Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bennis, Warren G.
New York: Harper and Row, 1968
309.173 BEN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Shell Petroleum, 1956
620.112 COR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Aqil Ersa Putra
"Skripsi ini akan membahas konsep place yang dihasilkan dari space secara sementara. Pembahasan dari place pada skripsi ini adalah yang hadir melalui elemen penanda dari place yang bersifat sementara. Place temporer dilihat berdasarkan pemahaman konsep place yang dilihat sebagai pause; yaitu ketika space adalah pergerakan, maka ketika adanya pemicu tertentu dan hadirnya suatu nilai, akan menjadi place yang merupakan jeda dari pergerakan tersebut. Forms dan activities berperan sebagai elemen yang bersifat temporer dan dapat dielaborasi secara objektif dan mengalami perubahan secara terus menerus melalui prinsip-prinsip placemaking. Perubahan melalui proses placemaking ini didasari oleh framework 5P yang masing-masing berkaitan dengan kedua elemen penanda place. Melalui proses ini, meanings dari place akan dapat diketahui melalui pengalaman penggunanya pada tingkat tertentu mulai dari mereka yang menggunakannya hingga memiliki kontribusi serta pengorbanan untuk mengkonstruksikannya. Pemahaman lebih dalam dari skripsi ini dilakukan dengan studi literatur dan studi kasus relevan yang terlihat secara fisik hadir secara sementara pada waktu tertentu. Kasus yang digunakan untuk memahami konsep ini adalah Gultik Blok M sebagai place dengan kehadiran sementara yaitu pada malam hari dan pada siang hari activities serta forms yang terdapat di dalamnya absen. Berdasarkan studi yang sudah dilakukan melalui kajian literatur dan studi kasus, meanings dari sebuah place dapat hadir melekat secara permanen bagi mereka yang terlibat di dalamnya (sekedar datang hingga memiliki kontribusi). Walau elemen berupa forms dan activities hanya hadir secara temporer, apabila perubahan yang dilakukan untuk menghadirkan keduanya dilakukan secara terus menerus maka akan terbentuk meanings yang tertanam secara permanen.

This study explores the concept of place as a product of a transformed space temporarily. The notion of place within this essay is identified through three elements that are considered temporary. Understanding temporary place can be done by seeing it as a pause; in which if space is defined as a movement, then place can be defined as the pause of it. Containing value within this phenomena. Observing this pause is possible by objectively identifying the forms and activites within. As both of them act as temporary elements to define place, they can be intervened and change through a countinuous process called placemaking. Through this process, meanings can be achieved through the experience of a person when doing the activities within the forms. In order to understand this concept more throroughly, literature and case study will be done. For the case, Gulai TIkungan Blok M will be the object to be studied by observing the elements that can identify place within the area. Through the case study, we will see how people contributing to the place perceive place itself. Although forms and activities exist only momentarily, if the change is done continuously, the meanings will be embedded to the place permanently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayati
"The policies regulating yachts used by foreign tourists are Regulation of the Minister of Finance No. 140/PMK.04/2007 concerning Temporary Admission of Goods and President Regulation No. 79/2011. The research aims to analyze the implementation of Temporary Admission of yachts at Benoa Port Bali. The research incorporates a qualitative approach and qualitative data analysis technique. Qualitative data are obtained from unstructured interviews with key informants. Intrinsically, the research finds some vagueness in the policies regarding stipulations on temporary guarantee and responsibility of the guarantor. It is therefore recommended that the policies be reviewed so that the guarantor will not be burdened in case a yacht-owning tourist fails to fulfill his/her responsibility. Contextually, implementation of temporary admission policies must be supported by adequate human resources and technology to enable KPPBC (Customs and Excise Control and Service Office) to give good services and undertake close monitoring on foreign yachts entering Indonesian waters.

