Ditemukan 82238 dokumen yang sesuai dengan query
PRIMA 9(1-2) 2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Manurung, Emmanuel Rico
"Skripsi ini merancang bangun sebuah sistem catu daya berbasis switching regulator, untuk menjaga ke-stabilan tegangan keluaran perangkat sel surya. Sehingga didapatkan efisiensi konversi energi listrik dari penyerapan sinar matahari yang intensitasnya berubah-ubah. Selain itu, merancang pengendalian pembatasan pengisian tegangan ke baterai pada saat low voltage. Hal ini, diperlukan sebagai perlindungan terhadap rangkaian dan baterai dari low voltage, sehingga menjaga umur pemakaian rangkaian dan baterai komputer bergerak. Sistem ini terdiri dari switching regulator, voltage divider, komparator dan relay. Switching Regulator pada sistem ini menggunakan IC L4970A yang dapat memenuhi kebutuhan daya yang diperlukan oleh komputer bergerak. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya untuk keperluan masukan komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay mengontrol hubungan pen-saklaran komputer bergerak untuk charging atau discharging. Dari hasil pengujian, sistem catu daya ini sudah dapat diterapkan untuk penggunaan pada komputer bergerak bertegangan antara 16-19 V.
This research study related to design and build up a power supply system based on switching regulators, to maintain the stability of the output voltage of solar cell devices. Then, to getting an efficiency of electrical energy conversion of sunlight energy absorption that had variable intensity. In addition, designing a voltage controller to the battery charging during low voltage. It is necessary, as a protection against a series of low voltage, thus keeping the circuit and the battery life of mobile computers. This system consists of a switching regulator, voltage divider, comparator and relay. This Switching Regulator system uses a L4970A IC that can meet the needs of the power required by the mobile computer. Voltage divider converting voltage of solar cells for sensing purposes as a comparator input signal to the controller system. Relay as a controller to mobile computer for charging or discharging function. From the test results, the power supply system is applicable for use in mobile computer requiring voltage between 16-19 V."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46384
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erwin Mirza
"Dalam rangka perkuatan pasokan listrik ke Sistem Jakarta maka direncanakan penambahan 4 buah Inter Bus Transformer (IBT) 500/150 kV 500 MVA yang akan dipasang di GITET Cawang, Gandul, Muaratawar dan Cibatu.
Studi aliran daya diperlukan untuk menganalisa pembebanan IBT eksisting sebagai akibat penambahan IBT baru. Studi hubung singkat dimaksudkan untuk dapat menganalisa seberapa besar dampak penambahan trafo IBT terhadap kenaikan level hubung singkat di bus. Untuk mengatasi kondisi ini maka perlu dibentuk pola operasi terpisah baru dengan membuka tie line diantara pulau.
To enhance Jakarta's electrical power supply, four new Inter Bus Transformers (IBT) 500/150 kV 500 MVA units are to be installed in Cawang, Gandul, Muaratawar and Cibatu substations. The purpose of the load flow studies is to analyst the load on the existing IBT?s following the installation of the new ones. The short circuit studies is meant to analyse the influence of the additional IBT's causing an increased short circuit level in the bus system. To avoid this condition a split mode of operation is needed to open tie line between islands."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23275
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2000
TA337
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hadi Wijaya
"Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002) mobil listik dikenal dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi dua (2) jenis, diantaranya Zero Emission Vehicles(ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hybride).
Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell sistem penggeraknya dengan menggunakan motor dc karena kecepatan mudah diatur dan mempunyai variasi kecepatan yang lebar.Tugas akhir penggerak mobil listrik ini menggunakan motor dc seri yang terdapat pada stater mobil.Sebelum digunakan menjadi motor penggerak motor stater dimodifikasi bagian luar dan lilitan didalamnya. Motor dc stater mobil mempunyai torsi yang besar dan kecepatan tinggi,tetapi mempunyai kelemahan dengan arus yang besar sehingga motor cepat panas.Pengontrolan kecepatan menggunakan mikro AVR Atmega8535 dengan mengunkan metode PWM. Untuk pensaklaran elektronis menggunakan mosfet dan relay. Perubahan jumlah kumparan dan pengecilan diameter kawat email kumparan motor dapat menaikan hambatan motor sehingga dapat mereduksi arus, sehingga motor dapat bekerja lebih lama,untuk pengotrolan kecepatan pada saklar elektronik diperlukan rangkaian snubber untuk meniadakan tegangan balik yang disebabkan oleh beban yang bersifat induktif yang merusak saklar elektronik.
