Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Sumanti
"Sulfur merupakan salah satu komponen utama penyebab polusi udara. Senyawa sulfur yang terdapat dalam solar diubah menjadi gas buang SOx yang berdampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan. Teknik desulfurisasi sangat penting untuk pengurangan kadar sulfur dalam solar. Pada percobaan ini dilakukan pengurangan sulfur dengan teknik desulfurisasi adsorbsi menggunakan zeolit alam Lampung. Zeolit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur berongga, yang mempunyai kemampuan sebagai dehidrator, adsorben, penukar ion dan penyaring molekul.
Zeolit alam Lampung dipreparasi dengan aktifasi secara kimia, pertukaran ion dan kalsinasi. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan XRD, Luas permukaan dengan metode BET dan total sulfur dalam solar dengan metode lampu ASTM D1266-mod.
Dari hasil XRD ZAL mengandung klinoptilolit 68,9% dan mordenit 24,7%, sedangkan ZALP+H+IE mengandung klinoptilolit 60,19%, mordenit 12,28% dan NiO 19,72%. Analisa BET menunjukkan bahwa zeolit alam Lampung yang tidak mengalami aktivasi mempunyai luas permukaan yang lebih besar, yaitu ZAL 48,64 m2/g dan ZALP+H+IE 46,08 m2/g. Kadar sulfur dalam MS sebesar 810 ppm, MS+Ad+ZALP+H+IE-0,5 sebesar 786 ppm, MS+Ad+ZALP+H+IE-1 sebesar 782 ppm dan MS+Ad+ZALP+H+IE-1,5 sebesar 750 ppm. Dapat dikatakan bahwa zeolit alam Lampung dapat menurunkan kadar sulfur dalam solar dengan kenaikan massa zeolit yang ditambahkan ke dalam solar pada waktu adsorpsi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA1684
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Ferdianti
"ABSTRAK
Sulfur merupakan salah satu komponen utama penyebab polusi udara.
Senyawa sulfur yang terdapat dalam solar diubah menjadi gas buangan SOx
yang berdampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan. Teknik
desulfurisasi sangat penting untuk pengurangan kadar sulfur dalam solar.
Penentuan penurunan sulfur dengan teknik desulfurisasi adsorpsi zeolit
sintetis menggunakan metode ASTM D-1266-mod. Berdasarkan karakterisasi
XRD menunjukkan zeolit sintetik mengandung 90% mordenit dan 10% NiO,
NiO merupakan zat aditif yang ditambahkan pada pembuatan zeolit tersebut.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa preparasi yaitu zeolit sintetis
hanya mengalami pemanasan (ZSP), zeolit sintetis mengalami pemanasan
dan impregnasi (ZSP + IM) dan zeolit sintetis mengalami pemanasan,
impregnasi dan kalsinasi (ZSP + IM +Cal)
Dari hasil analisis MS + Ad (ZSP-0,5) diperoleh kadar sulfur 857 ppm,
MS + Ad (ZSP-1,0) diperoleh kadar sulfur 841 ppm dan pada MS + Ad (ZSP-
1,5) diperoleh kadar sulfur 778 ppm. Maka diperoleh kadar penurunan sulfur
sebanyak 79 ppm pada MS + Ad (ZSP-1,5). Pada variasi waktu penyerapan
sulfur yang baik terjadi pada sampel I dengan pengadukan selama 1 jam dan
sampel II dengan pengadukan selama 2 jam yaitu masing-masing sebesar
824 ppm."
