Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri
"Tesis ini membahas efektifitas penerapan SMK3 perusahaan KKKS GOKPL dalam menekan kecelakaan kerja kegiatan eksplorasi MIGAS di indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan implementasi SMK3 agar ditingkatkan karena terlihat efektif dalam menurunkan kecelakaan kerja, perusahaan agar melakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa SMK3 dijalankan oleh semua jenjang didalam organisasi dan dapat menjalankan perbaikan yang berkelanjutan, evaluasi SMK3 Kontraktor (CSMS) agar terus ditingkatkan,bisnis perusahaan banyak melibatkan kontraktor yang merupakan salah satu penentu terciptanya keselamatan dan kesehatan ditempat kerja, dan sangat mempengaruhi dalam menekan angka kecelakaan seperti yang telah dibahas dalam penelitian ini.

The focus of this study is to determine the GOKPL Company OHS-MS Implementation Level in reducing accident rate in Oil & Gas exploration activity. This is a qualitative study with descriptive design. The results suggest that OHSMS implementation be improved because it does effective in reducing accident rates, Company to conduct regular audits to ensure that OHSMS runs by all level towards continuous improvement, and evaluation of the Contractors Safety Management System (CSMS) to be improved, given the company's business involves some contractors, which is one of contributing factor in creating safe workplace, and affects the number of accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T40813
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan.
"Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1 Tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa ?Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan?. Banyak perusahaan melakukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk berbagai macam kepentingan, seperti pemenuhan persyaratan Perundang-undangan, standarisasi sertifikasi dan kepentingan lainya, tetapi sangat sedikit sekali yang menggunakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan. PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di mining kontraktor yang beroprasi di Indonesia mencatat angka lost time injury frequency rate di perusahaan tersebut masih ada dan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan SMK3 untuk dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
In Law. of Indonesia regulation 13 of 2003 Article 87 Paragraph 1 On Labor stated that "Each company shall apply the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) integrated with enterprise management system ". Many companies carry out the implementation of Health Safety Management System (SMK3) for various purposes, such as eligibility Regulations Act, standardization and other certifications, but very few who use Health Safety Management System implementation (SMK3) in order to prevent accidents. PT. XYZ as one of the companies engaged in mining contractors that operate in Indonesia recorded the lost time injury frequency rate in company still exists and has increased from 2012 to 2013. The purpose of this study was to determine the effectiveness of SMK3 to prevent and reduce workplace accidents and occupational diseases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Gomgom
"Industri migas memiliki risiko yang tinggi karena berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar dan meledak, dipengaruhi teknologi yang terus menerus berubah, pendidikan karyawan yang bervariasi, kemampuan dan keahlian yang beragam serta lokasi proyek yang semakin terpencil sehingga mengakibatkan tingkat risikonya makin tinggi. Penelitian ini melakukan identifikasi risiko pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 diproyek Migas di PT XYZ. SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen dalam rangka pengendalian risiko guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Metodologi yang dipergunakan manajemen risiko serta analisa data dengan analisa statistik dan metoda PLS-SEM. Hasil dari analisa ada 15 faktor risiko dominan serta 14 hubungan antar Variabel yang saling memiliki keterkaitan kuat. Hasil analisa data dari penelitian ini dapat dilakukan perbaikan penerapan SMK3 diproyek migas untuk meningkatkan kinerja keselamatan PT XYZ.