Recognized as Electric road Vehicles that in America is expanded in two category such as: Zero Emission Vehicles(ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). The ZEV one is knowed as battery car and fuel cell car, while the LEV one is the car with the driver is colaboration between convensional engine and electrical motor (Hybride car).Battery and fuel cell car use DC motor as a driver because the ease of speed adjusment and have a width variation speed. This final assignment use DC motor that be in car starter. Before used as motor driver to drive motor starter, this DC motor is modified in outer edge and the winding inside. This one have a big torque and high speed, but it has a big current as a weakness so the motor will be heat quickly. The speed control use AVR Atmega8535 microcontroller with PWM method. For electronical switching use a mosfet and relay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40439
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bayu Ariaji Wicaksono
"Penelitian ini membahas pengembangan komponen batang teleskopik penyusun struktur gunting pada bangunan hunian sementara. Struktur gunting memiliki keunggulan mudah dibangun dengan teknik lipat, mudah disimpan dan dipindah karena rangkaian struktur dapat dirubah dari konfigurasi kecil tertutup menjadi besar terbuka sehingga cocok menaungi kegiatan sementara dan kondisi darurat bencana. Permasalahan dimensi panjang batang membuat struktur sulit diterapkan karena batang panjang menyulitkan pengemasan dan batang pendek berdampak pada kekuatan rangkaian. Penerapan mekanisme teleskopik merupakan jawaban permasalahan karena memungkinkan batang untuk dipanjangkan dan dipendekkan. Tahap awal penelitian adalah simulasi kekuatan struktur dengan metode elemen hingga (FEM) menggunakan perangkat lunak komputer. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan purwarupa skala 1:1 untuk membuktikan cara kerja rangkaian struktur. Hasil simulasi menunjukkan rangkaian struktur dengan material besi hollow sebagai komponen batang dan PVC sebagai penutup atap memiliki nilai faktor keamanan > 3. Purwarupa dapat dibangun minimal oleh 6 orang tanpa peralatan khusus selama 46 menit. Volume purwarupa saat terlipat batang pendek sebesar 0,22 m3 dan saat terlipat batang panjang sebesar 0,34 m3 sehingga tercipta rangkaian struktur dengan volume 49 m3 dan luas 19,2 m2. Aspek yang terpenuhi dalam konteks hunian sementara antara lain kesesuaian dimensi, desain berorientasi lokal, mudah dipindahkan dalam hal dimensi, konstruksi sederhana dan fleksibilitas.
The study discusses about developing of telescopic bars as component of scissor structures for temporary shelter. Scissor structure has the advantages of being easy to build using a folding mechanism, easy to stowed and move because the structures can be transformed from a small compact configuration to a large open one so it is suitable for sheltering temporary activities and disaster emergency conditions. Problems with the length dimensions of bars component make the structure difficult to implement because long bars make packing difficult and short bars impact the strength of the structures. Application of telescopic mechanism can solve the problem because it allows the bar to be lengthened and shortened. The first phase of the research is simulation strength of structure with finite element method (FEM) using computer software. Then proceeded with making a 1:1 scale prototype to prove the structure performance. The simulation proved that scissor structures with hollow steel material as bar components and PVC as roof cover has a safety factor value of > 3. The prototype can be built for 46 minutes by minimum 6 people without special equipment. The volume of prototype when folded short bars is 0.22 m3 and when folded long bars is 0.34 m3 so it resulted in structures with volume of 49 m3 and an area of 19.2 m2. Aspects that are met in the context of temporary shelter include adequate dimensions, local oriented design, easy to move in terms of dimensions, simple construction and flexibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alvin Saptauli
"Dalam masyarakat saat ini, evolusi besar teknologi bertanggung jawab atas konsumsi listrik yang besar baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Salah satu fenomena yang lahir dari situasi ini disebut kekuatan siaga. Daya siaga adalah daya yang dikonsumsi oleh alat atau perangkat saat perangkat tidak digunakan tetapi siap untuk digunakan dengan cepat. Banyak peralatan dan perangkat saat ini menggunakan daya siaga. Beberapa contoh umum termasuk pesawat televisi, komputer, periferal komputer, telepon nirkabel dan catu daya yang tidak pernah terputus. Karena peralatan ini mengkonsumsi daya saat tidak digunakan, satu-satunya cara untuk memastikan tidak ada daya yang dikonsumsi adalah dengan mencabutnya dari outlet listrik. Studi ini dibuat untuk menganalisis daya siaga yang dikonsumsi dengan berbagai situasi yang saat ini kita lalui setiap hari. Dengan mengukur tegangan, arus, daya, dan faktor daya, kita dapat menemukan daya nyata dan reaktif yang tampak di seluruh rangkaian untuk menemukan daya siaga. Melalui analisis, kita dapat menyimpulkan perangkat mana yang memiliki konsumsi daya siaga terbesar dan situasi di mana konsumsi daya siaga adalah yang tertinggi.
