Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Asmayanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1351
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Satya Lestari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1348
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jaenudin
"Senyawa Zn-dialkilditiofosfat banyak digunakan sebagai aditif minyak lumas. Permasalahannya adalah tidak diketahui dengan jelas jenis gugus alkil yang terdapat dalam aditif yang digunakan. Dalam penelitian ini disintesis sejenis dialkilditiofosfat, yang diperkirakan merupakan salah satu aditif pada minyak lumas otomotif, yaitu dengan jenis gugus alkilnya adalah isobutil. Bahan dasar yang digunakan adalah fosfor pentasulfida, isobutanol dan Zn-asetat.
Cara yang dilakukan adalah melalui reaksi langsung, tanpa pembentukan garam amonium dan tanpa pemurnian asam terlebih dahulu. Sintesis dilakukan dengan dua tahap reaksi, yaitu reaksi pembentukan asam dan reaksi pembentukan Zn-diisobutilditiofosfat, dalam atmosfer nitrogen, yang dibuat dengan pengaliran gas nitrogen terus menerus, pada suhu sekitar ± 700
Pemurnian dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan kloroform sebagai pelarut dan rekristalisasi pada pelarut n-heksana. Senyawa yang terbentuk berupa kristal putih bening, dengan titik leleh 106-108° C dan mempunyai Mr 548.
Berdasarkan anailsis dengan menggunakan FT-1R, GC-MS, MS, UV-Vis,dan analisis unsur, dapat diperkirakan senyawa itu mempunyai struktur
Senyawa mempunyai kelarutan yang kecil pada minyak lumas dasar yaitu kurang dari 5 % berat minyak lumas dasar, jenis minyak lumas HVI 160'S, dengan pemanasan pada suhu f 500 C.
Pengujian kinerja dengan mesin Four Ball, menunjukkan bahwa penambahan Zn-ddf menyebabkan adanya peningkatan pada kinerja minyak lumas dalam hal Seizure Load, Weld Point dan Load Wear index dibandingkan dengan minyak lumas dasar tanpa Zn-ddf. Akan tetapi perbedaan jumlah penambahan Zn-ddf kurang menunjukkan peningkatan yang berarti pada kinerja minyak lumas tersebut.

Lot of Zn-diallcylditiophosphate compounds are used as lubricant additive. The problem is, the type of alkyl group found in the additive used is not clearly known. In this research a kind of diallcylditiophosphate, which is considered to be one of additive in automotive lubricant, is synthesized with its alkyl group type, that is isobutyl. The raw materials used are phospor pentasulfide, isobutanol, and Zn-acetate.
The metod used is through direct reaction, without ammonium salt formation and without prior acid purification. The syntheses are conducted in two phases of reactions, those are acid formation reaction and Zn-diisobutylditiophosphate formation reaction, under nitrogen atmosphere, which is made by continuously flowing nitrogen gas, at temperature of ± 70° C.
The purification is conducted by extraction method using chloroform as the solvent and recrystallization in n-hexane solvent. The formed compound is a clear white crystal, with melting point of 106 - 108° C and it has Mr 548.
Based on analysis using FT-IR, GC-MS, MS, UV-Vis, and element analysis, it can be estimated that the compound has a structure
The compound has a little solubility in base lubricant, that is less than 5% weight of base lubricant, the lubricant type is HVI 160'S, with the heating at temperature of± 50° C.
Performance test using Four Ball machine, indicates that the addition of Zn-ddf causes the increase of the performance with regard to Seizure Load, Weld Point, and Load Wear Index of the lubricant compared to base lubricant without Zn-ddf. However the difference in amount of Zn-ddf addition does not sufficiently indicate a significant increase in the performance of the lubricant.
Reference 27 (1978 - 1996)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani An Nisa As Salamah
"Aditif peningkat indeks viskositas minyak lumas berbahan dasar kopolimer Lateks Karet Alam-Stirena (LKA-Stirena) berbobot molekul rendah telah disintesis pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aditif peningkat indeks viskositas yang mudah larut dalam minyak lumas, efektif dalam meningkatkan indeks viskositas serta memiliki stabilitas oksidasi yang baik. Kopolimer berbobot molekul rendah dibuat melalui kopolimerisasi tempel LKA depolimerisasi dengan stirena menggunakan inisiator hidrogen peroksida selama 5 jam pada suhu 60°C. Kopolimer lalu diuji bobot molekul, derajat grafting, kelarutan dalam minyak lumas, indeks viskositas dan stabilitas oksidasinya.
Hasil yang diperoleh menunjukkan semakin rendah bobot molekul LKA depolimerisasi yang digunakan semakin rendah bobot molekul kopolimer dan semakin besar derajat grafting yaitu dengan derajat grafting terbesar 10,1%. Kopolimer dengan bobot molekul 40,98 x103 dan 51,9 x 103 memiliki kelarutan terbesar yaitu 15% dalam minyak lumas. Kopolimer LKA-Stirena dengan bobot molekul 51,9 x 103, kelarutan 15%, serta derajat grafting 9,82% mampu meningkatkan indeks viskoistas minyak lumas dari 95 menjadi 150,02 dengan stabilitas oksidasi yang dinyatakan dalam waktu induksi lebih dari 20 jam pada 110 °C dan 0,54 jam pada suhu 160°C.

