Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
M. Hanifuddin
"Tesis ini membahas pengaruh penambahan aditif pemodifikasi gesekan serbuk MoS2 ukuran 1 5 m dengan jumlah mulai 0 05 0 1 0 5 1 dan 2 berat dan ukuran 90 nm sebesar 0 05 0 1 0 5 pada minyak lumas dasar mineral HVI 60 terhadap karakteristik gesekan dan perlindungan keausannya. Aditif ukuran 90 nm dan minyak lumas dasar dicampur dan diaduk menggunakan magnetik stirrer selama enam puluh menit pada suhu 50°C setelah itu dimasukkan ke dalam ultrasonic homogenizer selama satu jam sedangkan aditif ukuran 1 5 m pada suhu 75°C tanpa menggunakan ultrasonic homogenizer. Campuran yang dihasilkan diuji karakteristik gesekan dan perlindungan keausannya menggunakan mesin uji four ball dan mesin uji SRV. Analisis dilakukan pada material bola uji menggunakan optical emission spectroscopy OES goresan permukaan bola uji menggunakan scanning electron microscope SEM dan minyak lumas sisa pengujian dengan alat uji rotating disk electrode RDE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif meningkatkan perlindungan keausan dengan dosis optimal sebesar 0 1 berat dengan rincian ukuran 1 5 m perbaikannya sebesar 23 dan ukuran 90 nm sebesar 11 Pengamatan permukaan goresan menunjukkan mekanisme keausan terjadi secara adesif dan abrasif. Data yang diperoleh dari penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar dalam pembuatan minyak lumas untuk aplikasi tertentu dengan mutu yang lebih baik.

This thesis discusses the influence of MoS2 friction modifier FM addition in the form of powder with two different mesh sizes i e 90 nm and 1 5 um on the friction and wear characteristic of HVI 60 base oil. The variation of MoS2 were 0 05 0 1 0 5 weight whereas MoS2 1 5 um were 0 05 0 1 0 5 1 and 2 weight MoS2 additive 90 nm was mixed with base oil and stirred with magnetic stirrer for 60 minutes at 50°C and homogenized in ultrasonic homogenizer for 1 hour. For the MoS2 1 5 um the additive was mixed with base oil and stirred with magnetic stirrer for 60 minutes at 75°C without using ultrasonic homogenizer. Friction and wear characteristic of these mixtures were tested using four ball and SRV test rig. Ball specimen surfaces were analyzed by using optical emission spectroscopy OES the wear scars were analyzed by using scanning electron microscope SEM while used mixtures from the test were analyzed by using rotating disk electrode RDE. The results of the tests showed that the addition of 0 1 weight MoS2 additive both in 90 nm and 1 5 um resulted in an optimum increase in friction and wear characteristic of 23 and 11 respectively. Observation on the wear scar showed that adhesive and abrasive wear mechanism were involved in the wear process. The results of this research could be applied in production of lubricating oils for certain applications to improve their quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Minyak nabali memiliki potensi sebagai bahan dasar minyak lumas yang dapat menggantikan peranan minyak mineral yang semakin lama makin berkurang jumlah bahan bakunya. Suatu minyak dapat dijadikan minyak lumas bi1a memiliki
sifat-sifat fisika, kimia dan mekanis yang sesuai. Anahsis terhadap sifat-sifat minyak biji kepoh menunjukkan bahwa minyak ini memiliki potensi sebagai bahan dasar minyak lumas. Untuk menguji performa ketahanan keausan suatu minyak dapat menggunakan metode four hall wear test, yaitu salah satu metode untuk mengetahui performa minyak lumas dalam mengurangi keausan. Untuk menjelaskan seberapa baik minyak biji kepoh dalam mengurangi kausan. Untuk menjelaskan seberapa baik minyak biji kepoh dalam mengurangi friksi maka sebagai pembanding digunakan minyak mineral HVI 60 dan minyak jarak. Hasil uji keausan denpan metode four ball wear test terhadap minyak biji kepoh, minyak minera1 HVI 60 dan minyak jarak menunjukkan bahwa minyak biji kepoh lebih baik dalam mengurangi keausan dibandingkan kedua minyak pembanding tersebut pada beban II kg, 25 kg dan 46 kg. Penambahan aditif antiwear ZnDTP ke dalam minyak lumas sebanyak 2 % berat dapat meningkatkan ketahanan keausan minyak lumas. Efektivitas tertinggi dari penambahan ZnDTP dimiliki minyak mineral diikuti minyak jarak dan terakhir minyak biji kepoh. Efektivhas aditif ZnDTP meningkat seiring dengan beban pengujian yang meningkat pula, ditandai dengan pengurangan jumlah keausan yang bertambah besar
