Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Bondan Dwisetyo
"Distribusi dosis yang dihasilkan oleh sumber Ir-192 dengan laju dosis tinggi (HDR) merupakan anisotropi yang tak terpisahkan akibat self-absorption oleh inti sumber kerapatan tinggi (high-density source core), filtrasi oblique oleh kapsul sumber dan ketidaksimetrian geometri dari kapsul sumber. Untuk menghitung distribusi dosis anisotropi sumber brakiterapi, AAPM TG-43 telah memasukkan fungsi anisotropi dua dimensi pada perumusan kalkulasi dosis. Film gafchromic EBT 2 digunakan untuk mengukur fungsi anisotropi untuk microselectron HDR sumber Ir-192. Proses radiasi dilakukan dengan menempelkan film gafchromic ke aplikator selama 30 detik pada medium udara, dan 35 detik pada medium air. Film Gafchromic kemudian discan untuk mendapatkan nilai pixel. Nilai pixel akan dikalibrasi ke dalam nilai dosis. Distibusi dosis yang telah didapatkan, dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi geometri dan fungsi anisotropi. Penentuan fungsi geometri dan anisotropi ditentukan berdasarkan parameter dosimetri AAPM-TG 43.

The dose distribution produced by the high-dose-rate (HDR) Ir-192 source is inherently anisotropic due to self-absorption by the high-density source core, oblique filtration by the source capsule and the asymmetric geometry of the source capsule. To account for the dose distribution anisotropy of brachytherapy sources, AAPM Task Group No 43 has included a two-dimensional anisotropy function in the recommended dose calculation formalism. Gafchromic EBT 2 radiochromic film was used to measure anisotropy function for microSelectron HDR 192 Ir source. Radiation processes carried out by gluing the film to the applicator for 30 seconds in the air medium, and 35 sec in the water medium. Gafchromic film then scanned to obtain the value of pixel value. Pixel value will be calibrated to the dose. Dose distribution has been obtained, can be used to search for geometry function and anisotropy values. Geometry function and anisotropy function can be determined on dosimetry parameters AAPM TG-43."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29454
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Rahmawati
"Telah dilakukan pengukuran dosis titik dan distribusi dosis menggunakan film gafchromic EBT3 pada HDR brakhiterapi dengan aplikator silinder. Adapun tujuan utama dilakukannya penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik film gafchromic EBT3 dalam pengukuran brakhiterapi, mengevaluasi dosis pengukuran dengan dosis TPS melalui pengukuran dosis titik, serta mengetahui distribusi dosis di sepanjang sumber brakhiterapi. Evaluasi dosis titik dilakukan dengan mengevaluasi nilai dosis di titik pengukuran A1, A2, A3, dan A4 dengan dosis kalkulasi TPS. Titik A1 dan A2 merupakan titik preskripsi yang berada di sisi kanan dan kiri aplikator silinder. Pengukuran dosis titik dilakukan dengan variasi 13 mm, 14 mm, dan 15 mm dari sumber. Sedangkan, titik A3 dan A4 merupakan titik yang berada di atas A2 dan A1 dengan jarak 1.5 cm. Pengukuran distribusi dosis dilakukan pada jarak 10 mm dan 15 mm dari sumber. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kalibrasi film gafchromic EBT3 yang paling baik yaitu kalibrasi 13 mm dengan nilai diskrepansi untuk titik A1, A2, A3, dan A4 berturut-turut adalah -0.37 , -3.40 , -1.39 , dan -1.54 . Nilai diskrepansi pada jarak 10 mm dari sumber sebesar -0.26 dan pada jarak 15 mm dari sumber sebesar 7.5 .
