Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunik Anggraeni
Depok: Universitas Indonesia, 2006
TA1525
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Anggara
"Meningkatnya kebutuhan aspal dan berlimpahnya produksi sludge oil, menuntut Pertamina melakukan modifikasi komposisi aspal dan juga melakukan penelitian untuk memberikan nilai tambah (added value) terhadap sludge oil. Hal ini mendorong penelitian modifikasi aspal menggunakan sludge oil dipadu dengan karet (rubber). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek modifikasi menggunakan sludge oil dan karet, mencari formulasi optimum yang sesuai dengan standar mutu aspal dan aspek lingkungannya. Modifikasi dilakukan dengan variabel komposisi aspal (60, 70, dan 80 bagian), sludge oil (0, 5, 10, 15, dan 20 bag ian) dan juga karet (0, 5, 10, 15, dan 20 bag ian). Aspal hasil modifikasi • kemudian diukur parameter angka pemetrasi, titik lunak (softening point) dan keliatan (ductility). Formulasi yang memenuhi ketiga parameter tersebut dilakukan uji TFOT (Thin Film Oven Test) dan juga analisis aspek lingkungan dengan uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). D~ri hasil percobaan diperoleh formulasi yang memenuhi standar adalah aspal : sludge oil : karet = 80 : 20 : 5. Formulasi ini juga telah diuji TFQT dan TCLP. Hasil uji menunjukkan bahwa formulasi tersebut telah memenuhi standar kelayakan kualitas dan aspek lingkungan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwanul Halim
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja laboratorium campuran beraspal Asphalt Concrete Wearing Course AC-WC menggunakan bahan tambah serbuk ban bekas crumb rubber sebanyak 5, 10, dan 15. Hasil analisa Marshall menunjukkan peningkatan Kadar Aspal Optimum seiring dengan bertambahnya crumb rubber. Nilai stabilitas Marshall terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 1287 kg. Pengujian perendaman Marshall menunjukkan bahwa Indeks Kekuatan Sisa IKS terbesar yaitu 93,91. Hasil pengujian Modulus Resilien menggunakan UMATTA menunjukkan nilai Modulus Resilien terbesar pada penambahan 5 crumb rubber yaitu 2656 MPa pada suhu 25°C, dan nilai Modulus Resiliennya mengalami penurunan sebesar 21,01 akibat perendaman.

The aim of this research is to investigate the performance of lab mix Asphalt Concrete Wearing Course AC WC using 5, 10, and 15 crumb rubber as additional material. The result of Marshall analysis showed that optimum asphalt level was increasing along with the increasing of crumb rubber. The highest Marshall stability value of 1287 kg was found on 5 additional crumb rubber. Marshall immersion value showed that the highest residual strength index was 93,91. The results of Resilient Modulus testing using UMATTA showed that the highest Resilient Modulus on 5 additional crumb rubber was 2656 MPa on 25°C temperature, and its Resilient Modulus value was decreasing up to 21,01 because of the immersion. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desfri Abdilah
"Perlindungan struktur perkerasan pada lapis permukaan dapat dilakukan menggunakan lapisan campuran non-struktural seperti Lataston HRS. Lapisan ini bertujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan atau antar lapisan perkerasan jalan yang mampu meningkatkan kapasitas beban dan berperan sebagai lapisan impermeable. HRS diyakini menciptakan fleksibilitas dan durabilitas yang tinggi, ditambah dengan spesifikasi agregat bergradasi senjang menciptakan rongga antar agregat lebih besar sehingga kuantitas penyerapan aspal lebih banyak. Peningkatan kualitas dan kinerja HRS dapat dicapai dengan menggunakan Asbuton Retona Asbuton-R dan penambahan serbuk karet ban bekas Crumb Rubber. Melalui pengujian skala laboratorium, crumb rubber CR sebesar 0,48; 0,96; 1,44; dan 1,92 akan ditambahkan pada Kadar Aspal Optimum KAO hasil variasi kadar asbuton-R 6,5; 7; 7,25; 7,5; dan 8.
Uji Marshall standard dilakukan untuk mendapatkan KAO dan uji Marshall Immersion dilakukan agar diketahui Indeks Kekuatan Sisa IKS untuk kemudian diuji oleh alat UMATTA pada uji Indirect Tensile Strength ITS. Hasil menunjukkan bahwa penambahan CR pada campuran HRS-WC modifikasi mampu mengimbangi nilai Modulus Resilien Mr campuran tanpa penambahan CR 0 dengan penurunan hanya rata-rata 6,95 pada suhu 25 oC. Capaian Mr terbesar untuk kondisi kering terjadi ketika 0 CR yaitu 2847 MPa dan kondisi setelah perendaman sebesar 3161 MPa pada penambahan kadar CR 0,48, sehingga campuran HRS-WC modifikasi mampu memberikan perlindungan struktur perkerasan tidak hanya pada durabilitas melainkan juga diperoleh perkuatan bending.

