Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70749 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA1254
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1463
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Anisa Rachmawati
"ABSTRAK
Aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas menjadi hal yang penting diperhatikan dalam penyediaan air minum. Aspek kualitas air produksi merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Pengok terutama pada kandungan mangan yang tinggi pada air produksi karena dapat menurunkan kualitas air dari segi estetika dan berpengaruh pada perpipaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air baku, permasalahan yang ada di IPAM, efisiensi setiap unit dalam menurunkan besi dan mangan serta memberikan rekomendasi perbaikan. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengecek kualitas air dari setiap unit serta menghitung parameter hidrolik dari setiap unit untuk mengetahui kinerjanya. Pada IPAM Pengok, air tanah digunakan sebagai air baku dengan karakteristik tingginya kandungan besi dan mangan. Unit proses dan operasi yang diterapkan sudah sesuai dengan karakteristik air baku, yaitu intake, aerasi, oksidasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan reservoir tetapi kandungan mangan masih belum stabil. Kinerja unit yang masih belum optimal adalah aerator, oksidasi, dan sedimentasi.Pengoptimalan yang perlu dilakukan pada aerator adalah perubahan jenis, dari yang semula spray aerator menjadi multiple tray aerator dengan 3 tray sedangkan pada proses oksidasi, pengadukan berlangsung selama 1 menit dengan gradien kecepatan 758/s dan dosis optimum yang diperoleh berdasarkan Jar Test adalah 50% stoikiometri. Saat ini, sedimentasi memiliki waktu tinggal dan rasio P/L di bawah kriteria desain sehingga perlu adanya pertambahan dimensi panjang menjadi 12 m dan waktu tinggal menjadi 4,3 jam. Dengan dilakukan perbaikan pada beberapa unit, diharapkan kualitas air produksi IPAM dapat stabil memenuhi baku mutu PERMENKES 492/2010.

ABSTRACT
Aspects of quality, quantity, and continuity have become considered important factors in the supply of drinking water. Aspect of production water quality is a problem that must be solved in Water Treatment Plant (WTP) Pengok especielly high manganese of drinking water can reduce water quality in terms of aesthetic and can give the effect to piping. The research have purpose to find out characteristic of raw water, existing problems in WTP, efficiency of unit to reduce concentration of iron and manganese, and to give recommendations for improvements. The carried out steps are analysis of water quality on all of unit and calculate the hydraulic parameters to determine its performance. In WTP Pengok, groundwater is used as raw water which has high content of iron and manganese. Unit operations and processes which applied in WTP Pengok have been adjusted with raw water characteristics such as intake, aeration, oxidation, sedimentation, filtration, disinfection, and reservoir however manganese content is not stable. The unit performance that is not optimal is aerator, oxidation, and sedimentation. Optimization must be done on aerator with changes of type aerator, the first is spray aerator into multiple tray aerator with 3 tray while at oxidation process, the mixing occur 1 minute with velocity gradient 758/s and optimum doses of KMnO4 that be obtained by Jar Test is 50% stoichiometry. At this time, sedimention has detention time and ratio W/L under the criteria of design so that need for change of length dimension to 12 m and change of detention time is 4,3 hour. By doing improvement of some units, water quality of IPAM Pengok can be stable and meet quality standards of PERMENKES 492/2010."
2016
S65747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irawan
"In this study, the ternary base alloys of nickel-copper-manganese (Ni-Cu-Mn) alloys are prepared and these ternary alloys systems, which were constituted from higher nickel and lower copper contents than copper-base alloy ones, were evaluated by a tarnish test. Tarnish tests conducted in a 0,1% sodium sulphide solution (pH=12) at 37°C. All test specimens were cast into square paddles of 15 mm x 20 mm x 2,5 mm using the lost-wax technique with a phoshate-bonded investment. The surface of the specimens were then prepared with abrasion papers down to a 600 grit finish. Tarnish attack was quantitatively evaluated by Fibre colorimetry. The results of tarnish test showed that ternary nickel-copper-manganese alloys, such as 40Ni-30Cu-30Mn and 50Ni-30Cu-20Mn, have superior tarnishment resistance than other alloys, e.g. 20Ni-40Cu-40Mn, 30Ni-30Cu-40Mn and 30Ni-40Cu-30Mn. It was also found that 40Ni-30Cu-30Mn and 50Ni-30Cu-20Mn alloys have lower values of colour change vector than the other alloys given above."
