Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Renny Risviana
"Penelitian ini membahas Penilaian Risiko Keselamatan Kerja dari Bahaya Fisik pada Operator Pigging pada Stasiun Penerimaan Pig di PT. X Tahun 2013, penelitian ini bersifat deskriptif analaitik. Desain studi yang digunakan merupakan desai studi berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan metode semi kuantitatif menggunakan Joh Hazard Analysis (JHA).
Analisis Risiko dilakukan dengan menganalisis nilai konsekuensi, peluang, dan frekuensi, yang dianalisis dengan menggunakan Metode Fine yang ada pada AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan level risiko substansial dan priority 3. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi yang bersifat engineering dan administratif.

This risk assesment of safety research that was held at Pig Receiver Station at PT. X in 2013, is a descriptif analytic study. This design used a study design basedon standard AS/NZS 4360:2004 with semi-quantitative method using the Joh Hazard Analysis (JHA).
Risk analyzes were conducted to analyze the velue of the consequences, opportunities and frequency and analyzed using the methods of Fine existing AS/NZS 4360:2004. The result showed that level of risk is substantial and priority 3. Therefore, given the recommendation that is engineering and administrative.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Handradika
"Pekerja di lapangan migas, khususnya di lepas pantai memiliki risiko yang tinggi terhadap pajanan BTX di area kerja. Pajanan bersumber dari aktifitas yang langsung bersentuhan dengan uap dan gas hidrokarbon yang sifatnya mudah menguap pada suhu kamar (Volatile organic compounds - VOC) sehingga memungkinkan terhisap oleh para pekerja dan menimbulkan efek kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat risiko nonkarsinogenik dan karsinogenik dari Pajanan BTX terhadap pekerja lepas pantai beserta manajemen risiko yang harus dilakukan. Penelitian ini merupakan studi potong lintang menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) yang meliputi 4 langkah penting: identifikasi bahaya, analisis dosis-respon, analisis pajanan dan karakterisasi risiko. Jumlah sampel berupa 95 orang pekerja tetap di perusahaan hulu migas X. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan pengukuran langsung, tingkat risiko dihitung dengan cara membagi asupan dengan dosis referensi BTX. Sebagai pembanding (control) dilakukan juga perhitungan terhadap 7 orang pekerja lepas pantai yang bekerja hanya di kantor (office).
Hasil penelitian menunjukkan risiko pajanan benzene non karsinogenik harus diwaspadai bagi pekerja lepas pantai dimana dari perhitungan diketahui nilai RQ (Risk Quotient) yang lebih dari satu baik untuk pajanan realtime (ada 21,05% pekerja) maupun pajanan lifetime (61,05% pekerja). Sementara untuk risiko pajanan non karsinogenik dari toluene dan xylene termasuk rendah. Ini ditunjukkan dari hasil perhitungan RQ untuk realtime maupun lifetime yang semuanya (100%) bernilai kurang dari satu (RQ <1). Untuk risiko kesehatan pajanan karsinogenik benzene, diperoleh bahwa 20% pekerja lepas pantai memiliki efek karsinogenik pada pajanan realtime dan 60% pekerja pada pajanan lifetime. Disimpulkan bahwa perlu dilakukan manajemen risiko terhadap pajanan senyawa benzene di lingkungan kerja lepas pantai, agar pekerja terhindar dari risiko kesehatan baik risiko nonkarsinogenik dan risiko karsinogenik jangka panjang.

