Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 224203 Document(s) match with the query
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA1496
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irfat Hista Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh para investor industri suku cadang komponen sepeda motor ketika berinvestasi di Indonesia. Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menunjang keputusan manajemen perusahaan melakukan investasi pada industri komponen suku cadang sepeda motor dan Internal Quality Audit Assesment Point (IQAAP) pada perusahaan akan mempengaruhi keputusan para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Metode Penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan studi kasus pada PT Trix Indonesia. Dengan menggambarkan pohon analisis AHP yang didasarkan pada rantai nilai dan kerangka five factors analsys dari Porter, diperoleh beberapa faktor dan subfaktor yang di kategorikan dalam tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3. Data kuesioner dan teknik wawancara langsung sebagai data primer diperoleh dari pendapat para responden yang merupakan para pakar di sektor industri komponen suku cadang sepeda motor, setelah itu data kuantitas dari hasil perhitungan kuesioner dihitung dengan menggunakan software expert choice AHP. Berdasarkan hasil perhitungan AHP diperoleh bobot faktor terbesar dalam memutuskan investasi di Indonesia adalah keputusan top manajemen (0,454%) dan diperingkat ke 2 yaitu ketersediaan modal. (0,179%).
Hasil kajian penelitian ilmiah ini menunjukkan bahwa sebenarnya masalah kebijakan Pemerintah Indonesia bukan merupakan faktor utama tetapi keputusan top manajemen yang menjadi faktor utama pada suatu perusahaan untuk memutuskan berinvestasi di Indonesia. Untuk itu saran dari penelitian ini untuk Pemerintah Indonesia dan sektor swasta agar lebih banyak membuka komunikasi dan hubungan yang erat dengan para investor komponen suku cadang sepeda motor dari Jepang. Sehingga mereka dapat melihat kesempatan bisnis yang sangat baik di Indonesia dibandingkan Thailand dan dapat mumutuskan secara internal rencana pengembangan investasi perusahaannya ke Indonesia di sektor industri komponen suku cadang sepeda motor.

The purpose of this research is to understand problems facing among spare motor vehicle investors during their investment in Indonesia. The decision to invest in Indonesia is depend on the government investment regulation and Internal Quality Audit Assessment Point (IQAAP) of company. The method of this research is taken on example of PT Trix Indonesia case. The analysis AHP tree is based on value chain and five factor analysis concept from Porter, from derives several factors and sub factors which categories into three levels. Questioner data and interview approach as data primer come from professional respondence in spare part industry. Then, the data quantity from the questions is being collected by using expert choice software program AHP. Base on expert choice calculation, the number one factor analysis for investment decision in Indonesia is occupied by top management decision (0.454%) follow by capital ability (0.179%).
The result of this research shows that the major factors for investors? decision to invest in Indonesia is basically not the government regulation factors but top management decision factors. Therefore this research sugest that Indonesia government and private sectors have to maintain good communication and relationship with Japanese investors in motor vehicle spare part industries. With this kind of relationship will ease the investors to see that Indonesia is consider better for doing investment compare to Thailand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhud Yudha Mahayana
"Air limbah pada suatu daerah kawasan industli merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial dan dapat menyebabkan turunnya kualitas air, sehingga dibutuhkan suatu sistem pengolahan yang sesuai dengan karateristik air limbah. Proses pengolahan limbah secara biologis yaitu dengan menggunakan Iumpur aktif merupakan salah satu altematif yang dapat digunakan dalam mengatasi pencemaran air limbah pada suatu kawasan industri.
Proses lumpur aktif ( activated sludge ) adalah proses penumbuhan mikroba dalam media tersuspensi. Proses ini pada dasamya merupakan proses pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjacli C02 dan HgO, NI-I4 dan sei biornassa baru. Proses ini menggunakan udara yang disalurkan melalui pompa blower ( diifused ) sehingga sel miktroba membentuk flok yang akan mengendap ditangki penjernihan. Kemampuan bakteri dalam membentuk flok menentukan dalam keberhasilan pengolahan limbah secara biologis, karena akan memudahkan pemisahan partikel dan air limbah.
Karakteristik limbah cair pada Kawasan Industri PT. Surya Cipta Swadaya di daerah Teluk Jambe Kabupaten Karawang sesuai dengan Surat eputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No 6 tanggal 13 Maret 1999, tergolong pada Golongan Baku Mum Limbah Cair Kelas [I (dna). Sistem pengolahan limbah cair dengan menggunakan sistem Lumpur aktif pada kawasan industri PT. Surya Cipta Swadaya ini mampu mengolah limbah cair sebesar 3.670 m 3 per hari. Proses pengelolahan limbah cair ini terbagi atas beberapa tahap, yaitu:
- Proses penyaringan kasar 0 Proses penyaringan halus dengan menggunakan Grit Chamber.
- Proses pencampuran limbah cair (penghomogenan) di Equalization Tank.
- Proses Penetralisasian limbah cair di Netralization Tank.
- Proses penguraian bahan organik yang terkandung didalam limbah denan sistem lumpur aktif di Aeration Tank.
- Proses pemisahan air yang telah bersih dengan lumpur aktif yang berasal dari Aeration Tank dan penambahan zat kimia pada proses desinfeksi.
- 0 Proses pengendapan lumpur alctif yang tidak digunakan lagi, yang kemudiaii dipress dengan flter press.
Unit pengolahan limbah cair ini di evaluasi dan rancang untuk mengatasi peningkatan debit limbah cair yang berada dikawasan industri PT. Surya Cipta Swadaya. Debit limbah cair ini meningkat dikarenakan bertambahnya pabrik-pabrik yang akan dibangun serta mengantisifikasi perluasan daerah kawsan industri.
Pengumpulan data-data meliputi data.-data primer, yaitu data-data yang berada dilapangan meliputi kunjungan kelokasi unit pengolahan limbah, penga.rnatan,, wawancara, pengambilan sample buangan air limbah dan pengambilan gambar-gambar yang diperlukan dan data-data sekunder yang dapat diperoleh dengan menanyakan langsung kepada karyawan yang bersangkutan Serta studi literatur-literatur yang berhubungan dengan masaiah yang akan dibahas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Nur Ramadhan
"

