Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
McCance, Kathryn L.
St. Louis: Mosby , 1998
616.07 MCC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Mudjihartini
"Hipoksia berperan penting pada patofisiologi berbagai penyakit utama penyebab kematian seperti, penyakit jantung iskemia, strok, kanker, penyakit paru kronik, dan gagal jantung kongestif. Kedua protein golongan globin di otak, yaitu neuroglobin (Ngb) dan sitoglobin (Cygb) diduga berperan dalam suplai oksigen ke mitokondria dan melindungi jaringan otak dari kerusakan akibat hipoksia (neuroprotektan). Perubahan ekspresi protein merupakan salah satu bentuk adaptasi biokimia yang penting terhadap perubahan homeostasis. Oleh karena itu timbul pertanyaan bagaimana pola ekspresi Ngb dan Cygb serta peran neuroprotektan kedua protein tersebut di otak pada keadaan hipoksia sistemik kronik (HSK).
Penelitian bertujuan manganalisis perbedaan pola ekspresi Ngb dan Cygb serta kaitannya dengan apoptosis pada HSK. Parameter yang diukur adalah Ngb, Cygb, sitokrom c, MDA, GSH dan HIF-lα. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental in vivo model HSK pada tikus. Tikus sebagai hewan coba dibagi secara acak dalam 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I adalah kelompok kontrol atau tanpa perlakuan hipoksia, sedangkan kelompok II, III, IV, V, dan VI mendapat perlakuan hipoksia dengan lama waktu hipoksia selama 1, 3, 5, 7, dan 14 hari.
Parameter yang diperiksa meliputi ekspresi Ngb dan Cygb dengan teknik real time-RT PCR, ELISA dan imunofluoresen FITC, stres oksidatif, HIF-1α sebagai penanda hipoksia, dan sitokrom c sebagai penanda apoptosis. Hasil yang diperoleh HSK meningkatkan ekspresi mRNA Ngb pada hipoksia 3, 5, dan 7 hari, namun ekspresi proteinnya menurun pada hipoksia 1, 3, 5, 7, dan 14 hari dibanding dengan kontrol. Berbeda dengan ekspresi mRNA Cygb yang menurun selama hipoksia 1, 3, 5, 7, dan 14 hari, namun protein Cygb meningkat pada hipoksia 1, 3, 5, 7, dan 14 hari dibandingkan dengan kontrol.
Korelasi Ngb dengan sitokrom c lemah tidak signifikan, sedangkan Cygb sangat lemah dan tidak signifikan. HSK menginduksi ekspresi HIF-lα yang meningkat tertinggi pada hipoksia 7 hari, dan menyebabkan stres oksidatif yang ditandai dengan meningkatnya MDA pada hipoksia 1, 3 dan 5 hari, serta menurunnya GSH pada hipoksia 1, 3, dan 5 hari. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan pola ekspresi Ngb dan Cygb pada HSK. Ekspresi Ngb sebagai respons adaptasi terjadi lebih awal dan lebih dipengaruhi oleh lama waktu hipoksia dibandingkan dengan ekspresi Cygb. Meskipun lemah, Ngb cenderung mempunyai peran menghambat apoptosis dibandingkan dengan protein Cygb.

Hypoxia has an important role in the pathophysiology of high mortality diseases, such as ischemic cardiovascular disease, stroke, cancer, chronic lung disease, and congestive heart failure. The proteins belonged to globin protein group, included neuroglobin (Ngb) and cytoglobin (Cygb), have been presumed to play a role in regulating the oxygen supply into the mitochondria and protecting the brain tissues from damage due to hypoxia (neuroprotectant). An alteration in protein expression due to a homeostatic shift is an important adaptation process in biochemistry. Therefore, the expression pattern of Ngb and Cygb as well as their protein roles in brain during a chronic systemic hypoxia condition (CSH) remain unclear.
This study aim to analyse the differences of the Ngb and Cygb expression patterns, and correlation of both protein to apoptosis in chronic systemic hypoxic condition. Ngb, Cygb, Cytochrome c, MDA, GSH, and HIF-1 α. were examined. An in vivo experimental model of CSH was carried out using rat. The experimental rats were randomly divided into 6 treatment groups, i.e. group I was a control group or without hypoxic condition, groups II, III, IV, V, and VI were treated by hypoxic condition for 1, 3, 5, 7, and 14 days, respectively.
The Ngb and Cygb expressions were analysed using real time-RTPCR, ELISA, immunofluorescence with FITC, and the measurement of stress oxidative biomarkers, included HIF-1α as a biomarker of hypoxic condition and cytochrome c as a biomarker of apoptosis. The CSH was increased the mRNA expression of Ngb at 3, 5, and 7 days hypoxic groups, while the protein expression was decreased at 1, 3, 5, 7, and 14 days hypoxic groups compared to control group. The mRNA expression of Cygb was decreased at 1, 3, 5, 7, and 14 days hypoxic groups, whereas the Cygb protein expression was increased at 1, 3, 5, 7, and 14 days hypoxic groups compared to control group.
