Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Rachmawati
"ABSTRAK
Keramik merupakan produk apa saja yang mempunyai bentuk dan terbuat dari bahan-bahan anorganik non logam (mineral dan batuan), yang mengalami proses pembentukan serta melalui berbagai tahapan proses menjadi barang-barang hampir jadi yang melewati proses pembakaran (firing) menghasilkan barang padat yang sebagian berbentuk struktur yang lebih baik (teratur). Tahapan proses produksi keramik meliputi body preparation, glaze preparation, serta firing. Proses glaze preparation terdiri atas pembuatan glasur, engobe, serta pasta. Kestabilan warna di dalam pasta sangat berpengaruh pada saat pasta akan dilapiskan di atas rotocolor. Pasta yang baik adalah yang tidak mengalami sedimentasi. Untuk mencegah sedimentasi pada pasta biasanya ditambahkan aditif ke dalam komposisi pasta. Aditif yang ditambahkan pada percobaan ini ada tiga antara lain: clay kalblend-3, plasificante, dan cab-o-sil. Dari ketiga aditif tersebut yang proses sedimentasinya paling lama dan stabil di dalam suspensi pasta adalah plastificante."
2007
TA1438
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Billy D. M.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
TA1546
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Wicaksana Putra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1470
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Benni
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdul Rosid
"Pemanfaatan keramik sebagai material alternatif selain logam, masih terus di kembangkan. Karena keramik memiliki sifat-sifat mekanik yang baik, seperti kekerasan dan ketangguhan yang tinggi serta stabilitas termal dan ketahanan aus yang tinggi serta stabilitas termal dan ketahanan aus yang tinggi pula. Keramik yang dibuat adalah dengan memadukan zeolit sebagai matrix, clay dan talk sebagai additiv. Zeolit adalah mineral anorganik yang istimewa karena strukturnya yang unik dan memiliki porositas yang teratur , tersusun atas Silikat SIO44- dan Alumina AlO45-. Zeolit banyak digunakan sebagai pengikat (binder) dengan kandungn alumina Al2O3. Silikat SiO4 dan H2O yang tinggi. Sedangkan Talc adalah mineral nonclay yang memiliki struktur kristal mirip dengan mineral clay. Talk berfungsi sebagai penstabil dimensi, penstabil temperatur dan juga sebagi whitewarebodies.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan talc terhadap sifat-sifat keramikhasil paduan zeolit, clay, dan tallc dengan komposisi clay yang tetap dan komposisi talc yang bertambah dari 5%-40%. Sedangkan komposisi zeolit yang berkurang dari 85%-50%. Proses pembentukan dilakukan dengan metode kompaksi (100.000N). Proses sintering dengan temperatur 1100 ºC selama 1 jam. Kemudian dianalisa pengaruh penambahan talc tersebut terhadap densitas, porositas dan kekerasan.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan talc cenderung meningkatkan kekerasan. Pada komposisi (20% Talc; 10% Clay; 70% zeolit) dicapai kekerasan tertinggi sebesar 536 VHN, menaikan densitas dan menurunkan porositas. Porositas tertinggi dicapai pada komposisi (40% talc;10% clay;50% zeolit) sebesar 51,43 %. Dengan karakteristik yang ada diharapkan dapat digunakan pada industri keramik yang memanfaatkan kekerasan atau porositas yang optimal sebagai membran keramik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Nugraha
"Teknologi membran merupakan salah satu alternatif dalam proses pemisahan selektif. Penggunaan keramik sebagai bahan dasar dalam pembuatan membran mempunyai banyak keunggulan. Sifatnya yang stabil pada temperatur tinggi tahan terhadap serangan kimia dan ketahanan korosi membuat keramik merupakan bahan dasar pembuatan membran yang sangat dapat diandalkan.
Silika yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai banyak keunggulan baik dalam sifat fisik maupun sifat mekanik. Jumlahnya yang melimpah di permukaan bumi, karakteristik strukturnya yang unik pada temperatur tinggi merupakan beberapa alasan dipilihnya silika sebagai bahan baku pembuatan support membran keramik.
Pembuatan membran keramik menggunakan teknologi metalurgi serbuk. PVA dengan variasi penambahan 6 ml, 9 ml, dan 12 ml ditambahkan pada serbuk silika dengan ukuran 200 mesh yang telah dicampur dnegan kaolin yang sebelumnya telah dikeringkan dengan pemanasan 200ºC selama 2 jam. Kemudian serbuk dibentuk dengan beban sebesar 10 ton kemudian disinter pada temperatur 1390ºC selama 6 jam.
Hasil penelitian memperlihatkan kecenderungan peningkatan porositas dengan peningkatan penambahan PVA. Persentase yang dihasilkan adalah sebesar 30.367%, 31.985%, dan 32.683% untuk penambahan PVA masing-masing sebanyak , 9 ml, dan 12 ml. Sedangkan nilai kekerasan yang didapatkan adalah sebesar 390.64 gr/μm², 283 gr/μm² dan 198.78 gr/μm² masing-masing untuk penambahan PVA sebanyak , 9 ml, dan 12 ml."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vozi Andrian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Clay dalam hal ini China Clay terhadap sifat porositas dan kekerasannya pada membran keramik berbasis Zeolit, Clay dan Talc dalam berbagai variasi komposisi yang berbeda-beda.
