Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1535
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA1544
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA797
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S34337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumarjanto
"ABSTRAK
Saat ini minyak bumi masih merupakan sumber energi utama. Sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbaharui maka minyak bumi yang dihasilkan semakin berkurang pada masa, yang akan datang. Proses pengurasan minyak bumi dengan cara. cc primer" dan "sekunder" memberikan hasil yang terbatas (± 35%), sedangkan minyak bumi yang tersisa pada reservoar masih cukup banyak *(± 65%). Nlinyak bumi yang tersisa, tedebak di dalam pori-pori batuan reservoar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan. suatu surfaktan untuk menarik beberapa jenis minyak bumi dari pori-pori beberapa jenis batuan reservoar ke dalam. fasa air formasi buatan dengan melihat perubahan sudut kontak yang terjadi dari sistem air fonnasi/minyak bumi/batuan reservoar. Surfaktan yang dipakai mempunyai gugus a-olefin sulfonat. Dengan memvafiasikan konsentrasi surfaktan di dalam air formasi buatan dilihat pengaruh surfaktan terhadap sudut kontak yang terbentuk pada sistem air formasi/minyak bumi/batuan reservoar. Temperatur yang dipakai disesuaikan dengan keadaan reservoar pada umumnya yaltu 50'C dan 60'C. Alat yang digunakan untuk mellhat sudut kontak adalah Goinonieter. Digunakan tiga jenis minyak butni yaltu A, B dan C serta dua jenis batuan reservoar yaltu batuan pasir dan batuan kapur. Sifat fisika darl batuan reservoar yaltu porositas, permeabilitas dan ukuran pori-porinya ditentukan dengan dengan porosimeter, permeameter dan scanning mikroskop elektron. Hasil darl penguk-uran sudut kontak sistern air formasi/minyak bumi/batuan reservoar mernberikan hasil yang baik pada konsentrasi surfak-tan 10 mg/100ml balk pada temperatur 50'C dan 60T. Sudut kontak pada subu 50'C ada'iah 25,50' dan pada suhu 60'C adalah 59,17' untuk minyak burni A dengan batuan. pasir,- minyak bumi A dengan batuan kapur pada suhu 50'C adalah 42,91' dan pada subu 60'C adalah 46,45'; minyak bumi B dengan batuan pasir pada suhu 50T adalah 54,40' dan pada suhu 60T adalah 65,500; minyak bumi B dengan *batuan kapur pada suhu 50'C adalah 40,57' dan pada suhu 60'C adalah 47,71', minyak bumi C dengan batuan. pasir pada suhu SOT adalah 70,44' dan pada suhu 60*C adalah 78,40'; minyak bumi C dengan batuan kapur pada suhu 50T adalah 43,50' dan pada suhu 60'C adalah 49,66'. Surfaktan yang mempunyai gugus cc-olefin sulfonat dapat memberikan peningkatan sudut kontak. Batuan dengan pori-pori yang lebih besar dan. n^nyak burni yang bersifat lebih polar memberikan peningkatan sudut kontak yang lebih besar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulva Hamid
1996
S32051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Theodorus Ramando Revandika
"Zeolit alam yang dimodifikasi dengan HDTMA-Br dan polistirena dapat digunakan sebagai adsorben minyak solar. Pembuatan adsorben melalui mekanisme polimerisasi admisel terdiri dari pembentukan admisel, adsolubilisasi monomer, polimerisasi, dan pencucian lapisan atas surfaktan. Admisel terbentuk pada penambahan HDTMA-Br pada zeolit dengan konsentrasi 70 mM. Konsentrasi optimum adsolubilisasi monomer stirena yang dapat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis adalah 1,6x10-3 M. Polimerisasi stirena menggunakan inisiator kalium persulfat dengan konsentrasi 1,6 x 10-3 M. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa polimer stirena telah terbentuk pada zeolit termodifikasi surfaktan. Dispersi solar-air dibuat dengan sonikasi dan diperoleh kondisi paling stabil pada perbandingan volume solar-air 1:90 selama 5 menit sonikasi pada suhu 30oC. Pengukuran dengan turbidimeter menunjukkan nilai turbiditas sebesar 370 NTU dan pengukuran dengan PSA menunjukkan ukuran partikel homogen dengan ukuran 89 nm yang mengindikasikan bahwa dispersi minyak-air tersebut stabil. Berdasarkan massa solar yang teradsorpsi, zeolit admisel polistirena yang telah dicuci memiliki daya adsorpsi yang paling baik dibandingkan zeolit-Na dan zeolit admisel dengan massa solar teradsorpsi 182,5 mg/g adsorben pada massa adsorben 0,2 g. Optimasi pada zeolit admisel polistirena yang telah dicuci dilakukan untuk memperoleh kondisi paling optimum untuk mengadsorpsi solar yaitu pada dosis 0,3 g dengan waktu pengadukan 5 menit pada suhu 29oC yaitu sebesar 165 mg/g adsorben.