Point dose measurements and dose distributions have been conducted in HDR brachytherapy with cylinder applicator using EBT3 gafchromic film. The main objective of this study was to know the characteristics of EBT3 gafchromic film, to evaluate doses between measurements and brachytherapy treatment planning, and to know dose distribution along the source rsquo s main axis. The evaluation of point dose have been performed by comparing dose value in point A1, A2, A3, and A4 of the measurements with dose in treatment planning. Point A1 and A2 are prescription point at the right side and the left side of cylinder applicator. Measurement of point dose have been varied by distance of 13 mm, 14 mm, and 15 mm from brachytherapy source. Point A3 and A4 are located at distance of 1.5 cm above point A2 and A1. Dose distribution was measured at distance of 10 mm and 15 mm from brachytherapy source. The most suitable calibration for point dose measurements is calibration 13 mm which discrepancy values for point A1, A2, A3, and A4 were 0.37 , 3.40 , 1.39 , and 1.54 . The discrepancy value for dose distribution measurements at distance of 10 mm and 15 mm from the source was 0.26 and 7.5 , respectively."
2017
S66223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Andrian
"Ir-192 adalah sumber radiasi brakiterapi yang sudah uinuin digunakan. Tujuan peinbelajaran ini adalah untuk inemperoleh gainbaran fungsi dosiinetri yang telah dUelaskan di AAPM TG-43 untuk karakteristik dosiinetri suinber Ir-192 LDR yang digunakan dalam brakiterapi. Semua pengukuran diambil inenggunakan Jilin Gafchromic EBT 2 pada media udara dan air yang equivalent dengan fantoin. Nilai derajat kehitainan akan dianalisa inenggunakan corel draw software dengan inengubah chanel 3 warna (RGB) menjadi chanel I warna inerah. Densitas optic yang berupa pixel value akan dikonversi inenjadi dosis dengan data kalibrasi Jilin. Pengukuran dosis pada suinbu radial dilakukan pada jarak 5mm sainpai 50 min dengan interval 5 min dan pada sudut polar 00 sanipai 1800 interval 100. Fungsi dosiinetri didapat yang berupa fungsi dosis radial dan anis0tr0pi distribusi dosis akan dibandingkan dengan apa yang telah inenjadi kesepakatan dengan kalkulasi Monte Carlo. Peinbelajaran ini inenegaskan kemungkinan karakteristik dosiinetri Jilin Gafchroinic EBT 2 pada parameter TG-43 untuk sumber Ir-192 LDR.

Ir-192 source is widely used in high dose rate brachytherapy. The aim of this study was to derive the brachytherapy dosimetic functions described in AAPM TG-43 to characterize the dosimetry Ir-192-LDR Source. All the measurements were carried out with Gafchromic EBT 2 jilm in air and water equivalent solid phantom. The grey values were analyze by using corel draw software with changed (RGB) chanel to only a red chanel. Optical density such as pixel value was converted to dose using calibration flm. Measurements were carried out by measuring the dose at radial distances #om 5 mm to 50 mm with interval of 5 mm and at polar angle 0°»]80° in 10° intervals. Dosimetric functions such as radial dose functions and anisotropy of the dose distribution were found to be in good agreement with Monte Carlo calculations. This study confrms the feasibility of radiochromic EBT 2 jilm dosimetry in characterization ofthe TG-43 parameters for Ir-192 LDR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Margo Setiawan