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Selfi Mayasari
"ABSTRAK
Minyak mineral merupakan bahan yang paling banyak dipakai sebagai bahan dasar minyak lumas. Minyak mineral merupakan sumber alam yang terbatas jumlahnya dan tidak dapat diperbaharui (non renewable). Pemakaian minyak mineral menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena sifatnya karsinogenik, toksik, dan tidak dapat terdegradasi secara biologis (non biodegradable). Minyak jarak (Ricinus communis L.) adalah minyak nabati yang berpotensi menggantikan minyak mineral sebagai bahan dasar minyak lumas karena minyak jarak lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak mineral, dapat terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan juga dapat diperbaharui (renewable). Namun minyak jarak memiliki stabilitas oksidasi yang kurang baik sehingga lebih mudah teroksidasi.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui efek penambahan antioksidan golongan fenol yaitu pentaerythritol tetrakis (3- (3,5-di-tert-butyl-4-hydroxyphenil) propionate terhadap ketahanan oksidasi minyak mineral HVI dan minyak jarak.
Tahap-tahap percobaan ini meliputi pembuatan sampel (pencampuran minyak jarak dan mineral dengan antioksidan), pemanasan sampel pada suhu 165 0C menggunakan alat ISOT (JIS K 2541) selama 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Sampel hasil pemanasan ditentukan viskositas kinematik dengan metode ASTM D-445, bilangan asam total dengan metode ASTM D-664, dan bilangan basa total dengan metode ASTM D-2896.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa antioksidan dapat meningkatkan ketahanan oksidasi minyak jarak dan minyak mineral HVI. Penambahan antioksidan dapat menurunkan nilai viskositas kinematik dan bilangan asam total (TAN) serta meningkatkan bilangan basa total (TBN) dari minyak jarak dan minyak mineral HVI."
2007
TA1431
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Etika Widiyanti
"ABSTRAK
Sampai saat ini, minyak lumas sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Namun, minyak lumas yang dikatagorikan pengerjaan logam (metal-working) belum dibuat di Indonesia produk tersebut masih diimpor. Penelitian formulasi minyak lumas pengerjaan logam (metal-working) yang akan dilakukan dititik beratkan pada peningkatan sifat ? sifat fisika dan kimia minyak jarak sebagai bahan dasar fluida pembentuk (forming fluid) yang akan digunakan sebagai rolling oil. Kebutuhan akan rolling oil di Indonesia cukup besar, terutama untuk dipakai di pabrik ? pabrik baja dan industri mobil. Dalam penelitian ini minyak jarak dipilih sebagai bahan studi karena jenis minyak ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan minyak mineral atau minyak nabati lainnya. Minyak jarak terdiri dari sebagian besar asam risinoleat yang merupakan asam lemak tidak jenuh yang mengandung gugus hidroksil. Minyak jarak sebagai bahan dasar minyak lumas rolling oil, diharapkan indeks viskositasnya sama atau mendekati sifat ? sifat bahan dasar dari minyak mineral. Namun, nilai indeks viskositas minyak jarak ini tergolong masih rendah dan harus ditingkatkan agar dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk rolling oil. Peningkatan nilai indeks viskositas ini salah satunya dapat dilakukan melalui proses dehidrasi parsial dengan adanya katalis yang sesuai.