Viscosity index improver additive based on low molecular weight Natural Rubber Latex-Styrene (NRL-Styrene) copolymer was produced in this research. This research has purposes to produce viscosity index improver that soluble in lube oil, efective in increasing viscosity index, and good in oxidation stability. The copolymer was made from depolymerized latex through graft copolymerization with styrene using hydrogen peroxide as initiator for 5 hours at 60°C. The molecular weight (MW), grafting degree, solubility in lube oil,viscosity index and oxidation stability of the copolymer was determined.
The result of this research showed that the lower MW of NRL depolymerisation resulted lower MW and higher grafting degree of the copolymer. Copolymers with MW 40,98 x 103 and 51,9 x 103 have solubility of 15%. The copolymer (MW 51,9 x 103), 15% solubility, and 9,82 % grafting degree could enhance viscosity index of lube oil from 95 to 150,02 with induction time more than 20 hours at 110°C and 0,54 hours at 160°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martisunu
"Minyak pelumas yang bermutu tinggi biasanya telah diramu dengan berbagai aditif antara lain aditif untuk meningkatkan kekentalan, menghambat korosi, anti oksidan, aditif pembersih dan anti aus. Meskipun penambahan aditif kedalam minyak pelumas tersebut relatif kecil (hanya sekitar 1% - 3%) namun nilai tambah dari minyak lumas dasar menjadi minyak lumas beraditif yang siap pakai adalah cukup tinggi.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari cara sintesis dari jenis aditif Zn-dialkilditiofosfat (Zn-ddf), serta untuk mengetahui cara pemurnian hasil sintesis identifikasi dan karakterisasi senyawa Zn-ddf. Dalam studi ini dilakukan sintesa salah satu aditif yang digunakan sebagai aditif minyak pelumas yaitu aditif anti oksidan Seng dialkilditiofosfat (Zn-ddf).
Aditif anti oksidan Zn-ddf dari suatu minyak pelumas disintesa dalam reaktor sederhana dengan mereaksikan fosforpentasulfida dengan variasi bermacam macam gugus alkohol (isobutanol, isopropanol, etanol, 2-butanol, metanol, dll) dan Zn-asetat dalam suasana nitrogen. Setelah proses pemurnian dan rekristalisasi, kristal Zn-ddf berwarna putih berhasil didapatkan. Produk sintesis ini berupa kristal putih yang bertitik leleh sekitar 50°C - 141°C.
Hasil analisa Seng dialkilditiophosphat dengan spektrofotometer FT-IR menghasilkan pita-pita serapan yang khas untuk senyawa Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) yang menunjukkan adanya ikatan PO - C pada daerah 950 - 1100 cm-1. Berdasarkan analisa unsur terhadap produk Zn-ddf secara perhitungan dan secara percobaan menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian Born & koleganya. Lebih lanjut hasil sintesa ini cukup murni dengan sifat-sifat kimia yang mirip seperti diuraikan dalam beberapa acuan.

High Quality of Lubricant Oil was made by a process with varieties of additives such as: viscosity index improver, corrosion inhibitor, anti oxidant & anti wear, detergent etc. Although the addition of additive into the base lubricant is relatively small and contain only 1% - 3 % of the synthesis product, to improve chemical base lubricant, the additional value of lubricant additive is ready to use becomes high enough.
The aim observation is learning synthesis method from anti oxidant Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) to understand purification of the synthesis product identification and characterization compound Zn-ddf. Zn-ddf from lubricating oil additive was synthesized in a simple reactor by reacting phosphorous pentasulfida with varieties of alkil alcohol and Zinc acetate under nitrogen condition. After purification and recrystalization process a white crystal of Zn-ddf was successfully obtained. The synthesized product has melting point of approximately 5I7°C - 142 °C.
The result of zinc dialkildithiophosphat analysis using spectrophotometer FTIR, produce describing band which is specific band for Zn dialkilditiophosphat (Zn-ddf), this show PO-C relationship in area 950 - 1100 cm-1. Based on elemental analysis on Zn-ddf indicated that percentage obtained from the experiment can be compared to the percentage obtained from the calculation the result is same as the result by Born & co. The crystal has a sufficient purity and has similar chemical properties to those of Zn-ddf described in the reference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Adriany
"Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk aditif impor telah dipelajari sintesis salah satu jenis aditif deterjen minyak. lumas otomotif yaitu kalsium petroleum sulfonat netral. Bahan dasar yang digunakan adalah minyak lumas dasar 1-M-650, oleun1 30 o/o sebagai stttn.ber gas S03, amil alkohol, dan kalsium hidroksida. Sintesis dilakukan dengan tiga tahap reaksi, yaitu proses sulfonasi terhadap HVI-650 de:ngan adanya gas S03 , menghasilkan asam sulfortat m.inyak. bumi (petroleum sufonates) baik yang bersifat larut. dalam rninyak ( disebut asam mahogani) maupun yang bersifat larut dalam air (green acids), yang takandung dalam sludge. Asam mahogani yang terlarut dalam minyak. dipisahkan dmi sludge dan selanjutny!l diubah ke dalam bentuk esta sulfa1at dengan adanya amil alkohcl.. Tahap akhir dari sintesis ini adalah pembentukan garam kalsium petrcl.eum _sulf"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1359
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Hardi Utami
"Castor Oil, yang komposisi terbesarnya asam risinoleat, dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak lumas dasar. Castor Oil yang akan digunakan sebagai biofuel maupun sebagai pelumas harus diproses terlebih dahulu, terutama proses pemurnian. Pada penelitian ini dilakukan optimasi penambahan 1-oktanol dalam pembuatan minyak lumas dasar. Reaksi modifikasi tiga tahap pada Castor Oil dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisika-kimia, sehingga dapat dijadikan minyak lumas dasar berkualitas. Reaksi tersebut meliputi reaksi transesterifikasi, epoksidasi, dan pembukaan cincin epoksida menjadi OctMCO. Pembukaan cincin epoksida menggunakan 1-oktanol menggunakan katalis PTSA dan dilakukan variasi volume 1-oktanol (65, 95, 125 mL), suhu reaksi (60°C, 80°C, dan 100°C), dan waktu reaksi(6, 8, 10 jam). Dari hasil penelitian didapat komposisi optimum yaitu 95 mL 1-oktanol pada suhu 100°C selama 10 jam. OctMCO yang diperoleh memiliki keunggulan pada nilai titik tuang yang rendah. Hasil produk optimum dilakukan pencampuran dengan HVI 160 dan Yubase. Kompatibilitas OctMCO dengan HVI lebih baik dibandingkan dengan Yubase, hal itu terlihat dari banyaknya OctMCO yang tercampur dengan HVI. OctMCO yang bercampur dengan HVI 160 sebanyak 94,5% sedangkan dengan Yubase sebanyak 74,02%. Produk campuran dikarakteristik dan dihasilkan kenaikan indeks viskositas pada HVI dan Yubase.

