Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 742 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyono
Jakarta: Palem Jaya, 1982
959.801 SUY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Sedikit riwayat / oleh R. Soekmono -- Riwayat penyelidikan prasejarah di Indonesia / oleh Hadimuljono -- Riwayat penyelidikan prasasti di Indonesia / oleh A.S. Wibowo -- Riwayat penyelidikan kepurbakalaan Islam di Indonesia / oleh Uka Tjandrasasmita -- Complementary notes on the prehistoric bronze culture in Bali / R.P. Soejono -- La date de la Charte de Pandaan / par Louis Charles Damais -- A newly discovered pillar-inscription of Sri Kesariwarma-(Dewa) at Malat-Gede / M.M. Sukarto, K. Atmodjo -- Sedikit catatan tentang wayang / oleh A.S. Wibowo -- Latar belakang keagamaan candi Plaosan / oleh Soediman -- Pura Puseh di Tenganan Pegringsingan di Pulau Bali / oleh I Made Sutaba."
Jakarta: Proyek Pelita Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan Nasional, Departemen P & K, 1977
959.801 LIM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djakarta: Dinas Purbakala Republik Indonesia, 1951
930.1 IND p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardjo
"Penelitian ini membahas tentang aktivitas keagamaan dan latar belakang keagamaan berdasarkan data arkeologi yang terdapat pada kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan pada abad ke XI-XV M, tersebar dibeberapa wilayah kecamatan seperti Kecamatan Boyolangu, Kecamatan Campurdarat, Kecamatan Sumbergempol, Kecamatan Kalidawir, Kecamatan Ngunut. Secara umum penelitian ini akan berusaha melihat gambaran tentang Aktivitas keagamaan dan latar belakang dan secara khusus penelitian ini akan melakukan pembahasan pada setiap kepurbakalaan yang berkaitan dengan data arkeologi, seperti Relief cerita, Gua pertapaan, Patirthan, Arca dewa, Batu teras dan Monolith.
Kajian ini akan menggunakan teori dan konsep yang lajim dilakukan, adalah peralatan ritus dan upacara sebagai sarana dan peralatan menjalankan aktivitas keagamaan yang berwujud merupakan tempat - tempat pemujaan, arca-arca, peralatan bunyi-bunyian dan pakaian yang bersifat suci ini merupakan data yang dapat dikaitkan dengan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan. Selanjutnya data arkeologi yang berada di sekitar penelitian akan menjadi pembanding dalam rangka mengungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian keagamaan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian, adalah analisis mengenai keagamaan di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan, penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dan persamaan, dalam prosesi upacara keagamaan dan latar belakang keagamaan oleh pelaku upacara keagamaan sedangkan tokoh dewa yang terdapat pada tempat pemujaan akan memberikan gambaran tentang latar belakang keagamaan, pada setiap kepurbakalaan, berdasarkan data arkeologi yang terdapat di kepurbakalaan lereng utara pegunungan kapur Tulungagung Selatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukawati Susetyo
"Penelitian ini menelisik seni bangun dan seni arca Padang Lawas. Di samping mempunyai kemiripan dengan masa Jawa Tengah (abad ke-8-10 M) dan Jawa Timur (abad ke 13-15 M), juga mempunyai corak yang khas. Beberapa gaya seni bangun dari masa Jawa Tengah dan Jawa Timur itu berkenaan dengan denah, bentuk biaro, perbingkaian, kala-makara, penggunaan bahan, bentuk arca penjaga berupa figur manusia dan singa. Adapun gaya seni bangun yang merupakan ciri khas dari kepurbakalaan Padang Lawas berupa biaro tanpa objek yang dipuja, penataan biaro induk dan perwara, arca penjaga berbentuk buaya dan gajah, dan penempatan arca penjaga berbentuk manusia di samping makara.
Gaya seni pahat dari masa Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dijumpai pada kepurbakalaan Padang Lawas, misalnya figur prajurit yang dipahatkan di dalam mulut makara dan pahatan untaian bunga berbentuk guirlande Meskipun bentuk makara Padang Lawas mirip dengan yang ditemukan di Prambanan, namun gaya pemahatannyapun mempunyai corak yang khas. Adapun corak khusus seni pahat yang ditemukan di Padang Lawas yaitu pahatan arca penjaga dan singa yang mempunyai bentuk tubuh berbeda dengan pahatan di Jawa.
Bentuk penjaga wanita mungkin disesuaikan dengan figur setempat. Mengenai latar keagamaan kepurbakalaan Padang Lawas, berdasarkan studi ikonografi terhadap arca dan relief yang menggambarkan wajah-wajah menyeramkan serta prasasti singkat bertuliskan mantra-mantra aliran Tantris, jelas membuktikan bahwa masyarakat pendukung biaro di Padang Lawas adalah pemeluk agama Buddha aliran Vajrayana. Suatu hal yang menarik adalah terdapatnya temuan berupa arca Ganeśa dan Yoni yang ditemukan pada Biaro Bahal 2 dan Tandihat 1 pada waktu dilakukan pembersihan situs. Tidak dapat dipungkiri bahwa kedua jenis temuan itu merupakan indikasi kuat terdapatnya agama Hindu aliran Śaiwa yang dianut di Padang Lawas. Diduga pada zaman dahulu terdapat komunitas penganut agama Hindu Śiwa di sana. Arca Ganeśa dan Yoni tersebut merupakan temuan lepas maka bisa saja dipindahkan pada saat benda tersebut sudah tidak dipergunakan lagi. Di samping kedua temuan itu, ada termuan lain yang sempat ?dicurigai?sebagai indikasi adanya agama Hindu Śiwa, yaitu lapik arca berhias naga, dan arca memegang trisula, namun terbukti bahwa kedua artefak tersebut tidak ada hubungannya dengan agama Hindu Śiwa, jadi latar keagamaan kepurbakalaan di Padang Lawas adalah Buddha aliran Vajrayana.

