Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danny Husni Nur Hakim
2008
T41317
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Oktarina Rony
"Dari kondisi yang ada pada Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang diketahui bahwa pemanfaatan kapasitas terpakai hanya 33% dari kapasitas terpasang. Ini menyebabkan jumlah pendapatan rumah sakit dari bagian ini tidak optimal. Untuk itu perlu dipikirkan suatu upaya untuk mengatasi masih rendahnya kunjungan pada Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang tersebut.
Penelitian ini bertujuan unluk mengetahui strategi meningkatkan kunjungan Rawat .ialan RS Pelabuhan Palembang, berikut factor ekstemal dan internal yang mempengaruhi.
Metodotogi yang digunakan datam penelitian ini adalah metode telaah kasus, dengan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Febniari 2003. Metoda pengumpulan data diperoleh melalui data primer lewat wawancara indepth interviewdan melakukan diskusi kelompok. Serta data sekunder melalui penelusuran data rekam medis rumah sakit dan data dari Badan Pusat Statistika kota Palembang.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peluang utama Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang adalah mengembangkan pasar dan produk yang ada. Dengan ancaman yang ditakutkan adalah larinya pasien, dokter spesialis dan perusahaan pelanggan ke rumah sakit lain.
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan, bahwa rendahnya kunjungan dikarenakan fungsi internal marketing rumah sakit belum berjalan optimal, jumlah dokter di poli spesialis tidak merata, kecepatan layanan di masing-masing poli tidak sama, waktu tunggu yang lama serta sarana bagian rawat jalan yang kurang memadai. Oleh karena itu disarankan kepada pihak rupiah sakit untuk melakukan peningkatan profesionalisme SDM bagian pemasaran, mengkaji ulang kembali beberapa poli spesialis yang masih dapat ditingkatkan kunjungan pasiennya, mcningkatkan kecepatan layanan, memperpendek waktu tunggu dan memperbaiki sarana pelayanan bagian rawat jalan.
Daftar Pustaka : 24 (1979-2001)

From the existing conditions of the outpatient clinic of Pelabuhan Palembang, it is apparent that it is operating at only 33% of its full capacity. This causes the output of the outpatient clinic to be less than optimal. Therefore, it is necessary to consider a strategy for increasing the low number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital, Palembang.
The purpose of this research is to know how increasing the number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital. Palembang, as well as Ending external and internal influential factors.
This research was carried out with case study methods at January-February 2003.
The primary data was obtained through indepth interviews and group discussionswith hospital administrators. Secondary data was obtained through examining hospital records and data from the Center for Health Statistics in Palembang.
From this research, it appears that the main opportunity for increasing the number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital, Palembang is by giving priority to develop the market and product. One existing problem is that patients seek treatment from other specialists and other treatment centers.
In Conclusion, the low number of patients seeking treatment at the outpatient clinic, is caused by there is not enough promotion and information from the hospital, limited number of specialists, service time, waiting time and facilities still poor. It is advisable that the hospital increase to improve the quality of the marketing human resources, reevaluate the some of the specialists that can be increase in the number of patient visits, and improve the following:
- Service time.
- Waiting time.
- Facilities of the outpatient clinic.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duror En Nasik
"Program JKN Jaminan Kesehatan Nasional memberikan perubahan sangat besar dalampelaksanaan proses bisnis dan operasional rumah sakit di Indonesia agar dapatmeningkatkan taraf kesehatan dan taraf hidup penduduk Indonesia. Penelitian dilakukanmelalui analisis kelayakan dan persiapan perubahan Kelas D RS Pelabuhan Palembangmenjadi Kelas C di tahun 2017. Jenis penelitian kualitatif dengan metode telaahdokumen, wawancara mendalam dan Consensus Decision Making Group. HasilPenelitian didapatkan penilaian rata-rata standar pelayanan, sumber daya manusia SDM ,peralatan, sarana dan prasarana, administrasi dan manajemen di RS Pelabuhan Palembangyaitu 73,2 . Elemen-elemen penilaian RS Pelabuhan Palembang sebagian besarmemenuhi standar layak untuk menjadi kelas C. Perbaikan dan peningkatan standar yangbelum terpenuhi akan dilengkapi.Kata Kunci: Kelayakan dan kesiapan, kelas rumah sakit, Jaminan Kesehatan Nasional.

