Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanif Adhi Setyoko
"
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa
yang banyak terdapat pada tanaman. Untuk industri makanan biasanya digunakan
sukrosa dalam bentuk kristal halus atau kasar dan dalam jumlah banyak
dipergunakan dalam bentuk cairan sukrosa (sirup). Sukrosa tidak mempunyai sifat
sebagai gula pereduksi karena atom karbon hemiasetal dan hemiketal saling
berikatan satu sama lain. Sedangkan glukosa merupakan salah satu jenis
monosakarida yang terbanyak terdapat di alam yang ditemukan bersama fruktosa
pada sebagian besar buah dan madu. Glukosa pada umumnya juga dikenal sebagai
dekstrosa, terutama pada industri yang bergerak dibidang pembuatan kembang
gula (permen) dimana sering disebut sirup glukosa. Penetapan yang dilakukan di PT Cadbury Indonesia terhadap bahan baku berupa gula (sukrosa) dan glukosa.
Parameter yang digunakan pada penetapan gula (sukrosa) adalah kadar air, bulk
density dan kelarutan. Parameter untuk penetapan glukosa adalah brix, pH, DE
dan density. Dari hasil percobaan diperoleh nilai kadar air antara 0.0350 sampai
0.1956, bulk density antara 899.70 sampai 992.3 per liter dan kelarutan antara 1
menit 13 detik sampai 1 menit 57 detik untuk penetapan gula (sukrosa).
Sedangkan untuk penetapan gula nilai brix antara 79 sampai 81.3, pH antara 4.84
sampai 5.56, DE antara 38.66 sampai 40.36 dan density antara 1.345 hingga
1.414. Dari hasil percobaan ini dapat ditentukan layak dan tidaknya gula (sukrosa)
dan glukosa untuk digunakan dalam proses pembuatan kembang gula."
2006
TA1471
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1507
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Andriani
"ABSTRAK
Gula pasir adalah gula kristal sakarosa kering dari tebu atau bit yang
dibuat melalui proses sulfitasi atau karbonatasi atau proses lainnya sehingga
langsung dapat dikonsumsi. Gula pasir digunakan sebagai bahan baku pada
pembuatan susu, disamping fresh milk yang merupakan bahan baku utama
pembuatan susu.
Gula pasir berasal dari tanaman tebu, dimana batang tebu tersebut diolah
melalui proses tertentu, hingga diperoleh gula dengan bentuk kristal padat. Gula
tebu (sugar cane) tersusun dari 2 unit monosakarida, yaitu fruktosa dan glukosa.
Oleh karena itu, gula tebu masuk ke dalam karbohidrat golongan disakarida.
Sukrosa (sakarosa) merupakan gabungan dari fruktosa dan glukosa, yang
merupakan kandungan terbesar pada gula tebu.
Sebagai bahan baku, gula pasir hendaknya dianalisa untuk mengetahui
mutunya apakah layak digunakan atau tidak. Parameter yang diujikan sacara
fisika-kimia, antara lain Extraneous Matter, pH, Reducing Sugar, CaCO3, SO2,
Moisture dan kandungan sukrosa, yang merupakan parameter kritis dari gula
pasir. Gula pasir bermutu baik hendaknya memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan PT. Indolakto.
Berdasarkan hasil pengujian, hasil untuk Extranenous Matter tidak
melebihi 0,02% wt/wt, untuk pH nilainya lebih dari 5,5, penentuan Reducing
Sugar tidak melebihi 20 mg/100 gram, CaCO3 yang diperoleh kurang dari 30
mg/100 gram, kadar SO2 tidak melebihi 20 mg/Kg, Moisture dari gula berada
pada nilai 0,10% meskipun ada beberapa sampel bernilai 0,13% namun dampak
yang ditimbulkan tidak terlalu berpengaruh. Serta kandungan sukrosa pada gula
memiliki hasil 99,3%, bahkan lebih. Hal tersebut menunjukkan bahwa gula pasir
memiliki kemurnian.
Dari data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa gula pasir
memiliki mutu yang baik, sehingga dapat digunakan untuk proses pengolahan
susu. Gula pasir yang baik dapat menghasilkan produk susu yang baik karena
parameter-parameter kritis tersebut memberikan dampak yang kecil bila bereaksi
dengan susu ketika dilakukan pencampuran."