Jakarta: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA1213
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Makhsun
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Azamia
"Pencemaran lingkungan menyebabkan rusaknya lingkungan yang berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya berasal dari industri, domestik, dan laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengolahan limbah dengan metode koagulasi dan adsorpsi untuk menurunkan kadar organik serta logam berat Fe, Mn, Cr. Jenis koagulan yang digunakan: Tawas, PAC, Trimer 3626, dan Trimer 6784 menggunakan uji jar dalam metode koagulasi. Kondisi optimum yang diperoleh adalah konsentrasi koagulan trimer 6784 sebanyak 19,2 mg/100 mL sampel dengan kisaran pH 4-7 pada suhu ruang. Pengolahan limbah secara koagulasi dapat menurunkan TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, kekeruhan = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, kadar organik (COD) = 7,4 %, dan kadar logam berat Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %. Sedangkan, nilai pH menjadi tinggi dan nilai suhu tetap. Proses adsorpsi dengan karbon aktif dapat menurunkan kadar organik (COD) = 58,53 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 3,95 %, logam Mn = 63,8 %, dan logam Cr = 7,5 %. Sedangkan, adsorpsi dengan zeolit dapat menurunkan kadar organik (COD) = 54,61 % serta logam Cr = 38,67 %, namun terjadi peningkatan kadar logam Fe = 1,22 % serta logam Mn = 11,02 %. Kadar organik setelah adsorpsi menurun 58,53 % dengan karbon aktif dan 54,61 % dengan zeolit, namun masih jauh di atas baku mutu limbah cair menurut KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

Bad environment makes the environment damage which can effect to another live creatures in around. This phenomenon is sourced by waste water which from many places such as industry, domestic, and laboratory. The purpose of this research is to do waste water treatment by coagulation and adsorption method to decrease organic content and heavy metal Fe, Mn, Cr. Some kinds of coagulation materials are Tawas, PAC, Trimer 3626, and Trimer 6784. It is used by jar test instrument in coagulation method. The optimum condition which is appropriate with waste water chemistry laboratory is by increasing Trimer 6784 coagulation material?s concentration 19,2 mg/100 mL sample with range pH 4-7 in room temperature. Waste water treatment by coagulation method can decrease TSS = 69,13 %, TDS = 46,95 %, DHL = 72,33 %, turbidity = 93,5 %, KMnO4 = 48,89 %, organic content (COD) = 7,4 %, and heavy metals Fe = 85,53 %, Mn = 55,84 %, Cr = 43,07 %.. Besides, the value of pH become high and the temperature is constant. Adsorption process with active carbon can decrease (COD) = 58,53 %, but it can increase Fe = 3,95 %, Mn = 63,8 %, and Cr = 7,5 %. In the other hand, adsorption with zeolite can decrease (COD) = 54,61 % and Cr = 38,67 %, besides it can increase Fe = 1,22 % and Mn = 11,02 %. The organic content is also decrease after adsorption process 58,53 % with active carbon and 54,61 % with zeolite, but it is not too significant and still over from the standard quality waste water from KEP-51/MENLH/10/1995 about Standard Quality of Waste Water Liquid for Industry Activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42511
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Saul M. Pardamean
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pratesa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat biomaterial yang mampu luruh
berbasis Fe-Mn-C menggunakan proses metalurgi serbuk. Karbon ditambahkan
dalam paduan dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik dan korosi sebagai
biomaterial yang mampu luruh. Hasil pencampuran serbuk disinter dalam tungku
kedap udara. Hasil sinter dilakukan karakterisasi sifat mekanik, fisik,
kimia,biokompatibilitas dan perilaku korosi dalam lingkungan albumin dan tanpa
albumin dalam larutan ringer. Pengujian biokompatibilitas invitro dilakukan dengan
metode Methylthiazol Tetrazolium Assay (MTT) untuk mengetahui toksisitas paduan.