Natural zeolite which modified by HDTMA-Br and polystyrene can be used as an adsorbent of diesel oil. Fabrication of the adsorbent through admicellar polymerization consists of admicelle formation, monomer adsolubilization, polymerization, and removal the top layer of surfactant. Admicelle formed with addition of HDTMA-Br at zeolite by 1,6x10-3 M. The optimum concentration for adsolubilization of the styrene monomer which can measured by UV-Vis spectrophotometer is 1,6x10-3 M. Styrene polymerization use potassium persulfate as an initiator by 1,6x10-3 M. FTIR characterization showed that styrene polymer formed at surfactant modified zeolite. Dispersion of diesel oil-water made by sonication and formed the most stable at diesel oil : water volume ratio 1 : 90 with 5 min sonication time at 30 oC. The turbidity measurement showed the turbidity point of 370 NTU and PSA measurement showed the homogenous particles with 89 nm which indicates that the oil-water dispersion is stable. The mass ratio of adsorbed diesel oil showed that washed polystyrene admicelle zeolite has better adsorption capability than Na-zeolite and admicelle zeolite with adsorbed diesel oil mass of 182,5 mg/g adsorbents at 0,2 grams dosage. Optimation of washed polystyrene admicelle zeolites treated at the optimum state with 0,3 grams dosage during 5 min stirring time at 29oC with 165 mg/g adsorbents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhityo Nugroho Edisworo
"Studi prihal pengaruh surfaktan anionik terhadap interaksi permukaan minyak dan air dilakukan dengan cara membandingkan volume segmen-segmen dua buah tetesan yang terbuat dari dua bahan yang berbeda yaitu larutan sodium dodesil sulfat 0.01 molar dan air suling. Penelitian ini dilakukan didalam tabung yang terbuat dari plexiglass yang dirancang oleh penulis bersama tim. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yang pertama adalah perancangan tabung percobaan dan fabrikasi tabung percobaan. Tahap kedua adalah pemilihan bahan kimia yang cocok dan di tahap kedua ini percobaan surfaktan anionik dilakukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, minyak paraffin, dan sodium dodesil sulfat. Tabung yang digunakan dalam percobaan ini terbuatdari plexiglass dan memiliki penampang tampak atas berbentuk bujur sangkar untuk meminimalisasi distorsi foto kedua jenis tetesan.
Penelitian ini menemukan bahwa sodium dodesil sulfat dengan konsentrasi 0.01 molar mampu menurunkan tegangan permikaan tetesan air suling sehingga menghasilkan bentuk tetesan yang ellipsoid. Lebih lagi, sifat amfifilik yang dimiliki oleh sodium dodesil sulfat diperkuat kecendrungan lipofiliknya untuk menempel pada minyak paraffin karena bertambahnya luas penampang tetesan yang semula berbentuk bola menjadi ellipsoid akibat berkurangnya tegangan permukaan tetesan. Rasio volume segmen-segmen kedua tetesan menunjukkan bahwa sodium dodesil sulfat memiliki kecendrungan untuk sedikit lebih lipofilik daripada hidrofilik.

The study of the influence of anionic surface active agent (surfactant) on the interactions between oil and water interfaces was done by comparing the volumes of droplet which were divided into segments in a controlled environment using a column designed by the team. The experiment involves two phases; the first were column design and fabrication while the next were the selection of suitable chemicals and the commencement of the anionic surface active agent experiment. The substances used in this experiment were deionised water, paraffin oil, and sodium dodecyl sulphate 0.01 molar solution. The column was made of plexiglass with rectangular cross-section to minimise optical distortion of the droplet image.
It was found that sodium dodecyl sulphate solution reduces the surface tension of deionised water of droplet resulting in an ellipsoid shaped droplet. In addition to the amphiphilic nature of sodium dodecyl sulphate; the ellipsoid shape of sodium dodecyl sulphate droplet caused by the reduced surface tension has greater surface area compared to the spherical deionised water droplet which further increased its affinity toward paraffin oil. The volumetric ratio of the droplet segments suggest that sodium dodecyl sulphate has a slight tendency to be more lipophilic that hydrophilic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>