Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Cultural globalization : a user's guide is a personal and engaging journey through theories of culture and globalization. Drawing on extensive examples and interdisciplinary research, Wise explores concepts of culture, territory and identity in order to give students a new perspective on issues of globalization. Includes numerous examples from Asian, European, and North American youth culture and popular music. Draws on interdisciplinary research from the fields of anthropology, cultural studies, cultural geography, and media studies Considers how global processes carry with them the ethical questions of how to act in the world and how to care for others."
Malden: Blackwell, 2008
e20377205
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Bradfgord J
Australia: Thomsonm, 2005
303.482 HAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Arianto
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan program intervensi untuk
mengatasi masalah konflik lintas budaya antara karyawan yang terjadi di
organisasi. Penelitian ini mengunakan metode action research dalam melakukan
diagnosis dan rencana tindakan/intervensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa
konflik terjadi disebabkan karena rendahnya kecerdasan budaya karyawan.
Berdasarkan hal tersebut maka dirancang intervensi berupa program pelatihan dan
pengembangan kecerdasan budaya karyawan baik melalui pelatihan di kelas
maupun pengembangan melalui proses belajar dari pengalaman (experiential
learning).

ABSTRACT
The aim of the study is to develop an intervention program to manage intercultural
conflict among staff within organization. This study using action research model
to diagnosis problem and propose an intervention. The study prove that the
conflict happened resulted from the gaps of staff's cultural intelligence. Based on
that we develop a training and development program to improve staff cultural
intelligence both by class room training and experiential learning program."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anathalia
"Cultural practice merupakan suatu perwujudan dari pengetahuan dan nilai-nilai yang dilakukan masyarakat sehari-harinya. Cultural practice ini terbentuk dari taktik, negosiasi ruang dan aktivitas. Untuk mempertahankan ruangnya, masyarakat menandai ruang dengan berbagai cara. Segala upaya untuk mempertahankan ruangnya diulang secara terus-menerus hingga menjadi sebuah keseharian yang wajar terjadi dan mewujudkan cultural practice. Di Glodok, sebuah kawasan Pecinan di Jakarta Barat, aktivitas perdagangan menjadi kegiatan utama yang membentuk cultural practice. Nantinya cultural practice ini membentuk sebuah karakter yang membedakan kawasan yang satu dengan kawasan lainnya dan pada akhirnya menjadi identitas.

Cultural practice is a manifestation of knowledge and value of a community that are being implanted everyday by people. This cultural practice is formed by tactics, negotiations of space and activities. In order to defend their spaces, people give signs to their spaces in many ways. These means to defend their spaces become a natural everyday life that manifest cultural practice. In Glodok, a Chinatown in Western Jakarta, trading becomes the main factor that form cultural practice. This cultural practice becomes a character that differentiates an area with other areas, which in the end, become its identity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: SAGE Publications, 2008
306. 3 CUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Interest in globalization began in the middle of the 1980s. It is only recently, however, that globalization has taken on a very prominent role. A buzzword since the 1990s globalization has become, according to Roland Robertson, "an intellectual play zone, a site for the expression of residual social theoretical interests, interpretative indulgence or the display of world ideological preferences" (1998:49)."
300 APS 6:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Ardiansyah Ramadhan
"Globalisasi telah memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan makna dan fungsi dari Ondel-ondel. Hal ini semakin ditunjukkan dengan maraknya praktik mengamen dan mengemis menggunakan Ondel-ondel di tengah-tengah masyarakat. Praktik pengamen dan mengemis menggunakan Ondel-ondel kemudian memunculkan berbagai kontroversi di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Betawi, yang dianggap menyinggung nilai-nilai budaya dan identitas Betawi. Penelitian dilakukan menggunakan metode etnografi, dengan proses observasi lapangan, pengumpulan data sekunder, dan wawancara mendalam kepada sembilan informan yang terdiri dari tiga pengamen/pengemis Ondel-ondel, empat pengrajin/sanggar Betawi, dan Tokoh Betawi yang berlokasi di DKI Jakarta dan Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keberagaman latar belakang dan pengalaman pada penggiat budaya Ondel-ondel seperti perbedaan keturunan, pendidikan, lingkungan, yang selanjutnya mempengaruhi pilihan praktik yang mereka lakukan dan hayati. Perbedaan pengalaman, dan penghayatan tersebut berdampak terhadap pilihan praktik-praktik yang dilakukan, seperti pertunjukkan Ondel-ondel di acara-acara resmi, membuat dan menjual Ondel-ondel, mengamen, dan mengemis menggunakan Ondel-ondel. Penggiat budaya Ondel-ondel dapat mengidentifikasi dan memahami praktik-praktik yang mereka lakukan sebagai upaya untuk melestarikan budaya, atau hanya sebatas memenuhi kebutuhan ekonomi. Melalui penelitian ini juga dapat diketahui bahwa lanskap masyarakat pada saat ini semakin kosmopolitan, yang juga turut mempengaruhi keberagaman praktik-praktik dalam budaya Ondel-ondel.

Globalization has had a significant impact on the development of the meaning and function of Ondel-ondel. These are shown by the widespread practice of busking and begging using Ondel-ondel in the community. The practiced of busking and begging using Ondel-ondel then led to various controversies in the community, especially the Betawi community, which were considered to offend Betawi cultural values and identity. This research used ethnographic methods, with a field observation process, secondary data collection, and in-depth interviews with nine informants consisting of three Ondel- ondel buskers/beggars, four Betawi artist/sanggar, and Betawi figures located in DKI Jakarta and Bekasi City. The results show that there are various backgrounds and experiences of Ondel-ondel cultural activists such as differences in heredity, education, and environment, which further influences the choice of practice they do and live. Differences in experience and appreciation have an effect on the choice of practiced that are carried out, such as Ondel-ondel performances at official events, making and selling Ondel-ondel, busking, and begging using Ondel-ondel. Ondel-ondel cultural activists can identify and understand the practices they carry out as an effort to preserve culture or only to meet economic needs. Through this research, also be known that the current landscape of society is increasingly cosmopolitan, which also influences the diversity of practices in Ondel-ondel culture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1996
339.47 CRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Cambridge University Press , 1986
418.007 CUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>