Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
PLN,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
JUNEDY PANDAPOTAN
"Saat ini sistem kelistrikan Kota Ambon didominasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) mengakibatkan Biaya Pokok Produksi (BPP) menjadi tinggi. Pemanfaatan energi terbarukan utamanya energi surya sebagai pembangkit listrik merupakan salah satu solusi untuk memperkecil BPP serta menurunkan emisi karbon pada sektor pembangkit listrik. Penelitian ini menggunakan metode analisis teknis dan ekonomi dalam melakukan perencanaan pembangunan PLTS on grid di Kota Ambon. Besarnya kapasitas PLTS direncanakan sebesar maksimal 20% dari beban puncak sistem Kota Ambon demi menjaga stabilitas sistem. Hasil analisis didapat hasil COE PLTS sebesar Rp. 789/kWh. Harga energi PLTS lebih kecil dari harga energi PLTD yang sebesar Rp. 5.536/kWh. Hasil analisis kelayakan didapatkan nilai NPV positif sebesar Rp 14.847.818.693, nilai Profitability Index sebesar 1,06 dimana hasil ini melebihi 1 sebagai acuan, nilai IRR sebesar 9,24% dan waktu pengembalian investasi pada tahun ke 22 umur proyek sehingga secara ekonomis investasi perencanaan pembangunan PLTS on grid di Kota Ambon layak dilaksanakan.

Ambon electricity system is dominated by diesel powerplant resulting in high production cost. The utilization of renewable energy,  especially solar energy as a powerplant, is one solution to minimize production cost and reduce carbon emissions in the power generation sector. This research uses technical and economic analysis methods to plan the development of on-grid solar powerplant in Ambon. The amount of solar powerplant capacity is planned at a maximum of 20% of the peak load of the Ambon system in order to maintain system stability. The results of the analysis showed that the COE of solar powerplant was IDR 789/kWh. The energy price of solar powerplant is smaller than the energy price of diesel powerplant which is IDR 5.536/kWh. The results of the feasibility analysis obtained a positive Net Present Value (NPV) value of IDR 14.847.818.693, a Profitability Index value of 1,06 where this result is greater than 1, an Internal Rate of Return (IRR) value of 9,24% and an investment payback time in the 22nd year of the project life so that economically the investment planning for the construction of solar powerplant on-grid in Ambon is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Jeriko Hasian
"Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga memiliki tantangan yang signifikan dalam menyediakan energi berkelanjutan, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Ketergantungan ini meningkatkan emisi karbon, yang bertentangan dengan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu solusi potensial adalah penerapan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLT-Hibrid), yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS). Sistem PLT-Hibrid dirancang untuk mengurangi penggunaan diesel dengan memanfaatkan energi terbarukan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas PLTS dan BESS dalam meningkatkan penetrasi energi terbarukan serta mengefisiensikan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) PLTD dengan prioritas BPP PLTS dan BESS dengan nilai yang tak jauh berbeda. Program optimasi berbasis MATLAB dikembangkan sebagai alternatif perangkat lunak HOMER untuk membantu menentukan kapasitas PLTS dan BESS yang optimal sesuai target keekonomian, nilai Renewable Energy Fraction (REF) yang optimal, serta keekonomian seluruh sistem. Penelitian dilakukan dengan 6 lokasi berbeda di Indonesia. Program yang dikembangkan tervalidasi memiliki tingkat akurasi tinggi dengan error validasi 0.02%-0.35%, sehingga program dapat diimplementasikan ke optimalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa REF optimal bervariasi antara 44.931% hingga 85.671%, dengan BPP hibrid mencapai rentang 0.296 USD/kWh hingga 0.426 USD/kWh. Penelitian ini membuktikan bahwa sistem PLT-Hibrid tidak hanya menekan biaya energi tetapi juga mendukung transisi energi bersih yang berkelanjutan, khususnya di wilayah terpencil Indonesia.

