Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Suraputra
"
Minyak mineral merupakan bahan dasar yang umum digunakan
dalam pembuatan gemuk lumas (lubricating grease). Namun seperti yang
kita ketahui bahwa harga minyak dunia terus mengalami kenaikan,
disamping minyak mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (non renewable), penggunaan minyak mineral juga
menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena
sifatnya karsinogenik, toksik, dan tidak dapat terdegradasi secara biologis
(non biodegradable), oleh karena itu dicari alternatif lain bahan dasar
pembuatan gemuk lumas. Minyak jarak (castor oil) merupakan salah satu
minyak nabati yang berpotensi untuk menggantikan minyak mineral
sebagai bahan dasar pembuatan gemuk lumas, karena minyak jarak
ramah lingkungan, dapat terdegradasi secara biologis (biodegradable) dan juga minyak jarak merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable).
Tujuan dari percobaan ini adalah membuat formula yang optimal
dan tahapan proses pembuatan gemuk lumas dengan bahan dasar
minyak jarak, untuk mendapatkan gemuk lumas sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. Pada dasarnya proses pembuatan gemuk lumas diawali
dengan reaksi penyabunan antara asam lemak dan basa. Pada
percobaan ini asam lemak yang digunakan adalah 12-Hidroksi Asam
Stearat dan basa yang digunakan adalah Lithium Hidroksida. Setelah
proses penyabunan selesai, kemudian sabun Lithium Stearat yang
terbentuk didispersikan ke dalam minyak jarak.
Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan
gemuk lumas sangat dipengaruhi oleh tatacara pencampuran bahan dasar
maupun bahan tambahan, serta suhu dan cara pengadukannya. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan proses-proses yang dapat mempengaruhi
gemuk lumas yang dihasilkan, antara lain proses saponifikasi
(penyabunan), proses pencampuran bahan, proses dispersi sabun lithium
stearat ke dalam minyak jarak, proses pemanasan, dan proses
pendinginan."
Lengkap +
2008
TA1688
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Wibisono
"ABSTRAK
Pembuatan gemuk lumas dilakukan dengan reaksi saponifikasi
antara asam lemak 12hidroksistearat dengan alkali Ca(OH)2. Setelah
sabun terbentuk, minyak jarak dicampurkan dengan sabun sehingga
terjadi proses dispersi sabun dalam minyak.
Gemuk lumas merupakan pelumas yang berbentuk setengah padat
(semi solid). Komposisi gemuk lumas terdiri dari campuran minyak lumas
dasar (base oil) dengan bahan pengental (thickener), bahan tambahan
(additif), bahan pengisi, zat warna dan parfum. Minyak lumas dasar (base
oil) yang banyak digunakan dalam pembuatan gemuk lumas adalah
minyak mineral. Minyak jarak (Ricinus communis L.) merupakan minyak
nabati yang berpotensi menggantikan minyak mineral sebagai bahan dasar minyak lumas karena minyak jarak lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan minyak mineral, dapat terdegradasi secara biologis
(biodegradable) dan juga dapat diperbaharui (renewable).
Parameter pengujian yang diukur adalah pengujian cone
penetration dengan metoda ASTM D 217, uji dropping point dengan
metoda ASTM D 566 dan uji four ball berdasarkan metoda ASTM D 2266.
Dari hasil pengujian diperoleh gemuk lumas yang belum memenuhi
karakteristik kimia fisika gemuk lumas. Untuk mendapatkan gemuk lumas
dengan karakteristik yang baik perlu diperhatikan proses saponifikasi
(penyabunan), proses dispersi sabun ke dalam minyak jarak, proses
pemanasan yang stabil, proses pencampuran dan proses pendinginan."
Lengkap +
2008
TA1689
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sirenden, Anfiyus Hendry
"Gemuk Lumas merupakan suatu jenis pelumas yang banyak digunakan oleh sebagian besar mesin-mesin industri. Dalam Menjalankan tugasnya, gmuk lumas harus mempunyai day pelumasan yang baik. Selain itu, gemuk lumas juga harus mempunyai ketahanan konsistensi untuk melumasi mesin-mesin yang cukup berat. Gemuk lumas terdiri dari minyak dasar, pengental, dan zat aditif yang mendukung keefektifan kerja dari gemuk lumas. Gemuk lumas yang beredar di kalangan perindustrian umumnya mempunyai bahan minyak dasar yang berasal dari minyak mineral. Minyak mineral mempunyai sifat tidak ramah lingkungan, oleh karena itulah dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan, pembuatan gemuk lumas menggunakan minyak dasar yang berasal dari minyak nabati yaitu minyak jarak (Ricinus Communis L.).