The correlation between Ngb with cytochrome c was weakly statistically insignificant, and Cygb with cytochrome c was statistically insignificant. The CSH induced the HIFlα, which was shown by a high increase at 7 days hypoxic group, as well as stress oxidative which was represented by MDA at 1, 3, and 5 days hypoxic groups, and decreased GSH at 1, 3, and 5 days hypoxic groups. There are differences in expression pattern of Ngb and Cygb in CSH. The expression of Ngb, as an adaptive response, occurs earlier and is more influenced by the duration of hypoxic condition compared to Cygb. Although the correlation is weak, the Ngb seems more likely to inhibit apoptosis compared to Cygb protein.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Porth, Carol Mattson
Philadelphia: J.B. Lippincott, 1998
616.07 POR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A. Harryanto Reksodiputro
"ABSTRAK
Limfoma malignum ialah suatu penyakit keganasan primer daripada jaringan limfoid yang bersifat padat. Penyakit ini dibagi dalam dua golongan besar, yaitu penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin (LNH). Sel ganas pada penyakit Hodgkin berasal dart sel retikulum. Limfosit-limfosit yang merupakan bagian integral proliferasi sel pada penyakit ini diduga merupakan manifestasi reaksi kekebalan seluler terhadap sel-sel ganas tadi. Limfoma non-Hodgkin pada dasarnya merupakan keganasan sel limfosit.
Pada penyakit Hodgkin telah dicapai kesepakatan mengenai prosedur diagnostik yang harus dilakukan untuk menetapkan diagnosis, tingkat penyakit dan mengenai pengobatan penderita. Pada LNH keadaannya amat berbeda. Hal ini tercermin pada usaha terus menerus selama seperempat abad ini untuk mengajukan penggolongan-penggolongan dan nomenklatur-nomenklatur yang baru. Di samping itu skema yang tetap untuk menilai tingkat penyakit maupun pengobatan belum ada.
1. Gambaran umum penderita-penderita INH di Jakarta
Selama lima tahun terakhir, yaitu antara tanggal 1 Oktober 1978 hingga 1 Oktober 1983, 583 penderita baru limfoma malignum dijumpai di Subbagian Hematologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penilaian histologis jaringan tumor penderita-penderita tersebut dibuat oleh ahli Patologi Anatomik berbagai laboratorium di Jakarta dan di luar Jakarta, 88,5% di antaranya didiagnosis sebagai LNH.
Duaratus tujuh puluh lima di antara 583 penderita baru tersebut datang antara tanggal 1 Oktober 1978 hingga I April 1981 dan diteliti lebih lanjut. Diagnosis histologis pada 250 penderita dibuat oleh ahli Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Duabelas kasus telah diperiksa di rumah sakit lain, namun diagnosis histologisnya diteliti kembali oleh bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada tigabelas kasus lainnya, diagnosis dibuat oleh ahli Patologi Anatomik dari laboratorium lain. Di antara 275 penderita ini, hanya 30 orang (10,9(1o) yang menderita penyakit Hodgkin sedangkan 245 orang menderita penyakit LNH (89,1 %).
Angka kejadian penyaldt Hodgkin yang rendah telah dilaporkan oleh Soeripto (211) yang menemukan hanya dua orang penderita (2,607o) penyakit Hodgkin di antara 75 penderita limfoma malignum yang ditelitinya. Angka-angka yang rendah juga ditemukan di Irian Timur (Papua New Guinea) dan Jepang (tabel 1). Penyebab variasi geografis ini tidak diketahui walaupun bukti-bukti yang ada pada waktu ini menunjukkan bahwa berbagai faktor yang berhubungan dengan "tuan rumah" dan lingkungan turut berperan.
2. Tujan penelitian
LNH ialah suatu penyakit yang heterogen. Bergantung pada gambaran his tologis tumomya, perjalanan penyaldt penderita dapat bermacam-macam mulai dari yang perkembangannya amat lambat dan dapat disandang dengan baik sampai pada yang cepat berkembang menjadi fatal. Penderita-penderita penyakit LNH derajat keganasan rendah acapkali tidak memerlukan pengobatan selama bertahun-tahun, namun penyembuhan yang sempuma jarang terjadi. Sebaliknya beberapa kelompok dengan penyakit yang cepat menjadi fatal bila tidak diobati, mempunyai harapan untuk sembuh jika mendapat pengobatan yang tepat.
Selain bergantung pada gambaran histologis tumor, pengobatan LNH bergantung juga pada tingkat penyakit penderita. Hingga saat ini belum ada keseragaman mengenai pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan dalam penatalaksanaan penderita penyakit LNH. Di negaranegara maju acapkali dilakukan berbagai pemeriksaan yang rumit dan mahal untuk dapat memperoleh keterangan yang lengkap mengenai penyakit penderita. Selain biaya pemeriksaannya, biaya pengobatan penyakit LNH juga sangat mahal, sedangkan hasil yang dicapai acapkali mengecewakan. Memperpanjang masa harapan hidup penderita dengan beberapa bulan mungkin penting artinya dalam rangkaian up coba klinis untuk perbaikan pengobatan penderita di masa depan, tetapi agaknya tidak relevan untuk negara yang mempunyai keterbatasan dana seperti di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengenal pola penyakit LNH di Indonesia (meliputi aspek histologis, sitologis, imunologis dan klinis) serta menentukan strategi yang paling berdaya guna dan tepat guna dalam menetapkan diagnosis, tingkat penyaldt dan pengobatan penyakit LNH di negara ini, dengan mempertimbangkan hambatan segi kedokteran maupun ekonomi yang terdapat di sini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1984
D290
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muir, Bernice L.
New York: John Wiley & Sons, 1980
616.07 MUI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nowak, Thomas J.
Melbourn: WM.C. Brown, 1994
616.07 NOW e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Copstead, Lee-Ellen C.
St Louis: Saunders Elsevier, 2010
616.07 COP p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Klatt, Edward C.
Philadelphia: Saunders Elsevier, 2010
R 616.07 KLA r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Porth, Carol Mattson
Philadelphia: Wolters Kluwer Health, 2009
616.07 POR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>