Name Duror En NasikStudy Programme Hospital AdministrationTitle Planning Pelabuhan Hospital of Palembang from Class DHospital to Class C Hospital in 2017The JKN National Health Insurance program provides a biggest change in theimplementation of business processes and hospital operations in Indonesia inorder to improve the health and standard of living of Indonesians. The researchwas conducted through feasibility analysis and preparation of change of Class DRS Pelabuhan Palembang to Class C in 2017. Type of qualitative research withmethod of document review, in depth interview and Consensus Decision MakingGroup. The result of the research is the average of service standard, humanresources HR , equipment, facillities and infrastructure, administration andmanagement at Pelabuhan Palembang Hospital is 73,2 . Assessment Elements ofPelabuhan Hospital Palembang mostly have the proper standard to be class C.Improvements and upgrades to unmet standards will be completed.Key Word Feasibility and Readiness, Hospital Class, National Health Insurance."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detya Fajar Sari
"Rumah Sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai berbagai sumberdaya yang kualitasnya sangat berperan dalam pelayanan tersebut. Keberhasilan pelayanan kesehatan yang bermutu ditentukan oleh berbagai faktor antara lain sumber daya manusia yang berkualitas, sarana dan fasilitas yang baik, kebijakan serta manajemen rumah sakit. Berbagai poliklinik di rumah sakit merupakan unit yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, termasuk di antaranya adalah poliklinik gigi. Untuk itulah diharapkan poliklinik gigi memiliki kemampuan guna menjalankan kegiatan tersebut secara baik bagi kepuasan pasien dan keuntungan rumah sakit.
Melihat dari menurunnya cakupan produksi tahun 2002-2003 menunjukan adanya sesuatu yang harus ditemukan mengenai kinerja Poli Gigi Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Untuk itulah dilakukan penelitian ini, yakni agar diperoleh informasi tentang gambaran kinerja Poli Gigi Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.
Janis penelitan ini adalah kualitatif dan dilakukan di Poli Gigi Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Informan yang diambil berjumlah 19 orang meliputi pasien, perawat gigi (tekniker gigi), dokter gigi, penanggung jawab poliklinik, Ketua Komite Medik, Wakil Kepala Personalia dan Umum, Kepala Unit Pelayanan Pelanggan dan Pemasaran serta Kepala Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.
Hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan FGD menunjukan bahwa kondisi keuangan Poli Gigi Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta adalah sangat menguntungkan dan dari segi absensi dokter gigi dengan penilaian Six Sigma dinilai kurang baik.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyabab utama kondisi diatas adalah sangat kurangnya kontrol dan evaluasi berupa lindakan konkrit untuk mengatasi masalah yang ada, dalam hal ini terpenting adalah mengacu kepada kepuasan pelanggan (pasien).
Penelitian ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan kinerja poli gigi di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta adalah perlunya meningkatkan kontrol dan evaluasi dari pihak pimpinan rumah sakit dengan pihak pelaksana sesuai dengan kondisi dan situasi di poli gigi tersebut.

Hospital as one of the formal institution for healthy public services has some of resources that quality should be number one. Reach by success of the service depend on all the factor such as human resources it self, good equipment and facilities and of course some policies and management of the hospital. The Polyclinic, especially tooth care, as one of prime product, which near with public service, should be, has something to public can count on it. That's why, good and satisfied services for public is should and it's a must. Because it will be one of important income for hospital it self.
Based on reported in 2002-2003, that product and the visitor saw that there's no some increasing number at Dental Clinic of RS. Pelabuhan. Of course, this fact has same reason, especially the quality working as one of the big question on it. This is the reason why it has to be research to find out the answer immediately.
