Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carroll, Phil
New York: McGraw-Hill, 1953
657.4 CAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Dwi Putra
"Salah satu potensi penyebab terjadinya rework ada pada pemilihan sistem pengadaan yang diterapkan di dalam proyek. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem pengadaan design and build terhadap rework di dalam suatu proyek, serta dampak dari rework tersebut yang mengakibatkan terjadinya rework costs terhadap pembiayaan proyek secara keseluruhan. Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh sistem pengadaan design and build terhadap rework dan analisis keuangan proyek untuk mengetahui dampak rework costs terhadap biaya total pekerjaan. Sebagai hasil penelitian, didapatkan persamaan regresi berupa Y = 1,191 X1.3 + 0,526 X2.3 + 0,462 X3.5, di mana Y = Rework ; X1.3 = Perubahan Design ; X2.3 = Pekerja yang tidak baik dalam bekerja ; dan X3.5 = Pemilihan subkontraktor yang kurang tepat oleh pihak kontraktor. Dan untuk melihat dampak rework costs di dalam proyek, dilakukan studi kasus pada proyek gedung pusat kesehatan ibu dan anak. Dari hasil studi kasus didapatkan bahwa dampak rework costs yang terjadi akibat sistem pengadaan design and build adalah sebesar 9,03 % dari total pekerjaan non-standar.

One potential cause of rework is on the selection of procurement system implemented in the project. Therefore, this study was conducted to determine the effect of the application of design and build procurement system to rework in a project. The study using multiple regression analysis to determine the effect of design and build procurement system to rework and project financial analysis to determine the impact of rework costs to the total cost of the job. As a result of the study, obtained in the form of the regression equation Y = 1.191 + 0.526 X1.3 X2.3 X3.5 + 0.462, where Y = Rework; X1.3 = Design?s changing ; X2.3 = The workers who are not good at work, and X3.5 = improper selection of subcontractors by the contractor. And to see the impact of rework costs on the project, this study did a case study on building projects and child health centers. From the results of the case study found that the impact of rework costs resulting from design and build procurement system is equal to 9.03% of the total non-standard work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony, Robert Newton, 1916-2006
Boston: McGraw-Hill, 2003
658.001 ANT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony, Robert Newton, 1916-2006
Boston: McGraw-Hill, 2001
658.001 ANT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Rahma Handayani
"Penelitian ini dilakukan pada PT BAN. Penulisan laporan magang ini mempunyai tujuan untuk mengetahui harga pokok produksi dengan metode yang digunakan oleh perusahaan, dan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi ban menggunakan Activity-Based Costing System. Hasil penelitian menunjukan perhitungan dengan Activity-Based Costing System dibandingkan dengan metode tradisional maka akan memberikan harga pokok produksi per unit lebih besar pada salah satu produk. Implikasi dari penggunaan metode Activity-Based Costing System adalah dapat membantu manajemen dalam penetapan harga jual produk yang lebih tepat, dan membantu manajemen dalam memutuskan untuk menerima atau menolak pesanan produk yang dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan.

This study was conducted at PT BAN. This internship report writing has the objective to determine the cost of production with the method used by the company, and to know the calculation of cost of goods manufactured tires using Activity-Based Costing System. The results show the calculation with Activity- Based Costing System in comparison with the traditional methods will provide the cost of production per unit is greater in one product. The implications of the use of Activity-Based Costing System is to assist management in determining the selling price of the product is more appropriate, and assist management in deciding to accept or reject orders products that can provide benefits or losses for the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1970
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Beni Hendrawan
"Laporan magang ini berisi tentang prosedur perhitungan biaya-biaya yang digunakan PT. MAIN untuk proses produksi dan mengalokasikannya ke dalam barang produksi ataupun ke dalam aset biologisnya. Selama proses produksi, perusahaan menetaskan telur-telur tetas menjadi bibit ayam. Bibit ayam ini akan dibesarkan selama beberapa minggu dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bibit ayam yang akan dibesarkan dan dijual serta bibit ayam yang akan dibesarkan dan digunakan untuk melakukan proses produksi kembali. Bibit ayam yang digunakan untuk memproduksi kembali akan dibesarkan di peternakan Divisi Breeder, sedangkan bibit ayam yang dibesarkan untuk dijual akan dikirim ke peternakan Divisi Broiler. Biaya terkait bibit ayam yang dibesarkan untuk dijual kembali akan ditransfer dari Divisi Breeder ke Divisi Broiler agar memudahkan menentukan harga pokok produksi dari ayam. Perlakuan atas aset biologis PT. MAIN telah mengikuti peraturan tentang aset biologis yang telah ditetapkan oleh Bapepam-LK.