In today‘s society, the vast evolution of technologies is responsible for the huge consumption of electricity whether it is in a rural or urban area. One of the phenomena that birthed from this situation is called standby power. Standby power is the power consumed by an appliance or device when the device is not in use but is ready to be rapidly put into use. Many of today‘s appliances and devices use standby power. Some common examples include television sets, computers, computer peripherals, cordless telephones and uninterruptible power supplies. Because these appliances consumed power when not in use, the only way to be sure no power is being consumed is by unplugging them from the utility outlet. This study is made to analyze the standby power consumed with various situations that we currently going through every day. By measuring voltage, current, power, and power factor we can find the apparent, real, and reactive power that comes across the circuit in order to find the standby power. Through analysis, we can conclude which devices have the biggest standby power consumption and the situation where standby power consumption is the highest."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kadek Eri Mahardika
"Salah satu syarat pembangunan ekonomi suatu negara adalah ketersediaan energi listrik. Energi listrik saat ini tidak hanya dipasok dari sumber energi fosil seperti BBM, gas dan batubara tetapi sudah memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti sel surya. Penggunaan sumber energi terbarukan terus diperbesar karena memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Pemilihan sumber energi untuk memasok listrik ke beban yang ada merupakan tema yang penting kedepannya terutama tema bagaimana menjadikan sumber energi terbarukan sebagai sumber listrik utama. Untuk memilih pasokan listrik ini, diperlukan suatu alat yang mengatur secara otomatis pasokan listrik yang akan diberikan ke beban. Sistem pengaturan ini memprioritaskan sumber energi terbarukan. Dalam penelitian ini telah dikembangkan suatu alat yang mengatur secara otomatis sumber pasokan energi listrik. Sistem pasokan listrik yang terdiri dari beberapa jenis sumber ini disebut pembangkit hibrida.Sumber pasokan listrik dapat berupa PLN, genset dan batere yang terhubung dengan panel sel surya. Listrik dari panel surya merupakan sumber utama. Ketika pasokan dari panel surya tidak ada, maka listrik dipasok dari PLN. Tetapi apabila listrik dari PLN tidak ada atau sedang dalam kondisi pemadaman maka listrik dipasok dari Genset. Mekanisme pengaturan ini dilakukan dengan mikrokontroler Atmega 16, yang diprogram dengan menggunakan bahasa C. Alat pengaturan ini juga dapat berfungsi sebagai AMF (automatic main failure) genset. Dari hasil pengujian alat, didapatkan bahwa alat berfungsi sesuai dengan rancangan deskripsi kerjanya.
One of the requirements of a nation's economic development is the availability of electrical energy. Electrical energy is supplied not only from fossil energy sources such as oil, gas and coal but also from renewable energy sources such as solar cells. Usage of renewable energy sources continues to be enlarged, because it provides significant environmental benefits. One of important themes regarding use of renewable energy source is how to select energy source to be supplied to load, especially how to prioritize renewable energy sources as electrical energy resources. To choose energy resources automatically, a tool is required. In this research, a tool to regulated electric power supply has been developed. Power supply system consists of several kinds of sources that is called hybrid power plant. Sources of electricity supply can be either PLN, generator set and battery that are connected with solar cell panels. Electricity from solar cell panels is the main source. When the supply of solar cell panels do not exist, then the electricity is supplied from PLN. But when the electricity from PLN does not exist or are under condition of the electricity outage the supply done from Genset. Regulation mechanism is carried out by using microcontroller ATmega16, which is programmed using C language. This tool can also function as AMF (automatic main failure )of Genset. From testing result, it was found that tool has shown good performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1488
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Arief Rahman Darmawan
"Pada sebuah LNG complex site, terdapat dua permasalahan, yaitu rendahnya kehandalan di pembangkit listrik existing LNG plant dan adanya beban baru dari new LNG plant. Kemudian dibuatlah beberapa alternatif pemecahan masalah untuk dua permasalahan tersebut. Setelah dianalisis, alternatif pemecahan masalah yang paling mungkin dilakukan adalah pembangunan pembangkit listrik baru untuk memenuhi beban baru dan diinterkoneksi ke pembangkit listrik eksisting untuk meningkatkan kehandalannya. Kesalahan pemilihan pembangkit listrik baru akan menyebabkan inefisiensi dan tidak mampu mengatasi permasalahan rendahnya kehandalan di existing LNG plant.