Castor Oil which is contain of ricinoleic acid at large compotition, utilized to produce base oil. Castor Oil to be used as a biofuel or as a lubricant must be processed first, especially the purification process. In this research, conducted optimization of the addition of 1-octanol in the manufacture of lubricating base oil.Castor oil is modified by three-step reactions to improve the physico-chemical characteristics with the good quality base lubricating. These steps include transesterification, epoxidation, and epoxy opening reaction to OctMCO. Epoxy opening reaction using alcohol compound and PTSA catalyst with variation volume of 1-octanol (65, 95, 125 mL), tempetature (60°C, 80°C, dan 100°C), and time of reaction (6, 8, 10 hours). From the research results obtained optimum conditions is 95 mL of 1-octanol at 100°C in 10 hours. OctMCO obtained has the specal quality of low pour point. The results optimum product performed mixing with HVI 160 and Yubase. Compatibility OctMCO with HVI better than it looks from the many OctMCO mixed with HVI. OctMCO mixed with HVI 160 is 94,5%; whereas mixed with Yubase is 74,02%. Blended products are characterized and show an increase in viscosity index of HVI 160 and Yubase."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Karunia Widhiasari
"Castor oil merupakan salah satu minyak nabati yang dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan minyak mineral. Reaksi modifikasi tiga tahap yang meliputi reaksi transesterifikasi, epoksidasi, dan pembukaan cincin epoksida menjadi HexMCO dilakukan untuk memperbaiki karakteristik castor oil. Dalam penelitian ini, digunakan 1-heksanol pada reaksi pembukaan cincin epoksida dengan variasi volume, suhu serta waktu reaksi untuk mengetahui kondisi optimum dari reaksi tersebut. Karakterisasi produk menghasilkan kondisi optimum, yaitu pada penambahan 1-heksanol sebanyak 75 mL, dengan suhu 1000C selama 10 jam. Uji karakteristik HexMCO menunjukkan bahwa HexMCO memiliki nilai titik tuang yang baik. Uji kompatibilitas dilakukan dengan mencampurkan produk dengan minyak mineral HVI 160 dan Yubase. Karakterisasi produk campuran menunjukkan bahwa penambahan HexMCO meningkatkan indeks viskositas kedua campuran, baik dengan HVI 160 maupun Yubase, namun tidak terlalu mempengaruhi nilai titik nyala dan titik tuang campuran.

Castor oil is one of the vegetable oil that can be used to replace the use of mineral oil. The ‘Three Steps Modification Reaction’, which include transesterification, epoxidation, and epoxy opening reaction become HexMCO, done to improve the characteristics of castor oil. In this research, 1-heksanol used on epoxy opening reaction with the variation of volume, temperature and reaction time to determine the optimum conditions of reaction. The optimum reaction is produced by added 75 mL of 1-hexanol at 1000C during 10 hours. Characteristic test of HexMCO show that it is have good characteristic of pour point. Compatibility test was used by blending the HexMCO with HVI 160 and Yubase mineral oil. Blended products are characterized. It shows that HexMCO will increase the viscosity index but it’s no tendency to increase flash point and pour point."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30727
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>