Dalam penelitian ini, sampel dibuat dengan mengkompaksi serbuk-serbuk Zeolit, Clay dan Talc dengan gaya tekanan sebesar 100.000 N yang sebelumnya dilakukan pencampuran dengan air, drying dan sieving. Bakalan hasil kompaksi tersebut kemudian disinter pada temperatur 1100°C selama 1 jam dengan kecepatan pemanasan dapur scbesar 15 °/ menit.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa membran keramik yang dihasilkan, memiliki nilai densitas yang cukup rendah. Nilai densitas terkecil dihasilkan oleh membran keramik dengan komposisi 70% Zeolit, Clay 20% dan 10% Talc sebesar 1.569 gr/cm3, sedangkan nilai densitas terbesar dihasilkan oleh membran keramik dengan kandungan 85% zeolit, 5% Clay dan 10% Talc sebesar 2.022 gr/cm3.
Untuk porositas, nilai porasitas tertinggi dihasilkan oleh membran keramik dengan komposisi 65% Zeolit, 25% Clay dan 10% Tale sebesar 33,8 7%. Sedangkan nllai % porositas terendah dihasilkan oleh sampel dengan komposisi 85% Zeolit, 5% Clay dan 10% Talc sebesar 22.22%. Nilai densitas terkecil dihasilkan oleh sampel n0.6 dengan komposisi 70% Zeolit, 20% Clay dan 10% 12111; sebesar 1.569 gr/cm3, sedangkan nilai densitas terbesar dihasillkan oleh membran keramik dengan komposisi 85% Zeolit, 5% Clay dan 10% Talc sebesar 2.022 gr cm3.
Sedangkan untuk nilai kekerasan tertinggi dihasilkan oleh sampel yang memiliki komposisi 90% Zeolit dan 10% Talc dengan nilai kekerasan sebesar 263 kg/mm3 dan nilai kekerasan terendah dihasilkan oleh membran keramik yang memiliki komposisi 70% Zeolit, 20% Clay dan 10% Talc dengari nilai kekerasan sebesar 68,8 kg/mm2. Dengan kata lain pengaruh penambahan Clay dalam hal ini China Clay menurunkan sifat fisik dan mekanis dari membran keramik berbasis Zeolit, Clay dan Talc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Karya Jatmika
"Kebutuhan akan energi yang sangat meningkat tetapi tidak diikuti dengan bertambahnya persediaan akan energi tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan ice slurry sebagai media pendingin alternatif. Ice slurry adalah campuran antara fraksi es dan fraksi liquid dari suatu larutan. Ice slurry ini dapat menyediakan energi pendinginan yang lebih besar dari pada media pendingin chilled water sehingga penggunaannya akan dapat menghemat penggunaan energi dari mesin pendingin. Karena manfaatnya yang dapat menghemat energi maka perlu dilakukan penelitian terhadap ice slurry. pada penelitian ini membahas tentang sistem ice slurry generator. Ice slurry generator ini adalah alat untuk membuat ice slurry dengan memanfaatkan sistem refrigrasi. Dalam pembentukan ice slurry pada bahan pembuat ice slurry ditambahkan suatu aditif. Jenis aditif yang digunakan dan juga kosentrasinya sangat berpengaruh terhadap karakteristik dari ice slurry yang digunakan. Aditif yang digunakan pada penelitian ini adalah cream dan diethylene glycol. Selain itu juga digunakan air tanpa aditif sebagai pembanding. Dari varisi aditif tersebut dapat diketahui waktu pendinginan yang diperlukan dari masing-masing larutan untuk membentuk ice slurry. Selain itu juga dapat diketahui pengaruh aditif terhadap pembentukan ice slurry dan kristal es yang dihasilkannya, waktu peluruhan ice slurry dan juga kemampuan pompa ice slurry tersebut.

The increasing of energy demand but if it's not followed with the amount of the energy itself. Therefore we need to use energy sufficiently and also conservative energy is needed. One of the method is using ice slurry as an alternative secondary refrigerant. Ice slurry is a mixture of ice fraction with liquid fraction from a mixture. With ice slurry as a secondary refrigerant we can gel a larger chilling energy than chilled water. Therefore we can minimize energy the work of a refrigeration machine. Because of that benefit we need a research to develop ice slurry. Ice slurry is produced by ice slurry generator by using the refrigeration system. The making of ice slurry the addition of additive is needed and the consentration of additive in solution will effect to the characteristic of ice slurry. Additive we use in this research are cream and Diethylene Glycol. Besides we also use water as a comparitor. With varying the additive we can find out the chilling time from each solution to produce ice slurry. And We also can find out the effect of additive toward the forming of ice slurry and ice crystal, time of ice to melt and the ability of ice slurry to be pumped."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>