This internship report contains of costs assessment procedures used by PT. MAIN for its production processes and allocate it to the production costs of goods or to the biological assets. During the production process, the company will incubate the hatching eggs into days old chick. Day old chick will raised for a few weeks and were divided into two groups, there are days old chick that raised and sold, and days old chick that raised and used to carry out the production process again. Days old chick that used to carry out the production process would be raised in the breeder farms, while days old chick that raised for sale are sent to broiler farms. Costs related to the days old chick that raised for sale are transferred from breeder division to broiler division to make easier to determine the costs of production of chicken. The treatment of biological assets owned by PT. MAIN has followed the rules of biological assets that have been set by Bapepam-​​LK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathi Mufqi
"Laporan ini bertujuan untuk membahas sistem pengendalian pada siklus penjualan yang dimiliki oleh PT ABC yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur makanan dan minuman. Pembahasan berfokus pada efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian yang dimiliki oleh PT ABC. Hasil yang didapat adalah bahwa PT ABC masih perlu meningkatkan kualitas pengendalian mereka sehingga operasional mereka bisa mendapat hasil yang lebih efektif dan kelemahan yang dimiliki dapat diperbaiki.

This report will describe and discuss about sales cycle control system from PT. ABC which is a company that engaged in manufacturing of foods and drinks. The discuss will be focus to the effectivity from control system they have. Result from this report is PT ABC need to improve their quality of control so that their operation can get more effective result and their weakness can be corrected.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Birn, Serge A.
New York: McGraw-Hill, 1961
651 BIR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony, Robert Newton, 1916-2006
Homewood: Richard D. Irwin, 1968
658.15 ANT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tjetjep Muljana
"ABSTRAK
Industri minyak dan gas bumi yang merupakan tulang punggung pembangunan
Indonesia, dikelola oleh Pertamina bersama dengan Kontraktor Asing dalam bentuk
Kontrak Production Sharing, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, ?Undang
Undang No.44/PRP/1960 dan No.8/1971. Dalam kontrak tersebut Kontraktor Asing
membiayai semua operasi perminyakan yang akan diganti dan hasil minyak/gas yang
dihasilkan, sedang sisanya akan dibagi antara Pertamina dan Kontraktor Asing dengan
rasio yang ditentukan dalam kontrak.
Dalam melaksanakan bisnisnya, Kontraktor Asing dan Pertamina melaksanakan
pengendalian biaya melalui prosedur program kerja dan anggaran, pelaporan
keuangan dan statistik, serta pengadaan barang dan jasa. Sistem pengendalian biaya
yang digariskan oleh Pertamina bertujuan mengendalikan biaya seefisien mungkin
bagi kepentingan Pertamina sesual dengan misi yang ditetapkan dalam Undang
Undang No.8/1971. Sedangkan ?X? Petroleum Company (sebagai salah satu
kontraktor yang menjadi tempat penelitian) melaksanakan sistem pengendalian
biayanya sesuai ketentuan dan kantor pusatnya, yang kemudian dijabarkan dan
disesuaikan dengan sistem yang ditentukan Pertamina.