Indonesia is one of the largest archipelagic countries in the world, facing significant challenges in providing sustainable energy, particularly in 3T (frontier, outermost, and underdeveloped) regions that still rely heavily on Diesel Power Plants (PLTD). This dependency increases carbon emissions, which contradict Indonesia's target of achieving Net Zero Emissions (NZE) by 2060. One potential solution is the implementation of a Hybrid Power Plant (PLT-Hybrid) system, which integrates Solar Power Plants (PLTS) and Battery Energy Storage Systems (BESS). The PLT-Hybrid system is designed to reduce diesel consumption by optimizing the use of renewable energy. This research aims to optimize PLTS and BESS capacities to enhance renewable energy penetration and reduce the Cost of Electricity Production (BPP) of PLTD, prioritizing PLTS and BESS BPP values that are economically competitive. A MATLAB-based optimization program was developed as an alternative to HOMER software to determine the optimal PLTS and BESS capacities, the optimal Renewable Energy Fraction (REF), and the overall system's economic performance. The study was conducted across six different locations in Indonesia. The developed program was validated to have a high accuracy level with a validation error of 0.02%-0.35%, ensuring its feasibility for optimization applications. The results showed that the optimal REF ranged from 44.931% to 85.671%, with hybrid BPP values between 0.296 USD/kWh and 0.426 USD/kWh. This research demonstrates that the PLT-Hybrid system not only reduces energy costs but also supports the transition to sustainable clean energy, particularly in remote regions of Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanto Rahman Hartono
"Salah satu solusi yang dapat dilakukan terhadap permasalahan ketiadaan listrik yaitu pembuatan alat pembangkit listrik tenaga manusia. Alat ini merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik dari kayuhan sepeda menjadi energi listrik pada generator. Roda belakang sepeda dihubungkan pada puli generator dengan menggunakan sabuk. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator akan disimpan pada akumulator yang nantinya akan digunakan untuk beban dasar rumah tangga yaitu 1 buah televisi 58 watt dan 4 buah lampu masing-masing 8 watt. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, kecepatan putar minimum generator agar dapat mengisi akumulator yaitu 900 rpm. Kecepatan putar generator akan berbanding lurus dengan tegangan dan arus keluaran generator. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi akumulator dari keadaan kosong hingga penuh adalah sekitar 11,13 jam dengan kecepatan kayuhan sepeda sebesar 18,8 km/jam dimana metode kayuhan sepeda dilakukan selama 30 detik dengan waktu istirahat 60 detik yang dilakukan secara kontinu. Lama waktu pengosongan akumulator dari keadaan penuh hingga tidak dapat menyuplai beban listrik adalah sekitar 4 jam.

One of the solution that can be solved about un-electrified problem is construct a human resource electric generator. This tool is a tool that can convert mechanical energy from pedaling bicycle into electrical energy in the generator. Wheel bicycle is connected to generator by using a belt. The electrical energy that produced by generator will be stored in accumulator that will be used to supply home base loads such as 1 piece of television 58 watt and 4 piece of lamps 8 watt. Based on laboratory tests, the minimum rotating speed of the generator in order to charge accumulator is 900 rpm. Rotating speed of generator will be directly proportional to output voltage and current of generator. Duration that required to charge the accumulator from empty to full charge state is about 11.13 hours by pedaling speed of 18.8 km/hour where the method of pedaling a bicycle for 30 seconds with 60 seconds take a break and it is done continuously. Duration that required for discharging accumulator test from full state to empty or cannot be able to supply the electrical load is approximately 4 hours.
"
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2014
S56273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Wany Ellyza
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan pembangunan PLTH Pandasimo, kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. Kebijakan ini sebagai salah satu implementasi dari Undang-undang no. 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengarah pada terwujudnya kemandirian energi. Kondisi ekonomi masyarakat Pandansimo yang terganggu karena tidak adanya pasokan listrik menjadi alasan dikeluarkannya kebijakan ini. Karena pada dasarnya setiap Kebijakan Pemerintah dibuat dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, namun apakah semua kebijakan-kebijakan energi tersebut benar-benar dibuat untuk kesejahteraan masyarakat atau hanya sekedar untuk menciptakan kegiatan demi mendapatkan anggaran dan apakah kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar diarahkan untuk mencari sumber energi baru dan terbarukan guna mengurangi dan menghilangkan ketergantungan kita pada energi fosil?. Hal ini lah yang penulis kaji dalam tulisan ini dengan menggunakan metode Regulatory Impact Analysis (RIA) dan berdasarkan analisis manfaat dan biaya yang dilakukan, kebijakan Pembangunan PLTH ini layak untuk dilakukan dan di terapkan kembali di daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan energi listrik, terutama daerah terpencil yang sulit dari jangkauan listrik.