2008
TA1700
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Liliana
Depok: Universitas Indonesia, 2009
TA4056
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fera Damayanti
"Loratadin adalah antihistamin golongan trisiklik dengan durasi panjang tanpa efek sedasi. Aktifitasnya selektif sebagai antagonis reseptor Hi perifer. Dengan semakin banyaknya jumlah sediaan loratadin, maka diperlukan suatu metode analisis yang dapat diandalkan untuk menguji bahan baku loratadin. Sampai saat ini bukubuku standar dalam bidang farmasi, seperti Farmakope Indonesia, British Pharmacopeia atau United States Pharmacopeia / National Formulary belum mencantumkan metode analisis imtuk loratadin. Penelitian ini bertujuan imtuk memperoleh metode penetapan kadar dan uji cemaran bahan baku loratadin serta keterangan validitasnya. Pada penelitian ini, penetapan kadar dan uji cemaran bahan baku loratadin dapat dilakukan sekaligus dengan sistem analisis yang sama, yaitu metode kromatografi cair kineija tinggi fase balik; kolom ODS 25 cm x 4,6 mm; fase gerak asetonitril-airamonium dihidrogen fosfat (110 ml: 150 ml; 1,5 g) ditambahkan asam fosfat 85% sampai pH 3,7; kecepatan aliran 1,5 ml/menit; detektor UV 273 nm; sensitivitas detektor 0,16. Sistem kromatografi yang dipakai selektif untuk zat yang diuji, dengan batas f deteksi 0,04 ug, dan presisi 1,52% (0,90 % - 2,03 %). Larutan loratadin dalam asam fosfat 12,5% stabil selama 1 minggu pada suhu 4°C dan selama 2 hari pada 27°C. Dari 5 konsentrasi zat antara 0,5 mg/ml sampai 4,0 mg/ml diperoleh kurva linier dengan persamaan Y = 1298,2 X - 4501,6; dengan koefisien korelasi 0,99993.

Loratadine is a long acting tricyclic antihistamine with selective peripheral Hr receptor antagonist activity without central sedative effect. The increasing number of pharmaceutical preparations of loratadine need a reliable analysis method. So far, the analytical method of loratadine is not available in pharmacy's reference books such as Farmakope Indonesia, British Pharmacopeia, or United States Pharmacopeia / National Formulary. The aim of this research is to obtain a method of quantitative assay and purity test of loratadine as standard substance followed by their validity information. In this research, the quantitative assay and purity test of loratadine could be done simultaneously by a reverse phase high performance liquid chromatography method using ODS column 25 cm x 4.6 mm id. The mobile phase consists of acetonitrilewater- ammonium dihydrogen phosphate (110 ml:150 ml'.l.S g) which is adjusted to pH 3.7 with 85% phosphoric acid. The flow rate is 1.5 ml/minute. The sensitivity of detector (UV at 273 nm) is 0.16. The chromatographic system being used is selective for the tested compound with detection limit of 0.04 ug and precision 1.52 % (0.90 % - 2.03 %). Loratadine solution in 12.5 % phosphoric acid is stable for one week at 4°C but only 2 days at 27°C. From five loratadine concentrations between 0.5 mg/ml - 4.0 mg/ml, a linear equation Y = 1298.2 X - 4501.6 gives rise to a coefficient (r) 0.99993."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia
"Pengawasan mutu merupakan salah satu aspek dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berperan dalam sampling, pengujian, dokumentasi, dan perilisan baik pada bahan awal, bahan kemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi. Proses pengujian pada sampel harus menggunakan metode yang sesuai dan telah tervalidasi, sehingga dapat memastikan suatu karakteristik kinerja suatu prosedur analisa telah sesuai dengan tujuan penggunaanya. Pada metode analisa yang sudah tertera dalam Farmakope Indonesia, tidak diperlukan validasi, namun hanya verifikasi kesesuaian metode dengan kondisi nyata di lapangan. Laporan ini bertujuan untuk menyusun protokol verifikasi metode analisa penetapan kadar bahan baku LXX berdasarkan Farmakope Indonesia edisi VI dan standar operasional prosedur PT Sydna Farma. Protokol verifikasi metode analisa penetapan bahan baku LXX meliputi bagian pendahuluan, tujuan, penanggungjawab, alat dan bahan, prosedur preparasi reagen, prosedur analisa sampel, prosedur verifikasi metode analisa, dan referensi.