Hasil penelitian menunjukkan fasa Austenite terbentuk hingga 99% pada paduan Fe-
25%Mn-1%C dan Fe-35%Mn-1%C. Karakteristik laju korosi meningkat dari
1.01mm/year menjadi 1.53 mm/year seiring dengan peningkatan kadar mangan
dalam paduan dan menurun dalam kondisi mengandung Albumin. Nilai viabilitas sel
pada persentase 50% hingga 72 jam pengamatan menujukan paduan ini potensial
untuk dikembangkan sebagai kandidat biomaterial mampu luruh

This study aims to find the candidate of degradable biomaterial using Fe-Mn-C alloy
formed by powder metallurgy. Carbon added in the alloy to improve the mechanical
properties and corrosion rate of material as a degradable biomaterial. The result from
powder mixing process sintered in a vacuum furnace. Sintering product was
characterized to gain the mechanical, physical, chemical properties,
biocompatibilities and corrosion behavior in the presence of albumin and without
albumin in ringer solution. Biocompatibility In Vitro testing was performed by
Methylthiazol Tetrazolium Assay (MTT) method to determine the toxicity of alloys.
This research shows 99% of austenite phase formed at Fe-25%Mn-1%C and Fe-
35%Mn-1%C alloy. The corrosion rate increase proportionally with Manganese
content in the alloy from 1.01mm/year to 1.53 mm/year and decline in albumin
environment. The decline of percentages viabilities into 50% after 72 hours shows
potential of this alloy to be developed as degradable biomaterial candidate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kukuh Yudiarto
"Biomaterial mampu luruh menawarkan potensi besar dalam menghindari resiko jangka panjang dan efek samping dari implan medis. Pada penelitian sebelumnya Fe-Mn-C berstruktur busa dengan penambahan kalium karbonat berhasil dikembangan dengan fasa austenit dan memiliki sifat mekanik yang baik yang membuat Fe-Mn-C cocok untuk digunakan sebagai bahan implan mampu luruh. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan presentase kalium karbonat, kadar albumin dan glukosa terhadap degradasi dari biomaterial Fe-Mn-C didalam larutan ringer.
Adapun penelitian ini didahuli dengan pembuatan sampel Fe-Mn-C dengan variabel penambahan K2CO3 5%,10% dan 15% dengan metode metalurgi serbuk. Sinter dilakukan pada temperatur 850°C selama 3 jam yang kemudian dilanjutkan dengan sinter dekomposisi pada temperatur 1100°C selama 1,5 jam di atmosfer inert gas Nitrogen (N2). Selanjutnya morfologi permukaan dan porositas hasil sinter diamati secara visual, menggunakan mikroskop optik 7x dan software imagej. Selanjutnya metode pengukuran laju dan sifat degradasi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah menggunakan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) menggunakan larutan ringer dan pengamatan produk korosi melalui SEM dan EDAX.
Hasil penelitian menjelaskan porositas meningkat dengan penambahan kadar K2CO3 sampai dengan >30%. Peningkatan porositas menyebabkan penurunan nilai tahanan transfer muatan pada bioamterial pada pengujian EIS. Penambahan albumin dan glukosa pada larutan ringer berperan dalam meningkatkan nilai tahanan transfer muatan pada biomaterial dengan cara membentuk lapisan protektif dipermukaan biomaterial. Pengamatan hasil SEM dan EDAX memperlihatkan bahwa biomaterial dengan penambahan albumin dan glukosa akan didapat serangan korosi yang tidak merata dan tidak intens akibat pengaruh lapisan protektif albumin dan glukosa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>