Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2007
TA1522
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1359
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sirenden, Anfiyus Hendry
"Gemuk Lumas merupakan suatu jenis pelumas yang banyak digunakan oleh sebagian besar mesin-mesin industri. Dalam Menjalankan tugasnya, gmuk lumas harus mempunyai day pelumasan yang baik. Selain itu, gemuk lumas juga harus mempunyai ketahanan konsistensi untuk melumasi mesin-mesin yang cukup berat. Gemuk lumas terdiri dari minyak dasar, pengental, dan zat aditif yang mendukung keefektifan kerja dari gemuk lumas. Gemuk lumas yang beredar di kalangan perindustrian umumnya mempunyai bahan minyak dasar yang berasal dari minyak mineral. Minyak mineral mempunyai sifat tidak ramah lingkungan, oleh karena itulah dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan, pembuatan gemuk lumas menggunakan minyak dasar yang berasal dari minyak nabati yaitu minyak jarak (Ricinus Communis L.).
Alasan menggunakan minyak jarak sebagai bahan dasar pelumasan adalah: untuk memanfaatkan potensi minyak jarak sebagai bahan alternatif menggantikan minyak mineral dan minyak jarak adalah sumber daya yang dapat diperbaharui. Dalam kegiatan Praktik Kerja lapangan, pembuatan gemuk lumas memakai pengental sabun Kalsium 12HidroksiStearat. Yang diperoleh dari reaksi penyabunan antara Ca(OH)2 dan 12Hidroksi Asam Stearat. Serta zat aditif yang digunakan adalah antioksidan dan Tekanan Ekstrim. Selain pembuatan gemuk lumas, dilakukan juga pengujian karakteristik sifat fisika-kimia dari gemuk lumas yang telah dibuat, seperti uji Dropping point, uji Penetrometer serta uji Fourball Wear."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA1699
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Suraputra
"
Minyak mineral merupakan bahan dasar yang umum digunakan
dalam pembuatan gemuk lumas (lubricating grease). Namun seperti yang
kita ketahui bahwa harga minyak dunia terus mengalami kenaikan,
disamping minyak mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (non renewable), penggunaan minyak mineral juga
menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena
sifatnya karsinogenik, toksik, dan tidak dapat terdegradasi secara biologis
(non biodegradable), oleh karena itu dicari alternatif lain bahan dasar
pembuatan gemuk lumas. Minyak jarak (castor oil) merupakan salah satu
minyak nabati yang berpotensi untuk menggantikan minyak mineral
sebagai bahan dasar pembuatan gemuk lumas, karena minyak jarak
ramah lingkungan, dapat terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan juga minyak jarak merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable).
Tujuan dari percobaan ini adalah membuat formula yang optimal
dan tahapan proses pembuatan gemuk lumas dengan bahan dasar
minyak jarak, untuk mendapatkan gemuk lumas sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. Pada dasarnya proses pembuatan gemuk lumas diawali
dengan reaksi penyabunan antara asam lemak dan basa. Pada
percobaan ini asam lemak yang digunakan adalah 12-Hidroksi Asam
Stearat dan basa yang digunakan adalah Lithium Hidroksida. Setelah
proses penyabunan selesai, kemudian sabun Lithium Stearat yang
terbentuk didispersikan ke dalam minyak jarak.
Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan
gemuk lumas sangat dipengaruhi oleh tatacara pencampuran bahan dasar
maupun bahan tambahan, serta suhu dan cara pengadukannya. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan proses-proses yang dapat mempengaruhi
gemuk lumas yang dihasilkan, antara lain proses saponifikasi
(penyabunan), proses pencampuran bahan, proses dispersi sabun lithium
stearat ke dalam minyak jarak, proses pemanasan, dan proses
pendinginan."
2008
TA1688
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Wibisono
"ABSTRAK
Pembuatan gemuk lumas dilakukan dengan reaksi saponifikasi
antara asam lemak 12hidroksistearat dengan alkali Ca(OH)2. Setelah
sabun terbentuk, minyak jarak dicampurkan dengan sabun sehingga
terjadi proses dispersi sabun dalam minyak.
Gemuk lumas merupakan pelumas yang berbentuk setengah padat
(semi solid). Komposisi gemuk lumas terdiri dari campuran minyak lumas
dasar (base oil) dengan bahan pengental (thickener), bahan tambahan
(additif), bahan pengisi, zat warna dan parfum. Minyak lumas dasar (base
oil) yang banyak digunakan dalam pembuatan gemuk lumas adalah
minyak mineral. Minyak jarak (Ricinus communis L.) merupakan minyak
nabati yang berpotensi menggantikan minyak mineral sebagai bahan dasar minyak lumas karena minyak jarak lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan minyak mineral, dapat terdegradasi secara biologis
(biodegradable) dan juga dapat diperbaharui (renewable).
Parameter pengujian yang diukur adalah pengujian cone
penetration dengan metoda ASTM D 217, uji dropping point dengan
metoda ASTM D 566 dan uji four ball berdasarkan metoda ASTM D 2266.
