Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Napitupulu, Tetti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak investasi pembangunan jalan tol trans sumatera ruas Bakauheni – Tanjung api-api terhadap peekonomian provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Lampung. Data yang digunakan adalah Tabel Input-Output Provinsi Sumatera Selatan dan Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010. Hasil Analisis dengan metode analisis input-output menunjukkan bahwa input primer (balas jasa faktor produksi) yang diperlukan untuk memproduksi satuan unit output sektor angkutan darat jauh lebih besar dibanding dengan input antaranya. Sektor yang mempunyai keterkaitan langsung ke belakang (backward linkage) tertinggi adalah sektor Industri logam dasar bukan besi di Sumatera Selatan adalah sektor ketenagalistrikan di Lampung. Sektor yang mempunyai keterkaitan langsung ke depan (forward linkage) tertinggi adalah sektor industri makanan, minuman & tembakau di Sumatera Selatan dan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional. Sektor kunci di Sumatera Selatan dan Lampung adalah sektor Industri Makanan, Minuman & Tembakau.

This study aims to analyze the impact of investment on the construction of the Bakauheni - Tanjung Tanjung - Toll road to the South Sumatera and Lampung provinces. The data used is the Input-Output Table of South Sumatera Province and the Input-Output Table of Lampung Province in 2010. The result of the analysis by input-output analysis method shows that the primary input (production factor service) needed to produce unit of output unit of land transportation sector far larger than the input between them. The sector with the highest backward linkage is the non base metal industry sector in South Sumatra is the electricity sector in Lampung. Sectors that have the highest forward linkage are the food, beverage and tobacco industries in South Sumatra and the chemical industry, pharmaceutical and traditional medicine sectors. The key sectors in South Sumatra and Lampung are Food Industry, Beverage & Tobacco Industry sectors."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Yogi Virgiawan
"Indonesia mengalami peningkatan pembangunan jalan tol yang signifikan sejak tahun 2014, terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki dampak infrastruktur jalan pada tingkat perdesaan di Indonesia dengan memanfaatkan data Night Time Light (NTL) dari tahun 2012 hingga 2019 sebagai proksi aktivitas  ekonomi di tingkat desa. Kami menggunakan model difference-in-difference (DiD) dan melakukan metode efek antisipasi untuk mengakomodasi efek pra-intervensi. Kami menemukan bahwa: (1) Infrastruktur Jalan Tol secara signifikan mendorong aktivitas  ekonomi pedesaan di Indonesia dimana wilayah di Jawa tumbuh lebih cepat daripada di Sumatera; (2) Dampaknya bersifat heterogen antar wilayah baik dari segi populasi, lokasi, maupun sektor unggulan. Desa yang relatif dekat dengan pusat ekonomi (yaitu ibu kota kabupaten) dan berpenduduk sedikit mengalami pertumbuhan yang signifikan, sedangkan desa yang lebih jauh dan berpenduduk padat tidak. Desa dengan industri unggulan manufaktur lebih diuntungkan daripada daerah yang bergantung pada sektor lain; (3) Terdapat bukti efek antisipasi sebelum dibukanya jalan tol khususnya di Pulau Jawa.

Indonesia has experienced a significant increase in toll road development since 2014. This paper investigates the impact of toll road infrastructure on rural level in Sumatera and Java Islands by exploiting the Night Time Light (NTL) data from 2012 to 2019 as a proxy for economic activities at the village level. We employ a difference-in­-difference (DiD) model and perform the anticipation effects method to accommodate the pre-treatment effects. Our findings suggest that: (1) Toll Road infrastructure significantly promotes rural economic growth with regions in Java growing faster than in Sumatra; (2) The impacts are heterogenous between regions in terms of population, location, and leading sectors. Villages relatively close to the district’s capital and less-populated experience significant growth, while villages farther and high-populated do not. Villages with manufacture-leading industries benefit more than regions dependent on other sectors; (3) There is evidence of anticipation effects before the opening of toll roads, especially in Java Island."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Ulfina
"Gempa bumi Sumatera Barat tahun 2009 menimbulkan kerusakan dan kerugian. Kerugian menyebabkan dampak langsung dan tidak langsung yang signifikan terhadap perekonomian. Informasi dampak bencana terhadap perekonomian dibutuhkan dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi agar berjalan efektif dan tepat sasaran. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengestimasi dampak gempa terhadap perekonomian Sumatera Barat. Dengan menggunakan pendekatan analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi, hasil penelitian ini menunjukkan gempa memberikan dampak paling besar terhadap: (i) penurunan pendapatan output sektor hotel dan restoran; (ii) penurunan pendapatan tenaga kerja pertanian perkotaan; (iii) penurunan pendapatan rumah tangga pertanian perkotaan; dan (iv) penurunan penyerapan tenaga kerja sektor hotel dan restoran.