This research has objective to predict carsinogenic and non carcinogenic effect of BTX exposure to offshore workers and the risk management required. It is cross sectional study which utilize the environmental health risk assessment approach. Sample consists of 95 offshore workers in upstream oil and gas company X. research data is compiled from direct interview and company measurement data. As a control, 7 administrative workers are involved in calculation.
The result of this research is non carcinogenic exposure of benzene must become a high concern which has risk quotient - RQ 21.05% at realtime exposure and 61.05% at lifetime exposure. There is little risk related to toluene and xylene. Its respectively RQ is lower than 1 for both of them. For carcinogenic health risk of benzene, 20% of offshore workers and 60% of offshore workers has carcinogenic effect to their health risk.It can be concluded that risk management is required for being applied in order to minimize the benzene health effect to offshore workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Franciskus
"PT. X perusahan kontraktor tambang dengan penggunaan alat berat (heavy equipment berteknologi tinggi). Semua alat berat memiliki struktur utama logam dengan usaha pemeliharaan alat berat secara regular yakni perbaikan mekanikal pada bucket excavator, blade dozer, tangga atau modifikasi pelindung mesin (engine guard), dll. Disini peranan juru las dalam aktifitas pengelasan sangat diperlukan. Juru las dihadapkan oleh pajanan inhalasi dengan nilai risiko tertentu.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik menggunakan pendekatan analisa risiko semikuantitatif yakni Risiko (%) = Pajanan (%) x Probabilitas (%) x Konsekuensi (%). Analisa kuantitatif dengan perhitungan matematika sederhana digunakan dalam metode Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) yakni perbandingan antara total nilai konsekuensi yang dapat dicegah sebagai manfaat (benefit) terhadap total biaya kontrol bahaya pajanan inhalasi juru las sebagai biaya (cost). Nilai konsekuensi dapat berupa biaya penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Pengendalian efektif dapat dijadikan sebagai estimasi benefit atau keuntungan bagi perusahaan.
Secara umum berdasarkan perkalian variabel probailitas, pajanan dan konsekuensi, tingkat risiko kesehatan pada pajanan inhalasi terhadap juru las di workshop PT X yaitu:
a. Subtancial atau menengah (9%) memerlukan tindakan pencegahan. Risiko tersebut antara lain pada debu lingkungan (batubara, silika), fume (zink oksida, komponen timbal, tembaga, mangan).
b. Priority 3 (4,5%) memerlukan tindakan pencegahan. Risiko tersebut antara lain nitrogen dioksida (NO2), ozon dihasilkan dalam GMAW dan dengan plasma arc.
Posisi objek pengelasan berada di zona pernafasan juru las sekitar 30 – 50 cm dari hidung. Pertimbangan menerapkan kontrol berupa local exhaust fan, penggunaan APD masker dan pelatihan K3 juru las diharapkan dapat mengurangi kemungkinan tingkat pajanan yang terinhalasi oleh juru las. Dimana perbandingan antara nilai cost dari biaya pengendalian yang berkisar Rp112.050.983 dan benefit dari tercegahnya konsekuensi Rp 1.160.959.835, menunjukan B/C Ratio 10,36 atau bernilai > 1 atau maka proyek dengan pengendalian-pengendalian layak dilaksanakan.

PT X is mining contractor with utilizing of high technology heavy equipments which are metal base main structure. It needs to be maintained regularly such as mechanical repair on excavator bucket, dozer blade, ladder or modification of engine guard, etc. Role of welder is most important there. Hazard identification and risk assessment to welder's inhaled hazard in workshop PT X is required to consider type and priority of risk control. In according to influence management consideration, required data ratio of benefit value (B) which is out of consequences and cost of control (C).
This research is analytical descriptive with semi-quantitative risk assessment approaching, Risk (%) = Exposure (%) x Probability (%) X Consequences (%). Quantitative analysis with simple calculation is used in Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) method that is ratio between total prevented consequences value as benefit variable and cost of welder inhaled hazard control as cost variable. The consequences value raise from the expenses of work related disease or accident directly or indirectly cost. Effective controls come as benefit estimation for organization.
Base on multiplication of probability, exposure, and consequence variables produre health risk level of welder inhaled hazard in workshop PT X which is:
a. Subtancial (9%) need prevention control. The risk is related to environmental dust (coal, silica), fume (zink oxide, component of Pb, copper, manganese).
b. Priority 3 (4.5%) need prevention control. The risk relate to Nitrogen Dioxide (NO2), ozone from GMAW and plasma arc.
Welding object position is placed in welder breathing zone around 30 – 50 cm from nose. Consideration of applying local exhaust fan, PPE musker and welder OHS training are expected to reduce welder inhaled hazards exposure. In case, ratio of the action control cost inrange Rp112.050.983 and the prevented consequences benefit Rp 1,160,959,835. It means B/C Ratio 10.36 or > 1 or this project is proper to do the controls.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Makarim
"Refrigeran hidrokarbon merupakan salah satu golongan refrigeran dengan potensi pemanasan global dan potensi penipisan ozon yang rendah sehingga dinilai sebagai refrigeran yang ramah lingkungan. Kendati demikian, penggunaan refrigeran hidrokarbon masih jarang dijumpai dikarenakan karakteristik refrigeran hidrokarbon yang mudah terbakar. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menilai aspek-aspek risiko yang berhubungan dengan risiko kebakaran dari penggunaan refrigeran hidrokarbon pada sistem AC (air conditioner) tipe split dan chiller. Penilaian bersumber dari praktik yang sudah dilakukan di Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui komponen aspek risiko apa yang paling berisiko dan bagaimana cara memitigasinya. Penelitian dilakukan dengan metode semi-kuantitatif menggunakan media kuesioner. Penelitian ini menghasilkan penilaian dan pemeringkatan untuk empat kategori aspek risiko yakni: titik kebocoran, sumber ignisi, penyebab kebocoran, dan ketidaksesuaian dengan standar. Metode mitigasi risiko yang diperoleh hampir seluruhnya diaplikasikan pada tahapan instalasi, perbaikan, perawatan, dan pembuangan.

