Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Agitia Fransisca
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1358
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anwir Murad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartiko Bimantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harly Ilyasaakbar
"Karet alam merupakan komoditi yang melimpah di Indonesia dengan aplikasi produk olahan yang beragam. Salah satu aplikasi karet alam ialah pada bidang lubrikasi, yakni sebagai bahan dasar viscosity index improver (VII). VII merupakan aditif yang memiliki fungsi menaikkan kemampuan minyak lumas dasar (base oil) dalam mempertahankan viskositas kinematiknya terhadap perubahan temperatur. Pembuatan VII dengan menggunakan lateks karet alam terdepolimerisasi yang dikopolimerisasi tempel dengan stirena telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan indeks viskositas yang mencapai angka 152 setelah ditambahkan ke minyak HVI 160 dan stabilitas oksidasi yang ditentukan dengan waktu induksi sebesar 0.54 jam pada suhu 160oC dengan penambahan kopolimer sebesar 2.5%. Adapun pengukuran indeks viskositas tersebut dilakukan dengan metode ASTM D2270 dan waktu induksi dengan metode Rancimat.
Pada penelitian ini, akan digunakan inisiator reaksi kopolimerisasi berupa campuran tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) dan tertraethylene pentamine (TEPA). Inisiator berupa campuran tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) dan tertraethylene pentamine (TEPA) digunakan untuk menaikkan derajat grafting dari kopolimer sehingga diharapkan akan menaikkan indeks viskositas dan memperbaiki stabilitas oksidasi minyak lumas. Variasi waktu reaksi kopolimerisasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu reaksi terhadap bobot molekul dan rasio grafting. Kopolimer terbaik yang dihasilkan pada peneitian ini mampu menaikkan indeks viskositas minyak lumas HVI 160 dari 95 menjadi 146 dengan penambahan 2.5% kopolimer, memiliki bobot molekul sebesar 19142, mempunyai rasio grafting 0.24 (w stirena/w LKA depolimerisasi), serta stabilitas oksidasi yang dinyatakan dalam waktu induksi sebesar 0.28 jam pada suhu 160°C (masih lebih rendah dibandingkan minyak lumas dasar HVI 160 yang memiliki waktu induksi sebesar 0.81 jam).

Natural rubber is an abundant commodity in Indonesia with a lot of applications. One of them is the usage as raw material of viscosity index improver. VII is an additive that has a function to improve the ability of lubricant base oil in retaining its viscosity throughout the change of temperature. Synthesize of VII from depolymerized natural rubber latex that is grafted with styrene has been done previously which resulted in viscosity index number of 152 after added to HVI 160 and induction time to the number of 0.54 hours at 160oC by 15% addition of copolymer. The method used in viscosity index testing is based on ASTM D2270 whereas the induction time test is conducted by using the Rancimat method.
In this research, the usage of tert-butyl hydroperoxide (TBHPO) and tertraethylene pentamine (TEPA) as an activator is meant to get the high grafting ratio value of copolymer so that the viscosity index of base oil will increase and the oxidation stability of base oil will be better. The reacion time in copolymerisation is varied to get the corellation between reaction time and molecular weight as well as grafting ratio. The best copolymer produced is able to enhance the vicosity index of HVI 160 from 95 to 146, has molecular weight of 19142, has 2.5% of solubility in HVI 160 after 24 hours of dissolving, has grafting ratio of 0.24 (w styrene/w depolymerized NRL), and has oxidation stability of 0.28 hours at 1600C (lower than HVI 160 which induction time is 0.81 hours at 160°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Martisunu
"Minyak pelumas yang bermutu tinggi biasanya telah diramu dengan berbagai aditif antara lain aditif untuk meningkatkan kekentalan, menghambat korosi, anti oksidan, aditif pembersih dan anti aus. Meskipun penambahan aditif kedalam minyak pelumas tersebut relatif kecil (hanya sekitar 1% - 3%) namun nilai tambah dari minyak lumas dasar menjadi minyak lumas beraditif yang siap pakai adalah cukup tinggi.
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari cara sintesis dari jenis aditif Zn-dialkilditiofosfat (Zn-ddf), serta untuk mengetahui cara pemurnian hasil sintesis identifikasi dan karakterisasi senyawa Zn-ddf. Dalam studi ini dilakukan sintesa salah satu aditif yang digunakan sebagai aditif minyak pelumas yaitu aditif anti oksidan Seng dialkilditiofosfat (Zn-ddf).