Oil and gas industry has a high risk because it deals with flammable and explosive materials, influenced by the constantly changing technology, education level of employees varied, diverse capabilities and expertise as well as remote project sites resulting in higher levels of risk.. This research conducted on risk identification of OHSMS implementation in oil and gas project in PT XYZ. OHSMS as a part of the management system in order to control the risk associated with work activities to create safe, efficient and productive workplace. The methodology is risk management and data analysis with statistical analysis and PLS SEM method. The results of the analysis, there are 15 dominant risk factors as well as the 14 relationships between variables that have strong linkages to each other. Results of the data analysis from this research can be carried out to improvement OHSMS Implementation in oil and gas project to improve safety performance of PT XYZ.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Swaradi Joko Budoyo
"Pekerjaan proyek konstruksi di fasilitas pengolahan gas alam yang sedang beroperasi (brown field) dan berada di lokasi remote merupakan aktivitas yang mempunyai risiko sangat tinggi, sehingga penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang baik menjadi syarat mutlak dalam upaya perlindungan karyawan dan asset perusahaan terhadap kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kerusakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan SMK3 pada proyek DC1-CGPX di fasilitas pengolahan gas alam lapangan onshore PT ABC di Sumatra Selatan yang telah berhasil mencapai kecelakaan nihil sebagai best practice dan knowledge sharing implementasi SMK3 di proyek. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. XYZ di Jakarta.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah melalui : wawancara dan tinjauan dokumentasi. Teknik analisa data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek DC1-CGPX telah berhasil mencapai kecelakaan nihil melalui penerapan SMK3.
Proyek ini diselesaikan selama 32 bulan dengan lebih dari 4.5 juta jam kerja. Pelaksanaan SMK3 terbagi dalam dua tahap yaitu tahap pra konstruksi dan pada saat konstruksi. Keberhasilan mencapai kecelakaan nihil ini tidak terlepas dari adanya komitmen dan kerja sama antara PT ABC sebagai klien dengan PT XYZ sebagai kontraktor utama dalam menerapkan SMK3.

Construction projects in the natural gas processing facility in operation (brown field) and is in a remote location is an activity that has a very high risk, so the implementation of good OHS Management System (OHSMS) becomes absolutely necessary to safeguard employees and company assets against accidents and occupational diseases.
The purpose of this study is to analyse the application of OHSMS in the DC1-CGPX project, in the onshore natural gas processing facility PT ABC in South Sumatra in successfully achieving zero accidents as the best practices and knowledge sharing of implementation OHSMS in the project. This research was conducted in the office of PT XYZ in Jakarta.
The method uses a descriptive study. Techniques of data collection is through interviews and review of documentation. The technique of data analysis is data collection, data reduction, presentation of data and conclusion. The results showed that the DC1-CGPX project has managed to achieve zero accidents through the implementation of OHSMS.
This project was completed over 32 months by more than 4,5 million manhours. OHS management implementation is divided into two phases: pre-construction and during construction. The success of achieving zero accidents is not separated from the commitment and cooperation between PT ABC as a client with PT XYZ as main contractor in implementing OHSMS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rohmat Fakhrurrozi
"Perkembangan konstruksi yang semakin meningkat mempunyai risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai sarana mencegah terjadinya kecelakaan dan kerugian lainnya yang ditimbulkan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pelaksanaan SMK3 melalui analisis temuan ketidaksesuaian hasil audit eksternal OHSAS 18001 dibandingkan dengan PP RI no.50 tahun 2012 di proyek pembangunan Apartemen Bogor Valley Residence dan Hotel tahun 2014. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik. Metode pengambilan data melalui wawancara dengan 3 informan dan data sekunder.
Hasil telitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan SMK3 di PT X menurut PP RI no.50 tahun 2012 sebesar 96,9%, yang merupakan tingkatan lanjutan yang harus dipertahankan atau ditingkatkan. Sedangkan penyebab temuan audit adalah tidak adanya peralatan alat ukur, tidak adanya SOP penanganan bahan kimia, perencanaan program yang tidak tepat, tidak adanya SOP perbaharui dokumen, dan terakhir yaitu kurangnya pengawasan/inspeksi area berbahaya. Secara keseluruhan penyebab temuan adalah kurangnya dukungan dan partisipasi aktif dari manajemen baik Pusat maupun proyek terhadap program K3.