"Telah dilakukan penelitian brakiterapi LDR dengan sumber Ir 192 dengan menggunakan dosimeter film Gafchromic EBT-2 dengan perlakuan di medium air dan diudara, berdasarkan kalibrasi dari penelitian sebelumnya piksel value yang didapat dari pembacaan scanner diinterpolasi menjadi nilai dosis absolute. Protokol AAPM TG 43 digunakan sebagai acuan untuk menentukan persentase distribusi dosis pada setiap titik dan menjadi acuan sebagai penentu fungsi geometri sebagai faktor koreksi sumber dan fungsi dosis radial sebagai faktor koreksi atenuasi dan hamburan pada setiap titik tersebut. Telah dilakukan penelitian brakiterapi LDR dengan sumber Ir 192 dengan menggunakan dosimeter film Gafchromic EBT-2 dengan perlakuan di medium air dan diudara, berdasarkan kalibrasi dari penelitian sebelumnya piksel value yang didapat dari pembacaan scanner diinterpolasi menjadi nilai dosis absolute. Protokol AAPM TG 43 digunakan sebagai acuan untuk menentukan persentase distribusi dosis pada setiap titik dan menjadi acuan sebagai penentu fungsi geometri sebagai faktor koreksi sumber dan fungsi dosis radial sebagai faktor koreksi atenuasi dan hamburan pada setiap titik tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29461
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisah
"Telah dilakukan pengukuran karakteristik dosimetri sumber Ir-1 92 microselectr0nHDR (mHDR) brakiterapi menggunakan metode Monte Carlo dan eksperimen. Untuk simulasi Monte Carlo digunakan program EGSnrc dengan medium vacum, udara dan air . Untuk eksperimen dilakukan dengan metode “in-air measurement dalam medium udara menggunakan jig, elektrometer Keithley 6487, NE 2571 Fanner chamber dan sumber Ir-192 dengan aktivitas yang terukur 4557 mCi. Dari simulasi, pengukuran kuat kenna per aktivitas rata-rata dalam medium vacum adalah 8.21.10-8 U Bq-1, di udara 8.2.10-8 U Bq-1 dan di air 8.48.10-8 U Bq-1 . Umuk konstanta laju dosis, nilai yang diperoleh adalah 2,79.10-6 Gy s-1 U-1 di vacum, 2,79.10-6 Gy s-1 U-1 di udara dan 3,18.10-6 Gy s-1 U-1 di air. Kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak 10 cm yang diperoleh dari simulasi 8,18.10-8 U Bq-1, bila dibandingkan dengan kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak yang sama dalam protokol (PIRS-629r) yaitu 9,709.10-8 U Bq-1 memiliki deviasi sebesar 15,73%.
Dari eksperimen, hasil pengukuran kuat kenna per aktivitas di udara pada jarak 10 cm adalah 0,001.10-8 U Bq-1 dan kuat kenna per aktivitas di udara pada simulasi adalah 8,18.10-8 U Bq-1, perbedaan yang cukup besar dapat disebabkan karena aktivitas yang dimaksudkan dalam PIRS-629r adalah aktivitas pada sumber, bukan aktivitas yang terukur. Pada kuat kerma per aktivitas di air menunjukkan bahwa jarak efektif pemberian dosis brakiterapi pada jaringan tubuh adalah kurang dari 5,5 cm atau sekitar 5cm.

Measurement on lr-192 mHDR V2 brachytherapy source's dosimetry characteristic were done using Monte Carlo method and experiment. The Monte Carlo simulation Were done in vacum, air and Water us ing EGSnrc software. The experiment were done by using “in-air measurement” method Which equipment consist of jig, electnometer Keithley 6487, NE 2571 Farmer chamber and Ir-192 source with 4557 mCi of apparent activity. The average of air-kerma strength per unit activity in simulation result is 8.2.10 -8 U Bq -1 in vacum, 8.2.10 -8 U Bq-1 in air and 8.48.10 -8 U Bq -1 in water. Dose rate constant in vacum is 2,79.10 -6Gy s-1 U-1, 2,79.10 -6Gy s-1 U-1 in air and 8,18.10 -6 Gy s-1 U-1 in Water. Air-kerma strength per unit activity at 10 cm in air calculation is 8,18. 10-8 U Bq-1 di vacum, comparing to the air- kerma strength per unit activity at the same distance in air based on protocol (PIRS-629r) 9,709. 10-8 U Bq-1, the deviation is 15,73%.