Aditif anti oksidan Zn-ddf dari suatu minyak pelumas disintesa dalam reaktor sederhana dengan mereaksikan fosforpentasulfida dengan variasi bermacam macam gugus alkohol (isobutanol, isopropanol, etanol, 2-butanol, metanol, dll) dan Zn-asetat dalam suasana nitrogen. Setelah proses pemurnian dan rekristalisasi, kristal Zn-ddf berwarna putih berhasil didapatkan. Produk sintesis ini berupa kristal putih yang bertitik leleh sekitar 50°C - 141°C.
Hasil analisa Seng dialkilditiophosphat dengan spektrofotometer FT-IR menghasilkan pita-pita serapan yang khas untuk senyawa Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) yang menunjukkan adanya ikatan PO - C pada daerah 950 - 1100 cm-1. Berdasarkan analisa unsur terhadap produk Zn-ddf secara perhitungan dan secara percobaan menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian Born & koleganya. Lebih lanjut hasil sintesa ini cukup murni dengan sifat-sifat kimia yang mirip seperti diuraikan dalam beberapa acuan.

High Quality of Lubricant Oil was made by a process with varieties of additives such as: viscosity index improver, corrosion inhibitor, anti oxidant & anti wear, detergent etc. Although the addition of additive into the base lubricant is relatively small and contain only 1% - 3 % of the synthesis product, to improve chemical base lubricant, the additional value of lubricant additive is ready to use becomes high enough.
The aim observation is learning synthesis method from anti oxidant Zn-dialkilditiophosphat (Zn-ddf) to understand purification of the synthesis product identification and characterization compound Zn-ddf. Zn-ddf from lubricating oil additive was synthesized in a simple reactor by reacting phosphorous pentasulfida with varieties of alkil alcohol and Zinc acetate under nitrogen condition. After purification and recrystalization process a white crystal of Zn-ddf was successfully obtained. The synthesized product has melting point of approximately 5I7°C - 142 °C.
The result of zinc dialkildithiophosphat analysis using spectrophotometer FTIR, produce describing band which is specific band for Zn dialkilditiophosphat (Zn-ddf), this show PO-C relationship in area 950 - 1100 cm-1. Based on elemental analysis on Zn-ddf indicated that percentage obtained from the experiment can be compared to the percentage obtained from the calculation the result is same as the result by Born & co. The crystal has a sufficient purity and has similar chemical properties to those of Zn-ddf described in the reference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Asmayanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1351
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anggadi Mintorogo
"Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa pemakaian aditif Zn-ddf untuk minyak pelumas sangatlah diperlukan. Dimana kinerja dari mesin kendaraan bermotor yang memakainya akan bertambah performance / Unjuk kerjanya, disamping itu minyak pelumas akan lebih lama pemakaiannya dibanding yang tidak ditambah aditif Zn-ddf. Disini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 4 macam aditif Zn-ddf yaitu 2-Butanol, Iso Propanol, Ethanol, lso Butanol dapat meningkatkan Load Wear Index dari minyak pelumas. Pada pengujian dengan mesin four ball menunjukkan bahwa minyak lumas dasar yang ditambah dengan Aditif Zn-ddf sekitar 0,5-1,5% mempunyai unjuk kerja angka load wear index hampir sama dengan angka yang dimiliki oleh minyak pelumas mesran 20 W / 50.
Dari pengujian Mesin SRV didapat hasil Friksi yang baik dimana masih dibawah angka batas maximum yang diizinkan sekitar 0.5. Dari Uji Viskositas didapat angka kekentalan yang baik untuk ukuran minyak pelumas. Penggantian minyak pelumas juga bisa lebih lama sehingga dapat menghemat biaya pemeliharaan mesin. Karena dengan menggunakan aditif Zn-ddf ini juga dapat memperpanjang umur dari mesin karena sifat dari zat tersebut yang dapat melapisi logam. Sehingga dapat menghilangkan oksidasi yang terjadi saat pengoperasian dan memperkecil keausan dari mesin tersebut.

From result and experiment that was conducted it can be concluded that the use additive Zn-ddf for lubricant oil is extremely needed. Because engine performance will increase significantly, in addition used duration of the oil will be longer. So it can be concluded that the use 4 types of additive Zn-ddf which are Iso Butanol, 2-Butanol, Iso Propanol, Ethanol can increase Load Wear Index of the lubricant oil. The test result using Four Ball Engine shows that lubricant oil with additive Zn-ddf (0.5 - 1.5 %) have Load Wear Index performance almost equal to the index attached to Mesran 20 W / 50.