Petir merupakan fenomena alam yang sambarannya dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah kedatangannya. Sambaran petir memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia dan bangunan tinggi. Terlebih lokasi geografi dari Indonesia menjadikan negara memiliki tingkat curah hujan dan sambaran petir yang tinggi. Oleh karena diperlukan instalasi sistem proteksi petir eksternal yang sesuai standar untuk menjamin kehandalan dari sistem proteksi petir eksternal dalam melindungi manusia dan bangunan dari bahaya sambaran petir. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi petir eksternal yang telah terpasang pada kawasan pabrik Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia agar dapat sesuai dengan standar.

Analisis kebutuhan bangunan terhadap proteksi petir eksternal memberikan hasil bahwa lokasi membutuhkan level proteksi kelas I. Kondisi sistem proteksi eksisting menggunakan sistem non konvensional yang diatur pada standar NF C 17-102 dengan jumlah masing-masing 12 ESEAT, 12 konduktor penyalur, dan 12 titik pentanahan. Hasil evaluasi adalah dengan menambah jumlah komponen menjadi 18 ESEAT, 31 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan. Penulis juga memberikan opsi untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan standar konvensional (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) dengan mengganti seluruh ESEAT menjadi 473 terminasi udara batang konduktor, 290 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan dengan konduktor horizontal mengelelilingi setiap bangunan.


Lightning is a natural phenomenon whose strikes can occur anytime and cannot be prevented. Lightning strikes have a very dangerous impact on humans and tall buildings. Moreover, the geographical location of Indonesia makes the country have a high level of rainfall and lightning strikes. Therefore, it is necessary to install an external lightning protection system that meets the standards to ensure the reliability of the external lightning protection system in protecting people and buildings from the dangers of lightning strikes. Aim of this final project is to evaluate the external lightning protection system that has been installed in the factory area of Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia so that it complies with the standards.