The protection of pavement structures on the surface layer can be done using nonstructural asphalt mixture layer such as Hot Rolled Sheet HRS. The layer aims to obtain a surface layer or interlayer on the pavement of highway, which able to increase the carrying capacity as an impermeable layer. HRS perceived creating high flexibility and durability with additional cavities in aggregate asphalt mixture in large quantities to absorb the enormous amount of asphalt without bleeding. The Improvement of HRS quality and performance achieved through the usage of Asbuton Retona Asbuton R and extra crumb rubber CR. Through laboratory tests, 0,48, 0,96, 1,44, and 1,92 of CR were added into Optimum Asphalt Content from the variation of Asbuton R content by 6,5, 7, 7,25, 7,5 and 8.
Standard Marshall and Marshall Immersion tests were performed to obtain Optimum Asphalt Content for later to be tested using Indirect Tensile Strength by UMATTA. The results indicated that the addition of CR into the modified HRS WC mixture was able to equalize the value of Resilient Modulus Mr mixture without the addition of CR 0 with an average minimum reduction of 6.95 at 25 oC. The greatest Mr for dry condition is 2847 MPa occurs when 0 of CR and immersion condition is 3161 MPa for the addition of 0.48 CR content, so the modified HRS WC mixture was able to provide pavement structure protection, not only to the durability but also obtained the bending strength.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Dwi Putra
"Skid resistance dihasilkan dari gesekan antara permukaan jalan dan ban kendaraan. Skid resistance ini juga memiliki hubungan antara gaya vertikal dan gaya horizontal dari geseran ban di permukaan perkerasan. Keselamatan berkendara dipengaruhi oleh skid resistance permukaan jalan, meningkatnya gesekan permukaan jalan dapat diperoleh dengan ketahanan slip yang tinggi.
Dalam penelitian ini, Crumb Rubber dan Asbuton Retona Blend telah digunakan sebagai aditif untuk proses daur ulang aspal agregat atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP pada campuran aspal panas. Persentase CR yang digunakan adalah 0 hingga 1,0. Pengujian Skid resistance menggunakan British Pendulum Tester telah dilakukan menggunakan variasi suhu 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, di mana rentang tersebut adalah suhu yang paling umum terjadi di Indonesia. Nilai Skid Resistance pada pengujian menggunakan British Pendulum Tester dilaporkan sebagai British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber mengubah komposisi gradasi agregat pada campuran aspal, hal ini telah meningkatkan kinerja campuran aspal pada nilai stabilitas Marshall jika dibandingkan dengan campuran aspal tanpa Crumb Rubber. Campuran aspal beserta agregat daur ulang dengan penambahan Crumb Rubber memiliki keuntungan pada suhu tinggi sehingga campuran tersebut berfungsi lebih efektif.
Hasil pengujian Skid Resistance pada campuran RAP dengan Crumb Rubber memiliki trend meningkat terhadap suhu, sehingga dapat disimpukan bahwa CR mampu meningkatkan tahanan gelincir permukaan aspal.

Skid resistance is a results from friction between the road surface and the vehicle tire. This is the relationship between the vertical force and the horizontal force of the tire slide at the surface of the pavement. Driving safety is influenced by skid resistance of road surface, the increasing of road surface pavement friction can be obtained by high slip resistance.
In this study, Crumb Rubber and Asbuton Retona Blend were used as additives to the aggregate from asphalt recycling process or known as Reclaimed Asphalt Pavement RAP. The percentage of crumb rubber used are 0 and 1.0 Skid resistance testing using the British Pendulum Tester had carried out in temperature variations of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, since those temperatures are the most common pavement temperature in Indonesia. Skid Resistance values using the British Pendulum Tester are reported as British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber has changed the aggregate gradation composition on the asphalt mixture, this has changed the asphalt performance tends to be better on Marshall rsquo s stability compared to the asphalt without CR. The mixture of asphalt and RAP with the addition of Crumb Rubber tends to have an advantage at high temperatures so that the asphalt mixture has functioned more effectively.
The result of Skid Resistance test in RAP and CR mixtures indicates that it increases as the temperature rises, hence it can be concluded that CR capable to improve the slip resistance of asphalt pavement surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
"Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak.
Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017).
Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017.