The development of the growing construction have a high risk of work accidents. Occupational health and safety management systems as a means of preventing the occurrence of accidents and other damage caused. The purpose of this study is knowing the implementation of SMK3 through analysis OHSAS 18001 external audit results compared with PP RI No. 50/2012 on project development Bogor Valley Residence apartments and hotels. Design study is a descriptive analytic. Method of data acquisition through interviews with three informants and secondary data.
The results showed that the level of adoption research SMK3 in PT X by PP RI No. 50 of 2012 as much as 96.9%, which is an extension form should be preserved or enhanced. While the causes of the audit findings are not the tools of measurement, not the SOP chemical handling, improper planning program, not the SOP renew documents, and lack of supervision and inspection of hazardous areas. On the whole causes of the findings are the lack of support and active participation from top management and project management for K3 program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brain Harryanto
"Budaya keselamatan di Indonesia belum ideal sehingga diperlukan suatu evaluasi penerapan kebijakan K3 konstruksi mengacu pada PerMen05/PRT/2014. Dari Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), kebijakan SMK3 konstruksi di Indonesia baru memiliki Norma dan Prosedur. Sedangkan Standard dan Kriteria masih dalam tahap perancangan. Tujuan dari penelitian ini: i. Mengetahui kebijakan K3 yang berkaitan dengan NSPK di Indonesia yang dapat meningkatkan budaya keselamatan, ii. Mengetahui hubungan antara implementasi kebijakan K3 NSPK dengan budaya keselamatan pada proyek konstruksi, iii. Melakukan perbaikan kebijakan K3 pada konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan yang dapat meningkatkan budaya keselamatan. Metodologi penelitian yang digunakan melalui studi literature, survey responden pada proyek konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan di lingkungan Kementerian PUPR dan Dinas PU. Metode Analisa mengunakan software statistik SPSS dan software Structural Equation Modelling (SEM) Smart Partial Least Square/PLS. Hasil penelitian menjelaskan hubungan atau relasi signifikan antara dimensi penerapan kebijakan (Pengawasan dan Sanksi) dengan dimensi budaya keselamatan (Perilaku, Biaya K3, Kebijakan, Kepemimpinan, Pekerja, dan Strategi). Rekomendasi perbaikan kebijakan untuk meningkatkan budaya keselamatan dengan melakukan peningkatan pada pengawasan dan pemberian sanksi yang jelas dan tegas.

Unideal Safety culture in Indonesia requires an evaluation of policy implementation refers to the construction safety regulation, PerMen05/PRT/2014. Out of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), we only have Norms and Procedur. As for Standard and Criteria are still being planned. This research on building, housing, water resource, roads and bridges construction at the Ministry of General Works and Housing resulted in having significant relation between safety policy implementation dimension (Monitoring and sanction/penalty) and safety culture dimensions (behaviour, safety cost, policy, leadership, man, and strategy). Recommendations for policy improvement are obtained from review and implementation strategy of the significant relation between safety policy implementation dimension and safety culture dimensions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kusumawati
"Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya dikarenakan pada pelaksanaannya selalu melibatkan sumber daya manusia yang sering sekali bekerja pada lokasi sulit, tidak nyaman, semuanya bersifat sementara dan diperburuk lagi dengan kualitas sumber daya manusia yang ada. Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi mempunyai catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja pada tempat kegiatan konstruksi serta adanya tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja, maka diperlukan penerapan SMK3 untuk mewujudkan tercapainya zero accident sehingga waktu pelaksanaan konstruksi dapat selesai sesuai dengan jadwal. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang berakibat adanya kehilangan jam kerja sehingga dapat mengganggu waktu pelaksanaan maka diperlukan identifikasi faktor-faktor dalam penerapan SMK3 yang paling berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dalam penerapan SMK3 yang paling berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif berupa survey langsung ke lapangan. Survey ini dapat dilakukan dengan cara menyebar kuesioner atau dengan cara wawancara langsung dengan para ahli yang berkompeten mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Analisis yang digunakan yaitu analisis komparatif, analisis dekriptif dan pendekatan AHP. Berdasarkan analisis statistik dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang tidak terampil merupakan faktor dominan dalam penerapan SMK3 yang berpengaruh terhadap kehilangan jam kerja.