ABSTRACT
This thesis discusses about the policy of Hybrid Energy Turbin at Pandasimo, joint cooperation between the Ministry of Research and Technology and the Regional Government of Bantul. This policy as one of the implementation of Law no. 30 Year 2007 on Energy which leads to the realization of energy independence. Economic conditions Pandansimo disturbed in the absence of power supply is the reason the issuance of this policy. Because basically every government policy created with the aim to achieve the welfare of the community, but if all that energy policies are really made for the welfare of society or just to create activities to get their budgets and whether these policies actually directed to seek new and renewable energy sources in order to reduce and eliminate our dependence on fossil energy?. This is what the authors studied in this paper using the Regulatory Impact Analysis (RIA) and based on the analysis of benefits and costs are conducted, PLTH Development policy is feasible to do and applied back in the areas that really need electric energy, particularly difficult remote areas of electric range."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Edwin Apriansyah
"Perkembangan energi baru terbarukan sudah menjadi perhatian bagi kebutuhan listrik pada saat ini. Fotovoltaik dapat menjadi pilihan untuk sumber energi terbarukan. Pada simulasi ini, untuk mengetahui nilai dari harmonisa maka dilakukan dengan memvariasikan nilai dari berbagai kapasitas Fotovoltaik mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp, dan 20 MWp pada sistem tenaga listrik Lombok pada 3 titik pada Gardu Induk Kuta, dan Gardu Induk Paokmontong. Studi ini dilakukan dalam sistem dengan kemampuan kapasitas 123 MW dengan berbagai pertimbangan berupa manajemen jaringan yang diperkirakan hingga 35% dari produksi listrik dengan simulasi ETAP 12.6.0. Analisis ini menghasilkan nilai tertinggi untuk THD-I pada kapasitas 5 MWp sebesar 2,5% dan THD-v terbesar pada kapasitas 20 MWp sebesar 0,25%. Hasil yang didapatkan bahwa nilai pada tiap skenario yang dibuat, nilai yang dihasilkan masih dibawah standard yang telah ditetapkan untuk harmonisa pada sistem.

Renewable Energy is starting to grow rapidly, the use of solar energy in Indonesia has a good development. According to the grid code issued by the national utility company, the maximum standard harmonic limit is 5%. Harmonic is mostly caused by non-linear loads that form a distorted sine wave, which leads the equipment to become hotter faster, adding losses and reducing the equipment lifetime. The simulation method uses ETAP software to obtain values ​​from Total Harmonic Distortion (THD) on the 20kV and 150 kV Beta substations sides with several scenario simulations of photovoltaic power plant integration with a capacity from 5 to 20 MWp with multiple of 5. This study was carried out in a system with a capacity of 123 MW with various considerations in the form of network management which is estimated to be up to 35% of electricity production with ETAP 12.6.0 simulation. This analysis produces the highest value for THD-I at a capacity of 5 MWp at 2.5% and the largest THD-v at a capacity of 20 MWp at 0.25%. The results obtained that the value of each scenario that the value generated is still below the standards for harmonics in the system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qiqi Asmara
"Bagi Indonesia, fenomena krisis energi yang sedang melanda saat ini setidaknya telah menyadarkan bahwa seharusnya untuk selalu mengikuti kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melaju sangat cepat. Dimana kecenderungan masyarakat dunia sekarang adalah untuk lebih banyak menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memperoleh energi. Salah satunya dengan pemanfaatan pengembangan nuklir sebagai bahan energi alternatif. Pokok permasalahan yang berusaha diketengahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah kebijakan PLTN di Indonesia, serta apa hambatan implementasi rencana pembangunan PLTN di Jepara, sehingga dapat dilakukan penelitian evaluasi implementasi kebijakan penyediaan PLTN sebagai energi alternatif dengan harapan dapat memperoleh informasi yang menyeluruh. Sementara tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui implementasi kebijakan PLTN di Indonesia dan mengidentifikasi hambatan implementasi rencana pembangunan PLTN di Jepara.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, dimana data yang dipergunakan pada penulisan penelitian ini menggambarkan realitas sosial yang muncul dilapangan. Dimana data kualitatif yang diperoleh kemudian berbentuk data kuantitatif. Sehubungan dengan kebijakan pembangunan PLTN di Indonesia, maka pemerintah tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan efesien dan efektif tanpa mempertimbangkan keuntungan apa saja yang dapat diperoleh apabila Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Pertanyaan seperti ini cukup wajar dikemukakan mengingat kenyataan bahwa Indonesia, walaupun telah mengoperasikan tiga reaktor nuklir sejak beberapa dekade dan memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan nuklir sejak tahun 1980-an, masih terbatas kemampuan teknologinya, bahwa PLTN harus dibangun dengan bantuan pemasok teknologi nuklir dari luar negeri, bahwa PLTN harus dibangun dengan bantuan pemasok teknologi nuklir dari luar negeri, dan bahkan tahap awal PLTN terpaksa dioperasikan dengan bahan nuklir yang di import.