The Earthquake in West Sumatra in 2009 caused damage and losses. The losses caused both direct and indirect significant impacts on the economy. Information of the disaster impacts on the economy is needed to the effective reconstruction and rehabilitation. This study aims to estimate the impacts of the earthquake towards the economy in West Sumatra. Applying the Social Accounting Matrix analysis, this study shows that the earthquake caused the greatest impacts on: (i) the income decline in hotel and restaurant sectors; (ii) the income decline in urban-farm labors; (iii) the income decline in urban-farm households; and (iv) the labor decline in hotel and restaurant sectors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Karya Irwanto
"Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan stabil merupakan salah satu fondasi peningkatan kesejahteraan. Secara teoritis sumber pertumbuhan ekonomi adalah: (1) peningkatan penggunaan faktor produksi (2)peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi. Namun keterbatasan analisis teori ekonomi khususnya Neo Klasik adalah asumsi bahwa faktor produksi sifatnya homogen dan sangat mobil. Tidak ada biaya untuk memobilisasi faktor produksi. Dalam kenyataannya faktor produksi tidak mobil dan agar lebih mobil harus disediakan infrastruktur jalan raya yang merupakan pendukung sarana transportasi. Ketidakcukupan infrastruktur jalan dan inefisiensi penggunaanya raya akan menurunkan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi yang dapat mengganggu daya tumbuh perekonomian dan stabilitas perekonomian. Dapat dinyatakan secara hipotesis bahwa kekurangtersediaan jaian raya akan menurunkan laju pertumbuhan ekonomi diukur dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian diukur dengan laju inflasi.
Tesis ini menguji hipotesa tersebut di atas, dengan mengambil kasus perekonomian DKI Jakarta. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda, sedangkan data yang digunakan adalah data panel periode 1998-2003. Hasil regresi menunjukkan bahwa penambahan panjang jalan, balk jalan tol maupun nontol, justru menurunkan laju pertumbuhan ekonomi: Sebaliknya penambahan panjang jalan tol maupun non tol, justru meningkatkan laju inflasi. Sernentara itu penambahan lebar dan luas jalan non tol juga cenderung untuk menurunkan laju pertumbuhan, dan meningkatkan laju inflasi. Hanya penambahan lebar dan luas jalan tol, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga menurunkan laju inflasi. Dengan memperhatikan struktur perekonomian, struktur penggunaan lahan maupun struktur dan distribusi jaian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jaian non tol di DK1 Jakarta cenderung tidak efisien, sehingga justru penambahan jalan non tol, baik luas, lebar maupun panjangnya, justru kontra produktif terhadap perekonomian. Dengan demikian penambahan jalan terutama jalan non tol bukanlah jalan keluar utama untuk memperbaiki/mempertahankan daya tumbuh maupun stabilitas perekonomian DKI Jakarta. Yang lebih penting dari penambahan jalan adalah peningkat efisiensi penggunaannya. Untuk itu penataanulang penggunaan lahan, pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur jaian raya dan atau transportasi yang lebih terpadu, maupun peningkatan disiplin --penggunaan jaian raya, merupakan langkah-langkah yang disarankan. Penambahan jalan tot, utamanya lebar atau luasnya, sampal batas tertentu dan - bila direncanakan secara cermat, dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan laju inflasi di DKI Jakarta."
Lengkap +
2005
T18715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Khoiri
"Tesis ini membahas masalah peranan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera dan Kalimantan serta membandingkan peranan infrastruktur antara pulau Sumatera dan Kalimantan, pertumbuhan ekonomi dalam penelitian sebagai variabel terikat yaitu PDRB per kapita tenaga kerja dan variabel bebas infrastruktur yang digunakan yaitu jalan, listrik, dan telepon per kapita tenaga kerja.
Dalam analisis menggunakan data panel tahun 1995-2006 meliputi 12 provinsi yang ada di pulau Sumatera dan Kalimantan. Dengan metode estimasi yaitu Pendekatan Efek Tetap (Fixed Ejfecl Methode) serta menggunakan alat bantu Software statistik yaitu Eviews versi 4.1.
Dari hasil analisis per pulau ternyata semua variabel infrastruktur yaitu jalan, listrik dan telepon memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera sedangkan di pulau Kalimantan variabel telepon berpengaruh positif, variabel listrik berpengaruh negatif dan variabel jalan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan ketika Pulau Sumatera dan Kalimantan di analisis menjadi satu kesatuan maka variabel jalan, listrik dan telepon mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

