Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Imam Azis Kurnianto
2009
TA454
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1071
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Tauriestaningtyas
Universitas Indonesia, 1995
S32097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Pungky
"Pelumas adalah suatu cairan yang digunakan dalam mesin untuk melapisi dua permukaan yang saling bergerak. Pelumas mesin paling penting penggunaannya, dikarenakan di dalam mesin terjadi berbagai macam gerakan yang memerlukan pelicin supaya tidak aus. Karena kerja pelumas pada mesin lebih berat, maka penggantiannya pun lebih sering dibandingkan dengan pelumas lainnya. Berdasarkan hal tersebut, laboratorium Unit Produksi Pelumas Jakarta ingin membandingkan beberapa mutu minyak pelumas yang beredar dipasaran dengan spesifikasi Society of Automotive Engineers (SAE) dan American Petroleum Institute (API). Pelumas yang dibandingkan ini, biasanya digunakan untuk mesin motor 4 tak. Ada 4 produk pelumas yang dibandingkan diberi kode A, B, C, dan D. Produk pelumas yang dibandingkan dianalisa dengan beberapa parameter uji, baik uji karakteristik fisika maupun kimia. Uji karakteristik fisika yang bertujuan mengetahui viskositas pelumas, baik pada suhu rendah maupun suhu tinggi. Kemudian uji karakteristik kimia, yang bertujuan mengetahui kandungan logam dan kandungan total basa dalam aditif pelumas yang berguna meningkatkan mutu pelumas. Hasil uji karakteristik fisika diantaranya; Viskositas kinematik (suhu 400C dan 1000C), Indeks viskositas (VI), Viskositas pada suhu rendah (CCS). Pada pengujian ini didapat bahwa pelumas B (187,33 cSt) memiliki viskositas yang paling tinggi, dibandingkan dengan pelumas A, C,dan D. Pelumas C memiliki nilai VI tinggi (142,1 ), sedangkan pelumas B nilai VI-nya rendah (121,7). Pelumas B mempunyai nilai CCS tinggi (9270 cP), sedangkan pelumas C nilai CCS rendah (3610 cP). Hasil uji karakteristik kimia diantaranya; kandungan logam Ca, Mg, Zn (AAS), angka total basa (TBN). Kandungan logam Ca pada pelumas D cukup tinggi (0,2256 % b/b), sedangkan pelumas C rendah (0,00076 %b/b). Kandungan logam Mg dalam pelumas C tinggi (0,15727 %b/b), sedangkan pelumas lain rendah (A 0,00115 %b/b, B 0,00173% b/b, C 0,00152%b/b). Kandungan logam Zn pada pelumas A tinggi (0,11482 % b/b), sedangkan pelumas B rendah (0,08121 % b/b). Pelumas A mempunyai nilai TBN-nya tinggi (6,87 mg KOH/g), sedangkan pelumas C nilai TBN-nya rendah (5,74 mg KOH/g). Pada pengujian berbagai pelumas yang dibandingkan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, sehingga perlu adanya pengembangan produk yang signifikan dengan perbaikan berkesinambungan."
2008
TA1450
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Lisa Indra
"Cairan NaCl 3% pada penelitian sebelumnya terbukti mampu menarik kelebihan eksudat dan mengurangi bau luka karena bersifat hipertonik. Penelitian eksperimen dengan penyamaran ganda dilakukan untuk mengetahui efektivitas perawatan luka dengan cairan NaCl 3% terhadap penurunan jumlah eksudat dan bau ulkus diabetik. Intervensi dilakukan selama 14 hari terhadap 15 sampel yang dibagi menjadi kelompok NaCl 0,9% dan NaCl 3% melalui randomisasi blok.
Tidak terdapat perbedaan signifikan jumlah eksudat setelah intervensi antara kedua kelompok namun terdapat perbedaan signifikan pada skor bau luka. Perawatan ulkus diabetik dengan NaCl 3% tidak lebih efektif dalam menurunkan jumlah eksudat luka dibandingkan NaCl 0,9% namun lebih efektif NaCl 3% dalam menurunkan skor bau.

Previous studies on wound care had proved that NaCl 3% solution able to absorbs the wound exudate and reduces the odor because it is hypertonic. A randomized controlled trial with double blinded technique was conducted to determine the effectiveness of wound care using NaCl 3% solution to decrease amount of exudate and odor of diabetic ulcers. Interventions performed for 14 days on 15 subjects blocked randomly allocated to NaCl 0,9% and NaCl 3% groups.
The result showed that there was no significant difference in the amount of exudate between the groups, however there was significant difference in the odor score. Wound care using NaCl 3% is no more effective to reduce the amount of exudate than NaCl 0,9%, however NaCl 3% is effective to reduce the odor score of diabetic ulcer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Ramadhani
"Perkembangan liposom sebagai sistem penghantaran obat dapat membantu menargetkan obat ke targetnya secara spesifik sehingga dapat mengurangi efek samping dan toksisitas obat. Lepasnya obat dari liposom dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, di antaranya pH dan temperatur. Liposom harus dapat stabil pada pH fisiologis tetapi juga sensitif terhadap kondisi pH yang lebih asam yaitu pH 5,5-6,0. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan asam oleat terhadap sensitivitas liposom yang mengandung spiramisin pada berbagai kondisi pH dan menguji efisiensi penjerapannya. Dalam penelitian ini digunakan tiga formula yaitu tanpa penambahan asam oleat, dengan penambahan 0,16 mol dan 0,32 mol asam oleat. Evaluasi yang dilakukan terhadap liposom adalah morfologi partikel menggunakan Scanning Electron Microscope dan mikroskop konfokal, distribusi ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer, persentase penjerapan yang diperoleh dari hasil dialisis, dan yang utama adalah sensitivitas liposom pada pH 2; pH 5,5; dan pH 8. Hasil yang didapat adalah liposom dengan diameter rata-rata 15-17 µm dan efisiensi penjerapan dari ketiga formula menurun dengan meningkatnya kosentrasi asam oleat. Adanya penambahan asam oleat dapat meningkatkan sifat sensitivitas liposom terhadap pH asam dan stabilitasnya pada pH basa. Pelepasan obat tertinggi didapat dari liposom dalam medium pH 2 dan terendah dalam medium pH 8.