Kebijakan terkait dengan yacht yang dipergunakan oleh wisatawan asing adalah Peraturan Menteri Keuangan No 140/PMK.04/2007 tentang Impor Sementara dan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan impor sementara atas yacht di Pelabuhan Benoa Bali. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari wawancara tidak terstruktur dengan informan kunci. Terkait dengan content kebijakan terdapat ketidakjelasan aturan tentang jaminan sementara dan tanggungjawab penjamin tertulis. Untuk itu diperlukan revisi regulasi dimaksud agar tidak membebani penjamin apabila wisatawan tidak memenuhi kewajiban pabeannya. Dari sisi konteks, implementasi kebijakan impor sementara memerlukan dukungan sumber daya manusia dan teknologi yang memadai agar KPPBC mampu memberikan pelayanan dengan baik sekaligus melakukan pengawasan terhadap yacht wisatawan asing di perairan Indonesia."
Depok: Department of administration Sciences, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Djati Suryo Prameswari
"Arsitektur dapat hadir secara permanen maupun temporer. Arsitektur temporer sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari lewat berbagai macam bentuk, mulai dari arsitektur portabel pasca bencana, panggung hiburan, pameran maupun dalam festival. Kehadiran suatu bentuk arsitektur temporer mengubah pengalaman ruang di suatu ruang yang telah ada sebelumnya. Melalui arsitektur temporer, suatu tempat kembali didefinisikan dalam kurun waktu yang terbatas dan tidak tetap. Pengadaannya hanya dalam durasi tertentu karena pertimbangan siklus dan manajemen waktu.
Arsitektur temporer ini, dapat diadakan di mana saja, salah satunya di jalan. Bentuk dari arsitektur temporer di jalan bisa berupa benda-benda dekoratif saja ataupun struktur yang melibatkan aktivitas di dalamnya. Ruang jalan kembali dimaknai dan dialami secara berbeda saat arsitektur temporer diadakan di dalamnya. Makna jalan pun berubah, dari ruang sirkulasi kota menjadi suatu ruang dan tempat warga kota bersosialisasi.

Architecture can be presented permanently and temporarily. Temporary architectures are often encountered in everyday life through a variety of forms, ranging from post-disaster portable architecture, performance stage, exhibitions as well as in the festival. The presence of temporary architecture changed the experience of space that has already existed before. Through temporary architecture, a place is re-defined in the limited time period and not permanently. The procurement is only in specific duration due to the time cycle and time management.
These temporary architectures can be held anywhere including on street. Forms of temporary architecture on the street can be just decorative objects or structures that involve activities in it. Street space is re-interpreted and experienced differently when temporary architecture is created there. The meaning of the street is transformed, from the circulation space of the city into a space and place where people gather and socialize.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nicole Annabella
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas serta menganalisa konsep temporary protection sebagai bentuk perlindungan internasional yang diberikan oleh negara terhadap pencari suaka dan pengungsi di wilayah negaranya. Konsep temporary protection, yang secara klasik diterapkan sebagai bentuk perlindungan darurat dalam menganani pengungsi massal, telah dikembangkan untuk dapat mengatasi protection gap di negara-negara dimana tidak terdapat sistem perlindungan bagi pengungsi yang memadai. Di mayoritas Negara Bukan Pihak dari Konvensi 1951, pengungsi tidak diizinkan untuk menetap secara permanen, melainkan hanya diizinkan untuk menetap secara sementara. Namun, konflik bersenjata di berbagai negara, yang merupakan alasan utama bagi pengungsi untuk melarikan diri dari negara asalnya, masih belum kunjung berakhir. Di sisi yang lain, kesempatan untuk menetap secara permanen di negara ketiga, seperti Amerika Serikat dan Australia yang merupakan negara destinasi pengungsi yang populer, semakin menipis sejak awal abad ke-21. Hal ini mengakibatkan semakin berlarutnya permasalahan pengungsi, terutama di negara-negara transit seperti di kawasan Asia Tenggara. Masalah mulai muncul saat mayoritas negara-negara transit bagi pengungsi bukanlah Negara Pihak dari Konvensi 1951 yang pada umumnya tidak mengizinkan pengungsi untuk masuk ke wilayah negaranya, memulangkan pengungsi secara paksa ke negara asalnya, dan/atau tidak memberikan hak-hak yang memadai bagi pengungsi. Skripsi ini akan membahas berbagai praktik temporary protection, terutama di negara-negara transit di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia, serta menganalisa apakah kebutuhan mendasar dari pengungsi di negara tersebut terpenuhi yaitu: Akses masuk ke negara untuk mendapat perlindungan, tidak dipulangkannya pengungsi secara paksa ke negara asalnya dan hak-hak kehidupan yang mendasar. Praktik di negara-negara tersebut akan dianalisa berdasarkan UNHCR Guidelines on Temporary Protection and/or Stay Arrangements yang dianggap sebagai standar yang ideal bagi kebijakan temporary protection atau perlindungan sementara. Dalam skripsi ini akan dibahas pula mengenai keabsahan dari kebijakan-kebijakan negara yang hanya melindungi pengungsi secara sementara. Penulis akan menyimpulkan skripsi ini dengan menyarankan negara-negara di dunia yang menerapkan skema temporary protection untuk menyesuaikan kebijakannya dengan standar-standar yang ditetapkan dalam UNHCR Guidelines on Temporary Protection and/or Stay Arrangements.