In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties.
The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017).
To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Lutfia Annisa
"ABSTRAK
Limbah perkerasan jalan atau reclaimed asphalt pavement dan ban bekas merupakan limbah yang cukup banyak terdapat di dunia. Salah satu cara untuk mengurangi limbah-limbah tersebut adalah dengan menggunakan kembali sebagai bahan campuran perkerasan aspal. Kekuatan dari material daur ulang cenderung kurang baik karena aspal dan agregat yang terkandung telah mengalami proses penuaan. Oleh karena itu, limbah-limbah tersebut pada penelitian ini digunakan kembali sebagai bahan paving block untuk pedestrian karena memiliki spesifikasi dan kekuatan yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan campuran perkerasan jalan. Pada penelitian ini, ban bekas yang digunakan telah dimodifikasi hingga berukuran nano. Jenis aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70 dengan agregat bergradasi menerus. Material serbuk karet berukuran nano (nano crumb rubber) yang digunakan dalam campuran aspal dengan variasi kadarnya 0%, 2,5%,5%. Penambahan oli bekas dalam campuran aspal daur ulang dilakukan untuk meningkatkan nilai penetrasi aspal daur ulang. Kadar oli bekas yang ditambahkan ke dalam campuran aspal daur ulang ditentukan dengan melakukan pengujian penetrasi oli bekas dengan aspal lama. Karakteristik campuran aspal ditentukan dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion. Resilien modulus diperoleh dengan uji Indirect Tensile Strength dengan variasi suhu 25°C, 35°C, dan 45°C. Karakteristik dan kekuatan paving block ditentukan dengan pengujian terhadap paving block berdasarkan SNI 03-0691-1996.

ABSTRACT
Reclaimed asphalt pavement and used tires are quite a lot of waste in the world. One way to reduce these wastes is to reuse as an asphalt pavement material. The strength of recycled material tends to be poor because the asphalt and aggregates contained have undergone an aging process.Therefore, the wastes in this study were reused as pedestrian paving blocks because they had specifications and strengths that tended to be lower compared to pavement mixtures. In this study, used tires were modified to nano-size. The type of bitumen used is 60/70 penetration with well-graded aggregate. The nano crumb rubber material used in asphalt mixtures with varying levels of 0%, 2.5%,5%.The addition of used oil in the recycled asphalt mixture is used to increase the penetration value of recycled asphalt. The used oil content added to the recycled asphalt mixture is determined by testing the penetration of used oil with old asphalt. Asphalt mixture characteristics are determined by conducting Marshall Standard and Marshall Immersion tests. Resilient modulus is obtained by conducting an Indirect Tensile Strength test with variations in temperatures of 25°C, 35°C,45°C. The characteristics and strength of paving blocks are determined by testing the paving blocks based on SNI 03-0691-1996."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Dwi Rahmawati
"Seiring dengan perkembangan jaman dan tingginya jumlah penduduk, maka akan disertai meningkatnya sarana dan prasarana transportasi. Karet banyak digunakan dalam bidang transportasi, sebagai contoh digunakan untuk bahan baku ban kendaraan. Limbah karet banyak menumpuk dipembuangan dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Sisa limbah karet bekas yang melimpah akan menjadi sia-sia dan menjadi sampah lingkungan. Oleh sebab itu pengolahan ban bekas menjadi isu penting untuk diangkat sebagai cara untuk mengurangi limbah karet bekas. Crumb Rubber merupakan salah satu hasil pengolahan (parutan) limbah ban bekas. Crumb Rubber sebagai bahan tambah aspal pengikat yang nantinya digunakan sebagai bahan pengikat aggregat perkerasan. Aspal dengan campuran partikel karet merupakan cara yang efektif untuk menggunakan kembali produk karet bekas dan dapat meningkatkan mutu aspal. Penelitian ini, crumb rubber yang digunakan pada campuran aspal merupakan crumb rubber berukuran nano yang selanjutnya disebut Aspal Nano Crumb Rubber (ANCR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat ANCR dari uji fisik dasar dan uji meknistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) serta pengaruhnya terhadap campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Langkah yang dilakukan yaitu diawali dengan pembuatan aspal modifikasi dengan kadar additive ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, dan 40% yang berturut-turut dinamai ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, dan ANCR 40. Selanjutnya dilakukan mix design dengan menggunakan campuran AC-WC dan kemudian didapatkan campuran pada kadar aspal optimum (KAO). Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak kadar nano crumb rubber pada suatu campuran akan mempunyai viskositas yang semakin tinggi. KAO pada campuran ANCR 5 berada pada 6,5% dan KAO pada campuran ANCR 10 berada pada 7%.