2009
TA1334
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus Ramando Revandika
"Zeolit alam yang dimodifikasi dengan HDTMA-Br dan polistirena dapat digunakan sebagai adsorben minyak solar. Pembuatan adsorben melalui mekanisme polimerisasi admisel terdiri dari pembentukan admisel, adsolubilisasi monomer, polimerisasi, dan pencucian lapisan atas surfaktan. Admisel terbentuk pada penambahan HDTMA-Br pada zeolit dengan konsentrasi 70 mM. Konsentrasi optimum adsolubilisasi monomer stirena yang dapat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis adalah 1,6x10-3 M. Polimerisasi stirena menggunakan inisiator kalium persulfat dengan konsentrasi 1,6 x 10-3 M. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa polimer stirena telah terbentuk pada zeolit termodifikasi surfaktan. Dispersi solar-air dibuat dengan sonikasi dan diperoleh kondisi paling stabil pada perbandingan volume solar-air 1:90 selama 5 menit sonikasi pada suhu 30oC. Pengukuran dengan turbidimeter menunjukkan nilai turbiditas sebesar 370 NTU dan pengukuran dengan PSA menunjukkan ukuran partikel homogen dengan ukuran 89 nm yang mengindikasikan bahwa dispersi minyak-air tersebut stabil. Berdasarkan massa solar yang teradsorpsi, zeolit admisel polistirena yang telah dicuci memiliki daya adsorpsi yang paling baik dibandingkan zeolit-Na dan zeolit admisel dengan massa solar teradsorpsi 182,5 mg/g adsorben pada massa adsorben 0,2 g. Optimasi pada zeolit admisel polistirena yang telah dicuci dilakukan untuk memperoleh kondisi paling optimum untuk mengadsorpsi solar yaitu pada dosis 0,3 g dengan waktu pengadukan 5 menit pada suhu 29oC yaitu sebesar 165 mg/g adsorben.

Natural zeolite which modified by HDTMA-Br and polystyrene can be used as an adsorbent of diesel oil. Fabrication of the adsorbent through admicellar polymerization consists of admicelle formation, monomer adsolubilization, polymerization, and removal the top layer of surfactant. Admicelle formed with addition of HDTMA-Br at zeolite by 1,6x10-3 M. The optimum concentration for adsolubilization of the styrene monomer which can measured by UV-Vis spectrophotometer is 1,6x10-3 M. Styrene polymerization use potassium persulfate as an initiator by 1,6x10-3 M. FTIR characterization showed that styrene polymer formed at surfactant modified zeolite. Dispersion of diesel oil-water made by sonication and formed the most stable at diesel oil : water volume ratio 1 : 90 with 5 min sonication time at 30 oC. The turbidity measurement showed the turbidity point of 370 NTU and PSA measurement showed the homogenous particles with 89 nm which indicates that the oil-water dispersion is stable. The mass ratio of adsorbed diesel oil showed that washed polystyrene admicelle zeolite has better adsorption capability than Na-zeolite and admicelle zeolite with adsorbed diesel oil mass of 182,5 mg/g adsorbents at 0,2 grams dosage. Optimation of washed polystyrene admicelle zeolites treated at the optimum state with 0,3 grams dosage during 5 min stirring time at 29oC with 165 mg/g adsorbents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Noer
"Zeolit alam formasi Bayah yang terdapat di daerah Nanggung, Jawa Barat, mengandung zeolit klinoptilolit atau jenis keluarga heulandit lainnya dalam jumlah yang relatif besar (35-55 %). Zeolit jenis ini memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyerap (adsorbent), penukar kation (calion exchanger), penyaring molekular (molecular sieve), dan penyeleksi reaksi kimia (catalyst).
Salah satu penggunaan zeolit klinoptilolit Nanggung yang akan ditinjau dalam penelitian ini adalah pemanfaatannya sebagai adsorben limbah cair yang mengandung gas arnonia dan/atau turunannya. Sebagai bahan adsorben, zeolit hams memilild karakteristik khusus yang sesuai dengan kebutuhan kerja adsorpsi. Penggunaan zeolit alam asli secara langsung sebagai adsorben kimiawi belum menunjukkan kinerja yang optimal, karena hadirnya beberapa senyawaan atau pengotor-pengotor tertentu yang terperangkap dan menutupi permukaan pori dan inti aktifnya. Selain itu, keasaman zeolit alam juga kurang memenuhi syarat untuk diterapkan langsung sebagai bahan adsorben.