ABSTRACT
This thesis aims to discuss and analyze the concept of temporary protection as a form of international protection provided by states for asylum seekers and refugees inside their territories. The concept of temporary protection, which was classically implemented as an emergency response to mass influx situations, has been expanded further to cover protection gaps in countries where adequate responses to refugee situations don 39 t exist. In most non signatory countries, refugees do not have the option to settle permanently. Instead, they are only permitted to stay temporarily. However, on going armed conflict in many states, which was the primary reason for refugees to flee out of their countries at the first place, is still far from coming to an end. At the same time, resettlement quotas in popular destination countries, such as United States of America, Australia and so on, have been dramatically reduced since the beginning of the 21st century. This resulted in protracted refugee situations in transit countries such as in Southeast Asia. Problem arises when most transit countries happened to be non signatories to the 1951 Refugee Convention, where refugees can either be denied entry into the country, prone to forcible return, and or are granted no meaningful rights to continue their lives during their stay. This thesis will then discuss the practices of temporary protection, especially in transit countries in Southeast Asia such as Malaysia and Indonesia on whether or not the three basic rights for refugees Entry into country of asylum, protection from involuntary return and basic minimum treatment. The practices shall then be assessed based on the UNHCR Guidelines on Temporary Protection and or Stay Arrangements which is considered as the ideal form of temporary protection provided by states to refugees. This thesis will also analyzes the legality of states 39 policies that only provide protection to refugees in a temporary manner. The author will conclude this thesis with a suggestion to states that implement temporary protection scheme for refugees to live up to the standards in UNHCR Guidelines on Temporary Protection and or Stay Arrangements."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Mutiarasari
"Jalan pedestrian secara tidak langsung mempunyai peranan penting didalam kehidupan dan rancangan sebuah kota, yang dimana dasar kegunaan dari pedestrian ialah alur untuk berjalan atau pergerakan dan akses pejalan kaki sehingga rancangan pedestrian harus memiliki manfaat bagi pengguna untuk dapat bersirkulasi dengan aman, mudah dan nyaman. Salah satu jenis pedestrian yang terdapat di Jakarta ialah pedestrian komersil, dimana jalur pejalan kaki di kelilingi oleh pertokoan dengan akses masuk menghadap pedestrian, sehingga jalur menjadi ramai namun hal ini memicu adanya pengguna lain yang datang untuk memanfaatkan jalur pedestrian menjadi tempat berdagang sementara. Akhirnya, dipergunakan oleh pejalan kaki sebagai tempat singgah untuk makan, minum, dan bersosialisasi sehingga muncul penyempitan dibeberapa titik jalur pedestrian yang membuat alur sirkulasi pengguna akan memiliki variasi mengikuti perbedaan kegiatan pada di waktu dan ditempat yang berbeda. Metode yang digunakan pada skripsi ini menggunakan pengamatan arsitektural, wawancara pengguna pedestrian dan studi litelatur. Skripsi ini akan membahas tentang peran temporary activity pada pola sirkulasi dan kenyamanan pengguna jalur pedestrian di Jalan Sabang dan Jalan Jaksa, Jakarta.