This thesis will discuss on the problem of infrastructure role to the economic growth in the island of Sumatera and Kalimantan as well as compare it (infrastructure rolc between the island of Sumatera and Kalimantan). In the researeh, the economic growth will be treated as the dependent variable, namely per capita Gross Domestic Regional Product of labor and the independent variable has bccn the infrastructure used, namely road, electricity and telephone per capita of labor.
In the analysis, it employe panel data of 1995 - 2006 that cover 12 provinces cxisted in the island of Sumatera and Kalimantan using the estimation method, namely Fixed Effect Approach as well as making use of statistical Software aid, namely Eviews Version 4.1.
From the analysis rcsult per island, all infrastructure variable, namely road, electricity and telephone provide positive contribution against the economic growth in Sumatera island. Whereas, the telephone variable in Kalimantan island has positive effect, electricity variable negative effect and road insignificant against the economic growth. When the islands of Sumatera and Kalimantan are analyzed into one unit, then road, electricity and telephone variables have positive affect against the economic growth.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26472
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jayapura: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
303.4 DAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aldillah Arumandani
"Jalan tol merupakan salah satu program prioritas Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tesis ini bertujuan mengevaluasi dampak pembangunan jalan tol periode 2011-2019 terhadap ekonomi dan keuangan daerah yang baru dilalui tol dengan menggunakan metode staggered difference in difference. Hasilnya menunjukkan bahwa jalan tol tidak berdampak signifikan terhadap PDRB/kapita. Dampak terhadap PAD positif sebesar 10.96% dengan tingkat signifikansi yang lemah dan berdasarkan grafik efek dinamis dampak tersebut hanya terjadi pada tahun awal operasional tol. Dari aspek regional, dampak negatif dan signifikan terhadap PDRB/kapita hanya terjadi pada Kab. Indramayu, Kab. Subang, dan Kab. Majalengka. Sementara Kota Binjai, Kab. Serdang Bedagai, dan Kota Tebing Tinggi menerima dampak positif dari jalan tol terhadap PAD. Pengeluaran Pemerintah daerah tidak berdampak signifikan terhadap PDRB/kapita maupun PAD sementara sektor akomodasi dan makanan minum berpengaruh positif dan signifikan terhadp PDRB/kapita dan PAD. Hal ini menjadi masukan bagi Pemerintah untuk meningkatkan kualitas belanja Pemerintah serta mendorong pengembangan industri pariwisata. Selain itu, Pemerintah perlu mensinergikan pelaksanaan pembangunan jalan tol dengan implementasi pembangunan kawasan industri maupun program pembangunan lain sehingga secara bersama-sama dapat meningkatkan perekonomian daerah.

The development of toll roads is one of The Government of Indonesia's priority programs to improve regional connectivity and boost economic growth. This thesis aims to evaluate the impact of toll road construction from 2011 to 2019 on the local economy and municipalities' revenues using the staggered Difference-in-Difference method. The results show that toll roads have no significant impact on GRDP/capita but positively impact local revenue at a weak significance level. Based on the dynamic effect graph, the impact on Local Revenue only occurs in the initial year of toll road operations. The analysis of regional groups shows a negative and significant impact on GRDP/capita in Indramayu, Subang, and Majalengka Regency. In contrast, the City of Binjai, Tebing Tinggi, and Serdang Bedagai Regency receive a positive impact from the toll road on Local Revenue. Local government spending does not have a significant impact on GRDP/capita and Local revenue, while the accommodation and food and beverage sector has a positive and significant impact both on GRDP/capita and Local revenue. The findings provide input for the Government to improve the quality of government spending and foster the potential of the tourism industry. In addition, the Government needs to synergize the implementation of toll road development with other development programs, such as the linked industrial zone, to capture the potential benefits of the toll road.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayasari Aissa
"Energi merupakan salah satu sumber input produksi yang mendukung meningkatnya perekonomian Indonesia. Kebijakan yang diambil pemerintah membuat konsumsi batu bara menjadi sumber utama bauran energi pembangkit listrik. Tetapi penggunaan kedua jenis energi fosil tersebut memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan yaitu meningkatnya emisi karbondioksida. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebijakan investasi untuk meningkatkan output produksi listrik panas bumi serta melakukan substitusi energi fosil ke energi panas bumi dengan menggunakan model Computable General Equilibirum. Hasilnya didapatkan bahwa pemberian investasi serta dilakukannya substitusi energi fosil ke energi terbarukan berdampak pada kenaikan pertumbuhan ekonomi, yaitu bertambahnya nominal PDB tahun 2008. Serta, substitusi dari energi fosil ke energi panas bumi memberikan dampak yang signifikan atas berkurangnya emisi karbondioksida di udara.

