Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Devhy Dwi Aprilianti
"Performa ekspor industri pulp dan kertas tidak terlepas dari kontribusi perusahaanperusahaan pulp dan krtas yang memutuskan untuk menjual sebagian hasil produksinya di pasar ekspor. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi performa ekspor industri pulp dan kertas Indonesia. Dalam hal ini performa ekspor difokuskan pada kecenderungan perusahaan untuk mengekspor dan kemudian melihat besarnya proporsi output yang diekspor oleh perusahaan yang telah sukses dalam mengekspor. Secara empiris, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesuksessan perusahaan untuk mengekspor dipengaruhi secara positif oleh produktivitas, rasio input yang diimpor, dan kepemilikan modal asing, dan dipengaruhi secara negatif oleh lokasi. Sedangkan proporsi output yang diekspor oleh eksportir dipengaruhi secara negatif oleh produktivitas, umur perusahaan, rasio input yang diimpor, dan lokasi. Penelitian ini menggunakan metode regresi probit untuk model kecenderungan firm?s propensity to export dan OLS (Ordinary Least Square) untuk model firm?s export intensity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misri Gozan
"The bioetanol development from biomass bases of lignocellulose like bagasse is one of alternative energy which has potential to be applied in Indonesia. Beside of raw material source that is so many in our country, the process is also environmentally friendly. Conversion of bagasse becomes etanol using Simultaneous Sacharification and Fermentation (SSH technology by cellulose and cellobiase enzyme had been done on this research. Sacharification process or hydrolysis process, cellulose enzyme will break cellulose polymer becomes glucose whereas cellobiose enzyme will break cellobiose becomes glucose.
Then, glucose through fermentation is changed to etanol by using yeast Saccharomyces cerevisiae. The variations include pH of system that is pH 4' ; 4,5 and 5, HCI addition low concentrated HCI at pH 5 with variation of concentration that is 0,5 % and I %, also variation of sample at pH 5 where bagasse without pretreatment is compared with bagasse which had been done pretreatment by using fungi Lentinus edodes for 4 weeks.
The result shows that the use of cellulose and cellobiase enzyme with system optimum condition pH 5 produce etanol concentration is higher than using only cellulose enzyme at the same pH condition. For substrate concentration 50 g/L, on the use of cellulose and cellobiase, the highest etanol concentration which is produced bagasse without pretreatment is 5,62 g/L or li,24 % from bagasse. On HCI addition, the highest etanol concentration is produced by concentration HCI i % with amount 6,52 g/L or 13,04 % from bagasse. With bagasse L. edodes and P. ostreatus 6 weelts, the highest etanol concentration that is 6 86 g/L and 6,50 g/L or 13, 72% and l2,99% from bagasse. It also shows that HCl addition low concentrated and pretreatment by white rot fungi L. edodes and P. ostreatus can increase the etanol quantity that is produced from bagasse conversion.
"
2007
JUTE-21-3-Sep2007-209
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iftita Rahmatika
"Industri pulp dan kertas menghasilkan limbah lumpur dengan volume mencapai 1,0 m3/ ton produk yang dapat diolah dengan metode digestasi anaerobik. Proses tersebut dapat menghasilkan biogas dan residu digestat yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku kompos. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas dan potensi pemanfaatan digestat sebagai bahan baku kompos. Percobaan ini menggunakan reaktor anaerobik 15 liter berisi lumpur kertas serta dengan penambahan kotoran sapi untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan mengoptimalkan nilai rasio C/N. Digestat reaktor 1 dianalisis kualitasnya setelah hari ke-30, sedangkan digestat reaktor 2 dianalisis pada hari ke-45. Digestat utuh reaktor 2 memililiki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan paling mendekati persyaratan bahan baku kompos dan pupuk organik, kecuali kandungan fosfor dan kadar airnya, dengan nilai rasio C/N 27,26, fosfor (P) 0,0069%, kalium (K) 2,74%, Pb 0,97 mg/l, Zn 12,51 mg/l dan kadar air 91,14%. Digestat padatan dapat dikeringkan untuk mencapai persyaratan kadar air dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik serta bahan baku kompos dengan penambahan bahan organik berupa sekam padi, sedangkan digestat cairan tidak bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair karena nilai karbon yang rendah.