Quality control is one of the aspects of Good Manufacturing Practice that plays a role in the sampling, testing, documentation, and release of starting materials, packaging materials, intermediate products, processed products, and finished products. The testing process on samples must use an appropriate and validated method, to ensure that the performance characteristics of an analytical procedure are by the intended use. For analytical methods that have been listed in the Indonesian Pharmacopoeia, validation is not required, only verification of the suitability of the method with real conditions in the field. This report aims to compile a verification protocol for the analytical method for determining the content of LXX raw materials based on the VI edition of the Indonesian Pharmacopoeia and the standard operating procedure of PT Sydna Farma. The verification protocol for the analytical method for determining the content of LXX raw materials includes an introduction, objectives, responsible persons, tools and materials, reagent preparation procedures, sample analysis procedures, analytical method verification procedures, and references.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Husen
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S36200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Winando
"ABSTRAK
Seorang apoteker memegang peranan penting dalam Industri Farmasi maupun dalam pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian di Apotek. Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan memasuki dunia kerja dan menjalankan praktik profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan sebuah kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT. Bintang Toedjoe dan Apotek Roxy Condet selama periode bulan Februari - Juni 2020. Diharapkan melalui proses PKPA ini, calon apoteker mampu memperoleh wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi. 

ABSTRACT
Pharmacist bears important roles in Pharmaceutical Industries and Pharmacy. A pharmacist needs to fulfil the competency standards as a requirement to work and do the pharmacy practice. As a preparation and to gain some experiences, a soon-to-be pharmacist needs to understand the role of pharmacists and improve the competency, therefore, an internship at PT. Bintang Toedjoe and Apotek Roxy Condet was carried out from February until June 2020. In this internship period, it is hoped that pharmacist could obtain appropriate insights, knowledge and experience to do pharmacy practice in professional workplace. "
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erwien Yuliansyah Putera
"ABSTRAK
Tebu merupakan bahan baku untuk membuat gula putih yang merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia. Tebu yang dipotong ketika panen akan mengalami penurunan kualitas karena kehilangan gula yang terkandung di dalam batang tebu. Kehilangan gula ini akan bertambah seiring dengan lamanya waktu tunda tebu tersebut untuk digiling. Waktu tunda akan menjadi semakin lama apabila terjadi antrian truk di pabrik karena proses bongkar tebu sebelum dilakukan proses penggilingan. Antrian yang terjadi di pabrik gula pada umumnya mengikuti pelayanan FCFS First-Come First Serve . Sistem antrian memiliki beberapa teknik disiplin pelayanan, antara lain disiplin pelayanan dengan prioritas priority service , pelayanan secara acak random order service dan pelayanan dengan kedatangan terakhir Last-Come First-Serve Penelitian ini akan membahas tentang pengaruh disiplin pelayanan terhadap waktu tunda dan pengaruhnya terhadap kualitas bahan baku tebu dengan didukung oleh rancangan penelitian berdasarkan kondisi sistem antrian. Analisis yang dilakukan menggunakan model simulasi sehingga dapat dikembangkan skenario lanjutan untuk memperbaiki sistem antrian di pabrik gula

ABSTRACT
Sugarcane is a raw material for making white sugar which is one of the basic needs of society in Indonesia. Stalks of sugarcane will decrease quality because of the loss of sugar. This losses will increase by the time because of delay time happened in the queue of trucks at the factory due to the process of unloading of sugar cane before the milling process. Queues servce in sugar mills is mostly using first come first serve FCFS dicipline. The queuing system has several service discipline techniques, among others are last come first serve LCFS, services with priority, random service and last come first serve. This research will analysze the delay time and impact on the quality of sugarcane with using design of experiment. Analyzes made using the model simulation which can be used to improve queuing systems at sugar mills. "
2018
T51602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>