From experiment calculation, the air-kerma strength per unit activity at 10 cm in air is 0,001. 10-8 U Bq-1 and simulation's result is 8,18. 10-8U Bq-1, this large difference may be caused of activity based on PIRS-629r is the real activity of the source, not the apperent activity. The air-kerma strength per unit activity in water shows the effective distance for tissue in brachytherapy treatment is less than 5,5 cm or about 5 cm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Isnaini
Jakarta: Hasta Mitra, 1985
515.15 ISN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Swift
"ABSTRAK
Jakarta, sebagai kota bekas penjajahan, memiliki banyak wilayah dan bangunan-bangunan bersejarah. Salah satu area bersejarah tersebut adalah Glodok yang merupakan wilayah Pecinaan atau China Town. Wilayah tersebut menyimpan sejarah panjang bagi warga Tiong Kok yang dulunya bermigrasi dari wilayah Tiong Kok Selatan. Di awal abad-19, ada seorang Mayor Cina-Batavia bernama Souw Thian Pie yang membangun sebuah hunian tradisional China bernama siheyuan di Jalan Perniagaan Raya, Glodok. Dewasa ini, banyak hunian tradisional China di Glodok, termasuk siheyuan keluarga Souw, telah mengalami transformasi dan adaptasi sebagai akibat dari modernisasi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa, apa, kapan, mengapa, dan bagaimana transformasi tersebut telah terjadi di siheyuan keluarga Souw dan kemungkinan kaitannya dengan modernisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah observasi langsung dilakukan di siheyuan keluarga Souw yang masih bertahan selama hampir dua abad. Kebanyakan informasi terkait studi kasus merupakan hasil wawancara dengan Bapak Yong Yong yang merupakan salah satu kepala keluarga dari generasi ke lima dan keturunan langsung dari Souw Thian Pie. Analisis dari studi kasus menyimpulkan bahwa modernisasi berperan besar dalam menyebabkan terjadinya transformasi berupa rotasi dari selatan ke utara pada akses utama dan hilangnya sayap barat pada siheyuan keluarga Souw.

ABSTRACT
As a former colonial city, there were many historical sites and buildings in Jakarta. One of the historical sites in Jakarta is Glodok, which is also called ?China Town? or ?Pecinaan Area?. The area has a long history for Chinese migrants, who mostly came from Southern China. In the early 19th century, there was a Chinese mayor, Souw Thian Pie, who built a ?siheyuan? (traditional Chinese dwelling) at Jalan Perniagaan Raya in Glodok. Today, many traditional Chinese dwellings in Glodok, including Souw family siheyuan, have experienced transformation and adaptation due to modernism. This undergraduate thesis aims to find who, what, when, why, and how transformation has occurred in Souw family siheyuan and its possible relations with modernism. To achieve this, an observation was held directly in the Souw family siheyuan that has survived for almost two centuries. Most of the information regarding the case study was obtained from the interview with Mr. Yong Yong, who is one of the 5th generations head families and a direct descendant of Souw Thian Pie. Analysis of the siheyuan concludes that modernism played significant role in causing transformation of the main entrance to be rotated from south to north and elimination of the west wing."
2015
S59571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
" Untuk mengatasi permasalahan keterbatasan data hidrologi guna penentuan nilai koefisien aliran, diperlukan pendekatan lebih sederhana yang mampu memperkirakan nilai koefisien aliran suatu DAS. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan konseptual penentuan nilai koefisien aliran harian DAS berdasarkan transformasi NDVI terhadap data Landsat ETM+. Metode yang digunakan adalah mengkaji hubungan nilai NDVI dengan persentase tutupan permukaan kedap air melalui analisis regresi dari data sampel terukur. Persamaan regeresi yang diperoleh kemudian digunakan untuk kuantifikasi persentase tutupan permukaan kedap air daerah penelitian. Hasil yang diperoleh bersama kerapatan vegetasi kemudian ditransformasi menjadi nilai koefisien aliran melalui persamaan dan asumsi berdasarkan analisis regresi dan hubungan logis masing-masing variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebaran nilai NDVI secara keruangan dapat menggambarkan dengan baik sebaran persentase tutupan permukaan kedap air dan kerapatan vegetasi dalam DAS. Hubungan nilai NDVI dan persentase tutupan permukaan kedap air menghasilkan persamaan regresi polinomial orde dua y = 63,61x2 – 116,66x + 46,977. Hubungan tersebut bersama kerapatan vegetasi dapat diterapkan untuk estimasi nilai koefisien aliran DAS Citarum Hulu. Nilai yang dihasilkan memiliki pola sebaran yang dikontrol oleh tutupan permukaan kedap air dan kerepatan vegetasi. Nilai koefisien aliran DAS Citarum Hulu didominasi oleh kelas normal, yaitu sebesar 57,49% dari luas total DAS, tersebar pada bagian hulu, tengah dan sebagian kecil hilir DAS."
2010
551 LIMNO 17:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>