For Indonesia, the phenomenon of en energy crisis that happen nowadays at least have made us realize that we should always keep up with the technology and science?s advancement and improvement that rapidly developing, with the current trend of the world community to maximize the utilization of science and technology to get energy. One of them is the development of nuclear power as an alternative source of energy. The main problems that would like to be featured in this research are as follows: How is the policy for Nuclear Power Plant in Indonesia, and what are the challenges for the implementation of the plan to build a Nuclear Power Plant in Jepara, so a research on the evaluation of the policy implementation for Nuclear Power Plant as an Alternative Energy Source with the hope that a complete information can be gathered. As for this research aim are to understand the implementation of the policy for the Nuclear Power Plant in Indonesia and to identify the challenges for the implementation of the plan to build a Nuclear Power Plant in Jepara.
This research is done by qualitative research method using descriptive design, where the data that used in this paper describe the social reality that present in the field. Qualitative data that gathered will be in quantitative data format. In relation with the policy to build a Nuclear Power Plant in Indonesia, the government cannot perform its function efficiently and effectively without considering the benefits that will be gained if Indonesia has its own Nuclear Power Plant. Questions like this will be surfacing, considering that Indonesia, even though has operating three nuclear reactors for several decades and has the research and development facility since the 80?s still has limited technological capabilities, that the Power Plant has to be build with the assistance from foreign nuclear technology supplier, and even in the early stage the Power Plant has to be operated with imported nuclear materials.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mufti Iqbal Tawaqal
"Skripsi ini bermula dari pesatnya pertumbuhan Jakarta yang mendorong pembangunan ke daerah-daerah sekitar sehingga membentuk megapolitan bernama Jabodetabek. Tingginya volume sampah menarik perhatian pemerintah daerah untuk mengembangkan pemanfaatannya sebagai sumber energi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Keterbatasan yang dimiliki masingmasing wilayah memunculkan perlunya kerjasama antar daerah di Jabodetabek. Untuk itu, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi model kerjasama antar daerah yang tepat dalam pengelolaan PLTSa di wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan analisis dengan metode kualitatif, didapatkan simpulan bahwa pemerintah daerah di Jabodetabek memilih Regional Special Districts And Authorities untuk mengakomodir pembangunan berkesinambungan. Model kelembagaan ini dipilih dalam rangka memberikan pelayanan publik melewati batas-batas kota dan provinsi.

This thesis examines the phenomenon of massive growth in Jakarta that lead the government to expand its development to urban areas and create a megapolitan city named Jabodetabek. The amount of current waste attracts local governments of five cities in Jabodetabek to consider waste as alternative energy sources in Waste-to-Energy Power Plant. Realising the challenges that may faced in plant management latter rises the importance of cooperation among region. Therefore, this research objective is to identify an ideal institutional model of the cooperation among region on Waste-to-Energy Power Plant management in Jabodetabek area.
From qualitative analysis, we may conclude that the governments of the region in Jabodetabek assume Regional Special Districts And Authorities as the ideal model to accommodate comprehensive development within area. This institutional model chosen in order to deliver public services throughout five cities local government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>