Untuk mendapatkan bahan adsorben yang berdaya guna, zeolit alam harus dari perlakuan khusus (modifikasi). Terdapat sejumlah metode modifikasi untuk zeolit alam. Dalam penelitian ini, zeolit alarn akan dimodifikasi dengan suatu prosedur yang melibatkan penanganan awal (pre rrearmenr) dan pertukaran kation. Sebagai penanganan awal, zeolit alam akan diaktivasi dengan tiga cara yaitu dengan menggunakan larutan NaOH 0,5 N, H2SO4 0,2 N, dan HF 3 % yang masing-masing diikuti pemanasan Ketiga sampel zeolit hasil penanganan awal akan diperiksa dengan metode difraksi sinar-X (XRD) dan spektroskopi serapan atom (AAS) untuk mendapatkan karakteristik khusus masing-masing sampel. Hasil terbaik dari ketiga sampel ini akan dilakukan pertukaran kation dengan menggunakan dua macam larutan penukar ion: NH4NO3 dan (NH4)2SO4 pada kondisi waktu dan konsentrasi optimum. Hasil pertukaran kation akan dianalisa dengan metode AAS untuk mendapatkan kuaniitas pertukaran ion optimum (kapasitas pertukanan ion terbanyak).
Aktivasi zeolit alam dengan NaOH 0,5 N memberikan hasil terbaik di mana hilangnya puncak-puncak pengotor tidak disertai perusakan struktur kristal yang lebih besar (analisa XRD). Sementara untuk aktivasi lain, pengusiran pengotor juga diikuti penikisan struktur klinoptilolit yang cukup besar. Di sarnping itu, kandungan logam alkali dan alkali tanah dalam zeolit alam relatif tidak banyak yang berkurang setelah diaktivasi dengan NaOH 0,5 N (analisa AAS).
Pada konsentrasi yang relatif pekat (1 M), pertukaran ion antara zeolit dengan Iarutan NH4NO3 adalah lebih besar dari pada yang teijadi dalam larutan (NH4)2SO4. Sementara pada konsentrasi rendah (O,1 M), persen pertukaran ion terbesar terjadi dalam larutan (NH4)2SO4. Dengan demikian pemilihan (NH4)2SO4 sebagai larutan penukar ion memberi hasil yang lebih optimum karena pemakaiannya yang lebih sedikit (konsentrasi rendah). Di samping itu amonium sulfat lebih mudah diperoleh, harganya Iebih murah, dan pemakaiannya yang aman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
06 Ham p-6
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hedy Susatyo Herlambang
"Effisiensi yang rendah pada kompor minyak tanah disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna karena kurangnya oksigen yang dapat terdifusi ke titik nyala api. Peningkatan effisiensi harus dilakukan mengingat konsumsi minyak tanah meningkat 3 % per tahun Upaya peningkatan effisiensi pembakaran minyak tanah harus mengarah pada penerapan yang dimaksudkan dapat diaplikasikan pada teknologi kerakyatan dengan menciptakan alat pengkaya oksigen yang bekerja pada tekanan dan suhu atmosfir dan dipasang pada kompor minyak tanah tradisional.
Alat pengkaya oksigen berupa selinder berlubang banyak pada sisinya, sehingga udara pembakaran kompor mengalir melewati lubang tersebut. Penggunaan bahan yang dapat mengadsorpsi N2 secara selektif dapat meningkatkan konsentrasi oksigen pada udara pembakaran.
Ca0-Zeolit alam Lampung merupakan adsorben selektif nitrogen yang bahannya banyak terdapat di alam Indonesia dan berharga murah. Ca0-Zeolit alam Lampung dapat meningkatkan prosentase oksigen diudara sampai 0,45% melalui proses batch pada reaktor dengan kondisi atmosferik. Pengujian dalam aliran udara kontinyu dilakukan pada penelitian.
Pada penelitian ini peningkatan prosentase oksigen di udara dilakukan dengan mengalirkan udara ke adsorben Ca0-Zeolit alam Lampung berbentuk selinder dengan lubang tunggal. Performa adsorben diuji terhadap dimensi adsorben yaitu panjang dan diameter lubang serta suhu freatment yang nantinya dapat mewakili dimensi dan proses penggunaan alat pengkaya oksigen yang dipasang pada kompor minyak tanah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan aliran kontinyu udara, adsorben CaO-Zeolit yang di treatment dengan helium pada suhu 200°C, berdimensi L = 1,8 cm & D = 0,3 cm dan L = 1,2 cm & D = 0,1 cm dapat mengadsorpsi N2 secara selektif dan meningkatkan prosentase oksigen di udara sampai 0,2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>