Pedestrian indirectly has an important role in daily activity and urban design. Pedestrian has basic function for walking or moving and access for walkers. Therefore pedestrian should fulfill its basic function and benefit for the user in terms of safety, convenient and comfort circulation. One of the pedestrian type in Jakarta is commercial pedestrian which surrounded by store and have entrance facing the pedestrian, so the lane has high volume of pedestrian user. However, this condition spurs other comer to use pedestrian for selling foods (temporary activity) which can bring more people to visit pedestrian to eat and socialize, so the pedestrian sidewalk will be narrow at some points and cause the circulation flow of pedestrian users will have different variations between activities at different times and places. The Method used in this study is through architectural observe, interview the pedestrian user and literature study. This study will find out the impact the role of temporary activity in pedestrian circulation pattern and level of comfortness for pedestrian user at Jalan Sabang and Jalan Jaksa, Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicole Annabella
"Skripsi ini membahas serta menganalisa konsep temporary protection sebagai bentuk perlindungan internasional yang diberikan oleh negara terhadap pencari suaka dan pengungsi di wilayah negaranya. Konsep temporary protection, yang secara klasik diterapkan sebagai bentuk perlindungan darurat dalam menganani pengungsi massal, telah dikembangkan untuk dapat mengatasi protection gap di negara-negara dimana tidak terdapat sistem perlindungan bagi pengungsi yang memadai. Di mayoritas Negara Bukan Pihak dari Konvensi 1951, pengungsi tidak diizinkan untuk menetap secara permanen, melainkan hanya diizinkan untuk menetap secara sementara. Namun, konflik bersenjata di berbagai negara, yang merupakan alasan utama bagi pengungsi untuk melarikan diri dari negara asalnya, masih belum kunjung berakhir. Di sisi yang lain, kesempatan untuk menetap secara permanen di negara ketiga, seperti Amerika Serikat dan Australia yang merupakan negara destinasi pengungsi yang populer, semakin menipis sejak awal abad ke-21. Hal ini mengakibatkan semakin berlarutnya permasalahan pengungsi, terutama di negara-negara transit seperti di kawasan Asia Tenggara. Masalah mulai muncul saat mayoritas negara-negara transit bagi pengungsi bukanlah Negara Pihak dari Konvensi 1951 yang pada umumnya tidak mengizinkan pengungsi untuk masuk ke wilayah negaranya, memulangkan pengungsi secara paksa ke negara asalnya, dan/atau tidak memberikan hak-hak yang memadai bagi pengungsi. Skripsi ini akan membahas berbagai praktik temporary protection, terutama di negara-negara transit di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia, serta menganalisa apakah kebutuhan mendasar dari pengungsi di negara tersebut terpenuhi yaitu: Akses masuk ke negara untuk mendapat perlindungan, tidak dipulangkannya pengungsi secara paksa ke negara asalnya dan hak-hak kehidupan yang mendasar. Praktik di negara-negara tersebut akan dianalisa berdasarkan UNHCR Guidelines on Temporary Protection and/or Stay Arrangements yang dianggap sebagai standar yang ideal bagi kebijakan temporary protection atau perlindungan sementara. Dalam skripsi ini akan dibahas pula mengenai keabsahan dari kebijakan-kebijakan negara yang hanya melindungi pengungsi secara sementara. Penulis akan menyimpulkan skripsi ini dengan menyarankan negara-negara di dunia yang menerapkan skema temporary protection untuk menyesuaikan kebijakannya dengan standar-standar yang ditetapkan dalam UNHCR Guidelines on Temporary Protection and/or Stay Arrangements.

This thesis aims to discuss and analyze the concept of temporary protection as a form of international protection provided by states for asylum seekers and refugees inside their territories. The concept of temporary protection, which was classically implemented as an emergency response to mass influx situations, has been expanded further to cover protection gaps in countries where adequate responses to refugee situations don 39 t exist. In most non signatory countries, refugees do not have the option to settle permanently. Instead, they are only permitted to stay temporarily. However, on going armed conflict in many states, which was the primary reason for refugees to flee out of their countries at the first place, is still far from coming to an end. At the same time, resettlement quotas in popular destination countries, such as United States of America, Australia and so on, have been dramatically reduced since the beginning of the 21st century. This resulted in protracted refugee situations in transit countries such as in Southeast Asia. Problem arises when most transit countries happened to be non signatories to the 1951 Refugee Convention, where refugees can either be denied entry into the country, prone to forcible return, and or are granted no meaningful rights to continue their lives during their stay. This thesis will then discuss the practices of temporary protection, especially in transit countries in Southeast Asia such as Malaysia and Indonesia on whether or not the three basic rights for refugees Entry into country of asylum, protection from involuntary return and basic minimum treatment. The practices shall then be assessed based on the UNHCR Guidelines on Temporary Protection and or Stay Arrangements which is considered as the ideal form of temporary protection provided by states to refugees. This thesis will also analyzes the legality of states 39 policies that only provide protection to refugees in a temporary manner. The author will conclude this thesis with a suggestion to states that implement temporary protection scheme for refugees to live up to the standards in UNHCR Guidelines on Temporary Protection and or Stay Arrangements.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina
"Banyak hal kreatif yang dapat dilakukan untuk dapat menarik minat masyarakat dalam melakukan usaha perdagangan salah satunya dengan membuka usaha retail temporer atau pop up shop Retail ini menghadirkan sesuatu yang berbeda pada suatu lingkungan kemunculannya yang tiba tiba dan unik membuat kehadirannya dinantikan oleh masyarakat Sebagai sebuah retail display visual menjadi sangat penting untuk menarik minat konsumen Bagaimana cara pembentukan display yang bersifat portable pada retail temporer seperti pasar kaget dan bagaimana pengaruh sifat sifat arsitektur temporer jika diterapkan pada sebuah retail Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada penulisan skripsi ini.

There are some creative ways to attract people rsquo s interest in doing commercial business for example is by opening a temporary retail or a pop up shop This kind of retail bring up something different to an environment the sudden appeareance and unique design makes people wait for them As a retail visual display also being an important role to attract consumer rsquo s interest in temporary retail How to make a portable display in temporary retail like pasar kaget and how to put in temporary architecture rsquo s characters in a retail I will explain it further in this thesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: The ASEAN Secretariat, 1999
332.673 ASE I a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>