The research will take as descriptions with quality approach to find out all the fact. There's 19 samples kind of people, such as, patients, nurse with special ability with tooth care, dentist, dental clinic care manager, Chief of Medical Committee, HRD Manager, Chief of Public Service for customer and marketing, and of course, Director of Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.
The result, we can find that there's four items that could be prime indicator of dental clinic performance of Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. And most of it - three of it - in-quality product.
The conclusion of the research that the major-cause of that problem is good communications such as there's no enough control from up to the bottom, and real evaluations to solve the problems. And of course this with in feels satisfied by public.
The suggestions will attendance on this research, such as raising dental clinic performance at Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta and the COMMUNICATIONS as the result of this research. The entire if have to be adjusting with the hospital conditions.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifuddin Zuhri
"Rumah Sakit Tugu ibu merupakan rumah sakit swasta milik Yayasan (YASPEN), dalam menjalankan rumah sakit ini dibutuhkan pendapatan dari hasil kegiatan untuk membiayai kegiatan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan mengetahui tren utilisasi dan tren keuangan Rumah Sakit Tugu ibu sehingga didapatkan proyeksi utilisasi dan keuangannya, mengunakan rise operasi, penelitian ini melakukan analisis utilisasi, analisis neraca, analisis laba/rugi dan analisis proyeksi, dengan data tahun 1999 sampai dengan tahun 2003, diperbandingkan dengan nilai rata - rata, kapasitas, nilai konstan serta tahun ke tahun.
Hasil penelitian menunjukan aktiva lancar berfluktuasi antara 28,4 % sampai 44,8 % dengan hutang lancar juga berfluktuasi antara 14 % sampai 19,6 % serta modal yang terus meningkat dari 30 % sampai 61,7 %.
Unit produksi farmasi memberikan kontribusi terbesar pendapatan rumah sakit sebesar 39 %. utilisasi pelayanan medis menurun di tahun 2002 dan 2003 dan meningkat di tahun 2000 dan 2001, utilisasi penunjang medis menurun di tahun 2002 dan 2003, kecuali unit radiologi tetap meningkat.
Pendapatan rumah sakit terus meningkat dengan 3 kali kenaikan tarif serta biaya yang terus meningkat dan bila dibandingkan dengan nilai konstan/riil, masih lebih tinggi yaitu sekitar 2 - 15 %. Surplus yang didapatkan secara nominal tetap meningkat, namun dibandingkan nilai riil, pada tahun 2001 dan tahun 2003 dibawah nilai riil, dapat dikatakan tahun tersebut asetnya menurun sedangkan tahun 2000 dan tahun 2002 didapatkan surplus baik secara nominal maupun nilai riilnya.
Rasio keuangan digambarkan dengan rasio likuiditas berfluktuasi antara 2,19 pada tahun 1999 dan 1,16 ditahun 2003, tahun 1999 - 2002 dalam kondisi likuiditas baik, sedangkan tahun 2003 kurang baik likuiditasnya. Rasio hutang membaik dari 70 % ditahun 1999 menurun sampai 15 % ditahun 2003. Rasio aktivitas dari tahun ke tahun meningkat dari 2,56 menjadi 4,02 dan rasio profitabilitas berfluktuasi dari 3 % di tahun 1999 menjadi 8 % di tahun 2000 dan menurun menjadi 1 % di tahun 2003.
Dari hasil simulasi didapatkan pendapatan riil minimal rumah sakit adalah sebesar Rp 17.122.538.652, dengan nilai inflasi rata - rata 8 %.
Proyeksi utilisasi meningkat kecuali unit rawat jalan, kamar bersalin dan kamar operasi dan proyeksi keuangan rumah sakit meningkat, agar tetap bertahan dan berkembang dibutuhkan rencana bisnis, survey pelanggan, meningkatkan mutu pelayanan agar utilisasi meningkat dan melakukan analisis biaya dan analisis unit cost agar keuangan lebih efektif dan efisien.
