS/IT Business Value, combined with Su?s four models of business impact (financial, operational, customer, and employee). It aims to help determining quantification metrics which shows financial loss that might result from information asset loss. The result of this study shows that IAP can be used as a method of information asset management, as well as the best practice in the early application of risk management. The study also finds that information asset value does not always correspond positively with its economic value as it depends on the level of data recovery in each asset."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanto Satriaputra
"Penelitian ini mengenai analisis sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., serta penerapan akuntansi berdasarkan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. Peneliti menemukan bahwa prosedur sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. telah berjalan dengan baik. Perlakuan akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. juga telah sesuai dengan ketentuan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan ketentuan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol.

This research is about accounting information system on PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., also to examine implementation of PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. researcher found that accounting information system procedure in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has implemented well. Accounting treatment in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has met the accounting provision according to PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Widhayanti
"PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penggunaan sistem informasi/teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi PT. XYZ untuk mencapai target perusahaan. Kondisi saat ini pemanfaatan SI/TI tidak mendukung proses bisnis perusahaan secara optimal. Permasalahan yang terjadi adalah data yang tersedia tidak akurat dan tepat waktu, aplikasi yang terkotak-kotak (silo-silo), serta adanya keterlambatan proyek SI/TI. Penelitian ini dilakukan untuk membangun perencanaan strategis sistem informasi di PT. XYZ dan tidak termasuk anak perusahaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggabungkan case study research dan policy research. Metodologi perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada Ward and Peppard's Strategic Planning dengan menggunakan beberapa teknik analisis seperti Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Five Porter Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid serta teknik lainnya. Selain itu standar prosedur ISO9001:2005, ISO 27001, dan kerangka kerja COBIT digunakan pada penyusunan strategi manajemen SI/TI.
Penelitian ini akan menghasilkan 3 (tiga) strategi yaitu strategi SI yang merupakan strategi perencanaan SI mendatang yang sesuai dengan strategi organisasi, strategi TI yang merupakan strategi infrastruktur TI yang dibutuhkan serta strategi manajemen SI/TI yang merupakan strategi yang diterapkan organisasi secara keseluruhan.
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi strategi tata kelola SI/TI dengan menggunakan metodologi Weill dan Ross, yang mencakup keputusan apa yang harus dibuat, siapa yang membuat keputusan dan bagaimana keputusan dibuat dan dimonitor terhadap 5 (lima) domain yaitu IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs dan IT investment.

XYZ is a company engaged in the field of Information and Communication Technology (ICT). The use of information systems / information technology became a very important case for XYZ to achieve its targets. In the current condition, the use of IS / IT does not support the company's business processes optimally. The problem that occured were data that available was not accurate and punctual,fragmented applications (silos), as well as IS/IT project delays. This study was conducted to establish the strategic planning of information systems at XYZ Company and excluding subsidiaries.
This research is a qualitative case study that combines case study research and policy research. Information systems strategic planning methodology used in this study refers to Ward and Peppard's Strategic Planning using several analytical techniques such as Value Chain, SWOT, Critical Success Factor, Porter Five Forces, PEST, Mc Farlan Strategic Grid as well as other techniques. In addition, the standard procedureof ISO9001:2005, ISO 27001, and COBIT framework was used in the preparation of IS/IT management strategies.
This research will produce 3 (three) strategies, namely SI strategy which is IS future planning strategies in accordance with the organization's strategy, IT strategy which is a strategy of IT infrastructure required and the IS / IT management strategy which is a strategy adopted by overall organization.
This study also resulted in strategic IS / IT governance recommendations by using the methodology of Weill and Ross, which includes what decisions should be made, who willmake thedecisions, and how decisions were made and monitored to 5 (five) domain, namely IT principles, IT architecture, IT infrastructure strategies, business application needs and IT investment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djadja Subagdja
"Memasuki era pasar bebas, industri garmen Nasional mau tidak mau harus dapat mempertahankan posisinya dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja serta mengefektifkan komunikasi dengan calon pembeli/pemesan. Salah satu solusi yang dapat mengakomodasi tuntutan-tuntutan ini adalah mengimplementasikan sistem terintegrasi berbasis teknologi informasi.
Sistem yang dimaksud, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan dan mengelola data yang diperlukan daIam proses produksi garmen dan informasi yang dihasilkannya. Sistem juga harus mampu melayani kebutuhan komunikasi antarepartemen dan antara perusahaan dengan pihak luar yang mempengaruhi proses produksi dan pemasaran.
Sebagaimana layaknya sebuah investasi bam di sebuah perusahaan, implementasi sistem terintegrasi ini juga memerlukan anaIisis cost-benefit dan analisis keuntungan-keuntungan yang akan didapat.
Tesis ini berisi analisis-analisis biaya tetap dan berjalan serta analisis keuntungan-keuntungan yang dilakukan dengan bantuan metodologi Information Economics (IE). Sementara itu, analisis cost-benefit dilakukan dengan memanfaatkan metodologi discounted cash flow (DCF).
Dari penelitian yang dilakukan ternyata penghematan biaya cetak tidak dapat memberikan keuntungan yang berarti atas nila investasi. Tetapi dengan metodologi IE kemudian diketahui ada keuntungan lain yakni penghematan pengadaan bahan dan restrukturisasi staf senior dan manajer yang memberikan keuntungan yang berarti atas nilai investasi sistem."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafdan M.F.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>