Activity of construction is an important element in development. In general, the process development of construction project represent activity which containing many danger element because of its execution always entangle human resource which often put hand to difficult location, not balmy, and made worse with quality of human resource. It is cause the construction industry have bad record in the case of safety. With still number height accident and also the existence of global demand in protection of labour, hence needed applying of SMK3 for tired realizing of accident zero so that time execution of construction can finish as according to schedule. To prevent the happening of accident causing the existence of losing of office hours so that can bother execution time hence needed to identify factors in applying of most having an effect on SMK3 to losing of work hours. This research aim to identify factors in applying of most having an effect on SMK3 to losing of work hours. This research use quantitative approach in the form of direct survey. This survey can be conducted by disseminating kuesioner or by direct interview with the expert who have competence in the problem of which is discussed in this research. And then data analysed statistically. The analysis which used are comparative analysis, descriptive analysis and AHP approach. Pursuant to statistical analysis can know that labour which is not skillful represent dominant factor in applying of SMK3 having an effect on to losing of work hours."
2008
S35281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pranoto
"Semakin tingginya urgensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada sektor konstruksi di Indonesia membuktikan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat menjadi acuan yang mengatur berbagai kegiatan di dalamnya, serta mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara sistematis dan komprehensif secara sistem manajemen yang lengkap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Penilaian SMK3 pada Proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan SMK3, beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan implementasi SMK3 kemudian memberikan respon sebagai upaya untuk melakukan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil audit dan analisis yang terdiri dari 167 kriteria penilaian (Tingkat Lanjut) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang K3 diketahui jumlah kriteria yang terpenuhi/sesuai yaitu 148 kriteria dengan persentase nilai 88,62% dan terdapat 19 kriteria tidak terpenuhi/tidak sesuai dengan nilai persentase 11,38% (Kategori Minor). Hasil tersebut masuk dalam kategori tingkat penilaian aplikasi (Memuaskan). Penerapan SMK3 pada proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Tbk dengan Subcont PT. Godam Solusi Indonesia sesuai dengan dan mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku.

The increasing urgency of Occupational Safety and Health in the construction sector in Indonesia proves that the application of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) can be a reference that regulates various activities within it, as well as manages Occupational Safety and Health systematically and thoroughly in a complete management system. as an effort to prevent work accidents. SMK3 Assessment on the Capacity Building Project Lane KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B Jakarta - Cikampek Toll Road Section in 2022, aims to find out the extent of the implementation of SMK3, several factors that influence the fulfillment of SMK3 implementation then provide a response as an effort to take corrective actions. Based on the results of the audit and analysis consisting of 167 assessment criteria (Advanced Level) as stated in Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3, it is known that the number of criteria that are met/feasible is 148 criteria with a percentage score of 88.62% and there are 19 criteria not met/not in accordance with the percentage value of 11.38% (Minor Category). These results are included in the application rating level category (Satisfactory). Application of SMK3 to the Capacity Building Project for Lanes KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B on the Jakarta - Cikampek Toll Road in 2022 carried out by PT. Wijaya Karya Tbk with Subcont PT. Godam Solusi Indonesia is subject to and refers to the applicable laws and regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wyne Aulia Rachman
"Pandemi COVID-19 merupakan salah satu faktor yang mempopulerkan sistem kerja jarak jauh (remote working) di Indonesia. Sistem remote working ini diketahui membawa manfaat baik bagi pekerja maupun perusahaan. Pada sisi pekerja, mereka tidak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk commuting ke kantor. Sementara bagi perusahaan, pelaksanaan remote working dinilai dapat mengurangi biaya operasional kantor. Namun, permasalahan akan selalu muncul selama Indonesia belum memiliki regulasi yang melindungi pekerja jarak jauh (remote worker) tersebut. Berbeda dengan Belanda yang telah mengesahkan peraturan perundang-undangan terkait bekerja fleksibel dan bekerja dari jarak jauh sejak tahun 2016 dalam rangka mensejahterakan pekerjanya, khususnya pekerja perempuan, juga dalam rangka penerapan prinsip Work-Life Balance Penelitian ini bertujuan untuk mencari pelajaran yang dapat diambil dari kerangka hukum yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja dalam konteks pekerjaan jarak jauh di Indonesia dan Belanda. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peraturan, pedoman, dan praktik yang berkaitan dengan implementasi sistem kerja jarak jauh untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan karyawan. Dengan melakukan analisis hukum di Indonesia dan Belanda, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan, perbedaan, dan hal-hal yang dapat dipetik di antara praktik dari kedua sistem hukum tersebut. Tulisan ini menjabarkan poin-poin yang sekiranya dapat dipelajari oleh Indonesia, salah satunya adalah menyamakan persepsi office worker dan remote worker, bahwa keduanya sama-sama memiliki hak untuk dilindungi dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerjanya ketika bekerja di luar kantor utama. Ketidaklengkapan regulasi inilah yang perlu dilengkapi oleh Pemerintah Indonesia guna melindungi hak-hak remote worker, khususnya dalam aspek kesehatan kerja, serta menghindari tereksploitasinya remote worker.