Hydrocarbon refrigerant is a class of refrigerant with a low global warming potential and ozone depletion potential, so much so they are categorized as environmentally friendly refrigerants. Nevertheless, the use of hydrocarbon refrigerant is still rare due to it’s flammable characteristics. This research will identify and assess risk aspects related to fire risk from hydrocarbon refrigerants usage in split type AC (air conditioner) system and chiller system. The assessment comes from practices that have been carried out in Indonesia, with the aim of knowing which component of the risk aspect is most at risk and how to mitigate it. The research was conducted using a semiquantitative method using a questionnaire. This research resulted in an assessment and ranking for four categories of risk aspects, namely: leakage points, ignition sources, causes of leaks, and non-compliance with standards. The risk mitigation methods obtained are almost entirely applied to the stages of installation, repair, maintenance and disposal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Rika Amelia Novi Triana
"Penelitian ini membahas penilaian dan evaluasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada aktivitas tambang di PT Arutmin Indonesia Tambang Asam Asam Kalimantan Selatan Tahun 2013. Penelitian ini bersifat deksriptif analitik dan menggunakan pendekatan observasional. Penelitian ini menggunakan JHA (Job Hazard Analysis) untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko, menggunakan teknik semi kuantitatif yang mengacu AS/NZS 4360 untuk penilaian dan evaluasi risiko. Risiko ditentukan dari hasil pengalian skor consequences, probability dan exposure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas tambang di PT Arutmin Indonesia Tambang Asam Asam memiliki 99 risiko keselamatan dan kesehatan kerja.

Focus for this study was Occupational Health and Safety risk assessment and evaluation on mining activity in PT Arutmin Indonesia Site Asam Asam South Kalimantan 2013. This study was analytical-descriptive using observational approach. This study used Job Hazard Analysis for hazard and risk identification, used semi-quantitative technique which refer to AS/NZS 4360 for assess and evaluate risks. Risk is determined by multiplication of consequences, probability, and exposure score. The result of this study showed that mining activity in PT Arutmin Indonesia Site Asam Asam has 99 occupational health and safety risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Yudhi Prasetya
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko K3 pada aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama project site Sekayan, Kalimantan Utara tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko K3 pada setiap aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama. Penelitian ini mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif dan perhitungan nilai risiko dengan metode dari W.T. Fine.
Penelitian ini menggunakan Job Hazard Analysis (JHA) untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko. Nilai risiko merupakan hasil perkalian dari nilai consequences, probability, dan exposure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas produksi di PT Harita Panca Utama memiliki 133 risiko K3.