Akan dilakukan penelitian untuk menentukan jenis dan kapasitas serta jumlah unit pembangkit listrik baru yang tepat. Sehingga keseluruhan pembangkit listrik, eksisting maupun baru, dapat menyuplai energi listrik dengan handal dan efisien serta dengan biaya serendah mungkin sesuai dengan prinsip to provide good quality energy at the lowest possible cost. Dari beberapa alternatif pembangkit listrik baru akan dicari alternatif pembangkit listrik yang paling optimal dari sisi kehandalan dan keekonomian pembangkit.
Parameter kehandalan pembangkit menggunakan metode LOLP (Loss of Load Probability) sedangkan parameter keekonomian pembangkit menggunakan perhitungan COE (Cost of Electricity) dan LCC (Lifecycle Cost). Kemudian dilakukan analisis kelayakan investasi guna mengetahui apakah investasi pembangkit listrik baru tersebut layak. Berdasar analisis, PLTMG 6x16 MW adalah yang paling optimal secara kehandalan dan keekonomian pembangkit listrik. Minimal terjadinya total black out pada kondisi eksisting adalah 50 hari per tahun, sedangkan LOLP setelah penambahan pembangkit listrik baru ini adalah 2,93 hari per tahun. Investasi pembangkit listrik tersebut dinyatakan layak.
There are two problems in an LNG complex site, lack of reliability of the power plant in the existing LNG plant and additional load of new LNG plant. Then defined some alternatives to solve these problems. After these alternatives has been analyzed, the best alternative can be done is create new power plant to cater the new load and to be interconected with the existing power plant to increase the reliability. Miscasting the new power plant will cause an innefficiency and cannot increase the reliability of electricity supply in the LNG complex site. The purposes of this research are to choose the best type of power plant for the new power plant, how much the capacity and the number of the new power plant. So that the new and existing power plant can supply the electricity to whole LNG complex site with high reliability at the lowest possible cost, suitable with motto ?to provide good quality energy at the lowest possible cost?. From some alternatives of new power plants, will be analyzed which is the most optimal power plant in terms of reliability and economical. Reliability parameter of power plant using LOLP (Loss of Load Probability) method while economic parameter of power plant using COE (Cost of Electricity) and LCC (Lifecycle Cost). Investment feasibility analysis to determine wheter the investment of new power plant is feasible. The result of the analysis, Gas Engine Power Plant 6x16 MW is the most optimal alternative in term of reliability and economical. Minimum total black out of existing system is 50 days per year, while the LOLP after interconnected with the new power plant become 2,93 days per year. The investment of that power plant is feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45113
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adriani Lomi Ga
"Dalam pengelasan dengan metode Las Elektroda Terbungkus (SMAW digunakan elektroda yang dibungkus oleh fluks. Salah satu elektroda yang digunakan dalam metode ini adalah elektroda AWSE 6013. Elektroda ini adalah elektroda jenis Titania-Potassium yang paling umum digunakan dalam SMAW karena pengoperasiannya yang mudah dan hasil yang diperoleh cukup baik. Untuk meningkatkan kualitas elektroda AWS E 6013 perlu dilakukan suatu modifikasi. Salah satu cara untuk memdifikasi elektroda ini adalah dengan menambahkan rutil TiO2 pada fluks standar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan arus pengelasan terhadap sifat mekanis dari deposit las. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia deposit las, uji tarik, uji kekerasan dan didukung oleh struktur mikro. Hasil Penelitian yang dicapai memperlihatkan bahwa dengan peningkatan masukan panas yang diakibatkan oleh makin besarnya arus pengelasan menyebabkan kekuatan tarik, kekuatan luluh cenderung menurun dan nilai regangannya meningkat. Dari pengamatan kekerasan terlihat adanya perbedaan yang mencolok antara daerah HAZ dan logam induk khususnya pada sampel dengan arus tertinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41243
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library