Dari hasil pengujian diperoleh gemuk lumas yang belum memenuhi
karakteristik kimia fisika gemuk lumas. Untuk mendapatkan gemuk lumas
dengan karakteristik yang baik perlu diperhatikan proses saponifikasi
(penyabunan), proses dispersi sabun ke dalam minyak jarak, proses
pemanasan yang stabil, proses pencampuran dan proses pendinginan."
2008
TA1689
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Fibria
"Penggunaan litium hidroksida (LiOH) sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas sangat umum digunakan. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum di mana suhu tidak melebihi 130 °C dengan nilai dropping point biasanya 180°C. Dalam proses pembuatan sabun litium, LiOH tidak dapat larut dalam minyak, sehingga dibutuhkan air untuk melarutkannya. Sementara banyaknya air yang digunakan dalam pencampuran LiOH dapat berpengaruh terhadap ketidakstabilan gemuk lumas. Oleh sebab itu LiOH perlu dihaluskan untuk dapat menghasilkan suspensi LiOH dalam air yang jumlahnya terbatas. Penghalusan LiOH dilakukan dalam variasi waktu milling 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 5 jam dan 10 jam yang menghasilkan gemuk lumas dengan karakteristik yang berbeda-beda. Dari hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan waktu milling selama 3 jam, diperoleh nilai karakteristik gemuk lumas yang optimum. Dengan perlakuan milling terhadap serbuk LiOH selama tiga jam, gemuk lumas bio mampu diaplikasikan pada suhu tinggi. Pada kondisi ini, gemuk lumas tersebut mempunyai dropping point sebesar 2220C dan scar diameter 0,39 mm.

Lythium hydoxide (LiOH) powder is commonly used as a raw material in the manufacturing process of grease thickener. Lithium soap greases are simple soap greases which are widely used for general purpose applications, where the temperature does not exceed 130 °C and dropping point values of approximately 180 °C. However, during the manufacture process of lithium soap, LiOH is not quite soluble in oil, consequently some water is requred to dissolve this compound. On the other hand, the amount of water used in dissolving LiOH may affect the instability of greases. Milling of LiOH, therefore , is needed to produce a refined suspension of LiOH in limited water. LiOH treatments were conducted with a variable milling time of 0, 1 hour, 2 hours, 3 hours, 5 hours and 10 hours. These treatments produce greases with different characteristics. Based on the experimental results, the optimum characteristic of greases is obtained at the milling time of 3 hours. By using LiOH treated for 3 hours milling, bio greases can be applied for high temperature operation. In such circumtances, the bio greases have dropping point and scar diameter of 222°C and 0.39 mm respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Juita Mayasari
"ABSTRAK
Gemuk lumas adalah semi cairan hingga padat yang merupakan campuran dari bahan dasar, pengental, dan aditif. Minyak jarak duri Ricinus communis L. memiliki peran potensial sebagai minyak dasar gemuk lumas, namun mudah teroksidasi. Penambahan aditif antioksidan dapat menunda reaksi oksidasi pada gemuk lumas food grade. Aditif antioksidan adalah BHT, TBHQ, dan HMWP. Li 12-hidroksistearat digunakan sebagai bahan pengental. Gemuk lumas food grade diformulasikan melalui proses saponifikasi-pelarutan-pendinginan-homogenisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gemuk lumas food grade yang memiliki performa pelumasan yang baik, stabil dan dapat dioperasikan pada suhu yang cukup tinggi dengan menggunakan minyak jarak duri Ricinus communis L. sebagai bahan dasar. Serta mempelajari pengaruh variasi konsentrasi bahan pengental 15 dan 17 , variasi konsentrasi 0, 0.5, 1, 1.5, dan 2 dan jenis aditif antioksidan terhadap karakteristik gemuk lumas. Karakteristik tersebut meliputi dropping point, konsistensi, klasifikasi NLGI, dan ketahanan korosi, serta ketahanan oksidasi pada minyak jarak duri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gemuk lumas food grade yang dihasilkan memiliki dropping point 189-194 oC, konsistensi kekerasan lunak hingga sedang, NLGI 1-3, ketahanan korosi 1a, serta semua antioksidan efektif meningkatkan ketahanan oksidasi pada minyak jarak duri.

ABSTRACT
Grease is a semi fluid to solid mixture of a fluid lubricant, a thickener, and additives. Castor oil Ricinus communis L. has a potential roles as a grease lubricating base oil, but it has easily oxidized. The addition of antioxidant additives can delay oxidation reaction on food grade grease. Antioxidant additives are BHT, TBHQ, and HMWP. The thickening agent for the grease is Lithium 12 hydroxystearate soap. The food grade grease formulated through a saponification dilution cooling homogenization process. The aimed of this research is to obtain food grade grease which has a good lubrication performance, stable and can be operated at high temperature by using castor oil Ricinus communis L. as the based oil. And studying the effect of concentration variations of thickening agents 15 and 17 , concentration variations 0, 0.5, 1, 1.5, and 2 and types of antioxidant additives to the characteristics of grease. These characteristics included dropping point, consistency, NLGI classification, and corrosion resistance, and also oxidative resistance to castor oil. The results showed that the food grade grease had dropping point 189 194 oC, soft to moderate hardness consistency, NLGI 1 3, corrosion resistance 1a, and all the antioxidants effective to increased oxidative resistance of castor oil."
2018
T49758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>