Uji yang dilakukan pada dehidrasi minyak jarak ini adalah penentuan bilangan iod, penentuan indeks viskositas, dan uji spektoskopi UV. Nilai optimum indeks viskositas dari produk dehidrasi minyak jarak ini adalah 133. Proses tersebut terjadi selama pemanasan 2 jam, dengan menambahkan katalis atapulgit dengan natrium hidroksida sulfat anhidrat sebesar 2 [% b/b] dan 0,5 [% b/b]. Nilai bilangan iod yang diperoleh dari produk dehidrasi ini sebesar 22,79 g I2/ g minyak. Ikatan rangkap terkonjugasi yang terbentuk dari proses ini muncul puncak pada panjang gelombang maksimum 233,25 nm. Dengan demikian indeks viskositas minyak jarak ini memenuhi kriteria sebagai bahan dasar minyak lumas untuk minyak lumas Rolling Oil sebagai pengepresan pada industri baja."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1377
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukito
"Pemanfaatan besi tuang nodular (BTN) sebagai material sampai saat ini telah berkembang pesat. Hal ini karena material tersebut mempunyai sifat-sifat mekanik yang lebih baik, terutama daya redam terhadap getaran dibandingkan besi tuang lainnya. Pada penelitian ini menggunakan material BTN 60 dengan unsur utama 3,5% C, 2,5%Si, 0,02% P, 0,5% Mn, 0,02% S, dan 0,3% Cu, . dimana material ini sering dipakai sebagai material Hub Front Mercedez. Kekuatan tarik besi tuang nodular 60 sebesar 600 N/mm2 dan elongasinya 5 %. Metode yang umum dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanik BTN 60 ini dengan cara per1akuan panas atau penambahan unsur paduan tertentu atau keduanya. Pada penelitian ini hanya menaikkan persentase komposisi Mn dan Cu dibuat 0,9% dan 0,5% tanpa perlakuan panas. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan tarik rata-rata 898, 10 N/mm2 , elongasi rata-rata 5,87%, dan kekerasannya 263 HSN, Berdasarkan standar JIS hal ini berarti sifat mekanik nya mendekati Austemper Ductile Iron level terendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Restiani
"Sintesis Ester Dioleat dari Asam Oleat dan Propilen Glikoi Sebagai
Bahan Dasar Minyak Lumas Melalui Pembentukan Klorida Asam
Sebagai Substrat Intermediet.
xi + 48 halaman, tabel, gambar, dan lampiran.
Perkembangan di bidang industri dan meningkatnya penggunaan
kendaraan bermotor di Indonesia mendorong bertambahnya konsumsi bahan
bakar minyak dan minyak lumas. Hal ini memberikan dampak semakin
banyak pula penggunaan minyak bumi yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar dan bahan dasar minyak lumas. Karena minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang sulit diperbaharui, maka telah dilakukan berbagai
penelitian mengenai pembuatan bahan dasar minyak lumas sintetis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat senyawa ester dioleat
dari asam oleat dan propilen glikoi sebagai bahan dasar minyak lumas.
Tahapan yang dilakukan adalah sintesis ester dioleat, kemudian karakterisasi
produk ester dioleat dengan menentukan sifat-sifat fisiko-kimia seperti indeks
viskositas, titik nyala, angka asam, dan pemeriksaan gugus fungsional
dengan spektrofotometer-IR Dari hasil penelitian didapatkan persen hasil ester dioleat sebesar
84,9%. Hasil karaterisasi produk ester dioleat menunjukkan bahwa ester
dioleat memiliki titik nyala yang tinggi, yaitu sebesar 228°C dimana harga ini
masih memenuhi spesifikasi minyak lumas untuk mesin bensin empat
langkah yang dikeluarkan oleh Dirjen MIGAS, yang nilai minimumnya sebesar
200°C. Produk ester dioleat memiliki viskositas kinematik pada 40°C sebesar
14,69 cSt dan pada 100°C sebesar 4,41 cSt, serta memiliki indeks viskositas
sebesar 241,"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>