Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1997
TA944
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA1212
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
"Kebutuhan bahan bakar masyarakat dan industri setiap tahun mengalami peningkatan, sedangkan kondisi bahan bakar berbasis fosil, jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berusaha mengembangkan sumber bahan bakar alternatif yang berasal dari tanaman. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biodiesel dari minyak biji mahoni (Swietenia mahagoni (L). Jacq), dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biji mahoni diperoleh dari hutan jati di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Biji mahoni dikeringkan dengan dioven pada suhu ±700 C selama ± 3 jam untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalamnya. Biji kering tersebut selanjutnya dihaluskan untuk memudahkan proses ekstraksi. Berdasarkan sifat lemak yang non polar, maka dilakukan ekstraksi minyak menggunakan pelarut non polar, yaitu n-heksana dengan alat soxhlet. Kondisi suhu dipilih berdasarkan pertimbangan titik didih pelarut dan kestabilan minyak yaitu sekitar 600C, sedangkan waktu untuk sekali proses soxhletasi sekitar 6-8 jam. Minyak biji mahoni yang diperoleh dari hasil ekstraksi sebesar 55,87% (w/w). Biodiesel yang diperoleh dari reaksi transesterifikasi menggunakan metode batch dengan katalis KOH 1,5% dari bobot minyak, serta pelarut yang digunakan adalah metanol, dengan perbandingan mol antara minyak dan pelarut metanol sebesar 1 : 9, selama ±1 jam, pada suhu 23-270C, menghasilkan biodiesel sebesar ±93,90% dari bobot minyak biji mahoni. Hasil uji karakteristik biodiesel dari minyak biji mahoni antara lain: bilangan asam 0,76 mg KOH/g, bilangan iod 45,47 g/ 100 g, residu karbon 0,025 % wt, viskositas kinematik 4,627 cSt, titik nyala 180 ºC, bobot jenis/density 0,8836 g/mL, titik tuang 11,0 ºC, kandungan belerang 0,0328 %wt, indeks setana 67,059, dan kadar abu 0,03 % wt.

The needs of the fuel for society and industry increase every year, whereas the condition of the fuel based fossil, limited amount and can not renewed. To overcome the problems, government attempt to expand alternative fuel from plants. In this research, was produce the biodiesel from mahagony seeds oil (Swietenia mahagoni (L). Jacq), and it is hoped to able to use as alternative fuel to substitute fossil fuel. Mahagony seeds obtainable from the teak forest in Blora regency, Central Java. Mahagony seeds is dried in the oven at the temperature 70 0C for 3 hours to remove the water . Then the dry seeds are mashed to facilitate the extraction process. Because the oil is non polar, the extraction is carried out using non-polar solvent nhexane with soxhlet device. Temperature conditions are selected based on consideration of boiling point solvent and stability of the oil, it is about 60 0C, and the time required for the extraction about 6-8 hours. Mahagony seeds oil obtained from extraction 55,87% (w/w). Biodiesel derived from transesterification using batch method with KOH catalyst 1.5% of the oil weight, the methanol solvent with the ratio oil as mole is 1 : 9 , for 1 hour, at temperature of 23-27 0C, produced biodiesel is 93,90% of mahagony seed oil weight. The yield of characteristic of biodiesel of mahagony seeds oil are acid number 0,76 mg KOH / g, iodine number 45,47 g/ 100 g, carbon residue 0,025%wt, 4,627 cSt kinematik viscosity, flash point 180 0C, density 0,8836 g/mL, the pour point is 11,00C, 0,0328% wt sulfur content, cetane index is 67,059 and cinder content 0,03% wt."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29045
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"INTISARI Telah dibuat suseptometer untuk mengukur transisi magnetik dalam beberapa macam cuplikan khususnya bahan superconduktor. Alat terdiri atas sebuah osilator frekuensi rendah (1kHz - 5 kHz), sistem kriogenik buatan sendiri, kumparan primer dan sekunder, sebuah amplifier lock-in dan sebuah termokopel. Alat telah dioperasikan pada jangkauan temperatur 77 K < T < 120 K dengan ketelitian sinyal sebesar 1 %. Berat cuplikan minimum yang dapat terdeteksi kurang lebih 100 mg. Mat ini juga dapat mengukur komponen real dan imajiner dari suseptibilitas AC ( bolak-balilc) dan suhu transisi superkonduktor YBCO"
JURFIN 1:3 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S28456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boen, Sun Lie
"Virgin coconut oil adalah minyak yang memiliki efek yang baik untuk kesehatan. Virgin coconut oil dapat mengalami ketengikan karena proses hidrolisis dan oksidasi sehingga tidak dapat disimpan untuk waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi penyimpanan yang baik dari virgin coconut oil merek A dan B sehingga kualitas dan stabilitasnya dapat dipertahankan. Minyak disimpan pada dua tempat berbeda yaitu lemari pendingin dan ruangan dengan suhu kamar. Analisis bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iodum, bilangan peroksida, dan indeks bias dilakukan setiap dua minggu hingga minggu ke-10.