Analysis of building requirements for external lightning protection shows that the location requires a class I protection level. The condition of the existing protection system uses a non-conventional system regulated by the NF C 17-102 standard with 12 ESEAT each, 12 down conductors, and 12 ground points. The evaluation result is to add the number of components to 18 ESEAT, 31 down conductors, and 25 grounding points. The author also provides an option to evaluate using conventional standards (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) by replacing all ESEAT with 473 air termination conductor rods, 290 down conductors, and 25 grounding points with horizontal conductors surrounding each building.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S8524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya Mayriza Putri
"Kegiatan industri akan menghasilkan limbah cair yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kondisi perairan disekitar lingkungan industri berada, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Bila ditinjau dari aspek pencemaran maka kehadiran teknologi pengolahan limbah mempunyai peranan yang amat penting, untuk menekan pencemaran seminimal mungkin. Teknologi pengolahan limbah terdiri dari berbagai proses seperti proses fisika, proses kimia, dan proses biologi. Adanya pengolahan limbah didalam sebuah industri diharapkan dapat menurunkan nilai konsentrasi dari parameter-parameter kimia limbah cair industri, agar mencapai standar baku mutu limbah cair kawasan JABABEKA . Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya pencemaran air, selain itu agar pabrik atau perusahaan yang membuang limbah cair tersebut tidak dikenakan finalty atau denda.
Dalam percobaan dilakukan analisa terhadap parameter-parameter COD dan pH. Untuk parameter COD nilai konsentrasi yang dihasilkan didalam analisanya berkisar 7450-33231 ppm untuk limbah cair sebelum dilakukan pengolahan limbah, 1084-3373 ppm untuk limbah cair yang sedang diolah, 183-880 ppm untuk limbah cair setelah diolah, 140-2725 ppm untuk limbah cair pada tanki final. Pada parameter pH nilai konsentrasi yang dihasilkan didalam analisanya berkisar 5,8-9,95 untuk limbah cair sebelum dilakukan pengolahan limbah, 5,98-7,3 untuk limbah sedang diolah, 6,7-7,03 untuk limbah setelah diolah, dan 6-7,6 untuk limbah pada tanki final.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan yang dilakukan cukup efektif untuk parameter COD dan pH, namun dengan masuknya limbah cair yang tidak melalui proses pengolahan (by passed) terlebih dahulu ke tanki final, mengurangi kualitas limbah cair yang telah diolah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1332
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Mulyawan
"Peningkatan kualitas kinerja motor bakar selalu berkembang dari waktu ke waktu. Semakin maju teknologi semakin tinggi standar kualitas kerja yang dituntut oleh masyarakat. Setiap penggunaan motor bakar selalu- memberi dampak samping yang negatif ke Iingkungan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari motor bakar adalah polusi gas buang hasil pembakaran dan pemanasan global. Pada umumnya gas buang motor bakar mengandung bahan klmia yang bcracun bagi tubuh sekalipun kadamya kecil, Bahan beracun seperll CO, NOx, Sulfur, dan Iainnya adalah akibat pembakaran yang kurang sempuma pada ruang bakar. Salah satu cara mengalasi ketidaksempurnaan pembakaran adalah dengan menginjcksikan sejumlah air ke dalam ruang bakar. Untuk melihat perubahan kadar emisi gas buang, suhu dan tekanan gas buang dilakukan penelitian dengan menginjeksilcan air ke dalam ruang bakar pada engine research and rest bed mesin Diesel model DWE-47150-HS-AV. Variasi parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengubah bukaan katup dan pemakaian beban tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi air menyebabkan penurunan suhu gas buang sebesar 11.6 °C, kenaikan emisi CO2 sebesar 0.9 % vol. dan HC sebesar 5 % ppm vol., dan penurunan emisi O2 sebesar I %.