Alasan menggunakan minyak jarak sebagai bahan dasar pelumasan adalah: untuk memanfaatkan potensi minyak jarak sebagai bahan alternatif menggantikan minyak mineral dan minyak jarak adalah sumber daya yang dapat diperbaharui. Dalam kegiatan Praktik Kerja lapangan, pembuatan gemuk lumas memakai pengental sabun Kalsium 12HidroksiStearat. Yang diperoleh dari reaksi penyabunan antara Ca(OH)2 dan 12Hidroksi Asam Stearat. Serta zat aditif yang digunakan adalah antioksidan dan Tekanan Ekstrim. Selain pembuatan gemuk lumas, dilakukan juga pengujian karakteristik sifat fisika-kimia dari gemuk lumas yang telah dibuat, seperti uji Dropping point, uji Penetrometer serta uji Fourball Wear."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA1699
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Juita Mayasari
"ABSTRAK
Gemuk lumas adalah semi cairan hingga padat yang merupakan campuran dari bahan dasar, pengental, dan aditif. Minyak jarak duri Ricinus communis L. memiliki peran potensial sebagai minyak dasar gemuk lumas, namun mudah teroksidasi. Penambahan aditif antioksidan dapat menunda reaksi oksidasi pada gemuk lumas food grade. Aditif antioksidan adalah BHT, TBHQ, dan HMWP. Li 12-hidroksistearat digunakan sebagai bahan pengental. Gemuk lumas food grade diformulasikan melalui proses saponifikasi-pelarutan-pendinginan-homogenisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gemuk lumas food grade yang memiliki performa pelumasan yang baik, stabil dan dapat dioperasikan pada suhu yang cukup tinggi dengan menggunakan minyak jarak duri Ricinus communis L. sebagai bahan dasar. Serta mempelajari pengaruh variasi konsentrasi bahan pengental 15 dan 17 , variasi konsentrasi 0, 0.5, 1, 1.5, dan 2 dan jenis aditif antioksidan terhadap karakteristik gemuk lumas. Karakteristik tersebut meliputi dropping point, konsistensi, klasifikasi NLGI, dan ketahanan korosi, serta ketahanan oksidasi pada minyak jarak duri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gemuk lumas food grade yang dihasilkan memiliki dropping point 189-194 oC, konsistensi kekerasan lunak hingga sedang, NLGI 1-3, ketahanan korosi 1a, serta semua antioksidan efektif meningkatkan ketahanan oksidasi pada minyak jarak duri.

ABSTRACT
Grease is a semi fluid to solid mixture of a fluid lubricant, a thickener, and additives. Castor oil Ricinus communis L. has a potential roles as a grease lubricating base oil, but it has easily oxidized. The addition of antioxidant additives can delay oxidation reaction on food grade grease. Antioxidant additives are BHT, TBHQ, and HMWP. The thickening agent for the grease is Lithium 12 hydroxystearate soap. The food grade grease formulated through a saponification dilution cooling homogenization process. The aimed of this research is to obtain food grade grease which has a good lubrication performance, stable and can be operated at high temperature by using castor oil Ricinus communis L. as the based oil. And studying the effect of concentration variations of thickening agents 15 and 17 , concentration variations 0, 0.5, 1, 1.5, and 2 and types of antioxidant additives to the characteristics of grease. These characteristics included dropping point, consistency, NLGI classification, and corrosion resistance, and also oxidative resistance to castor oil. The results showed that the food grade grease had dropping point 189 194 oC, soft to moderate hardness consistency, NLGI 1 3, corrosion resistance 1a, and all the antioxidants effective to increased oxidative resistance of castor oil."
Lengkap +
2018
T49758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggit Auliyya Addinie
"Pada penelitian ini dibuat gemuk bio yang ramah lingkungan menggunakan bahan dasar minyak biji kapuk randu yang memiliki kadar asam trigliserida sebanyak 25-28% yang dapat berpontensi menjadi gemuk. Pengental yang digunakan adalah sabun litium 12-hidroksistearat dan litium kompleks dengan asam azelat sebagai agen pengompleks. Berat gemuk yang dihasilkan sebanyak 200 gram dengan rasio perbandingan jumlah campuran komposisi minyak dasar dan pengental sabun yaitu 85%:15%, 88%:12%, 89%:11%, 90%:10%, 93%:7% dan 95%:5%. Gemuk yang dihasilkan telah dilakukan pengujian, yaitu uji penetrasi, uji dropping point dan uji four ball. Gemuk terbaik yang dihasilkan dengan sabun litium 12-hidroksistearat pada komposisi 90%:10% sedangkan gemuk terbaik yang dihasilkan dengan sabun litium kompleks pada komposisi 89%:11%. Berdasarkan uji Penetrasi dan uji four-ball gemuk yang dihasilkan adalah gemuk NLGI (National Lubricating Grease Institute) 2, namun nilai dropping point didapatkan sebesar 158 ? dan 130 ?.