Energy is one of main resources that can support the increasing of economics growth. Least-cost policy that government have taken, made consumption of coal becoming the main resources of electricity generation energy mix. But, the using of coal was giving bad effect for enviromental, such as increasing emission of carbondioxide. This research was done to investigate effect of investment policy for increasing output electricity production and energy substitution from fossil fuel to renewable energy that use Computable General Equilibrium model. The simulation get result that increasing on investment for power generation raise economics growth, household income, and sectoral output. But substitution scenario from fuel fossil to geothermal energy didn’t give significant effect to macroeconomics, besides reduction of carbondioxide emission on big number."
Lengkap +
depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Supriyatna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak bencana terhadap perekonomian Indonesia. Data yang digunakan untuk melakukan analisis adalah Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Indonesia tahun 2005 dan jumlah aset-aset produksi yang hilang atau rusak akibat dampak langsung bencana tsunami Aceh, gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan semburan lumpur Sidoarjo.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis SNSE yang menggunakan jumlah aset-aset produksi yang hilang atau rusak akibat dampak langsung bencana di Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar Rp6,4 triliun, Sektor Perikanan sebesar 3,7 triliun, Sektor Pertanian sebesar Rp1,9 triliun, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar Rp0,1 triliun, dan Sektor Industri Pemintalan, Tekstil, Pakaian, dan Kulit sebesar Rp2,53 milyar sebagai shock terhadap matriks angka pengganda neraca (Ma).
Hasil analisis menunjukkan bahwa bencana memberikan dampak bagi: (1) penurunan output yang relatif besar bagi Sektor Perikanan sebesar 4,58% dan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar 2,3%, (2) penurunan penyerapan tenaga kerja yang relatif besar bagi Tenaga Kerja Buruh Tani di Kota sebesar 1,89%, (3) penurunan pendapatan yang relatif besar bagi Rumah Tangga Para Pengusaha Tani sebesar 0,81% dan Rumah Tangga Para Buruh Tani sebesar 0,8%. Sedangkan Perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 0,69% dan Pemerintah mengalami penurunan penerimaan negara sebesar 0,47%. (4) penurunan perekonomian Indonesia yang terlihat dengan adanya selisih -0,7% antara PDB jika terjadi bencana dengan PDB jika tidak terjadi bencana.
Persentase penurunan output Sektor Perikanan yang lebih besar dari pada Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan memperlihatkan bahwa dampak langsung bencana tidak selalu sejalan dengan dampak tidak langsungnya. Sehingga, pemerintah harus berhati-hati di dalam pengambilan kebijakan di masa rehabilitasi pasca bencana.

This study aims to analyze the impact of disasters on the economy of Indonesia. Data used for analysis is Social Accounting Matrix (SAM) Indonesia in 2005 and the number of production assets lost or damaged due to the direct impact of the tsunami disaster in Aceh, earthquake in Yogyakarta and Central Java and Sidoarjo mudflow.
The method of analysis used is SNSE analysis that uses the number of production assets are lost or damaged due to the direct impact of disasters in the Financial Sector, Ownership, and Corporate Services Rp6, 4 trillion, Fisheries Sector Rp3.7 trillion, Agricultural Sector Rp1, 9 trillion, Sector Trade, Hotels and Restaurants of Rp0, 1 trillion, and the Manufacturing Sector Spinning, Textile, Apparel, and Leather Rp2, 53 billion as a shock to the balance sheet multiplier matrix (Ma).
The analysis showed that the catastrophic impact of: (1) a relatively large decline in output for the Fisheries Sector of 4.58% and the Financial Sector, Ownership, and Business Services by 2.3%, (2) decline in the employment of relatively large for Labor Workers Peasants in the City of 1.89%, (3) a relatively large decrease in income for Household Entrepreneurs Farmers of 0.81% and Households The Peasant Workers of 0.8%. While the Company's revenue decreased by 0.69% and decreased government revenues amounted to 0.47%. (4) decline in Indonesia's economy is seen by the difference of -0.7% of GDP in case of disaster to the GDP, if not disaster.
The percentage decrease in output Fisheries greater than the Financial Sector, Ownership, and Corporate Services shows that the direct impact of disasters are not always consistent with their indirect impact. Thus, the government must be careful in making policy in the post-disaster rehabilitation.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29478
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>