Daftar bacaan : 43 (1979 - 2004)

The Trend Financial Report Analysis of Tugu Ibu Hospital Based on the Trend of Utilization Years 1999 - 2003Tugu Ibu is a private hospital belongs to the YASPEN foundation. In running the hospital revenue is needed the income that comes from the business activity to finance the hospital operation.
The aim of this research to know utilization and financial of Tugu Ibu Hospital trends using operational research so it was got the utilization, trial balance, income statement and projection analysis, with 1999 to 2003 data, that compare than the average point, capacity, constant point from year to the following year continuously.
The result of this research shows current asset is fluctuation between 28,4 % and 44,8 % with debt assets fluctuation too between 14 % to 19,6 % and the capital assets that increase continuously from 30 % into 61,7 %.
The pharmacy production unit give the biggest income to the hospital contribution around 39 % utilization medical services decreased in the year of 2002 and 2003 and increase in the year of 2000 and 2001, utilization medical co services decreased in the year of 2002 and 2003 3xcept the radiology unit, that keeps increasing.
The income of the hospital increases 3 times of the increases tariff and cost keep on growing up and if it is compared than the constant value, it is still higher namely around 2 - 15 %. Surplus that got in nominal value keeps increasing but if it is compared than the real value in the year of 2001 and 2003 underneath the real value. So it is said that the assets in those years decreased in reality while in year of 2000 and 2002, got nominal surplus as well as its real value.
The financial ratio is described by liquidity ratio with the fluctuation of 2,19 in 1999 and 1,16 in 2003 but in year of 1999 into 2002 in good liquidity conditions while in the year of the 2003 in worse liquidity condition. The debt ratio is better from 70 % in the year of 1999 and decreased until 15 % in the year of the 2003. The ratio activity from year to year increased from 2,56 to 4,02 and the ratio of the profitability with the fluctuation of 3 % in the year of 1999 and 8 % in the year of 2000 and decreased into l % in the year of the 2003.
From the simulation result shows real minimal income of the hospital around Rp 17.122.538.652. with inflation average rate around 8 %.
The utilization projection increased except the ambulatory unit, fetus room and surgical room units and the financial projection of the hospital increased in order it keep standing and developing that needed by business plan, customer survey and increased the services of the quality in order the utilization increased and does the cost analysis and the analysis of unit cost in order the finance is more effective as well as efficient finance.
Bibliography, 43 (1979 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Wirani
"Metode komunikasi kolaboratif untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recomendation). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan SBAR terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan perawat di Rumah Sakit Pelabuhan Palembang tahun 2016. Jenis penelitian quasi eksperimental dengan desain one group pretest-posttest dilanjutkan pendekatan kualitatif (Mixed Research). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna pengetahuan dan keterampilan perawat sebelum dan sesudah pelatihan komunikasi SBAR dan perawat memiliki reaksi baik sesudah pelatihan. Pelatihan komunikasi SBAR efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat. Saran untuk rumah sakit untuk membentuk unit diklat, membuat post training action plan secara konsisten dan program inhouse training lanjutan.