The test using SRV Engine shows that the use additive Zn-ddf result good friction, which is below maximum limit. Viscosity test shows viscosity Index which is relatively good lubricant oil. As a result lubricant oil replacement will be longer so the maintenance cost can be reduced. The application of additive Zn-ddf can prolong the life Engine because of its metal protecting nature. It can also eliminate oxidation during engine operation and minimize the risk of engine wearing thin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Satya Lestari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1348
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Media Putri Yohana
"Pembusaan pada minyak pelumas dasar atau lube base oil (LBO)
merupakan hal yang tidak diinginkan, karena dapat mengurangi kemampuan
pelumasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh wax
yang berada dalam LBO terhadap pembusaan. Slack wax dipisahkan dari
LBO dengan cara filtrasi menggunakan buchner dan pompa vakum.
DIgunakan empat jenis filter cloth yang terbuat dari bahan kain yaitu nordifa,
needle felt EIMCO-024, needle felt medison 024 8100, dan AIMCO 24-SI-AB.
LBO yang diperoleh ada 4 macam, yaitu HVI 60, 95, 160 dan 650. Pengaruh
wax terhadap pembusaan pada LBO diketahui dengan ujl pembusaan
dengan penambahan slack wax dengan konsentrasi 0,01; 0,1; 0,2; 0,5; 1,0
dan 5,0 %. Pengukuran diameter kristal wax dan filter cloth, uji viskositas,
tegangan permukaan, GO Simdist dan uji DSC juga dilakukan untuk
mendukung hasil di atas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
kestabilan busa meningkat dengan penambahan slack wax ke dalam LBO.
Viskositas minyak meningkat dengan penambahan wax sedangkan nilai
tegangan permukaan tidak begitu dipengaruhi adanya wax. GO Simdist
menunjukkan daerah distribusi karbon HVI 650 semakin besar dengan
penambahan wax . Dari uji DSC diketahui sampel dengan pembusaan tinggi
mengandung wax lebih banyak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Prakoso
"Fenomena crackle merupakan fenomena yang masih jarang diteliti. Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui fenomena cackle. Dasar teori yang menjadi acuan pengujian ini adalah Leidenfrost Effect. Leidenfrost Effect adalah suatu fenomena yang muncul ketika cairan dijatuhkan ke atas plat di mana temperatur dari plat tersebut berada di atas titik didih cairan. Pengujian ini dilakukan dengan cara meneteskan satu tetesan tunggal ke suatu plat yang memiliki temperatur tinggi. Faktor yang mempengaruhi fenomena ini antara lain temperatur plat dan tegangan permukaan dari cairan tersebut. Bahan yang digunakan sebagai bahan pengujian adalah minyak pelumas yang telah dikontaminasi air sedangkan temperatur maksimum yang digunakan pada pengujian sebesar maksimum 400°C. Pelumas yang dikontaminasi air ini dapat kita asumsikan pelumas bekas yang telah lama dipakai. Fenomena - Crackle - muncul ketika minyak pelumas menyentuh permukaan dan - melompat - dengan massa lebih ringan daripada saat tumbukan pertama. Hasil pengujian menunjukkan akibat adanya kontaminasi ini, jika pelumas diteteskan pada suatu permukaan yang panas dengan temperatur di atas titik didih cairannya, akan timbul fenomena crackle.

Crackle phenomena testing is an infrequently research to do .The purpose of this testing is to understand the crackle phenomena. The basic theory that this testing use is the Leidenfrost Effect. Leidenfrost Effect is a phenomenon that occur when a liquid being dropped on a plate when the temperature of the plate is above the boiling temperature of the liquid. The testing is done by dropped a single droplet on a very high temperature plate. Factors that influence this phenomenon are the temperature of the plate and the surface tense of the liquid. The substance that being used as a material testing is water contaminated oil lubricant meanwhile the maximum temperature for the plate is 400°C. We can this water contaminated oil lubricant as a used oil lubricant which has a long usage time. The phenomenon of "Crackle" occurs when the fuel strike a surface and then 'bounce' with the weight of mass smaller than the initial collision. The result of this testing shown that because of this contaminating, the lubricants that we drop on a very hot plate above its boiling temperature, would be emerge the crackle phenomena."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50879
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>