This research is to explore the art of build and the art of sculpture in Padang Lawas, besides have some similarities with the period of Central Java (8th-10th Century) and East Java (13th -15th century), also have its own distinctive styles. There are styles of Central Java and East Java with respect to plans, forms of biaro, frames, kala-makara, use of materials, the shape of the guard statues of human figures and lion. The art styles, that characteristics of the archeological Padang Lawas, are the shape and arrangement of the main and perwara temple or biaro, statues of a crocodile and elephant-shaped guard, and the placement of human-shaped statues guard beside the makara.
Sculptural art style of the Central Java and East Java that found in Padang Lawas, such as a carved figure of a soldier in the mouth of makara and decoration of garlands flowers shaped. Although Padang Lawas?s makara forms are similar to those found in Prambanan, yet stylish designs have its own typical of carving.
The special styles of carving found in Padang Lawas are carved lion statue guards and having different body shapes from Java?s. Forms of female guard maybe adjusted to local figures. Regarding the religious background of archeological Padang Lawas, based on studies of the statues and reliefs iconography, depicting scary faces and a brief Tantric?s inscription spells, clearly proves that the people of Padang Lawas biaro worshipers were followers of the Vajrayana school of Buddhism. The interesting things are the presence of findings such as Ganesha and Yoni statues found at Biaro Tandihat, Bahal 2 and 1 when the sites were cleaning out. It is inevitable that these two types of findings are strong indication of the presence of the Hindu Shaivas flow were adopted in Padang Lawas. Presumably there were community of ancient Hindu Shiva there, Yoni and statues of Ganesha could have moved when the object were no longer used. In addition to these two findings, there are others which could be assumed as indication of the Hindu Shiva, which are the dragon decorated pedestal and the holding trident statue, however these had proved that the two artifacts are not related to the Hindu Shiva, so the religious background of archeological in Padang Lawas is Vajrayana Buddhism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27955
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
930.1 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
930.1 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Uka Tjandrasasmita
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2022
913.926 UKA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Widharini Widyaka
"[Penelitian mengenai menara gereja Protestan tahun 1901-1942 di Jakarta,
Bandung, Semarang, dan Surabaya dilakukan karena menara gereja dapat
memperlihatkan ciri arsitektur kolonial. Dua belas menara gereja dipakai dan
menjadi sumber data pnelitian ini, yaitu dua menara GPIB Pniel-Jakarta, empat
menara GPIB Koinonia-Jakarta, satu menara GPIB Paulus-Jakarta, satu menara
GPIB Bethel-Bandung, satu menara GPIB Maranatha-Bandung, satu menara GKI
Taman Cibunut-Bandung, satu menara GKI Gereformeerd-Semarang, dan satu
menara GPIB Immanuel-Surabaya. Semuanya merupakan menara gereja Protestan
yang dibangun pada masa Hindia Belanda. Penelitian ini diawali dengan
pengumpulan data dengan cara mendeskripsikan unsur bangunan yang dijadikan
unit analisis, yaitu menara gereja serta komponen bangunan yang ada padanya.
Kemudian dilanjutkan dengan menganalisisnya dengan cara memperbandingkan
dan melihat persamaan dan perbedaannya. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan mengintegrasikan komponen yang ada pada menara gereja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa menara gereja Protestan tahun 1901-1942 di
Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya bercirikan arsitektur Indis dan Art
Deco, terlihat dari komponen bentuk, ukuran, denah, pintu, jendela, lubang
ventilasi, ornamen, serta lonceng atau jam.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.;This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock., This research on tower of the Protestant church in 1901-1942 in Jakarta, Bandung,
Semarang and Surabaya is conducted since church tower is considered as one of
architectural components that can show the characteristic of colonial architecture.
Twelve church towers are taken as the subject of this research, namely two church
towers of GPIB Pniel-Jakarta, four church towers of GPIB Koinonia-Jakarta, one
church tower of GPIB Paulus-Jakarta, one church tower of GPIB Bethel-Bandung,
one church tower of GPIB Maranatha-Bandung, one church tower of GKI Taman
Cibunut-Bandung, one church tower of GKI Gereformeerd-Semarang, and one
church tower of GPIB Immanuel-Surabaya. These churches are built during the
Dutch East Indies period. This research started with collecting data in the way
making description of data collected from churches tower and its components.
Data that are collected is analysed by comparing to see the similarities and
differences, and conclusion is done by integrating the components revealed from
it. This research result shows that Protestant church tower from 1901-1942 period
in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya are characterized by Indis
architecture and Art Deco components that can be seen on the shape, size, layout,
door, window, ventilation holes, ornaments, and bell or clock.]"
[, ], 2015
S62278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian Purbakala, 1983
930.1 IND r I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>