Collaborative communication methods to improve patient safety is communication SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). This study aims to determine the effectiveness of training SBAR to knowledge, attitudes, and skills of nurses at Pelabuhan Hospital Palembang in 2016. Type quasi experimental design with one group pretest-posttest followed a qualitative approach (Mixed Research). The results showed significant differences in the knowledge and skills of nurses before and after training SBAR communication and nurses have a good reaction after training. SBAR communication training effectively improve knowledge and skills of nurses. Suggestions for the hospital to restructurisation a unit training, evaluate a post training action plan consistently and advanced in-house training
program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah
"ABSTRAK
Nama : Firmansyah
Program Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit di RumahSakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2016
Tesis ini membahas tentang analisis pelayanan keluarga berencana KB diRumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang yang bertujuan menganalisis faktorfaktoryang berperan dalam pelaksanaan pelayanan KB di Rumah SakitMohammad Hoesin RSMH Palembang. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian berdesain cross sectional dengan menggunakan data primer dansekunder; dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui telaah dokumen,observasi, kuesioner, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terfokus. Hasilpenelitian didapatkan bahwa pelayanan KB di RSMH berjalan dengan cukup baiknamun terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan KB di RSMH padahampir seluruh aspek pelayanan KB mulai dari kebijakan dan organisasi; sarana,prasarana dan peralatan yang masih belum lengkap; kompetensi dan jumlahtenaga; prosedur pelayanan; sumber dan mekanisme alat kontrasepsi; pembiayaan;pencatatan dan pelaporan; pengendalian kualitas pelayanan; monitoring danevaluasi; pengembangan pelayanan; serta pengetahuan dan perilaku petugaskesehatan. Penelitian ini menyarankan pelayanan KB di RSMH memerlukandukungan dan perhatian yang lebih dalam dari pihak RSMH dengan mulaimemperbaiki dan mengatasi masalah dan hambatan yang terjadi serta perluadanya koordinasi dan kerja sama yang lebih baik dan lebih tegas baik secaraintern dengan divisi atau departemen lain dalam lingkungan RSMH dan dengandinas dan instansi yang terkait dengan pelayanan KB di RSMH.Kata kunci: keluarga berencana, pelayanan kontrasepsi, alat kontrasepsi.

ABSTRACT
Author Firmansyah
Study Programme Hospital Administration Research
Tittle Analysis of Family Planning Hospital Services inMohammad Hoesin Hospital Palembang Year 2016
This thesis discusses the analysis of family planing in Mohammad HoesinHospital Palembang RSMH . The aim of this study is to analyze factors that playrole in the implementation of family planning services in RSMH. It used crosssectional study design, using primary and secondary data as well as quantitativeand qualitative approaches through the study of documents, observation,questionairre, in depth interview, and focused group discussion. We found thatfamily planning services provided in RSMH has been running well, but there werefactors that played role in the implementation of family planning services, locatedin almost all aspects, such as policy system incomplete infrastructures competence and the number of health workers standard service procedure sources and mechanism of the contraceptive tools financial problems recordingand reporting system quality control services monitoring and evaluation development services also knowledge and behavior of the health workers. Familyplanning services need support and more serious attention from the directorsthrough efforts to improve and overcome the problems and obstacles. In addition,the board of directors requires better coordination effort and cooperation on theinternal level between divisions or departments within the hospital and withrelevance instance.Key words familly planning, contraceptive services, contraception tools.
"
2016
T46978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Muhammad
"industri perumahsakitan merupakan usaha yang sangat kompleks, dinamis, padat karya, padat modal, bertehnologi tinggi dan multidisiplin yang selalu dipengaruhi perubahan Iingkungan yang cepat, maka manajemennya pun sangat kompleks. Salah satu komponen dasarnya adalah manajemen keuangan.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik akan menunjang pengembangan rumah sakit melalui peningkatan pendapatan sehingga semua biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan dapat tertutupi. Salah satu sumber pendapatan yang terbesar berasal dari pasien jaminan pihak ketiga. Sayangnya tidak seluruhnya berhasil ditagih, sisanya ditagih kemudian. Karena itu manajemen piutang perlu mendapat perhatian khusus.