This study describe risk assessment of occupational health and safety in PT Harita Panca Utama project site Sekayan, North Kalimantan 2014. The objective of this study is to get health and safety level of risk in every production activity in PT harita Panca Utama. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard with semi-quantitative analysis, and mathematics method from W.T. Fine.
This study used Job Hazard Analysis (JHA) for hazard and risk identification. Risk score is determined by multiplication of consequences, probability, and exposure. This result of this study showed that production activity in PT Harita Panca Utama has 133 occupational health and safety risk
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minerva Nurwahyu Al Imani
"Ketersedian dan kualitas air bersih memainkan peran penting dalam kehidupan dan kualitas hidup manusia. PT YZ membangun Water treatment Plant (WTP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan perindustrian di Kabupaten Bintan. Penilaian risiko pada proses penjernihan air di WTP PT YZ masih terintegrasi dengan beberapa plant lain di dalam satu departemen yang sama dengan WTP yaitu departemen estate. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses penjernihan air di area WTP PT YZ secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional dengan metode analisis semi-kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan terdapat 34 bahaya dengan 63 risiko pada proses penjernihan air di WTP. Tingkat risiko didapatkan 2 risiko sangat tinggi, 11 risiko tinggi, dan 50 risiko sedang. Pengendalian risiko dilibatkan dalam penilaian risiko sehingga nilai risiko dapat diturunkan berdasarkan pengendalian K3 yang dilakukan oleh perusahaan dan rekomendasi pengendalian K3 tambahan yang diberikan peneliti.

The availability and quality of clean water play a crucial role in human life and quality of life. PT YZ built a Water Treatment Plant (WTP) to meet the clean water needs in the industrial area of Bintan Regency. The risk assessment of the water purification process in PT YZ's WTP is still integrated with several other plants within the same department as the WTP, namely the estate department. This study aims to comprehensively identify hazard and assess occupational health and safety risks in the water purification process at PT YZ's WTP. This study uses a descriptive observational study design with a semi-quantitative analysis method. The research findings identified 34 hazards with 63 risks in the water purification process at the WTP. The risk levels were found to be 2 very high risks, 11 high risks, and 50 medium risks. Risk control is involved in the risk assessment so that risk values can be reduced based on the occupational health and safety controls implemented by the company and additional control recommendations provided by the researchers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Rahmansyah
"Setiap kegiatan termasuk kegiatan transportasi mempunyai risiko terjadinya kecelakaan kerja. Transportasi sungai menggunakan Smallboat memiliki risiko terjadinya kecelakaan, khususnya yang berkaitan dengan bahaya perairan. Terdapat beberapa kecelakaan didalam transportasi sungai menggunakan Smallboat. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bahaya-bahaya dan tingkat risiko yang ada dalam transpotasi sungai menggunakan Smallboat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional, JHA (Job Hazards Analysis) untuk identifikasi bahaya dan metode penilaian risiko semi kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko diawal cukup tinggi untuk beberapa kategori bahaya, terutama untuk bahaya yang berhubungan dengan perairan (Marine Hazard) tabrakan, drifted (akibat gagal mesin), pengikatan tali mooring, sampai bahaya orang jatuh ke air (dengan nilai risiko <350-sangat tinggi). Dengan beberapa tindakan pengendalian yang sudah ada dan saran dari peneliti, risiko dapat berkurang menjadi beberapa kategori (prioritas 3, substansial dan dapat diterima). Penulis menyarankan untuk melakukan beberapa tindakan (prosedural, training dan engineering control) untuk dapat mengurangi nilai risiko yang ada dari setiap potensi bahaya dan perlu adanya penilaian risiko lanjutan untuk area-area kerja lainnya.