Dengan adanya perbedaan misi antara Pertamina dan Kontraktornya, maka
pelaksanaan sistem pengendalian biaya tidak dapat berjalan secara optimal dan tujuan
agar biaya dapat dikeluarkan secara efisien tidak sepenuhnya dapat dicapai.
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada ?X? Petroleum Company, ada
beberapa hal dalam sistem pengendalian biaya yang dapat diperbaiki agar sistem ini
bekerja secara optimal baik bagi kepentingan Pertamina maupun Kontraktornya.
Kesimpulan dan saran bagi perbaikan sistem pengendalian pada Kontrak Production
Sharing adalah sebagai berikut:
1. Secara umum sistem pengendalian biaya pada Kontrak Production Sharing tidak
disesuaikan dengan perkembangan lingkungan yang kadang bergejolak
(misalnya perkembangan harga minyak). Untuk itu sebaiknya dibuat sistem yang
dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan tidak kaku.
2. Perlakuan akuntansi yang digabung dengan negosiasi bisnis dapat
mengakibatkan rancunya sistem pengendalian biaya, sebaiknya perlakuan
akuntansi tetap mengacu kepada Standard Akuntansi Keuangan sedangkan
insentif bisnis dapat diberikan dalam bentuk lain. Dengan demikian pengendalian
biaya tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu.
3. Saat ini Pertamina hanya menerima laporan keuangan dan Kontraktor, sehingga
Pertamina tidak mengetahui sistem alokasi biaya yang dilaksanakan
Kontraktornya dan mengakibatkan salah interpretasi. Hal ini dapat diatasi bila
Pertamina menerapkan Accounting Procedure yang terdapat dalam kontrak, yaitu
menentukan daftar perkiraan (Chart of Accounts) serta sistem alokasi biayanya
bagi seluruh Kontraktor di Indonesia.
4. Perbedaan kepentingan antara Pertamina dan Kontraktornya dalam hal-hal
tertentu dapat menghambat lancarnya operasi. Hal ini hanya dapat ditanggulangi
dengan keterbukaan antara Pertamina dan Kontraktor dalam merumuskan tujuan
perusahaan balk jangka panjang, menengah maupun pendek dalam bentuk
program kerja dan anggaran.
5. Pengukuran kinerja dengan cara benchmarking melalui laporan operasional
statistik kurang dapat dipergunakan karena kniteria maupun kiasiflkasi biayanya
belum seragam. Untuk ¡tu sebaiknya semua Kontraktor Production Sharing
dipertemukan dan bersama-sama membuat bench marking, agar dapat dihasilkan
suatu tolok ukur yang benar dan perbaikan yang menuju kearah efisiensi biaya
dapat dllaksanakan dengan Iebih akurat.
6. Persetujuan pengeluaran biaya melalui anggaran, AFE (Authorization For
Expenditure) dan penetapan lelang yang sering memerlukan waktu yang lama
membuat anggaran sebagai salah satu sistem pengendalian biaya tidak dapat
melaksanakan fungsinya dan . perencanaan sering tertunda dan mengakibatkan
membesarnya pengeluaran biaya. Hal ini hams segera ditunggulangi dengan
mengurangi waktu dan jenjang tingkat persetujuan.
7. Keppres No.16 tahun 1994 beserta semua petunjuk teknis pelaksanaan yang
bertujuan untuk mengetatkan pengeluaran biaya, ternyata dapat juga
mengakibatkan bertambah besarnya biaya yang disebabkan oleh adanya syarat
kandungan lokal yang memberikan toleransi harga yang lebih mahal dan
prosedur penunjukan pemenang lelang yang berjenjang dan makan waktu. Hal ¡ni
hams segera ditanggulangi dengan tidak sepenuhnya menerapkan Keppres no.16
tahun 1994 terhadap Kontraktor Production Sharing, atau segera menetapkan
peraturan yang bersifat debirokratisasi dan deregulasi untuk menyederhanakan
rantai persetujuan pengadaan barang dan jasa, agar biaya clapat ditekan serendah
mungkin."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>