The development of liposomes as drug carrier is applied for drug targetting in order to reduce adverse effects and toxicity of drugs. The drug release from liposomes is influenced by environmental conditions such as pH and temperature. As drug carrier, liposomes must be stable in physiological pH, but they have to be able to release their content in lower pH condition (pH 5.5-6.0). The aims of this research are to study about the presence of oleic acid in liposome formula containing spiramycin on their pH sensitivity and to evaluate their entrapping efficiency. There are three concentrations of oleic acid that use in liposome formula which are 0, 0.16 mol, and 0.32 mol. Liposomes were evaluated by their morphology with Scanning Electron Microscopy and convocal microscope, particle size distribution with Particle Size Analyzer, entrapment efficiency with dialysis, and their sensitivity in pH 2, 5.5 and 8 medium. Evaluation results showed that liposomes particle sizes are range from 15 to 17 µm, and it illustrated that the higher oleic acid concentration, the lower their entrapment efficiency. The percentages of drug released from liposomes proved that adding of oleic acid in liposome formula increased their sensitivity to acidic condition and their stability to basic condition. The highest drug released could be obtained from liposomes in pH 2 medium, while the lowest drug released was in pH 8 medium."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S134
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Burhan Djabir Magenda
"The aim of the paper is to discuss the trend of globalization from political, ideological, security and defense, economics, socio cultural and international law point of views, and their influences in forming the New World Order. The Trend shows the dominance' of the United States as the emerging of the United States as the 'sole superpower' and the spread of free market and liberalism. In terms of international law, there is a need to form interstates regulations regarding the flow of people, capitaL information and other goods accross national boundaries."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
JHII-4-3-Apr2007-556
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Ingen Augdiga
"Populasi penduduk yang kian bertambah akan meningkatkan jumlah timbulan sampah yang nantinya akan membebani daya tampung TPA. Hal ini juga dirasakan TPA Cipayung yang memiliki luas area 11,6 ha sebagai tempat pemrosesan akhir penduduk Kota Depok. Dikhawatirkan tidak mampu menampung lagi timbulan sampah yang masuk sebesar 1000-1200 m3/hari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui laju penurunan sampah menggunakan prinsip resirkulasi air lindi terhadap kapasitas dan umur landfill. Feedstock yang diteliti merupakan sampah organik Pasar Kemiri Muka, Kota Depok. Penelitian ini membandingkan lysimeter I menggunakan sistem resirkulasi air lindi dengan lysimeter II sebagai kontrol. Pemberian resirkulasi air lindi berguna untuk proses in situ sehingga sampah lebih cepat terdegradasi. Variasi frekuensi pemberian air lindi dilakukan dalam 4 tahap. Pertama adalah Tahap 0 yakni merupakan tahap yang tidak diberikan penambahan air dan resirkulasi air lindi dalam rentang 0 hingga 8 hari. Tahap 1 yakni ketika resirkulasi air lindi diberikan tiap hari. Kemudian tahap 2 yakni resirkulasi air lindi diberikan satu kali dalam satu minggu. Terakhir adalah tahap 3 yakni resirkulasi air lindi hanya diberikan satu kali dalam dua minggu. Dengan durasi penelitian selama 104 hari, laju penurunan sampah yang dihasilkan lysimeter I yakni sebesar 0,26 cm/hari lebih cepat dibandingkan lysimeter II yakni 0,18 cm/hari. Laju penurunan sampah akan mengakibatkan perubahan volume di landfill. Hal in imenjadi alternatif dalam mengoptimalkan umur landfill lebih lama dibandingkan landfill tanpa resirkulasi air lindi.

Human population will increase the amount of waste generation that would encumber landfill capacity. It also felt by TPA Cipayung which posseses 11,6 ha as the Depok society?s final disposal. Foresightly, it could not be able to hold waste generation which predict 1000-1200 m3/day. The purpose of this study to observe the rate of waste reduction used by leachate recirculation system toward age and capacity landfill. Feedstock that observed in this study were organic waste which has been taken from Pasar Kemiri Muka, Kota Depok. This study was comparing the lysimeter I which used leachate recirculation system and lysimeter II as a control. Provision of leachate recirculation utilitarian for in situ process so that the waste more quickly degraded. Variation of frequency leachate recirculation could devided in 4 stages. Stage 0 has not given the water addition and the leachate recirculation that had range 0 to 8 days. Stage 1, when they had given daily. Then, stage 2 when they had given once a week. The last stage was stage 3 which had given once in two weeks. The rate of waste reduction in the lysimeter I is approximately 0,26 cm/day faster than the lysimeter II is 0,18 cm/day during 104 days. It will affect waste volume in the landfill. The conclusion of this study coul be alternatived for optimizing landfill age more longer than landfill without leachate recirculation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>