The improvement of combustion engines' work quality always develops from lime to time. The more advanced the technology is the more higher standard quality of work will be demand by society Every use of combustion engine always gives negative effect io the enviroment. One of the negative ejects that come from combustion engine is pollution of residual gas and global warming. Commonly combustion engine residual gas contains poisonous chemical subsrancejbr body even in a small quantity. Poisonous subsiance like CO, NO, Sulphur, and others are caused by imperfect combustion in combustion chamber. One ofthe ways to handle impact combustion is by injecting some Water to the combustion engine. in order io see the quantify change in residual gas emission, temperature and residual gas pressure, a research is done by injecting water into Diesel engine research and test bed‘s combustion chamber type DWE-47/50-HS-AV The variety parameter thai has been done in this research is by modifying the throttle valve opening and using extra weight. The research result show that water injection caused 11.6 UC decrease in residual gas temperature, 0.9 % vol. increase in CO2 emission and 5 % ppm vol. in HC emission, and I % decrease in 02 emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Luqmanul Hakim
"Di tengah ketatnya persaingan bisnis, perusahaan-perusahaan pada industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saling berlomba dalam peningkatan daya saing melalui inovasi produk sehingga unit bisnis dan brand berperan penting dalam pertumbuhan penjualan. Untuk memastikan setiap strategi berjalan dengan kondisi finansial yang sehat, fungsi keuangan unit bisnis Personal Care di PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan pendekatan commercial finance dalam mengukur performa keuangan yang detail pada setiap stock keeping unit (SKU). Pada bisnis yang memiliki produk berjumlah besar, commercial finance dapat menjadi pendekatan yang relevan dalam pengelolaan anggaran pemasaran, mendukung inovasi, efisiensi biaya, dan penetapan harga yang mendukung keputusan manajerial unit bisnis dan mengelola risiko terkait akurasi pada detail operasional. Pengelolaan efisiensi dan profitabilitas unit bisnis kemudian menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Di sisi lain, Unilever Indonesia juga mengelola keberlanjutan usaha melalui implementasi etika bisnis dengan intensitas yang tinggi dan tanggung jawab sosial di dalam perusahaan secara defensif dan proaktif yang berdampak pada aspek lingkungan, masyarakat, dan inklusivitas sosial. Untuk memberikan kontribusi lebih pada perusahaan, aktivitas magang diiringi dengan peningkatan kemampuan teknis yang meliputi pemahaman product hierarchy, metrik laba rugi komersial, dan penguasaan Microsoft Excel sebagai perangkat lunak utama. Pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional yang diperoleh kemudian menjadi bekal untuk mempersiapkan kebutuhan di pasar kerja. Berdasarkan temuan isu selama magang, perusahaan disarankan untuk melakukan standardisasi rekonsiliasi anggaran, penetapan target inovasi yang dinamis, membuat pedoman rekonsiliasi savings dan pricing, serta meningkatkan intensitas sosialisasi etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada fungsi bisnis. Untuk mempersiapkan mahasiswa melaksanakan program magang, program studi disarankan untuk mengadakan pelatihan pendampingan, sosialisasi, dan penyesuaian relevansi perkuliahan dengan praktis di dunia kerja. Pada akhirnya, kegiatan magang ini memberikan kesadaran untuk memperluas hard skill pada pemodelan finansial dan memperbaiki kekurangan soft skill terkait fokus dan negosiasi.

In the midst of intense business competition, companies in the Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry compete with each other in increasing competitiveness through product innovation so that business units and brands play an important role in sales growth. To ensure each strategy runs with healthy financial conditions, the finance function of the Personal Care business unit at PT Unilever Indonesia Tbk applies a commercial finance approach in measuring detailed financial performance on each stock keeping unit (SKU). In businesses that have a large number of products, commercial finance can be a relevant approach in managing marketing budgets, supporting innovation, cost efficiency, and pricing that support business unit managerial decisions and manage risks related to accuracy in operational details. Managing business unit efficiency and profitability then becomes part of the company's efforts to maintain business sustainability. On the other hand, Unilever Indonesia also manages business sustainability through the implementation of business ethics with high intensity and social responsibility within the company defensively and proactively which has an impact on aspects of the environment, society, and social inclusiveness. In order to contribute more to the company, internship activities are accompanied by technical skills enhancement which includes understanding product hierarchy, commercial profit and loss metrics, and mastering Microsoft Excel as the main software. The skills development and professional experience gained then become provisions to prepare for the needs in the job market. Based on the findings of issues during the internship, the company is advised to standardize budget reconciliation, set dynamic innovation targets, create savings and pricing reconciliation guidelines, and increase the intensity of socialization of business ethics and social responsibility in business functions. To prepare students to carry out internship programs, study programs are advised to hold mentoring training, socialization, and adjustment of the relevance of lectures to the practical world of work. In the end, this internship activity provides awareness to expand hard skills on financial modeling and improve soft skills deficiencies related to focus and negotiation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>