Paper sludge is generated in large quantity, reaching up to 1 m3 of wastewater/ton paper produced and can be treated by anaerobic digestion method. This process produced biogas and residual digestate which has potential to be used as feedstock of composting. The aims of this study were to investigate the quality and potential of the digestate generated from anaerobic digestion process as a feedstock of composting. This experiment used 15 L anaerobic batch reactors contained only paper sludge and with the mixture of cow manure to reach high nutrient content and adjust the C/N ratio optimum. Residual digestate generated from reactor 1 was measured after 30 days, while digestate from reactor 2 was measured in day 45 of anaerobic digestion process. The whole digestate from reactor 2 contained higher nutrient and met the requirements for composting and fertilizer, except the phosphorus and moisture content, with the C/N ratio 27,26, phosphorus (P) 0,0069%, potassium (K) 2,74%, Pb 0,97 mg/l, Zn 12,51 mg/l and moisture content 91,14%. Solid digestate can be dried to meet the moisture content requirements and can be used as biofertilizer and feedstock of composting mixed with organic materials, such as rice hulls, while the liquid digestate can't be used as a fertilizer due to the low carbon content."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andhika Purnama Adrian
"Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 8,19% hingga tahun 2017. Meningkatnya jumlah kendaraan menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan ketersediaan bahan bakar yang banyak untuk memfasilitasi kegiatan sehari - hari. Tetapi, pertumbuhan jumlah kendaraan tidak diiringi dengan peningkatan produksi minyak dan juga menunjukkan ketergantungan yang tinggi terhadap sumber energi tak terbarukan masih tinggi. Salah satu sumber energi yang berpotensi untuk dikembangkan dan dapat menjadi alternatif bahan bakar adalah bioetanol. Campuran bioetanol membuat bahan bakar lebih sulit terbakar dengan sendirinya sehingga tekanan yang dihasilkan akan lebih konsisten. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan campuran bahan bakar bioetanol E10 dengan modifikasi penggunaan zat aditif oxygynated cyclooctanol sebesar 0,3%; 0,5%; dan 1,3% terhadap produksi emisi gas buang yaitu nilai CO, CO2, HC, dan O2 serta kaitannya dengan Coefficient of Variations (COV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak persentase zat aditif oxygenated cyclooctanol menyebabkan nilai CO dan HC menurun sedangkan nilai CO2 dan O2 meningkat. Nilai COV terkecil diperoleh sebesar 5% juga dihasilkan oleh campuran E10+1,3% oxygenated cyclooctanol pada putaran 8500 rpm. Penambahan zat aditif oxygynated cyclooctanol memiliki pengaruh yang baik terhadap produksi emisi gas buang. Penurunan COV juga memberikan dampak yaitu membuat proses pembakaran yang lebih konsisten dan juga memiliki pengaruh yang baik terhadap emisi gas buang yang dihasilkan.

The number of motorized vehicles in Indonesia experienced a growth of 8.19% until 2017. The increasing number of vehicles shows that Indonesia needs the availability to a lot of fuel to facilitate daily activities. However, the growth in the number of vehicles was not accompanied by an increase in oil production and this also showed a high dependence on non-renewable energy sources. One source of energy that has the potential to be developed and can be an alternative fuel is bioethanol. Bioethanol mixture will make the fuel more difficult to burn by itself so that the pressure generated in the combustion chamber will be more consistent. This research was conducted to analyze the effect of using a mixture of bioethanol E10 with the modification of using oxygynated cyclooctanol by 0.3%; 0.5%; and 1.3% to the fuel emissions released namely CO, CO2, HC, O2 and its relation to the Coefficient of Variations (COV). The results showed that the increasing percentage of oxygenated cyclooctanol additives caused CO and HC values ​​to decrease while CO2 and O2 values ​​increased. The smallest COV value that is 5% was also produced by a mixture of E10 + 1.3% oxygenated cyclooctanol at 8500 rpm. This shows that the addition of oxygynated cyclooctanol additive has a good effect on the production of exhaust emissions. The reduction in COV also has an impact of making the combustion process more consistent and has a good effect on the resulting emissions produced.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Oil palm biomass derived from oil palm processing plant has a very abundant availability or nearly equal to the yield of crude palm oil. This paper provides a review of the chemical and fibers characteristics from the empty fruit bunches of oil palm tree associated with the properties of pulp and papermaking. Potential use of fibers from oil palm tree, which is included in the group of nonwood, as raw material for pulp and paper is large enough for wood substitution. Opportunities to use oil palm tree fibers as raw material for pulp and paper in industrial scale is very prospective. "
JS 5:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sartopo
"ABSTRAK
Di dalam upaya menjaga kesinambungan kegiatan industri perkayuan yang berwawasan lingkungan di Kalimantan Selatan, dirasa perlu untuk mendaurulangkan limbah industri. khususnya industri perkayuan. Ternyata saat ini masih perlu ditingkatkan pengelolaan sumber daya alam hutan dilaksanakan berdasarkan penglihatan lingkungan.