Hasil penelitian menunjukkan minyak merek A dan B yang disimpan dalam ruangan dengan suhu kamar memberikan kenaikan bilangan asam dan kenaikan bilangan peroksida yang tinggi. Bilangan iodum untuk minyak merek A dan B hingga minggu ke-10 masih berada dalam rentang standar. Indeks bias untuk minyak merek A adalah 1,4472-1,4487 dan merek B adalah 1,4477-1,4490. Secara umum, virgin coconut oil merek A dan B mempunyai stabilitas yang lebih baik untuk penyimpanan dalam lemari pendingin daripada dalam ruangan dengan suhu kamar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Tirtasiwi Sekti
"Untuk dapat memenuhi kebutuhan minyak bumi di Indonesia perlu dilakukan peningkatan dalam kehandalan kilang dan perlu adanya penambahan air agar dapat mempermudah aliran crude oil dalam pipa. Namun, air yang teremulsi dalam crude oil akan mengganggu proses distilasi, sehingga dilakukan penambahan zat pengemulsi atau demulsifier dengan tujuan untuk mengurangi kadar air, garam dan impuritis yang terdapat dalam crude oil dalam proses dehidrasi.
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja demulsifier A dan B dalam mengikat air dan salt pada crude oil walio, cemara dan High Pour Point Oil (HPPO), dilakukan pencampuran demufsifier ke dalam crude oil pada suhu 60 “C dan konsentrasi demulsifier 2, 5, 10 dan 15 ppm. Adapun pengujian karakteristik sifat fisik crude oil sebelum dan setelah penambahan demulsfier dilakukan menggunakan metode ASTM dengan analisa pour point, salt content, water content, basic and sediment waler, spesifik gravity dan viskositas.
Hasil pengujian membuktikan bahwa dengan penambahan demulsifier A dan B akan mempengaruhi sifat fisika dari setiap crude oil walio, cemara dan HPPO. Penambahan konsentrasi dan jenis demulsifier yang dipilih tergantung dari jenis crude oil yang digunakan. Dan berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk crude oil walio menggunakan demuIsifer B, sedangkan crude oil cemara menggunakan demulsifier A dan crude oil HPPO menggunakan demulsifier A."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Gloria Patricia
"Stabilitas dan Fleksibilitas merupakan parameter penentu kualitas perkerasan jalan, dimana bahan dasar campuran yaitu aspal dan agregat merupakan faktor penentu nilai kinerja campuran tersebut. Skripsi ini membahas tentang pemeriksaan bahan dasar campuran yang kinerjanya telah dioptimumkan dengan modifikasi BGA dan polimer. Pengujian dilakukan secara eksperimental di dalam laboratorium dengan kadar BGA yang digunakan adalah 5% dan 7% dari total campuran, serta kadar polimer 2% dan 4% dari total aspal yang digunakan.
Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan BGA menambah konten agregat halus dengan ukuran butiran dominan saringan no.50 yang mencapai 24,08%, saringan no.100 yang mencapai 95,58%, dan saringan no.200 yang mencapai 151,59%. Pemeriksaan aspal menunjukkan dominasi BGA terhadap penurunan penetrasi aspal sebesar 52%, dan kenaikan titik lembek aspal. Sementara penambahan polimer sebanyak 4% terhadap campuran BGA dapat menurunkan nilai daktilitas aspal sampai dengan 80%.

The asphalt mixture performance is influenced by its properties, which are aggregate and asphalt. This thesis defines the influence of BGA and SBS Polymer to the gradation of aggregate and asphalt. Variation of BGA?s composition are 5% and 7% from mixture and Polymer are 2% and 4% from content of asphalt.
Result shows changes of BGA gradation to finer size. Mixtures with BGA addition show increases of aggregate content up to 24,08% for sieve no.50, 95,58% for sieve no.100, and 151,59% for sieve no.200. The asphalt test shows that BGA can decrease penetration of asphalt polymer mixture for 52%, and also increasing the softening point. Combination of 4% polymer and BGA decrease asphalt ductility up to 80%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"Telah dilakukan evaluasi stabilitas krim Hidrokortison Asetat dari segi fisika dan kimia. Dimana dasar krim yang dipergunakan adalah Hidrophillic ointment, Emulgide, kombinasi Triethanolamina dengan Asam Stearat, dan Aqueous cream.
Dengan parameter pemeriksaan seperti homogenitas, konsistensi, besar partikel, temperatur, pH dan penentuan kadar Hidrokortison Asetat setelah
pembuatan dan selama penyimpanan.
Dari data-data diperoleh hasil bahwa sediaan dengan dasar krim Emulgide dan Aqueous cream menunjukkan hasil yang relatif baik."
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1978
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>