All work activity include transportation have a risk of accident. Small boat Marine (river) transportation have a specific risk of accident, especially regarding marine hazards. There were many accidents happen regarding small boat transportation. The purpose of this study is to know what kind/type of hazards and level of risk from small transportation activity. This study uses design of observational descriptive, Job Hazard Analysis (JHA) for identify hazards tools and semi quantitative for risk assessment approach/technique.
The result showed that there have high level of risk assessment from several specific hazards (regarding marine hazards), specially related with collision, drifted (engine failure), mooring line, and until man overboard (with result is more than 350 which is very high category risk level). With some existing and recommend action for mitigation from author to reduce risk level from the activity the result can be reduce until low category (priority 3, substantial and acceptable risk level). The author suggested that mitigation action (procedural, training and engineering control) should implemented and perform other risk assessment for the others work area location.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medonna Febrina Putri
"Tesis ini membahas mengenai penilaian risiko kesehatan berdasarkan task analysis pada
aktivitas well services industri pengeboran minyak bumi di PT X Tahun 2019. Penelitian
ini adalah penelitian semikuantitatif dengan desain deskriptif berdasarkan HRA model
PT Pertamina (2018) berdasarkan factor tingkat pajanan dan tingkat. Langkah awal yang
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi aktivitas well services berdasarkan task yang
ada pada SOP dan JSA, walkthrough survey dan menilai risiko. Berdasarkan penilaian
risiko kesehatan didapatkan tingkat risiko tinggi (high) untuk bahaya bising terhadap SEG
floorman, driller, derrickman, dan mechanic dan bahaya ergonomi terhadap SEG
floorman, driller, derrickman, dan operator dozer. PT AB dan PT CD perlu melakukan
pengendalian tambahan terhadap bahaya bising dan bahaya ergonomi antara lain:
Hearing Loss Prevention Program (HLPP), audit terhadap SOP & peralatan, melakukan
pengukuran dosis personal bahaya bising, pembatasan jam kerja, pengukuran audiometri,
melakukan supervisi dilapangan terhadap pengunaan earplug, pengunaan double earplug
& earmuff, melakukan sosialisasi bahaya bising secara konsisten, menyediakan perancah
(scafolding) pada aktivitas nipple up & nipple down horse head, melakukan pelatihan
posisi tubuh yang ergonomi serta menambahkan Ergonomic Postur Assessment sebagai
salah satu item dalam pemeriksaan kesehatan berkala. Bahaya gas H2S terhadap SEG
floorman, driller dan derrickman dan bahaya gas CO terhadap SEG mechanic
mendapatkan tingkat risiko medium, sehingga perlu dilakukan pemantauan implementasi
pengendalian yang sudah ada serta pengendalian tambahan secara konsisten. Selanjutnya
bahaya getaran mendapatkan tingkat risiko low terhadap SEG mechanic dan bahaya gas
O2 terhadap SEG floorman, driller, derrickman, mechanic dan operator Dozer
mendapatkan tingkat risiko very low, oleh karena itu PT AB dan PT CD melalui HES
departemen perlu melakukan monitoring secara berkala dan konsisten terhadap
impelementasi pengendalian yang sudah ada. Selain itu hasil penelitian ini juga
menyarankan bahwa identifikasi potensi bahaya lainnya seperti pencahayan, radiasi
gamma, heat stress, welding fume, bahaya biologi dan bahaya psikososial pada pekerjaan
well services berdasarkan task analysis.

This thesis discusses the health risk assessment based on task analysis on the well services
activities of the petroleum drilling industry at PT X 2019. This research is a
semiquantitative study with a descriptive design based on the HRA model of PT
Pertamina (2018) bases factor exposure level and hazard level. The first step is to identify
performed the task well services based on SOP and JSA, walkthrough survey and risk
assessment. Based on the health risk assessment, there is a high risk level for noise
hazards to similar exposure group (SEG) floorman, driller, derrickman, and mechanic
and ergonomic hazards to floorman, driller, derrickman, and dozer operators. PT AB
and PT CD need to conduct additional controls for noise hazards and ergonomic hazards,
including: Hearing Loss Prevention Program, auditing SOPs & equipment, measuring
personal dose of noise hazards, limiting working hours, audiometric measurements,
conducting field supervision of the use of earplugs, using double earplugs and earmuffs,
disseminating noise hazards consistently, providing scaffolding for Nipple Up and Nipple
Down Horse Head activities, conducting ergonomic body position training, and adding
Ergonomic Posture Assessment as an item in periodic health checks. The hazard of H2S
gas to the SEG floorman, driller and derrickman and the danger of CO gas to the SEG
mechanic has a medium level of risk, it is necessary to monitor the implementation of
existing controls as well as additional controls consistently. Furthermore, the vibration
hazard gets a low risk level for the SEG mechanic and the danger of O2 gas against the
SEG floorman, driller, derrickman, mechanic and Dozer operators get a very low risk
level, therefore PT AB and PT CD through the HES department need to monitor regularly
and consistently the implementation of existing controls. In addition, the results of this
study also suggest that the identification of other potential hazards such as lighting,
gamma radiation, heat stress, welding fume, biological hazards and psychosocial
hazards in well-service work based on task analysis
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>