This research studied bio-grease production based on cottonseed oil which has a triglyceride acid content of 25-28% that has the potential to become grease. The Thickener is lithium 12-hydroxystearic soap and lithium complex soap with azelaic acid added as a complexing agent. The weight of the grease produced was 200 grams with the ratio of the total mixture composition of base oil and thickening agent are 85%:15%, 88%:12%, 89%:11%90%:10%, 93%:7% and 95%:5%. The resulting grease will be tested, namely penetration test, dropping point test, and four-ball test. The best grease with lithium 12-hydroxy stearate soap is grease at 90%:10%of composition ratio and the best grease lithium complex soap at 89%:11%. Based on the penetration and four-ball tests, the bio grease is NLGI (National Lubricating Grease Institute) 2, but the dropping point values were 158 ? and 130 ?."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1359
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Galih Utomo
"ABSTRAK
Pada riset ini telah dilakukan studi pembuatan gemuk bio foodgrade NLGI No.2, melalui proses saponifikasi-pelarutan-pendinginan-homogensasi. Penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Morway, et al. yang memformulasikan gemuk sodium stearat alginat menggunakan minyak mineral, di mana pada penelitian ini akan digunakan palm oil dalam menghasilkan gemuk yang memiliki kualitas yang baik dalam memberikan efektifitas pelumasan nilai ketahanan ausnya tinggi dengan dropping point yang tinggi, serta dapat diaplikasikan pada industri makanan dan obat-obatan karena bersifat biodegradable dan edible tidak beracun . Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Penelitian tahap pertama dilakukan dengan mensintesis gemuk hanya menggunakan sodium stearat kompleks sebagai thickener, yaitu sodium stearat dan sodium asetat sebagai agen pengompleks untuk mengetahui performa gemuk sodium stearat tanpa tambahan alginat. Tahap kedua dilakukan menggunakan sodium alginat sebagai thickener dengan tambahan sabun sodium stearat kompleks. Pada tahap pertama, sintesis gemuk diawali dengan pembuatan sabun sodium stearat kompleks yaitu penambahan base oil dan material lainnya secara bertahap dengan pemanasan. Seluruh sisa material diaduk secara kontinyu dan dilanjuti dengan pendinginan, penambahan aditif, dan homogenisasi. Pada tahap kedua, sintesis gemuk didahului dengan pengadukan alginat dengan air dan sebagian base oil tanpa adanya pemanasan, untuk dicampurkan dengan sabun sodium stearat kompleks yang dibuat setelahnya. Setelah itu, dilakukan uji karakteristik gemuk yang terdiri dari penetration test ASTM D-217 , dropping point test ASTM D-566 , four ball test D-4172 , dan bleeding test ASTM D-1742 . Gemuk sodium stearat terbaik dihasilkan dengan komposisi thickening agent 18 dengan tingkat konsistensi NLGI 2, nilai dropping point 96 C, nilai keausan sebesar 5,2 mg, serta oil separation sebesar 0,35 . Sementara itu, gemuk sodium stearat alginat terbaik dihasilkan dengan komposisi thickening agent 31 dengan tingkat konsistensi NLGI 2, nilai dropping point 133 C, nilai keausan sebesar 5,7 mg, serta oil separation sebesar 9,87.

ABSTRACT
This research studies the manufacturing of foodgrade NLGI No.2 biogrease via saponification dilution ndash cooling homogenization process. This research is based on previous study by Morway, et al. which formulated sodium stearate alginate grease using mineral oil, which in this study will be used vegetable oil palm oil in order to manufacture grease which has good quality in providing the effectiveness of lubrication high wear resistance value with high dropping point, and its applicability to the food and medicine industries due to its biodegradability and edibility non toxic . This study is conducted in two stages. The first stage is performed by synthesizing greases only using complex sodium stearate as a thickener, i.e. sodium stearate and sodium acetate as a complexing agent , to determine the performance of sodium stearate grease without additional alginate. The second stage is to use sodium alginate as a thickener with the addition of complex sodium stearate soap. In the first stage, the manufacturing of grease begins with synthesizing complex sodium stearate soap where the addition of base oil and other materials are thereafter carried out gradually with heating and continuous stirring, which is then followed by cooling, addition of additive, and homogenizing. In the second stage, the grease synthesis is preceded by alginate stirring with water and part of the base oil in the absence of heating, to be mixed with the complex sodium stearate soap which is synthesized thereafter. Subsequently, grease characteristic tests consisting of penetration test ASTM D 217 , dropping point test ASTM D 566 , bleeding test ASTM D 1742 and four ball test D 4172 are performed. The best sodium stearate grease was synthesized with a thickening agent composition of 18 with a consistency level of NLGI 2, dropping point value of 96 C, wear value of 5.2 mg, and oil separation of 0.35 . Meanwhile, the best sodium stearate alginate grease was produced with a 31 thickening agent composition with a consistency level of NLGI 2, dropping point value of 133 C, wear value of 5.7 mg, and oil separation of 9.87."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Agitia Fransisca
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1358
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>