Along with the changing times and high population, it will accompanied by increased transportation facilities and infrastructure. Rubber is widely used in transportation for example, it is used as raw material for vehicle tires. Many rubber wastes accumulate in the disposal, and only a small portion is utilized. The abundant waste of used rubber waste will become useless and become an environmental waste. Therefore, the processing of used tires is an important issue to be appointed as a way to reduce the waste of used rubber. Crumb Rubber is one of the results of processing (grated) waste of used tires. Crumb Rubber as an asphalt binder added material that will be used as a pavement aggregate binder. Asphalt with a mixture of rubber particles is an effective way to reuse used rubber products and can improve the quality of asphalt. In this study, crumb rubber used in asphalt mixes is nano-sized crumb rubber, from now on referred to as Asphalt Nano Crumb Rubber (ANCR).
This study aims to determine the nature of ANCR from basic physical and mechanistic tests with a Dynamic Shear Rheometer (DSR) tool and its effect on the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) mixture. The steps taken are starting with the making of modified asphalt with additive levels of ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, and 40%, respectively named ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, and ANCR 40.  Furthermore, a mix design carried out using a mixture of AC-WC, and then the mixture was obtained at optimum asphalt content (KAO). The results showed that the more levels of nano crumb rubber in a mixture, the higher the viscosity. KAO in the ANCR 5 mixture was at 6.5%, and KAO in the ANCR 10 mixture was at 7%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masjulina Hia
"Perkerasan lentur di Indonesia umumnya menggunakan aspal  Pen 60/70 dimana sebagian besar merupakan aspal impor dari negara lain, sementara Indonesia memiliki aspal alam di pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang dapat dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan tersebut. Kegiatan transportasi yang semakin meningkat mengakibatkan kerusakan pada jalan berupa fatigue dan cracking serta meningkatnya limbah ban bekas. Oleh sebab itu  pemanfaatan asbuton dan ban bekas sebagai bahan additive pada aspal minyak merupakan solusi untuk mengurangi konsumsi aspal minyak dan meningkatkan Performance Grade aspal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik rheologi aspal modifikasi Asbuton Nano Crumb Rubber dengan uji fisik dasar dan uji mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer dan pengaruh asbuton nano crumb rubber pada campuran Cold Pavement Hot Mix Asphalt (CPHMA). Aspal modifikasi merupakan campuran aspal minyak, bitumen asbuton hasil ekstraksi dan nano crumb rubber dengan kadar bitumen asbuton dan nano crumb rubber dalam campuran yaitu 5%, 10%, 20%, 30% dan 40% dan disebut LGAM. Selanjutnya dilakukan uji marshall untuk mengetahui karakteristik campuran aspal modifikasi dan agregat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Performance Grade aspal semakin meningkat dengan bertambahnya kadar asbuton nano crumb rubber dalam campuran aspal modifikasi. Berdasarkan hasil uji Marshall  LGAM 5, Kadar Aspal Optimum yang diperoleh berada pada 7,04%. Sedangkan pada LGAM – 10,  tidak memeiliki Kadar Optimum Aspal (KAO).

The flexible pavement in Indonesia generally used Pen 60/70 asphalt , which is mostly imported asphalt from other countries, while Indonesia has natural asphalt on the island of Buton, Sulawesi Tenggara which can be utilized to supply those needs. Increased transportation activities have resulted in damage to roads in the form of fatigue and cracking as well as an increased waste of used tires. Therefore the use of asbuton and used tires as additives in oil asphalt is a solution to reduce the consumption of oil asphalt and improve the Performance Grade of asphalt.
This study was conducted to determine the rheological characteristics of asphalt modified Asbuton Nano Crumb Rubber with basic physical tests and mechanistic tests with Dynamic Shear Rheometer and the effect of asbuton nano crumb rubber on Cold Pavement Hot Mix Asphalt (CPHMA) mixture. Modified asphalt is a mixture of asphalt oil, asbuton bitumen extracted and nano crumb rubber with asbuton bitumen content and nano crumb rubber in a mixture of 5%, 10%, 20%, 30% and 40% and are called LGAM. Marshall tests are then performed to determine the characteristics of the modified asphalt mixture and aggregate.
The results showed that the Performance Grade value of asphalt increased with increasing levels of asbuton nano crumb rubber in modified asphalt mixtures. Based on the Marshall test LGAM 5  results, the Optimum Asphalt Level obtained was at 7,04%. Whereas the LGAM-10, does not have Optimum Asphalt Levels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>