Oleh karena itu dalam rangka pengembangan industri perkayuan dan dalam upaya menyediakan energi nonkonvensional perlu dipilih suatu teknologi yang tepat, agar dapat membantu mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Salah satu teknologi pemanfaatan limbah sebagai energi alternatif adalah teknologi gasifikasi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat minat dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat Para pengusaha industri kayu untuk memanfaatkan limbah kayu sebagai energi melalui gasifikasi. Berkaitan dengan tujuan tersebut di atas dilakukan penelitian terhadap 20 perusahaan kayu di Kalimantan Selatan yang terdiri dari 12 perusahaan HPH dan 8 perusahaan non HPH.
Untuk mendapatkan data primer dan sekunder, dalam penelitian ini digunakan cara-cara : observasi terbatas di perusahaan-perusahaan kayu, mengadakan wawancara kepada para pengusaha dan mengisi kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan secara cak dan sederhana.
Pengukuran minat dilakukan dengan dua model, model pertama diukur dengan lima kriteria persepsi yaitu harga energi yang digunakan, harga energi alternatif (gasifikasi), besarnya investasi untuk energi alternatif (gasifikasi), informasi teknologi gasifikasi, dan kemudahan investasi bagi para pengusaha. Sedangkan model kedua minat diukur dengan tujuh kriteria persepsi yaitu kriteria yang disebut di atas ditambah dengan kesadaran lingkungan para pengusaha, dan kesetiakawanan sosial para pengusaha.
Hasil pengolahan dari kedua model tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat minat para pengusaha termasuk kategori sedang.
Data dianalisis dengan menggunakan model regresi linier di mana sebagai variabel tak bebas adalah minat sedangkan variabel bebasnya menggambarkan status perusahaan, sumber modal perusahaan, lama pengoperasian, sumber energi yang digunakan dalam proses produksi, volume produksi, dan jenis produksi.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa :
1. Status perusahaan tidak menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat;
2. Sumber modal perusahaan menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat;
3. Lama pengoperasian perusahaan tidak menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat;
4. Sumber energi yang dipergunakan tidak menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat;
5. Volume produksi, bila minat diukur dengan lima kriteria maka yang menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat adalah hanya perusahaan dengan volume produksi antara 6000 - 12.000 m3 per tahun. Sedang bila minat diukur dengan tujuh kriteria maka yang menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat adalah perusahaan dengan volume produksi antara 6000 - 12.000 m3 dan di atas 120.000 m3 per tahun.
6. Jenis produksi yang dihasilkan, bila minat diukur dengan lima kriteria maka jenis produksi tidak menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat, sedangkan bila minta diukur dengan tujuh kriteria maka produksi kayu gergajian dan kayu lapis menunjukkan hubungan pengaruh terhadap minat.
Dari studi ini juga menunjukkan bahwa minat para pengusaha yang hanya dilihat dari pandangan teknis ekonomis menghasilkan faktor-faktor yang berpengaruh jauh lebih kecil dari pada jika minat menyertakan juga kesadaran lingkungan dan kesetiakawanan sosial para pengusaha. Oleh karena dalam pengambilan keputusan investasi untuk teknologi gasifikasi ini perlu menyertakan pertimbangan-pertimbangan kesadaran lingkungan dan kesetiakawanan sosial. "
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>