Data keuangan RS. Dr. M. Hoesin Palembang tahun 1999 - 2002 menunjukan bahwa pendapatan jaminan pihak ketiga meningkat berturut-turut dari 126,66% (2000), 140,36% (2001) dan 153,36% tahun 2002 yang diikuti naiknya piutang jaminan pihak ketiga yang lebih besar 133,90% (2000), 217,17% (2001) menjadi 169,79% tahun 2002. Disamping itu, terdapat saldo piutang yang berumur lebih dan 90 hari per 31 Desember 2002 sebesar 52,30% dan total piutang yang berasal dan perusahaaan. Sekitar 35% dari pendapatan rumah sakit berasal dan pendapatan jaminan pihak ketiga. Dengan ditingkatkannya status rumah sakit menjadi rumah sakit Perjan pada tahun 2002, maka semakin penting untukmenganaiisis piutang jaminan pihak ketiga di RS. Dr. M.Hoesin (RSMH) Palembang tahun 2001
Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari bulan April sampai Mei 2003, bertujuan untuk upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan efektifitas manajemen piutang di RSMH Palembang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam. pengamatan terhadap proses yang sedang berjalan dan kajian dokumen.
Dari hasil peneltian disimpulkan bahwa penyebab tingginya piutang karena belum diterapkannya sanksi kepada debitur yang telat membayar, kurang selektifnya pemberian piutang, kurangnya dana penagihan, kurang tegasnya protap penagihan, kurang akuratnya pembebanan biaya dan terlambatnya pembuatan surat tagihan..ladi pembayaran debitur perbulan masih rendah yaitu 41, 02%. Disamping itu saldo piutang per 31 Desember 2002 yang berumur lebih 90 hari sebesar 52,30% yang berasal dari debitur perusahaan.
Saran yang diusulkan untuk meningkatkan efektifitas manajemen piutang yaitu menerapkan sanksi lebih tegas kepada debitur yang telat bayar, mempertegas protap penagihan piutang dan membuat protap penutupan rekening, meningkatkan peran Tim verifikasi, pelimpahan wewenang dan menyediakan anggaran yang cukup untuk penagihan serta membentuk Tim Khusus untuk menangani piutang yang macet.

Hospitals industry is an enterprise and complex, dynamic, intensive capital investment and requires intensive of labor and multidiscipline. In addition, it is influenced by environment change rapidly. It requires a highly complex management. Financial management is an essential component of hospital management
The properly finance management will significantly contribute income for the hospital. This increase will in turn recovers the operational and maintenance and investment cost. One of the biggest of becoming is patient of third party. Unfortunately, not all of transaction paid in cash and remaining of payment is collected later. So, the management of account receivable is very important to handle specifically.
The financial data of RS. Dr. M. Hoesin Palembang for period 1999 - 2002, it is showed that income of the third party increased 126,66% (2000), 140,36% (2001) to 153,36% in year 2002, it is more than followed account receivable of the third party 133,90% (2000), 217,17% (2001) to 167,79% in year 2002. About 35% hospital revenues derived from revenue of the third paty. With on becoming Perjan status, it is necessary account receivable of the third party analysis on year 2002.
This study used in depth interview, direct observation, and investigated of the document on effectiveness of the management account receivable in RS. Dr. Mohammad Hoesin Palembang during April - May 2002. The design of study is qualitative approach.
The research finding causes of the high account receivable was not be applied the sanction yet for the third party pay too late, the giving of the account recievable is not selective, the collection budget is not enough, The standard operational procedure is not clear, The billing record is not accurate, The making of claim letter is very long, So the total received payment of debitor is still low is 41,02%. Beside there were account receivable which had been more than 90 days, about 52,30% of total account receivable per December 31, 2002 derived from the firm debitor.
As suggestion to effectiveness of the management of account receivable are; the aplication of sanction agree with credit policies, making more clear SOP of collecting and making SOP of Write off, The role of Verification Team increased, the delegation of authority and the budgeting of collecting is sufficient and making of specifically Team to handle bad debt.
References: 20 ( 1981 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisnah Indah
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di
kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih
cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi
penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan
elemen strategi implementasi multimodal WHO di RS Islam Siti Khadijah.
Digunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilanjutkan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam
langkah baik (61,9% ) dan ketersediaan air dan sabun merupakan faktor yang
paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam
langkah

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care
assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers
causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the
elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element
of WHO multimodal strategy implementation approach in Siti Khadijah Islamic
Hospital, Palembang in 2016. The design was cross-sectional, used quantitative
approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step
of hand-washing practice was good (61.9%) and availability of water and soap to
be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of
hand washing practice
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariatul Fadilah
"Penetapan tarif ruang rawat inap kelas III RSUD Palembang Bari selama ini belum memiliki keseragaman metode, sehingga dalam kebijakan penetapan tarif ruang rawat inap (ranap) kelas III untuk gakin memakai PPE sedangkan untuk pasien umum memakai Perda kota Palembang tanpa memperhitungkan dan menganalisa biaya satuan layanan. Bagaimana metode penetapan tarif ranap kls III di RSUD Palembang Bari bila dilihat dengan analisa biaya yang berbasis aktifitas, maka dilakukan suatu penelitian/studi tentang hal ini.
Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental (survey) yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari bagian keuangan dan catatan medis RSUD Palembang Bari dan data primer didapat dengan wawancara mendalam. Perhitungan dan analisis biaya satuan layanan dilakukan dengan metode pengalokasian biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing) sedangkan kebijakan tarif ruang rawat inap kls III ditetapkan sesuai dengan biaya satuan layanan.
Hasil penelitian menunjukkan penetapan tarif ruang rawat inap kls III di RSUD Palembang Bari (BOR 32.83 % tahun 2002) dengan menggunakan biaya satuan layanan yang berbasiskan aktifitas adalah tarif ranap kls III rata-rata sebesar Rp 77.938 dengan rincian tarif ranap kls III Anak sebesar Rp 62.540. tarif ranap kls III Kebidanan sebesar Rp 165.742 dan tarif ranap kls III Perawatan Umum sebesar Rp 61.000, hal ini lebih besar dari tarif yang ditetapkan pada ranap kls III sebesar Rp 10.000.
Sehingga untuk tahun 2002, Pemda Kota Palembang telah mensubsidi pasien yang menggunakan ranap kls III sebesar Rp 260.545.964, dimana sebesar Rp 107.981.610 diberikan pada pasien umum yang bukan gakin. Kesalahan pemberian subsidi ini akan meningkat bila disimulasikan dengan BOR 80 % (normatif, di isi semua oleh pasien umum) sebesar Rp 205.454.996.
Hasil penelitian ini diharapkan merupakan informasi awal dan dapat ditindaklanjuti oleh RSUD Palembang Bari, Dinas Kesehatan Kota Palembang, Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang, Walikota Palembang serta DPRD Kota Palembang.

Tariff Analysis for Poverty in In-Patient Unit at RSUD Palembang Bari, in 2002RSUD Palembang Bari has been applied various methods for coming to a decision for the in-patient tariff in class III. The hospital has been exercised Essential Service Package (PPE) for poverty group as well as for regular patient using local government policy without analyzing its unit cost. Due to the situation, this study is conducted in order to evaluate how tariff for the inpatient unit in RSUD Palembang Bari may be analyzed using unit cost analysis.
This non experimental (survey) research is descriptive using qualitative approach. Data provided is divided into two types: secondary and primary data. Secondary data is presented from hospital's financial department and medical record. Primary data is provided using in-depth interview. Unit Cost analysis employs activity based costing method, while tariff for class III will be analyzed based on unit cost per services.
Research has indicated that the inpatient unit should consider the average tariff for class III is Rp. 77.938,- including Rp. 62.540 for pediatric and Rp. 165.742,- for the obsgyn and Rp. 61.000,- . This number is more than the existing tariff which is Rp. 10.000,-.
This eventually causes high number of cost subsidizing the non poverty patient which is Rp. 107.981.610 out of Rp. 260.545.964 cost of services. Assuming 80% of BOR, government may subsidize the non poverty group of Rp. 205.454.969,-.
Hopefully, this research may become the initial information as well as following up decision by RSUD Palembang Bari, Dinas Kesehatan Kota Palmbang, Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang, Walikota Kota Palembang and DPRD Kota Palembang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>