Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Schiller, Friedrich, 1759-1805
Stuttgart: Philipp Reclam Jun., 1968
JER 832.6 SCH w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Goethe, Johann Wolfgang von, 1749-1832
Leipzig: Philipp Reclam , [1900]
JER 832.6 GOE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brugsch, Theodor
Berlin Rutten & Loening [t.th.]
926 B 360
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weimar : Volksverlag , 1963
JER 830 HEI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weimar: Volksverlag, 1961
JER 830 LES (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brecht, Bertolt, 1898-1956
Berlin: Aufbau, 1973
832.914 BRE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weerth, Georg
Berlin: Aufbau, 1956
JER 833.7 Wee s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah Boechari
"Teori 'Verstehen' Dilthey diilhami oleh Schleiermacher. Istilah tehnis ini mengandung arti ter tentu, yaitu memahami suatu gagasan, suatu tujuan, suatu perasaan yang diekspresikan secara empiris sehagai kata-kata atau gerak isyarat. Apa yang kita pahami dari suatu ekspresi ialah makna dari ekspresi itu yang dipersepsi oleh manusia, makna dari kehidupan manusia menghayati hidup ini sehagai bermakna dan manusia cenderung untuk mengekspresikan makna itu. Ekspresi ini dapat dipahami menurut prinsip-prinsip epistemologi Dilthey yang mendasari metodologi studi-studi kemanusiaan, atau menurut Dilthey, Geisteswissenschaften. Pertama, kita harus kenal akrab dengan proses-proses mental. Dengan proses-proses mental itu kita menghayrati dan mengekspresikan makna kehidupan. Bila kita tidak mengetahui perasaan suka atau duka, maka kita tidak akan dapat memahami perasaan itu, makna kehidupan itu. Karena kita sebagai manusia dan ekspresi-ekspresi itu bera-sal dari kegiatan-kegistan individu, maka syarat keakraban telah terpenuhi. Kedua, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan konteks di mana ekspresi itu di utarakan, membutuhkan penjajagan sistematis akan konteks di mana ekspresi itu diutarakan. Ketiga, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan sistem kultural dan sosial yang menentukan sifat ekspresi itu tadi. Untuk memahami sebuah kalimat orang harus mengenal bahasanya. Di sini terlibatlah kita dalam lingkaran teoretis, karena mengenal bahasa harus lebih dahulu mengenal kata-katanya yang membangun bahasa itu, Dari kata-kata tumbuhlah pemahaman akan hahasa itu dan pada gilirannya kita kenali kata-katanya dengan lebih baik. Persoalan 'Verstehen' ini diambil Dilthey dari Schleiermacher dengan guna praktisnya untuk penafsiran, sedang gunanya yang utama untuk mempertahankan keabsahan penafsiran terhadap romantisme dan subyektivisme dan memberikan pembenaran bagi keabsahan itu agar menjadi dasar kepastian bagi pengetahuan sejarah; juga menjadi pelengkap bagi pendasaran Geisteswissenschaften. Karena 'Verstehen' diangkat oleh Dilthey ke dalam sistem epistemologi dan metodologi. Geisteswissenschaften, maka perlu dituliskan sebuah bab tentang Geisteswissenschaften, yaitu tentang sejarah perkembangannya, tentang ciri-ciri khasnya, tentang obyeknya dan tujuannya. Geisteswissenschaften menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mandiri terkat usaha a.1. Dilthey yang meletakkan dasar-dasar epistemologisnya, hingga mendapatkan statusnya herdampingan dengan Naturwissenschaften. Suatu introduksi tentang situasi ilmu-ilmu pengetahuan abad 18-19 serta perkemtangan dan permasalahan ilmuilmu pengetahuan itu yang dipersersi oleh Dilthey, mendahului uraian tentang Geisteswissenschaften."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hodges, H. A.
London: Kegan Paul, Trench, Trubner, 1944.
921.943 HOD h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yamin
[place of publication not identified]: [publisher not identified], 1957
959.8 MUH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>