The COVID-19 pandemic has been a catalyst for the widespread adoption of remote working systems in Indonesia. The remote working model has been recognized for its benefits to both employees and companies. Employees enjoy the convenience of avoiding commuting costs, while companies perceive the implementation of remote working as a means to reduce operational expenses. However, challenges persist in the absence of regulations safeguarding the rights of remote workers in Indonesia. In contrast, the Netherlands has enacted legislation related to flexible and remote work since 2016, aimed at enhancing the well-being of workers, particularly women, and promoting the principles of Work-Life Balance. This research aims to draw lessons from the legal frameworks governing health and safety in remote work contexts in Indonesia and the Netherlands. The study seeks to analyze regulations, guidelines, and practices related to the implementation of remote working systems to ensure the well-being and safety of employees. By conducting a legal analysis in both Indonesia and the Netherlands, this research aims to identify similarities, differences, and key insights that can be gleaned from the practices of both legal systems. This article outlines points that Indonesia could learn from, including the need to align perceptions of office workers and remote workers, recognizing that both are entitled to protection in terms of health and safety when working outside the main office. The inadequacy of existing regulations underscores the necessity for the Indonesian government to enhance legal protections for remote workers, particularly in the realm of occupational health, and to prevent the exploitation of remote workers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Respati Pradana Mukti
"Skripsi ini membahas bagaimana gambaran sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di PT X, sebuah perusahaan kontraktor pertambangan batu bara dilihat dari tingkat kematangan budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT X. Penelitian dilakukan dengan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada pekerja level pelaksana dan middle management bulan Oktober 2012. Variabel-variabel kematangan budaya K3 nantinya akan dikelompokkan ke dalam siklus PDCA OHSAS 18001 dan dilihat mana yang masih perlu diperbaiki, mana yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan siklus Perencanaan, Implementasi, Pemeriksaan, dan Tindakan perbaikan masih perlu diperbaiki di beberapa poin untuk mencapai continuous improvement.

The focus of this study is how occupational health and safety management system can be seen by safety culture maturity model in PT X, a mining contractor. This research is semi-quantitative descriptive interpretative with cross-sectional study design in front line workers and middle management in October 2012. The variables of safety culture maturity is grouped in PDCA cycle of OHSAS 18001 and we can see which one is need to be maintenance and which one is need to be improved. The result of this research is there is something in whether Plan, Do, Check, and Action cycle that need to be improved to reach the continuous improvement state."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>